Tanaman Industri – Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang menjadi habitat dari berbagai jenis tanaman industri. Yang dimaksud dengan tanaman atau tumbuhan industri yaitu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagian atau keseluruhan dari tanaman tersebut untuk kebutuhan industri. Baik untuk industri makanan, pakaian, kesehatan, dan lain sebagainya.
Dari banyaknya tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, kali ini kita akan membahas 5 jenis. Jenis tanaman yang dibahas kali ini merupakan yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh berbagai industri di Indonesia. Dimulai dari kelapa sawit, tanaman jarak, kayu putih, dan masih banyak lagi.
DAFTAR ISI
1. Tanaman Eleis (Kelapa Sawit)
Di Sumatera dan Kalimantan terdapat banyak sekali perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku dari minyak sawit. Masyarakat Indonesia sebagian besar menggunakan minyak sawit ini untuk keperluan memasak. Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, minyak sawit juga sangat diperlukan dalam industri, bahan bakar, dan masih banyak lagi.
Tanaman kelapa sawit bukan berasal dari Indonesia asli, melainkan dari Amerika Tengah dan Selatan. Namun kelapa sawit yang ada di Indonesia bukan berasal dari Benua Amerika secara langsung. Pada zaman penjajahan, ada seorang Belanda yang membawa pohon kelapa sawit dari Afrika. Pohon ini kemudian ditanam dan dibesarkan di Bogor. Lebih tepatnya di kebun raya.
Kelapa sawit sendiri terdiri dari banyak macam varietas. Namun sawit yang ditanam di Indonesia umumnya adalah berasal dari jenis Elaeis Guineesis Jacqu. Varietas ini mulai menghasilkan buah pada usia tiga tahun. Produksi buah ini dapat terus berlangsung selama masa produktif rata-rata pohon sawit mencapai 25 tahun.
Kelapa sawit bukanlah tanaman yang mengenal musim. Buah dari pohon kelapa sawit ini dapat dipanen sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Bagian dari pohon kelapa sawit yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri adalah buahnya. Buah kelapa sawit mengandung minyak sebanyak 50% dari seluruh kandungan yang terdapat di dalamnya.
Indonesia menempati posisi peringkat dua untuk produksi minyak kelapa sawit. Peringkat pertama diduduki oleh negeri jiran, Malaysia. Setiap hektar perkebunan sawit di Indonesia dapat menghasilkan buah sebanyak 2 hingga 4,5 ton per tahun. Jumlah ini masih tergolong kecil. Produksi kelapa sawit dunia dapat menghasilkan hingga 12 ton buah sawit dalam satu tahun per hektar.
Ada satu hal yang unik dari pohon kelapa sawit. Pohon sawit yang masih muda hingga umurnya mencapai 12 tahun ditutupi oleh pelepah pada bagian batangnya. Setelah usia pohon kelapa sawit mencapai lebih dari 12 tahun, pelepah tersebut akan kering dan lepas dengan sendirinya. Setelah itu, pohon kelapa sawit akan tampak seperti pohon kelapa biasa.
Hingga saat ini, budidaya dan bisnis perkebunan kelapa sawit masih menjadi peluang yang menjanjikan. Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba untuk membudidayakan tanaman industri yang satu ini. Kebutuhan industri akan pasokan bahan baku kelapa sawit selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini berbanding lurus dengan kebutuhan pasar yang semakin tinggi pula.
Dalam membudidayakan tanaman kelapa sawit, ada beberapa penyakit yang harus diwaspadai, antara lain:
- Akar busuk
Seperti namanya, gangguan pada kelapa sawit yang pertama adalah pembusukan pada akar. Gangguan ini bersumber dari Phytium sp. Cendawan dan Rhizoctonia lamellifera. Keduanya merupakan sejenis bakteri yang hidup di dalam tanah dan menyebabkan akar kelapa sawit menjadi busuk. Jika dibiarkan, lama kelamaan sawit bisa mati.
- Pangkal batang busuk
Gangguan kedua pada kelapa sawit adalah pembusukan yang terjadi di bagian pangkal batang. Pembusukan yang diakibatkan oleh jamur ini berbahaya karena sangat cepat menular. Apabila terdapat satu tanaman sawit yang mengalami pembusukan di pangkal batang, kemungkinan besar sawit lainnya bisa tertular.
Adapun jamur yang menyebabkan pembusukan di pangkal batang yaitu Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.
Kedua penyakit sawit di atas merupakan yang paling populer. Banyak perkebunan kepala sawit yang sudah berpengalaman mengatasi masalah tersebut. Ada beberapa jenis penyakit pohon sawit lainnya, antara lain antraknosa, penyakit tajuk, garis kuning, dan kuncup busuk.
