Cara Menanam Ubi Kayu Raksasa – Ubi kayu raksasa atau juga dikenal sebagai ketela pohon merupakan semak abadi milik keluarga Euphorbiaceae. Meskipun berasal dari Amerika Selatan, ubi kayu telah banyak dibudidayakan di sekitar 90 negara dengan iklim tropis dan subtropis di Amerika, Asia dan Afrika. Pada artikel ini, Anda akan menemukan panduan lengkap tentang bagaimana cara menanam ubi kayu raksasa di kebun sendiri.
Karena merupakan sumber kalori yang murah, ubi kayu diterima dengan baik di kalangan konsumen berpenghasilan rendah di banyak negara, terutama di daerah-daerah dengan defisit makanan, dan termasuk sumber kalori ke-4 di daerah tropis setelah beras, gula dan jagung. Penggunaannya pada tingkat gastronomi sangat bervariasi, mulai dari pati, campuran kue, keripik berbagai rasa, dan banyak lagi.
Cara Menanam Ubi Kayu Raksasa
Ubi kayu raksasa termasuk tanaman yang mudah ditanam, namun membutuhkan serangkaian kondisi khusus agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan benar. Untuk melakukan penanaman ubi kayu raksasa dengan benar, berikut adalah serangkaian aturan yang perlu Anda ikuti.
1. Waktu Tanam
Ubi kayu raksasa akan tumbuh dan mekar dengan baik dalam kondisi cahaya penuh, yang berarti waktu tanam terbaik adalah saat awal atau pertengahan musim kemarau. Namun, Anda juga bisa menyiapkan bibitnya saat akhir musim hujan untuk nantinya ditanam pada awal kemarau.
Tanaman kayu ini membutuhkan setidaknya 10-12 jam cahaya matahari untuk tumbuh dengan baik, itulah sebabnya produktivitas tertinggi ubi kayu biasanya diperoleh di negara tropis. Meskipun bisa mentolerir suhu kisaran 16-38º C, namun hasil panen maksimum hanya akan diperoleh dalam kisaran suhu 25-29 ºC.
Jika suhu berada di bawah 16 ºC, perkembangan area daun menjadi lebih lambat dan ukuran daun menjadi lebih kecil, hingga akhirnya pertumbuhan akan benar-benar berhenti.
2. Kondisi Tanah dan Lahan
Salah satu hal penting yang harus Anda ketahui sebelum menanam ubi kayu raksasa adalah bahwa semak ini dapat tumbuh hingga sekitar 3-4 meter (tergantung pada kultivar). Daunnya memiliki bentuk lobus palatum dan bercabang banyak. Akar umbinya juga bisa mencapai panjang 1 meter dengan diameter sekitar 25 cm. Jadi, jika Anda ingin menanam banyak ubi, lahan yang perlu Anda siapkan harus agak luas.
Dalam hal tanah, ubi kayu termasuk salah satu tanaman yang tidak menuntut banyak, dari tanah yang sangat buruk dalam unsur-unsur nutrisi sampai yang memiliki kesuburan tinggi, ubi kayu masih tetap bisa hidup. Namun, jenis tanah yang ideal tentu akan menghasilkan umbi yang lebih sehat dan lezat. Jenis tanah terbaik untuk tempat tumbuh ubi kayu raksasa adalah:
- Tanah dengan pH sedikit asam, antara 6 dan 7.
- Tanah dengan sejumlah bahan organik dan gembur lebih ideal.
- Hindari tanah dengan banyak air atau pasir berlebih. Tanah kapur pasir, tanah berbatu, tanah rawa, merah liat dan kuning liat juga kurang cocok untuk budidaya ubi kayu.
- Lahan harus bebas gulma dan polutan lainnya, serta jauh dari tempat pembuangan sampah.
- Jangan menggunakan lahan pada kemiringan tertentu, agar terhindar dari erosi tanah.
- Hindari tanah dengan kandungan air asin.
- Tanah harus memiliki drainase yang baik dan di mana tanaman dapat menerima cukup sinar matahari untuk mencapai kinerja optimal.
