Tanaman Jahe – Jahe atau dalam bahasa latin yaitu Zingiber Officinale merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang banyak kita jumpai, baik di pasar tradisional ataupun juga pasar swalayan. Ya, tanaman jahe ini memiliki bentuk yang sekilas mirip dengan tanaman rempah lainnya, seperti lengkuas ataupun kunyit.
Jahe ini adalah salah satu tanaman yang memang memiliki banyak manfaat dan khasiat. Sehingga, jahe ini masuk dalam kategori tanaman obat herbal keluarga (TOGA), yang mana setiap rumah-rumah setidaknya membudidayakan jahe ini sebagai obat herbal yang dapat Anda gunakan sewaktu Anda mengalami rasa sakit dan jahe lah yang menjadi obatnya.
DAFTAR ISI
Mengapa Jahe Baik Untuk Kesehatan Anda ?
Beberapa pakar kesehatan memang meyakin bahwa, di dalam 1 siung jahe ini memiliki berbagai macam kandungan zat-zat yang baik untuk menjaga dan menyembuhkan penyakit yang Anda derita. Sebab, terdapat berbagai kandungan zat yang baik untuk tubuh seperti, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, polifenol, antioksidan, enzim proteolitik hingga senyawa gingerol.
Zat-zat yang terdapat dalam 1 siung jahe tersebut sangat dibutuhkan tubuh Anda yang mengidap suatu penyakit. Sehingga, bukan tidak mungkin bahwa dengan mengkonsumsi jahe setiap hari dapat menyembuhkan penyakit sekaligus memelihara stamina tubuh.
Macam-Macam Tanaman Jahe
Indonesia merupakan salah satu Negara beriklim tropis di dunia. Sehingga, Negara Indonesia menjadi salah satu “ladang” jahe di dunia. Sebab, tumbuhan jahe ini hanya dapat hidup di kawasan yang memiliki suhu sekitar 28 hingga 30 derajat celcius. Di Indonesia sendiri terdapat macam-macam jahe, yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.
Oleh sebab itu, inilah beberapa macam-macam jahe yang tumbuh dan hidup di Indonesia. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Jahe Emprit
Jahe emprit atau yang biasa kita kenal yakni jahe putih adalah salah satu jenis jahe yang banyak hidup dan tumbuh di Indonesia. Jahe emprit ini memiliki karakteristik tersendiri, yakni memiliki bentuk yang kecil, pipih, aroma jahe kurang terasa, namun memiliki rasa yang sangat pedas.
Rasa pedas tersebut dikarenakan jahe emprit memiliki kandungan minyak astiri yang sangat melimpah. Sehingga, rasa pedasnya lebih mendominasi dibandingkan dengan rasa manisnya. Oleh sebab itu, jahe emprit ini lebih banyak digunakan sebagai bumbu masakan.
2. Jahe Gajah
Jahe gajah ini adalah jahe putih dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jahe emprit. Apabila jahe emprit ini lebih pipih dan tidak terlalu besar, maka jahe gajah ini memiliki karakteristik sebaliknya. Ya, jahe gajah ini lebih gemuk, warna daging sedikit kekuningan, dan kandungan minyak astirinya lebih sedikit dibandingkan dengan jahe emprit.
Sehingga, banyak orang juga menyebut jahe gajah ini adalah jahe kuning dan juga rasa dari jahe gajah ini tidak terlalu pedas dibandingkan dengan jahe emprit. Jahe gajah ini kerap digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan herbal serta juga kerap digunakan sebagai “wedang jahe”.
3. Jahe Merah
Jenis jahe terakhir yang tumbuh, hidup, serta dibudidayakan di Indonesia adalah jahe merah atau Red Ginger. Jahe merah ini memang salah satu jenis jahe “langka”, karena jahe ini hanya dapat tumbuh dan dipaden pada musim-musim tertentu saja. Maka dari itu, harga jahe merah ini lebih mahal dibandingkan dengan jahe emprit ataupun jahe gajah.
Selain itu, karakteristik dari jahe merah ini pun juga berbeda dibandingkan dengan jenis jahe lainnya yang ada di Indonesia. Ya, jahe merah ini memiliki warna merah pada bagian rimpang , memiliki serat yang cenderung kasar, dan ukurannya lebih kecil dibandingkan jenis jahe lainnya.