2. Tanaman Jarak
Tanaman industri yang kedua adalah jarak. Tumbuhan jarak biasa ditemukan di hutan, daerah tepi pantai, pekarangan rumah, dan lain sebagainya. Sebagai tanaman liar, pohon ini memiliki banyak manfaat untuk kebutuhan industri. Oleh sebab itulah, banyak orang yang dengan sengaja mengembangbiakkan tanaman jarak. Penyebutan untuk tanaman jarak berbeda-beda di setiap wilayah atau daerah.
Orang madura biasa menyebut jarak dengan nama Kaleke. Gloah dan Dulang merupakan nama untuk tanaman jarak di daerah Sumatera. Sedangkan orang sunda menyebut tanaman jarak dengan nama kaliki.
Tanaman jarak di Indonesia sendiri terdiri dari 4 macam jenis atau varietas. Yaitu jarak pagar, jarak kepyar, jarak wulung, dan jarak bali. Apakah yang membedakan di antara keempat jenis tanaman jarak ini? Mari kita simak.
- Jarak pagar
Jenis jarak pertama yang biasa ditemukan di Indonesia yaitu jarak pagar. Sesuai dengan namanya, tanaman yang satu ini biasa digunakan untuk membuat pagar pembatas. Ciri fisik dari tanaman jarak pagar antara lain daun menjari dengan 3 hingga 5 buah lekukan. Batang jarak pagar berbentuk bulat terdapat banyak getah di dalamnya.
Tanaman jarak pagar memiliki kelopak bunga dengan warna yang kekuningan. Jenis bunganya merupakan bunga yang unisex. Buah dari tanaman jarak pagar Ini berbentuk bulat dan ukurannya agak besar. Jika dilihat dengan lebih saksama maka terlihat buahnya mirip dengan jambu. Buah jarak pagar berwarna hijau ketika masih muda. Semakin menua warnanya akan berubah kecokelatan.
- Jarak kepyar
Jenis tanaman jarak yang kedua yaitu jarak Gebyar. Jika jarak pagar lebih sering ditemukan di pekarangan rumah, jarak ini justru ditemukan di daerah tepian pantai. Jika diperhatikan secara fisik, jarak jenis kedua ini sangat berbeda dengan tanaman jarak yang pertama. Jarak kepyar ini mirip sekali dengan pohon singkong jika diperhatikan dengan lebih detail.
Buah jarak yang satu ini juga sangat berbeda, bentuknya kecil dan memiliki rambut di permukaan kulitnya seperti rambutan. Biasanya, tanaman jarak kepyar tumbuh di wilayah yang belum tersentuh oleh manusia.
- Jarak wulung
Jarak wulung adalah jenis tanaman jarak yang asalnya dari negeri paman sam, Amerika Serikat. Jika dilihat secara fisik, jarak wulung ini juga memiliki perbedaan dengan dua jenis jarak lainnya yang telah dibahas sebelumnya. Terutama di bagian batang, jarak wulung memiliki batang bulat berwarna cokelat yang berkayu.
Jika pohon biasanya memiliki daun berwarna hijau, daun jarak wulung ini berwarna ungu. Semakin tua usia daun jarak, warnanya akan semakin bertambah gelap. Buahnya lebih kecil jika dabandingkan dengan buah jarak pagar. Namun bentuknya sama, yaitu buat dan halus.
- Jarak bali
Jarak bali lebih mirip dengan tanaman hias dibanding dengan tanaman industri. Jarak bali banyak ditemukan dipelihara dalam ot dan dijdikan sebagai hiasan untuk di rumah. Ada bagian yang mirip seperti umbi di batang bagian bawah tanaman ini. Daun jarak yang satu ini mirip dengan daun singkong. Menjari dengan 4 hingga 5 daun yang bertangkai sepanjang kurang lebih 20 cm.
Warna bunga jarak bali sangat indah, yaitu merah cenderung jingga. Bunga jantan dan betina memiliki bentuk yang berbeda meskipun bergabung dalam satu tanaman. Bunga betinanya tumbuh menjadi satu di sebuah tangkai. Sedangkan bunga jantan berbentuk seperti mata rantai.
Penggunaan Jarak
Jarak biasa dimanfaatkan untuk pembuatan minyak. Jenis jarak yang digunakan adalah jarak pagar, terutama bagian buahnya. Sebenarnya terdapat kandungan lemak esensial yang cukup tinggi pada minyak jarak ini. Namun terdaat kandungan racun yang berbahaya untuk menusia di dalamnya. Yaitu curcin dam phorbol ester.
Pengembangan lain dari minyak tanaman jarak yaitu menjadikannya sebagai bahan bakar bio diesel. Caranya tergolong cukup mudah karena kandungan minyak di dalam biji jarak mencapai 60% dari totalnya. Biji jarak yang telah dipisahkan dari buahnya akan dipress untuk menghasilkan minyak jarak mentah.
