5 Tanaman Jagung (Manfaat dan cara budidaya)

Tanaman Jagung – Jagung merupakan tanaman yang biasa dijadikan sebagai komoditas pertanian di Indonesia. Jagung ini dijadikan sebagai tanaman yang menggantikan padi ketika musim kemarau. Di beberapa daerah, khususnya di Indonesia timur, tanaman jagung dijadikan sebagai komoditas utama pertanian. Selain itu, jagung juga dijadikan sebagai makanan pokok di sana.

Apakah Anda berminat untuk menanam jagung? Jika iya, sebaiknya Anda memahami tentang seluk beluk jagung secara lebih mendalam. Pada artikel ini akan dibahas segala hal tentang jagung secara lengkap. Mulai dari ciri fisik jagung, jenis jagung yang ada di Indonesia, cara budidaya jagung, serta penyakit yang biasa terjadi pada tumbuhan jagung.

Mengenal Ciri Fisik Tanaman Jagung

Jagung memiliki nama ilmiah atau nama latin Zea mays. Tanaman ini digolongkan sebagai monokotil karena memiliki biji keping satu. Jagung juga berasal dari kelompok tanaman jenis rumput-rumputan. Berikut ini beberapa ciri fisik dari tumbuhan jagung.

1. Akar

Akar

Jagung memiliki jenis akar serabut karena tergolong dalam tanaman berkepung tunggal. Akar ini menjalar ke samping dan bentuknya seperti serabut-serabut kecil berwarna putih. Berbeda dengan akar tanaman dikotil yang akarnya tunggang, menusuk ke dalam tanah.

Tumbuhan jagung yang telah dewasa akan menumbuhkan akar advenif atau akar kait. Fungsi dari akar ini adalah menahan beban dari tumbuhan jagung yang semakin besar. Jika hanya mengandalkan akar serabut, tanaman ini akan mudah roboh.

2. Batang jagung

Batang jagung

Batang tumbuhan jagung bentuknya tegak lurus ke atas dan tidak memiliki cabang. Namun batangnya beruas-ruas. Batang tunggal pada tumbuhan jagung berguna sebagai penopang tanaman. Selain itu, batang juga dijadikan sebagai tempat tumbuhnya daun, bunga, dan buah jagung.

3. Daun

Daun

Jagung berasal dari kelompok tanaman rumput-rumputan. Oleh sebab itu, daun yang dimiliki tanaman ini adalah jenis sejajar. Daun jagung ini tumbuh dengan posisi sejajar dengan ibu tulang daun. Adapun bentuknya panjang menjuntai. Permukaan daun jagung ini licin, sedikit mengkilap, dan memiliki bulu-bulu halus.

4. Bunga

Bunga

Bunga jagung sama seperti tanaman berkeping tuggal lainnya, terdapat bunga putik dan serbuk sari dalam satu tanaman. Namun letaknya terpisah antara bunga jantan dan bunga betina, atau bisa disebut dengan istilah diktil. Bunga jantan atau serbuk sari terletak di puncak tanaman, sedangkan putik atau bunga betina terletak di bagian bawah.

Terdapat struktur yang sangat khas dari tanaman rumput-rumputan pada bunga jagung, yaitu floret. Ada dua buah floret yang dibatasi dengan adanya sepasang glumae pada bunga jagung.

5. Tongkol buah

Tongkol buah

Kita semua sudah mengetahui bahwa buah jagung memiliki tongkol. Tongkol ini tumbuh dari sela-sela buku yang terdapat pada setiap ruas batang. Umunnya dalam setiap ruas batang tumbuhan jagung hanya menghasilkan satu tongkol yang produktif. Tapi juga tidak menutup kemungkinan akan muncul tongkol yang produktif lebih dari satu.

Jenis-jenis Jagung di Indonesia

Jagung memiliki banyak jenis atau varietas. Berikut ini merupakan beberapa jenis jagung yang biasa ditanam oleh petani di Indonesia dan juga dunia. Beberapa di antaranya mungkin terdengar asing, tapi Anda perlu memahami hal ini. Terlebih ketika Anda berniat ingin membudidayakan jagung. Anda harus benar-benar memahami jenis jagung agar mengetahui jenis jagung yang tepat untuk ditanam.