Jahe merah ini rasa lebih pedas dibandingkan dengan jahe gajah dan juga jahe emprit. Sebab, kandungan minyak astiri dari jahe merah ini sangat banyak, yaitu sekitar 2,58 – 90 persen dari berat keringnya. Sehingga, jahe merah ini menjadi salah satu bahan baku pembuatan obat herbal masuk angin, minyak angin, dan jenis obat-obatan lainnya.
Itulah 3 jenis jahe yang tumbuh, hidup, dan dibudidayakan di Indonesia. Di Indonesia sendiri, tanaman jahe ini masuk dalam kategori tanaman rempah-rempah. Sebab, tumbuhan jahe inipun juga kerap digunakan sebagai bahan masakan resep nusantara dan juga dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan jamu tradisional.
Khasiat Utama Dari Tanaman Jahe
Bukan rahasia lagi bila jahe ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Sebab, tumbuhan jahe ini kaya akan kandungan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Sehingga, jahe ini dapat Anda jadikan sebagai pilihan tumbuhan obat herbal guna menyembuhkan penyakit yang Anda derita atau untuk memelihara stamina.
Untuk itu, inilah beberapa khasiat utama dari tumbuhan jahe yang perlu untuk Anda ketahui. Sehingga, apabila Anda mengalami masalah kesehata tubuh, maka Anda dapat mengkonsumsi jahe. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Meredakan Rasa Nyeri Saat Haid
Khasiat pertama mengkonsumsi jahe adalah untuk meredakan rasa nyeri saat datang bulan atau haid bagi wanita. Ya, kandungan-kandungan zat adiktif dari jahe ini dipercaya mampu untuk meredakan rasa nyeri bagi perempuan yang tengah masa datang bulan.
Mengkonsumsi jahe ini juga diyakini lebih direkomendasikan bagi para wanita yang memasuki masa haid dibandingkan dengan mengkonsumsi obat-obatan. Sebab, dengan mengkonsumsi obat-obatan ini, pastinya akan ada efek samping yang akan Anda rasakan. Akan tetapi, dengan mengkonsumsi jahe ini tentu tidak ada efek samping yang Anda rasa.
2. Menangkal Bakteri dan Radikal Bebas
Dalam satu siung jahe ini memang terdapat kandungan zat gingerol yang cukup banyak. Nah, dengan mengkonsumsi jahe secara rutin setiap harinya, maka Anda pun dapat terhindar akan masuknya virus, bakteri e-coli hingga menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti memicu sel kanker dalam tubuh.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang ingin menjaga dan memelihara tubuh dari bahayanya virus, bakteri, dan radikal bebas. Maka, sebaiknya Anda mengkonsumsi jahe minimal 1 siung setiap harinya.
3. Meningkatkan Daya Kerja Otak
Khasiat yang ketiga dari tanaman jahe ini adalah berfungsi untuk meningkatkan daya kerja otak. Ya, para pakar kesehatan telah melakukan riset akan khasiat dari jahe itu sendiri. Para pakar tersebut meyakini bahwa jahe ini menjadi salah satu obat mujarab untuk menyembuhkan penyakit alzheimer serta meningkatkan daya kerja otak manusia.
4. Melancarkan Pencernaan
Mengkonsumsi jahe juga dipercaya dalam melancarkan pencernaan tubuh Anda. Ya, kandungan dalam jahe ini berfungsi untuk mengeluarkan gas dan juga racun dalam tubuh melalui saluran pembuangan. Selain itu, bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, maka Anda dapat mengobatinya dengan cara mengkonsumsi jahe.
5. Mengatasi Masalah Bau Mulut
Anda memiliki masalah pada bau mulut ? Maka, Anda perlu mengkonsumsi air jahe untuk mengatasi masalah bau mulut. Ya, penyebab bau mulut adalah kurangnya vitamin C untuk tubuh. Sehingga, dengan mengkonsumsi jahe yang notabede kaya akan vitamin C ini dapat mengatasi masalah bau mulut yang Anda alami.