Setelah menemukan lokasi yang ideal, lakukan persiapan lahan sekitar 20 hari sebelum masa tanam. Gemburkan tanah dengan cangkul atau bajak pada kedalaman 25-40 cm dan campur dengan pupuk organik/kompos agar tanah lebih ternutrisi. Setelahnya, buat bedengan dengan jarak 75-95 cm per baris. Jangan lupa untuk menyiram tanah hingga lembab dan biarkan tanah terkena angin dan sinar matahari.
3. Persiapan Bibit
Dikenal sebagai tanaman dengan akar yang menebal dan bisa dikonsumsi, ubi kayu raksasa banyak dibudidayakan melalui stek batang. Menanam ubi kayu dengan stek akan lebih cepat dan ada resiko lebih sedikit.
Karena jika Anda menanam dengan biji, kadang-kadang Anda harus menunggu hingga 1 tahun sampai biji berkecambah. Dan bahkan banyak dari biji yang akhirnya tidak berkecambah, sehingga Anda kehilangan banyak waktu dalam menunggu. Berikut adalah langkah-langkah menyiapkan stek ubi kayu:
- Pertama, pilihlah tanaman ubi kayu yang sudah pernah panen, yang memiliki diameter batang sekitar 2-5 cm, berbatang tunggal dan bebas penyakit.
- Batang ubi kayu yang cocok dijadikan bibit ditandai dengan keluarnya getah jika kulit dikelupas dan kulit dalam terlihat berwarna hijau.
- Dengan pisau tajam, potong batang dengan panjang sekitar 25 cm. Pilih batang di bagian tengah, di mana batang tidak terlalu tua tapi juga tidak terlalu muda. Dan pastikan setiap potongan memiliki 7-10 mata tunas.
- Dengan menggunakan pisau tajam, buatlah luka kulit pada batang stek sekitar 2 cm di atas potongan bawah, kira-kira sepanjang 1 cm.
- Di sisi yang lain, buatlah luka yang sama sekitar 2 cm di atas luka pertama. Usahakan sayatan berada di antara mata tunas, bukan di bagian tunas.
- Selanjutnya, siapkan wadah besar berisi air dan Atonik 2%, lalu rendam stek selama 5-10 menit.
- Setelah direndam, ikat stek dalam bundel dan simpan di tempat kering namun sejuk.
- Pastikan Anda menyimpan stek dengan posisi tegak lurus, bukan miring atau horizontal.
4. Cara Menanam
Setelah menunggu beberapa minggu hingga tunas tumbuh, kini saatnya memindahkan semua tunas ke tanah baru di kebun atau ladang Anda. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Satu hari sebelumnya atau di hari yang sama, buatlah lubang-lubang tanam di atas bedengan tanah, dengan kedalaman sekitar 6-10 cm.
- Kemudian, tempatkan satu stek batang dalam satu lubang dengan posisi tegak lurus (vertikal).
- Isi sisa lubang dengan tanah, tekan perlahan dengan tangan dan ratakan. Pastikan daun tunas tidak terkubur di dalam tanah, melainkan di permukaan.
- Siram tanaman untuk pertama kali hingga tanah terlihat lembab.
- Bersihkan gulma secara rutin agar pertumbuhan tunas tidak terganggu.
5. Penyiraman
Untuk memaksimalkan produksi umbi, tanaman ubi kayu membutuhkan kelembaban yang konstan. Irigasi harus dilakukan lebih sering selama bulan pertama penanaman, dimana tanaman paling rentan terhadap panas. Setelah bulan pertama berlalu dan tanaman dapat lebih tahan terhadap kekeringan, Anda bisa melakukan irigasi setiap 10-14 hari atau sesuai kebutuhan.
Jika matahari sedang sangat terik, Anda perlu meningkatkan frekuensi irigasi sekitar 2-3 hari sekali. Siram lahan Anda sampai tanah menjadi sangat lembab, tapi jangan biarkan air tergenang. Karena tanah yang tergenang air dapat menyebabkan peningkatan hama / penyakit.
Cara penyiraman ideal adalah irigasi tetes, dengan waktu penyiraman terbaik adalah di pagi hari, di mana tanaman memiliki waktu untuk mengeringkan daun-daunnya saat siang. Karena daun tanaman yang basah sepanjang malam akan meningkatkan jamur dan penyakit lain.