1. Jagung Tepung

Jagung Tepung

Jenis jagung yang pertama yaitu jagung tepung. Seperti namanya, jagung jenis ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung. Tepung jagung disebut dengan maizena. Tepung ini banyak dijadikan sebagai bahan makanan. Baik sebagai bahan pencampur pembuatan makanan maupun bahan baku utama. Maizena dapat digunakan untuk mengganti tepung tapioka atau tepung terigu karena rendah gluten.

Jenis jagung tepung ini banyak ditemui di Amerika tengah dan Amerika selatan. Lebih tepatnya di Amerika Serikat, Peru, dan Bolivia. Jagung jenis tepung ini mempunyai biji yang menghasilkan banyak pati. Terdapat dua jenis pati dalam jagung tepung yaitu pati keras dan pati lunak. Pati keras terdapat pada sisi yang tipis pada biji jagung. Sedangkan pati lunak terdapat di bagian endosperma.

Jagung jenis ini sangat mudah digiling karena kandungan pati di dalamnya mudah sekali untuk hancur. Pati lunak dari jagung jenis ini juga mudah sekali untuk dihancurkan dan diserap oleh tubuh. Sering kali pati jagung tepung dicampurkan untuk pembuatan makanan bayi.

2. Jagung Manis

Jagung Manis

Jenis jagung yang kedua ini sudah tidak asing lagi bagi petani dan masyarakat Indonesia. Jagung manis banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan jagung bakar, bakwan jagung, dan juga dicampurkan dalam masakan sayur. Jagung manis ini memiliki banyak peminat karena rasanya yang nikmat untuk dijadikan berbagai macam kudapan.

Seperti namanya, jagung manis memiliki rasa yang manis karena tingginya kandungan gula di dalamnya. Gula yang terdapat dalam biji jagung ini lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan pati. Oleh sebab itulah teksturnya menjadi tidak terlalu keras.

Namun semakin tua usia jagung manis, akan semakin berkurang kadar gulanya. Kandungan patinya pun akan lebih tinggi. Berdasarkan hal ini, jagung manis dipanen ketika masih belum terlalu matang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan cita rasa dan tekstur jagung yang ideal.

3. Jagung Mutiara

Jagung Mutiara

Jagung mutiara merupakan jenis jagung lainnya yang juga banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia. Bahkan jauh sebelum petani mengenal jenis jagung manis. Jagung mutiara biasanya dijadikan sebagai bahan makanan pokok pengganti nasi. Selain digunakan untuk keperluan konsumsi, jagung mutiara juga dapat diolah menjadi berbagai kebutuhan lain.

Terdapat beberapa ciri khusus pada buah jagung mutiara. Pertama, bijinya memiliki bentuk yang bulat. Lalu bijinya cenderung memiliki tekstur yang keras karena mengandung banyak pati keras di seluruh permukaan biji. Jagung mutiara juga terdiri dari beberapa jenis, ada yang bijinya berwarna putih, kuning, dan merah. Umumnya, petani di Indonesia lebih sering menaman jagung mutiara kuning dan putih.

Selain kandungan pati yang tinggi, jagung mutiara juga kaya akan zat gizi. Beberapa zat gizi yang terdaoat dalam jagung mutiara antara lain karbohidrat, zat besi, serat, dan vitamin. Semua kandungan gizi yang terdapat dalam jagung mutiara ini sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.

4. Jagung Berondong

Jagung Berondong

Pernahkah Anda makan berondong jagung atau pop corn? Makanan khas yang kerap menemani Anda saat menonton film ini dibuat dari jenis jagung khusus, yaitu jagung berondong. Bulir atau biji jagung berondong ini berbeda dengan jagung kebanyakan. Ukurannya lebih kecil dan sedikit runcing.