6. Mengurangi Peradangan Atau Pembengkakan Pada Tubuh
Salah satu efek dari masuknya virus ataupun bakteri ini adalah dapat menyebabkan tubuh mengalami pembengkakan ataupun peradangan. Sehingga, apabila tidak cepat diobati maka akan dapat berakibat fatal.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang tengah mengalami peradangan ataupun pembengkakan tubuh, termasuk mengalami nyeri sendi dan otor, maka Anda dapat mengkonsumsi jahe sebagai obat herbal tradisional.
Ya, kandungan gingerol yang sangat tinggi ini mampu mengurangi peradangan ataupun pembengkakan pada tubuh Anda. Selain itu, mengkonsumsi tanaman jahe secara rutin juga dapat menyembuhkan nyeri sendi dan juga nyeri otot.
7. Menurunkan Kadar Kolesterol
Salah satu penyebab orang mudah terkena serangan jantung adalah memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Untuk itu, bagi Anda yang memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi, maka sebaiknya Anda mengkonsumsi air jahe setiap hari secara rutin. Ya, jahe ini dipercaya mampu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.
Sebab, dalam kandungan jahe ini terdapat zat-zat yang baik untuk tubuh dan dapat meluruhkan kolesterol jahat dalam tubuh Anda.
8. Meredakan Stres
Terkadang, rasa depresi atau stress ini menjadi salah satu pemicu munculnya penyakit yang dapat menyerang seseorang secara tiba-tiba. Oleh karena itu, Anda wajib mengurangi rasa stress atau depresi agar kesehatan tubuh Anda dapat terjaga.
Apabila Anda merasakan tekanan atau rasa stress berlebih, maka sebaiknya Anda mengkonsumsi jahe yang dapat membantu Anda dalam merelaksasi tubuh serta mengurangi rasa stress. Anda dapat meminum air perasan jahe atau mencampurkan air jahe ke dalam teh hangat. Kemudian Anda dapat meminumnya hingga habis.
Tanaman jahe memang sangat banyak khasiatnya. Sehingga, Anda dapat mengkonsumsi jahe guna melawan penyakit yang Anda derita ataupun untuk menjaga kesehatan tubuh. Rata-rata, cara mengkonsumsi jahe ini adalah dengan cara memeras jahe dan kemudian meminum air perasannya, ataupun dengan cara digeprek dan kemudian dicampurkan ke dalam minuman seperti teh hangan.
Cara Budidaya Tanaman Jahe
Sebagai salah satu tanaman rempah-rempah dan juga bahan baku pembuatan obat, tentu saja banyak orang kemudian memilih membudidayakan tanaman jahe. Sebab, harga jual dari jahe tersebut cukup menguntungkan dari sisi finansial.
Membudidayakan jahe ini bisa dibilang gampang-gampang susah. Sebab, butuh ketelatenan dan juga kesabaran dalam proses pembudidayaannya, mulai dari menyiapkan benih hingga memasuki masa panen. Maka dari itu, inilah cara budidaya tanaman jahe di lahan terbuka. Diantaranya adalah :
1. Menyiapkan Lahan
Langkah pertama pada proses pembudidayaan adalah menyiapkan lahan terlebih dahulu. Kemudian, cangkul hingga kedalaman 25 atau 30 cm per bibit. Usahakan, jarak antar bibit tersebut sekitar 18 hingga 25 cm. Kemudian, taburkan pupuk dan juga jerami. Diamkan 1 minggu agar mendapatkan tanah yang gembur.
2. Menyiapkan Bibit Jahe
Langkah kedua adalah meyiapkan dan memilih jenis bibit jahe. Usahakan Anda menanam bibit jahe yang berkualitas, seperti mengambil bibit jahe yang telah berusia 8 hingga 10 bulan, memiliki rimpang yang halus, dan tidak tertular hama atau penyakit.
3. Menyebar Bibit Jahe
Langkah ketiga adalah menyebar atau menyemai bibit jahe yang telah Anda siapkan. Proses ini sangatlah vital. Karena, apabila Anda melakukan kesalahan kecil pada proses penyemaian ini, maka tanaman jahe yang Anda budidaya akan rusak.
Sebelum melakukan penyemaian, Anda harus merendam bibit jahe ke cairan antibiotik atau bakterisida. Tujuannnya adalah, agar bibit jahe yang akan Anda tanam tibebas dari hama dan penyakit.