6. Hama dan Penyakit
Keberhasilan menanam ubi kayu raksasa sangat tergantung pada kualitas tanaman selama masa pertumbuhan. Untuk membantu Anda memaksimalkan pertumbuhan tanaman, berikut adalah beberapa jenis hama dan penyakit yang yang paling umum terjadi pada ubi kayu beserta cara pengendaliannya.
- Bintik Daun Coklat
Bintik daun coklat adalah salah satu penyakit serius pada ubi kayu, yang disebabkan oleh Cercospora henninsgsi. Gejala-gejala yang ditimbulkannya adalah bintik-bintik coklat yang banyak terlihat pada bagian atas tanaman dan lebih sedikit pada bagian bawah. Sehingga daun yang terletak di bagian bawah tanaman lebih rentan terserang.
Pembuluh darah di dekat lesi melingkar mungkin juga tampak berwarna hitam. Untuk mengendalikan penyakit ini, yang terbaik adalah menggunakan varietas ubi kayu yang tahan jamur. Dan sebagai kontrol kimia, fungisida berbasis oksida tembaga dan tembaga oksi klorida tersuspensi dalam minyak mineral adalah yang paling direkomendasikan.
- Bintik Putih Daun
Bintik putih daun adalah penyakit yang sering terjadi dalam periode basah dan dingin, yang disebabkan oleh Cercospora caribae. Kerusakan yang disebabkan oleh spesies ini dimulai dengan menguning pada daun, kemudian muncul garis coklat coklat-ungu yang tidak teratur di tepi daun.
Jenis jamur ini menembus tanaman melalui stomata, kemudian menyerang ruang antar sel. Jamur sering bertahan di musim kemarau pada jaringan tua yang terinfeksi, untuk melanjutkan aktivitasnya di musim hujan. Sejauh ini belum ada varietas yang tahan dengan penyakit ini. Jadi, penanganan terbaik adalah mencabut tanaman dan membuangnnya.
- Jamur Abu-Abu
Penyakit ini disebabkan oleh Oidium sp. yang sering muncul di musim kemarau. Bagian yang paling banyak diserang adalah daun, di mana lesi berubah menjadi kekuningan dan kadang-kadang area nekrotik berwarna coklat. Penyakit ini bahkan mampu menyebabkan defoliasi tanaman. Untuk pengendalian penyakit, aplikasi produk sulfur berbasis semprot.
- Penyakit Busuk Coklat
Penyakit ini disebabkan oleh Cercospora viscose. Gejalanya berupa bintik-bintik coklat besar atau coklat keabu-abuan di bagian bawah tanaman, dan dapat menyebabkan defoliasi parah pada varietas yang rentan. Meski begitu, ini bukan termasuk penyakit yang menyebabkan kerugian besar. Untuk mengendalikannya, jaga tanaman tetap lembab namun tidak banjir, serta pastikan Anda menggunakan varietas ubi yang unggul dan berkualitas.
- Kering pada Batang dan Akar
Disebabkan oleh Diplodia manihotis, penyakit ini sering menyerang saat musim kemarau tinggi, di mana tanaman sedang kekurangan air. Gejalanya dimulai pada daun tanaman yang mulai layu, batang terlihat kering, dan kemudian tanaman akan benar-benar mati.
Untuk mengendalikannya, pastikan Anda mengirigasi tanaman secara rutin terutama saat matahari sangat terik, dan dianjurkan melakukan rotasi tanaman setiap 2-3 tahun dengan tanaman lain seperti jagung, sorgum, atau kacang-kacangan (kacang polong, kacang tanah, dll). Nitrogen yang dihasilkan tanaman polongan sangat mendukung pertumbuhan dan produksi ubi kayu.
- Mildiu
Mildiu adalah jamur yang disebabkan oleh Oidium sp. Jamur ini biasanya muncul di puncak musim kemarau. Tanaman yang terinfeksi biasanya memiliki daun berwarna kekuningan dan cenderung coklat. Untuk memerangi jamur ini, Anda bisa menggunakan semprotan belerang atau minyak Mimba (minyak yang sangat efektif untuk membasmi hama dan penyakit pada tanaman).
- Cacing Daun
Seperti namanya, Cacing Daun adalah cacing yang suka menyerang daun singkong dan tanaman lain dari keluarga yang sama. Untuk mengontrol cacing ini, Anda dapat menerapkan ekstrak Mimba atau sabun potassium, meski cacing ini juga bisa hilang jika ada predator alami seperti Trichogramma spp atau Apanteles flaviventris.