Selain ukuran, tekstur dari jagung jenis ini juga berbeda dengan jagung mutiara maupun jagung manis. Kandungan pati pada jagung berondong tidak sebanyak jagung mutiara. Sebaliknya, kandungan air pada jagung ini lebih tinggi. Tingginya kandungan air yang berada dalam biji jagung ini menyebabkannya meletup ketika dipanaskan dengan suhu tertentu.

Air yang terkandung di dalam biji jagung akan berubah menjadi uap ketika mendapatkan efek pemanasan. Tekanan uap air di dalam biji jagung terus bertambah dan merusak lapisan luar biji. Saat meletup, pati yang ada di dalam biji akan keluar dan mengering.

5. Jagung Ketan

Jagung Ketan

Jagung kelima yang banyak ditanam oleh petani yaitu jagung ketan. Jagung ketan atau waxy corn juga disebut sebagai jagung pulut. Penyebutan seperti ini berdasarkan tekstur dari biji jagung yang lengket dan pulen. Terlebih ketika direbus, teksturnya akan sangat mirip dengan ketan. Tekstur ini dipengaruhi oleh tingginya kadar amilopektin yang tinggi.

Jagung ketan banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan olahan jagung. Makanan yang dimaksud antara lain grontol, emping jagung, marning, dan juga dijadikan sebagai campuran untuk memasak nasi. Penelitian juga menunjukkan bahwa jagung ketan ini dapat digunakan untuk bahan baku di industri bahan perekat, industri tekstil, dan juga kertas.

Penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi jagung ketan sebagai pengganti makanan pokok. Dengan mengonsumsi jagung jenis ini, penderita diabetes tetap mendapatkan asupan karbohidrat. Namun karbohidrat tersebut tidak dapat dicerna sempurna dan berubah menjadi glukosa. Hal ini disebabkan oleh daya cerna pati jagung ketan tidak setinggi jenis jagung lainnya.

Pemanfaatan jagung ketan lainnya adalah dijadikan sebagai pakan ternak. Memberikan pakan berupa jagung pulut dapat meningkatkan bobot hingga 20%. Kandungan amilopektin yang tinggi pada biji jagung yang membuat bobot binatang ternak seperti sapi, babi, dan kambing meningkat lebih cepat.

Manfaat dan Kegunaan Jagung

Tanaman jagung memiliki banyak manfaat dan juga kegunaan untuk kehidupan manusia. Berikut ini penjelasan selengkapnya

1. Kandungan Gizi

Kandungan Gizi

Sebelum Anda mengetahui tentang berbagai macam manfaat dan kegunaan dari jagung, sebaiknya pahami tentang kandungan gizinya terlebih dahulu. Berikut ini merupakan kandungan zat gizi yang terkandung dalam 100 gram jagung. Tabel ini tidak menunjukkan data yang pasti karena setiap jagung mungkin memiliki kandungan yang berbeda.

No Jenis Kandungan Jumlah
1 Kalori 355 Kal
2 Karbohidrat 73,7 gram
3 Lemak 3,9 gram
4 Kalsium 10 mg
5 Protein 9,2 gram
6 Zat besi 2,4 mg
7 Fosfor 266 mg
8 Vitamin A 510 SI
9 Vitamin B1 0,38 mg
10 Air 12 gram

Dari keseluruhan jagung yang dapat Anda konsumsi, ada 90% yang dapat dicerna. 10% sisanya akan dibuang bersama dengan feses karena tidak dapat dicerna. Kandungan protein pada jagung lebih tinggi dibandingkan kandungan pada beras. Begitu pula kandungan karbohidratnya jauh lebih rendah. Oleh karena itu, jagung banyak dipilih sebagai pengganti makanan pokok bagi pelaku diet.

2. Jagung sebagai Bahan Pangan

Jagung sebagai Bahan Pangan

Pemanfaatan jagung yang pertama adalah dijadikan sebagai bahan pangan. Sebagian masyarakat Indonesia mengonsumsi jagung sebagai makanan pokok sehari-hari. Sebagian lainnya mengolah jagung untuk dijadikan sebagai makanan pendamping. Jagung bisa dikonsumsi sebagai jagung rebus, jagung bakar, maupun jagung goreng.