Lalu, siapkan media penyemaian berupa campuran serbuk kayu, sekam padi, dan juga abu gosok. Setelah itu, masukkan bibit jahe yang telah Anda rendam pada cairan antibiotik atau bakterisida tersebut ke dalam tanah. Setelah itu, taburi kembali dengan campuran serbuk kayu, sekam padi, dan juga abu gosok.
Usahakan, bibit-bibit jahe tersebut tidak terkenal paparan sinar matahari secara langsung ataupun juga terkena air hujan secara berlebih. Sebab, bilamana bibit jahe terkena paparan sinar matahari secara langsung dan juga terlalu banyak mendapat paasokan air, maka bibit jahe tersebut akan mati dan tidak bisa berkembang biak.
Dan langkah terakhir adalah selalu sirami bibit jahe secara berkala dan jangan terlalu banyak memberikan air. Tunggu hingga bibit tersebut memunculkan tunas. Apabila tunas jahe dari bibit telah muncul, maka bibit tersebut siap untuk ditanam.
4. Penanaman Tunas Jahe
Proses penanaman bibit jahe yang telah memiliki tunas ini cukup mudah. Masukkan bibit jahe ke dalam parit atau lubang yang telah Anda sediakan sebelumnya, Kemudian, letakkan bibit jahe dengan menempatkan ujung tunas menghadap ke atas. Lalu, silahkan tutup bibit jahe tersebut dengan tanah hingga mencapai ketebalan minimal 5 cm.
Membudidayakan tanaman jahe ini memang bergantung pada kualitas bibit jahe yang Anda pilih dan juga tanam. Namun, faktor cuaca dan juga keahlian Anda dalam membudidaya jahe juga mempengaruhi kualitas dari jahe yang nantinya Anda panen.
Mengkonsumsi Jahe Secara Berlebih Apakah Berbahaya ?
Meskipun jahe dikenal sebagai salah satu tanaman obat herbal yang tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Namun, ternyata mengkonsumsi jahe ini sangat berbahaya bagi seseorang dengan kondisi tertentu.
Oleh sebab itu, kenali beberapa kondisi seseorang yang tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi jahe. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Ibu Hamil
Ibu hamil memang kerap mengalami rasa mual atau ingin muntah pada pagi hari. Akan tetapi, tidak disarankan untuk mengkonsumsi jahe. Meskipun, dengan mengkonsumsi jahe ini dapat meredakan rasa mual.
Sebab, jahe ini memiliki karakteristik rasa pedas dan panas dalam tubuh. Sehingga dapat membuat kandungan Anda menjadi tidak sehat hingga menyebabkan Anda keguguran.
2. Seseorang yang Baru Saja Mengkonsumsi Obat
Bagi seseorang yang baru saja mengkonsumsi obat yang di dapat dari resep dokter ini juga disarankan untuk tidak mengkonsumsi jahe. Sebab, kandungan dari tanaman jahe ini ternyata mampu mengurangi kinerja dari obat tersebut.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang baru saja mengkonsumsi obat dari resep dokter, maka tunggu hingga 1 atau 2 jam terlebih dahulu dan barulah mengkonsumsi jahe.
3. Seseorang yang Akan Menjalani Operasi
Untuk Anda yang akan menjalani operasi, maka sebaiknya jangan mengkonsumsi jahe hingga operasi dinyatakan telah selesai. Sebab, apabila Anda mengkonsumsi jahe sebelum menjalankan operasi ini akan sangat berbahaya, karena dapat memicu pendarahan hebat pada saat menjalani masa operasi.
Tanaman jahe atau zingiber officinale ini merupakan tanaman yang kaya akan manfaat bagi tubuh manusia. Sebab, dalam terdapat keberagaman kandungan zat-zat adiktif yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit dan juga dijadikan sebagai bahan pembuatan obat.
Sebenarnya, mengkonsumsi jahe ini tidak berbahaya, namun dengan kadar dan porsi yang sewajarnya saja. Akan tetapi, Anda dilarang untuk mengkonsumsi jahe dalam kondisi tubu tertentu.
5 Tanaman Jahe (Lengkap dengan khasiat jahe dan cara budidaya)