Setelah itu, lemak esensial dihilangkan dari dalam minyak jarak dengan reaksi kimia. Menambahkan metana ke dalam minyak jarak menjadi solusi yang tepat untuk menghilangkan lemak esensial yang dapat menghambat prosesnya menjadi minyak biodiesel. Minyak jarak direkasikan lagi dengan metana hingga terbentuk bahan bakar yang bisa menggantikan solar.
Selain dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel, minyak jarak juga dapat dijadikan sebagai produk turunan lainnya. Beberapa produk tersebut antara lain :
- Pelumas mesin atau lubricants
- Pupuk organik untuk tanaman
- Obat-obatan (setelah racun yang terkandung dalam minyak jarak dibuang terlebih dahulu).
3. Tanaman Kayu Putih
Masyarakat Indonesia sangat familier dengan penggunaan minyak kayu putih untuk kehidupan sehari-hari. Minyak yang satu ini memberikan sensasi hangat ketika dioleskan ke kulit. Khasiatnya untuk meredakan berbagai macam penyakit ringan alasan banyak dipakainya minyak ini. Meredakan pusing, mual, masuk angin, dan lain sebagainya adalah sebagian manfaat minyak kayu putih.
Minyak kayu putih berasal dari tanaman yang bernama kayu putih. Tanaman ini mempunyai nama lain yaitu gelam. Kayu putih merupakan tanaman yang tumbuh baik di daerah panas dan kering. Indonesia timur dan australia menjadi habitat yang cocok untuk pembudidayaan tanaman obat ini. Pohon kayu putih, terutama daunnya mengandung minyak atsiri sehingga aromanya sangat khas.
Kebutuhan akan kayu putih di dunia industri mengharuskan tanaman ini dikembangkan dalam skala besar. Hutan kayu putih bisa menjadi sumber penghasil kayu putih yang mampu melayani kebutuhan industri dalam skala besar. Perum perhutani juga memiliki hutan kayu putih. Hasil panennya dijual ke pabrik untuk diolah menjadi minyak.
Proses pembuatan minyak dari kayu putih tergolong sebagai proses yang sangat mudah. Pertama, kumpulkan daun dalam satu wadah besar. Kemdian dilakukan penyulingan dengan metode uap untuk menghasilkan minyak yang diinginkan. Penyulingan sederhana di industri rumahan juga banyak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia timur.
Kebutuhan industri akan daun kayu putih semakin meningkat setiap harinya. Namun daun kayu putih yang diahasilkan oleh perkebunan dan juga hutan tidak sebanyak kebutuhan. Oleh sebab itulah, memiliki kebun kayu putih bisa dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
4. Bunga Melati
Pernahkah Anda minum teh kemudian menemukan melari diantara daun teh? Melati memang banyak digunakan sebagai bahan campuran teh. Aroma harumnya yang khas menjadi alasan melati banyak dicampurkan dalam produk teh. Penggunaan melati di dunia industri tidak hanya sebagai campuran teh saja. Mari kita bahas lebih lanjut tentang tanaman yang mendapatkan julukan puspa bangsa ini.
Melati merupakan tanaman bunga yang termasuk jenis semak perdu. Batangnya tegak dengan daun membulat berwarna hijau. Tumbuhan ini dapat hidup selama bertahun-tahun. Salah satu tanaman asli dari wilayah beriklim tropis ini membuatnya tahan dengan berbagai keadaan seperti lahan kering dan sebagainya.
Melati sangat dekat dengan upacara tradisi di berbagai suku di Indonesia. Di jawa misalnya, melati bsa Anda termui dalam upacara pernikahan. Penyebutan tanaman melati di berbagai daerah di Indonesia juga bermacam-macam. Masyarakat Manado menyebutnya dengan manduru, di Bali disebut Menuh. Serta masih banyak lagi sebutan untuk bunga putih kecil yang satu ini.
Ada lebih dari 200 spesies melati, berikut ini merupakan beberapa jenis melati yang populer di Indonesia:
- Melati putih
- Melatih gambir
- Melati kuning
- Jasminum polyanthum
- Jasminum glandiflorum
- Jasminum multiflorum
Penggunaan melati sebagai tumbuhan industri ada berbagai macam. Berikut ini penggunaan melati di bidang industri:
- Bahan baku industri teh
Pemanfaatan melati di industri yang pertama yaitu untuk bahan baku industri teh. Melati dicampurkan pada teh, baik itu teh serbuk maupun teh celup. Gunanya adalah untuk menambah aroma dan rasa dari minuman teh yang dihasilkan. Melati juga mampu memberikan efek aroma terapi yang menenangkan bagi siapa saja yang menghirup aromanya.