Jagung muda atau baby corn juga banyak dikonsumsi sebagai bahan baku sayuran. Biasanya diolah dengan cara ditumis. Sedangkan jagung yang telah tua juga kerap dicampurkan dalam sayur bayam dan sayur asem.

Selain dikonsumsi secara langsung, berikut ini beberapa olahan jagung lain:

  • Tepung maizena

Maizena terbuat dari jagung yang telah kering kemudian digiling. Setelah menjadi tepung, maizena dapat digunakan untuk membuat makanan lain seperti kue-kuean. Bisa juga dijadikan sebagai campuran masakan untuk mengentalkan kuah.

  • Corn flakes

Di Amerika, terdapat makanan olahan jagung yang bernama corn flakes. Makanan olahan ini dibuat dari biji jagung yang digiling kasar. Biasanya, corn flakes dijadikan sebagai menu sarapan di pagi hari.

3. Jagung sebagai Pakan Ternak

Jagung sebagai Pakan Ternak

Tidak hanya dikonsumsi oleh manusia, jagung juga banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bahkan sebagian besar jagung di Indonesia dimanfaatkan sebagai pakan ternak, jenis unggas maupun mamalia besar.

Jagung pipil ukuran besar biasa diberikan untuk unggas seperti ayam dan bebek. Sedangkan jagung pipil ukuran kecil diberikan kepada unggas seperti burung merpati. Ada juga jagung yang telah dipecah kasar, biasanya diberikan sebagai pakan burung kicauan.

Alasan pemanfaatan jagung sebagai bahan baku pakan ternak adalah kandungan karbohidrat dan juga protein yang cukup tinggi. Selain berguna untuk memberikan energi pada binatang, protein juga bagus untuk pertumbuhan. Pati pada jagung juga mudah dicerna, jadi tidak menyulitkan sistem pencernaan binatang.

Tidak hanya biji jagung saja yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak, daun jagung dan kulit jagung atau klobot juga dipakai untuk pakan ternak. Daun dan klobot jagung biasanya diberikan untuk hewan ternak jenis ruminansia seperti kambing, sapi, dan kerbau.

Cara Budidaya Tanaman Jagung

Membudidayakan jagung sebenarnya sangat mudah. Namun pemula yang ingin mencoba untuk menanam jagung mungkin membutuhkan panduan. Berikut ini langkah-langkah yang benar dalam membudidayakan jagung.

1. Tahap Persiapan Lahan Tanam

Tahap Persiapan Lahan Tanam

Hal pertama yang harus disiapkan sebelum mulai budidaya jagung adalah menyiapkan lahan. Gemburkan lahan yang akan dijadikan sebagai area menanam jagung. Caranya bisa dengan cara membajak atau mencangkul. Selanjutnya tanah dibuat gundukan atau guludan. Pembuatan guludan ini bertujuan agar tumbuhan jagung tidak tergenang air yang membuatnya cepat membusuk.

Guludan yang ideal memiliki lebar 1 meter, sedangkan jarak antar guludan adalah 0,5 meter. Sedangkan jarak antar baris tanaman yang disarankan yaitu 25 cm. Jarak ideal ini dapat membuat tanaman dapat tumbuh dengan leluasa. Petani juga dimudahkan ketika akan melakukan perawatan maupun pemanenan.

2. Tahap Pemberian Pupuk Dasar

Tahap Pemberian Pupuk Dasar

Setelah lahan yang akan dipakai untuk menaman jagung telah selesai dipersiapkan, langkah selanjutnya yaitu memberi pupuk dasar. Anda bebas untuk memilih jenis pupuk yang akan digunakan, organik maupun kimia. Idealnya, pupuk yang dipakai adalah campuran antara pupuk organik dan pupuk kimia.