- Rayap dan Belalang
Kedua hewan ini sering melahap daun dan batang tanaman, hingga menyebabkan kerusakan parah pada tanaman. Tidak ada cara lain selain cabut tanaman yang diserang dan gunakan insektisida untuk mencegah mereka kembali.
7. Pemupukan
Untuk mendukung pertumbuhan dan produksi umbi yang maksimal, Anda bisa melakukan pemupukan pada tanaman dengan cara berikut:
- Pemupukan Pertama
Pemupukan pertama bisa dilakukan segera setelah Anda menanam tunas ubi kayu. Jenis pupuk yang disarankan adalah NPK Phonska, dengan dosis 100 gram/batang. Tabur pupuk di sekeliling tunas, dengan jarak sekitar 5-20 cm. Waktu ideal untuk menabur pupuk adalah sore hari, sekitar jam 4 sore atau lebih.
- Pemupukan Kedua
Lakukan pemupukan kedua setelah tanaman berumur sekitar 1 bulan. Jenis pupuk yang digunakan masih sama, yaitu NPK Phonska, dan dengan jumlah dan cara yang juga sama. Namun, jarak tebarnya perlu diperlebar sekitar 30 cm dari tanaman.
Anda juga bisa menggunakan pupuk cair jika ingin lebih praktis. Cukup campurkan pupuk dengan air dan tempatkan dalam tangki semprot. Contoh pupuk yang bisa Anda gunakan adalah Gandasil A. Untuk waktu aplikasi dan dosis yang dibutuhkan bisa dilihat pada masing-masing kemasan pupuk.
- Pemupukan Ketiga
Pemupukan ketiga dilakukan saat tanaman Anda berusia 3 bulan. Caranya masih sama dengan pemupukan kedua namun dengan jarak tebar yang lebih diperlebar sekitar 40 cm dari batang tanaman. Pada bulan ketiga ini, Anda juga bisa mengaplikasikan dolomit jika sebelumnya tanah Anda pernah diserang Jamur Upas.
- Pemupukan Terakhir
Berikan pupuk terakhir saat tanaman Anda berumur sekitar 5 bulan. Anda bisa menggunakan pupuk ZA dengan dosis 50 gram/batang.
8. Panen
Indikator terbaik untuk mengetahui apakah ubi kayu siap panen adalah dengan mengamati daunnya. Saat daun ubi terlihat layu di akhir pertumbuhannya, maka ubi kayu siap untuk dipanen. Indikator lain adalah saat tanah di sekitar tanaman terlihat retak atau rusak.
Biasanya, ubi kayu raksasa bisa dipanen setelah berumur 7-10 bulan, tergantung pada varietas. Penting untuk tidak terlambat memanen ubi Anda, karena kandungan lateks pada ubi semakin hari akan semakin banyak dan tidak cocok untuk dikonsumsi.
Jika tujuan Anda memanen ubi kayu adalah untuk mengambil pati, maka sekitar 12-16 bulan adalah periode optimal untuk memanen. Panen bisa manual atau mekanis, tapi panen manual adalah yang paling umum dan lebih mudah dilakukan, terutama di tanah dengan tekstur berpasir. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Sebelum panen, potong batang tanaman dengan parang atau pisau besar yang tajam, pada ketinggian 10-15 cm.
- Longgarkan / gali tanah di sekitar batang bawah tanaman menggunakan garpu taman atau sekop. Pastikan alat berkebun Anda tidak merusak kulit umbi.
- Setelah tanahnya agak longgar, tarik tanaman menggunakan tangan sampai umbinya keluar dari tanah.
- Selanjutnya potong tangkai dengan parang untuk memisahkan umbinya dari ditanam.
- Bersihkan umbi dari sisa tanah dan kotoran lainnya, kemudian simpan di tempat kering.
Menanam ubi kayu raksasa tidak sesulit yang dibayangkan, jika Anda mengikuti aturan yang benar. Dengan panduan cara menanam ubi kayu raksasa di atas, kini Anda bisa menaman dan menikmati hasil panen dengan kemungkinan berhasil lebih besar.
8 Cara Menanam Ubi Kayu Raksasa (Sangat Menjanjikan Keuntungannya)