- Minyak
Melati juga dapat disuling untuk dijadikan minyak. Biasanya, minyak ini digunakan sebagai minyak wangi atau parfum. Banyak orang menyukai aroma parfum dengan aroma bunga melati alami, menyegarkan dan menenangkan. Hal ini dikarenakan aroma minyak melati dapat bertahan lama dan wanginya tidak terlalu tajam.
- Kosmetik
Melati juga sering dicampurkan dalam produk kosmetik seperti pelembap wajah, lotion untuk tangan dan tubuh. Serta masih banyak lagi penggunaan melati di dunia industri.
- Sabun
Karena aroma wanginya disukai banyak orang, melati juga termasuk salah satu bahan untuk pembuatan sabun. Sabun dengan wangi melati banyak disukai oleh para wanita.
5. Tanaman Rotan
Rotan merupakan tanaman asli Indonesia yang digunakan untuk bahan baku industri. Biasanya rotan dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai jenis furniture. Tahukah Anda bahwa Indonesia merupakan penghasil 70% rotan dunia? Ya, hal ini memang benar. Kebutuhan rotan dunia yang 30% lagi dipasok dari berbagai negara seperti malaysia, bangladesh, sri lanka, dan Filipina.
Rotan bisa dibilang sebagai tumbuhan yang unik. Batang rotan ini tumbuh menjalar ke atas pohon-pohon yang ada di hutan. Meskipun tumbuhnya ke arah atas dan memanjat, tumbuhan ini tidak memiliki sulur. Jadi, untuk memanjat dan bergerak ke atas, rotan memanfaatkan duri-duri tajam yang ada di sepanjang batangnya untuk bergantung pada batang pohon.
Batang rotan hanya berdiameter 2 hingga 5 cm saja. Batangnya tidak memiliki rongga, namun memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya. Hal ini tampak ketika batang rotan dipotong akan mengeluarkan air. Panjang dari batang rotan ini bisa mencapai puluhan bahkan ratusan meter karena tumbuhnya menjalar.
Jenis Rotan
Sebagai penghasil rotan terbesar di dunia, indonesia memiliki puluhan jenis rotan. Namun tidak smeua jenis rotan digunakan sebagai tanaman industri. Inilah beberapa jenis rotan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku industri:
- Rotan jernang besar
Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa. Rotan jernang besar figunakan sebagai bahan baku untuk berbagai macam furniture. Getahnya juga dimanfaatkan untuk bahan baku farmasi serta pewarna alami.
- Rotan dahanan
Banyak ditemui di sumatera dan kalimantan, lebih senang hidup di daerah rawa. Batang rotan jenis ini digunakan sebagai bahan baku furniture.
- Rotan semambu
Banyak ditemukan di hutan Sumatera dan kalimantan. Sifat batangnya yang kuat membuat rotan ini dipakai untuk bahan pembuatan tongkat ski, rangka mebel, dan tongkat untuk pendaki gunung.
- Rotan jermasin
Banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, tepatnya di ketinggian 10 hingga 100 mdpl. Batangnya digunakan sebagai bahan baku untuk furniture
- Rotan dandan
Rotan ini banyak ditemukan di hutan dataran tinggi di Sumatera dan Kalimantan. Batangnya memiliki sifat yang lebih lentur dibandingkan dengan kebanyakan rotan lainnya. Lebih banyak digunakan sebagai bahan baku kerajinan anyaman, alat penangkap ikan, dan tali pengikat.
Pengolahan Rotan
Rotan biasa digunakan sebagai bahan pembuat mebel atau furniture. Antara lain kursi, meja, tempat penyimpanan, tirai, dan lain sebagainya. Namun sebelum dijadikan sebagai barang-barang siap pakai, rotan harus melalui berbagai proses pengolahan terlebih dahulu. Beikut ini caranya:
- Rotan dipanen dari hutan terlebih dahulu kemudian dibawa ke tempat pengolahan.
- Rotan dibersihkan terlebih dahulu dari duri-durinya yang tajam serta dari pelepahnya.
- Proses selanjutnya yaitu pengawetan, hal ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa rotan terhindar dari jamur.
- Pengawetan dilakukan dengan dua cara yaitu pengasapan menggunakan belerang dan memasak menggunakan minyak tanah.
- Setelah selesai dilakukan proses pengawetan, selanjutnya rotan dianyam dan dibentuk sesuai dengan keinginan.
Getah rotan juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan batangnya. Getah rotan memiliki warna merah. Getah berwarna merah ini biasa digunakan sebagai meni serta pewarna alat musik, contohnya biola.
Tanaman industri yang ada di Indonesia sangat beragam. Ketersediaan bahan baku yang melimpah diharapkan dapat memajukan perindustrian dan perekonomian Indonesia. Namun kita juga tidak boleh menggunakan sumber daya secara membabi buta. Menjaga lingkungan menjadi tugas kita bersama.