Anda bisa menaburkan pupuk di atas permukaan tanah yang akan digunakan untuk menanam jagung. Cara lain memberikan pupuk dasar yaitu dengan menaruh pupuk di dalam lubang tanam secara langsung.

Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan pada proses kedua ini. Kedalaman lubang untuk menanam berkisar antara 5 hingga 10 cm. Lubang tanam ini dapat dibuat dengan menggunakan tongkat khusus yang memiliki ujung berbentuk runcing.

3. Tahap Penanaman Jagung

Tahap Penanaman Jagung

Tahap ketiga dalam budidaya jagung adalah menanam benih. Benih jagung bisa didapatkan dengan mudah di toko pertanian. Masukkan 2 hingga 3 biji jagung untuk setiap lubang tanam. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi biji yang gagal tumbuh. Tutup lubang setelah menaruh biji, tapi jangan menekan tanah. Menutup biji dengan tanah bertujuan agar benih atau biji tidak dimakan oleh hama.

Penanaman jagung idealnya dilakukan di penghujung musim hujan, sekitar bulan Mei hingga Juli. tumbuhan jagung tidak membutuhkan air yang banyak seperti tanaman padi. Bahkan tumbuhan jagung kurang baik hasilnya jika mendapatkan terlalu banyak air. Pembusukan tanaman juga rawan terjadi.

4. Cara Merawat Tumbuhan Jagung

Cara Merawat Tumbuhan Jagung

Beberapa perawatan yang perlu dilakukan pada tumbuhan jagung antara lain penyiraman, penyiangan, pemupukan, dan pemberantasan hama. Tumbuhan membutuhkan air yang cukup untuk bisa tumbuh dengan baik. Lakukan penyiraman seminggu sekali, jangan sampai tanah tempat menanam jagung terlalu kering. Sesuaikan juga dengan cuaca dan curah hujan yang terjadi.

Penyiangan juga wajib dilakukan setiap satu atau dua minggu sekali. Tujuannya adalah membuang tanaman dan rumput pengganggu yang ikut tumbuh di lahan tanam. Tanaman pengganggu yang bisa disebut sebagai gulma dapat mengganggu pertumbuhan tumbuhan jagung jika terus dibiarkan.

Pemberian pupuk perlu dilakukan setelah tumbuhan jagung berumur satu bulan. Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk kimia. Komposisi yang disarankan adalah pupuk ZA dan NPK dengan perbandingan 1:3. Sebarkan pupuk secara merata di seluruh lahan tempat tumbuhnya jagung.

Hama dan jamur juga menjadi ancaman yang serius untuk tanaman jagung. Penyemprotan tanaman menggunakan obat bisa menjadi langkah penanggulangan. Beberapa obat yang sebaiknya digunakan antara lain fungisida, pestisida, carbio, dan metanaksil. Pemberian obat juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tanaman.

5. Masa Panen

Masa Panen

Usia tumbuhan jagung sejak tumbuh hingga masa panen biasanya adalah 100 hari atau 3 bulan. Namun kembali lagi, masa panen tergantung dari jenis atau varietas jagung yang ditanam. Varietas seperti jagung manis dapat dipanen lebih cepat, sebab jika terlalu tua kualitasnya akan menurun.

Jagung yang telah siap panen ditandai dengan mengeringnya seluruh bagian tanaman. Anda bisa mulai memanen jagung saat 4/5 bagian tanaman sudah mengering. Mengeringnya tanaman ini juga diiringi dengan mengeringnya biji jagung.

Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Jagung

Tanaman jagung rawan mengalami penyakit seperti berikut ini. Setiap masalah memiliki cara penanganan masing-masing.

1. Hawar Daun

Hawar Daun

Hawar daun disebabkan oleh adanya infeksi atau berkembangnya jamur Helminthosporium turcicum. Ditandai dengan munculnya bercak pada daun jagung. Warna bercak ini abu-abu hingga cokelat. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan tumbuhan jagung mati.

Agar hawar daun tidak menyerang jagung yang Anda tanam, lakukan penyemprotan dengan fungisida. Jika sudah ada tanaman yang terlanjur terinfeksi, sebaiknya musnahkan hingga ke akarnya. Ada juga varietas jagung yang tahan dengan penyakit hawar daun yaitu semar 2, semar 5, pioner 2, pioner 14, dan bisma.

2. Busuk Pelepah

Busuk Pelepah

Busuk pelepah pada tumbuhan jagung disebabkan oleh Rhizoctonia solani. Infeksi penyakit ini diawali dengan munculnya bercak di bagian pelepah daun. Awalnya bercak berwarna merah lalu berubah menjadi abu-abu dan pelepah mulai membusuk. Pembusukan bisa disebabkan karena lahan terlalu basah atau tergenang air.

Agar busuk pelepah tidak terjadi, sebaiknya Anda melakukan pencegahan dengan tidak terlalu rapat dalam menanam jagung. Menjaga lahan agar tidak terlalu lembap juga dapat menjadi langkah antisipasi. Semprotkan fungisida agar tumbuhan jagung terbebas dari penyakit busuk pelepah.

3. Penyakit Bulai

Penyakit Bulai

Bulai biasanya menyerang tumbuhan jagung yang baru tumbuh berusia 7 hingga 14 hari. Penyakit ini menyebabkan pertumbuhan jagung terganggu, bahkan bisa menjadi gagal tumbuh. Gejala awalnya ditandai dengan perubahan warna daun, disusul dengan daun yang menggulung.

Penyakit bulai ini disebabkan oleh infeksi Peronosclerospora philippinensis dan juga Peronosclerospora maydis. Untuk mengurangi risiko munculnya wabah bulai, sebaiknya lakukan penanaman jagung secara serempak dengan petani lainnya. Semprotkan fungisida sejak masa awal pertumbuhan jagung agar terbebas dari jamur penyebab bulai dan juga penyakit lainnya.

4. Karat Daun

Karat Daun

Karat daun ditandai dengan munculnya bercak berwarna kecokelatan seperti karat di seluruh bagian daun. Karat daun ini disebabkan oleh infeksi jamur yang bernama Puccinia polysora. Jamur ini mudah sekali menular karena penyebarannya melalui angin.

Ada beberapa varietas yang tahan terhadap penyakit semacam ini antara lain semar 10, bima 1, palakka, sukmaraga, dan lamuru. Untuk mencegah agar tidak ada jamur penyebab karat daun hinggap di tanaman Anda, semprotkan fungisida yang mengandung bahan aktif bernomil.

5. Virus Mosaik

Virus Mosaik

Penyakit terakhir yang sangat rentan menginfeksi tanaman jagung yaitu virus mosaik. Dinamakan demikian karena membuat tanaman menjadi seperti mosaik. Daun jagung tidak lagi berwarna hijau, namun bercampur dengan pola berwarna kuning. Tak hanya itu, virus mosaik juga membuat jagung berhenti tumbuh dan menjadi kerdil.

Penularan virus ini disebarkan oleh serangga. Jika tumbuhan jagung terinfeksi virus mosaik tentu akan sangat merugikan petani karena produksi jagung akan sangat menurun. Bahkan bisa membuat gagal panen.

Agar virus mosaik ini hilang, sebaiknya Anda tidak menanam jagung secara terus menerus. Selingi dengan tanaman lain seperti kacang-kacangan atau sayuran lain. Menyemprotkan pestisida untuk membunuh serangga dan mencegahnya mendekat juga bisa menjadi langkah yang efektif untuk mengantisipasi penyebaran virus mosaik.

Membudidayakan tanaman jagung membutuhkan ketekunan dan kesabaran yang tinggi agar hasilnya bisa maksimal. Kelebihan lain dari menanam jagung adalah waktu antara masa tanam hingga panen cukup singkat, yaitu 3 bulan. Pemasaran hasil panen juga relatif mudah dilakukan.

5 Tanaman Jagung (Manfaat dan cara budidaya)