Cara Menanam Bunga Anggrek – Salah satu jenis bunga hias yang tidak pernah kehilangan pesonanya adalah bunga anggrek, atau dikenal pula dengan naman Bunga Puspa Pesona Bangsa. Dalam budidaya tanaman anggrek dibutuhkan pengetahuan perihal budidaya itu sendiri. Selain itu, dibutuhkan juga kesabaran dan ketelatenan. Berikut uraian mengenai cara menanam bunga anggrek hingga sukses berbunga.
DAFTAR ISI
Media Tanam Bunga Anggrek
Bunga anggrek selalu memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat, khususnya bagi pencinta tanaman hias. Karena keindahannya yang memiliki ciri khas tersendiri, menanam bunga ini pun tidak sembarang orang bisa melakukannya. Dalam pemilihan media tanam pun perlu di perhatikan, Anda bisa memilih media tanam sebagai berikut :
- Sabut kelapa
- Akar pakis
- Moss sphagnum
- Arang kayu
Cara Menanam Bunga Anggrek dengan Media Arang Kayu
1. Memilih Bibit Kompot
Menyiapkan bibit merupakan tahapan pertama dalam budidaya tanaman anggrek dan benar-benar harus Anda perhatikan. Anda harus menentukan terlebih dahulu akan menanam anggrek jenis apa.
Jenis-Jenis Bunga Anggrek yang Cocok Dibudidayakan Dan Indah Menawan
1. Anggrek Bulan
Anggrek satu ini memiliki nama ilmiah Paraphalaenopsis serpentilingua. Bunga ini banyak ditemukan di Pulau Kalimantan.
Warna putih dengan corak kuning dan merah merupakan ciri khas anggrek ini, sedangkan daunnya hijau memanjang. Bunga ini bentuk dan warnanya hampir menyerupai rembulan di malam hari, itulah alasannya disebut anggrek bulan.
Akar anggrek bulan sedikit terasa berdaging. Selain itu, tanaman ini membutuhkan sedikit cahaya matahari untuk pertumbuhannya.
2. Anggrek Kasut Kumis
Anggrek jenis ini bisa dikatakan sebagai kembaran dari bunga pemakan serangga, kantung semar. Anggrek kasut kumis memiliki nama ilmiah Paraphalaenopsis chamberlainianum.
Hal tersebut karena bentuk bunga ini berkantung dan memiliki bulu yang begitu terlihat.Bunga anggrek ini memiliki dua warna yang berpadu dengan indah, yaitu warna ungu dan hijau.
3. Anggrek Kebutan
Anggrek kebutan memilki warna oranye yang sangat indah. Dalam satu tangkai warna-warna oranye tersebut berkerumun. Anggrek jenis ini termasuk yang dilindungi Negara karena keberadaannya yang langka sehingga kelestariannya harus dijaga.
4. Anggrek Sendok
Anggrek jenis ini memiliki nama ilmiah Spathoglottis zurea. Bentuk bunga anggrek sendok sangat menawan, karena merupakan perpaduan warna kuning cerah, putih, dan merah.
5. Anggrek Bulan Bintang
Sesuai dengan namanya, anggrek memiliki lima kelopak bunga sehingga bentuknya menyerupai bintang. Sedangkan di bagian tengah bunganya menyerupai bulan. Secara keseluruhan, jenis anggrek bulan bintang ini begitu menawan sehingga banyak diminati pencinta tanaman hias.
6. Anggrek Kerlip
Anggrek kerlip satu golongan dengan jenis anggrek lain yaitu anggrek bulan. Bentuk bunganya begitu menawan dan aromanya yang sangat wangi.
Anggrek kerlip memiliki nama latin Phalaenopsis violacea. Karena keindahan tampilannya, anggrek ini semakin banyak dibudidayakan.
7. Anggrek Jamrud
Anggrek jenis ini memiliki nama ilmiah Dendrobium macrophyllum. Anggrek ini memiliki ciri bulu-bulu yang tumbuh pada bunganya sehingga menyerupai rambutan. Sedangkan di bagian luar bunga, bentuknya juga seperti kulit rambutan yang membentuk kelopak.
8. Anggrek Hartinah
Anggrek menawan ini memiliki nama ilmiah Chimbidium hatinahianum. Nama harinah sendiri merupakan nama seorang mendiang ibu Negara Indonesia, Ibu Tien Soeharto. Dominasi warna ungu dan bergradasi krem membuat bunga ini semakin memikat hati. Bentuk bunga anggrek hartinah adalah sama seperti bunga anggrek pada umumnya.
9. Anggrek Jingga
Anggrek jingga memiliki nama ilmiah Renathera matutina. Sesuai dengan warna, anggrek ini memiliki warna jingga dan bermotif unik menyerupai warna kulit macan tutul.
10. Anggrek Ki Aksara
Corak bunga anggrek ki aksara menyerupai kilatan petir dan berwarna hijau. Nama ilmiah anggrek ini adalah Macondes petoal. Sangat indah dipandang mata,meskipun anggrek ini terbilang bentuknya mungil.
Dendrobium dan anggrek bulan merupakan dua jenis tanaman anggrek yang direkomendasikan untuk ditanam. Hal tersebut karena keduanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan diminati oleh banyak pencinta anggrek. Sebaiknya gunakan bibit kompot agar tingkat keberhasilan lebih tinggi.
Mengapa memilih bibit kompot ? bibit kompot memiliki keunggulan dalam tingkat daya hidup yang lebih besar. Selain itu, bibit kompot memiliki ukuran yang lebih besar dari jenis bibit anggrek yang lain.
Berikut kriteria bibit kompot yang bisa Anda pilih :
- Asal usul bibit diketahui dengan jelas
- Bibit tidak terpapar hama atau penyakit sehingga dalam kondisi sehat
- Sebaiknya beli bibit di toko pertanian terpercaya
- Warna daun yang hijau cerah menunjukkan bibit kompot yang sehat
- Daun bibit berukuran cukup lebar dan panjang
- Kondisi akar bibit baik dan sehat
- Untuk menghindari kebusukan pada akar, sebaiknya pilih tanaman yang akarnya tidak keluar
2. Menyiapkan Alat dan Bahan
Berikut hal-hal yang wajib Anda persiapkan sebelum menanam bunga anggrek :
- Pot genteng
- Serpihan batu bata dan arang kayu sebaagai media
- Untuk lokasi budidaya, Anda bisa menggunakan rumah jarring
- Handsprayer
- Pupuk dengan kandungan Nitrogen yang tinggi, yaitu pupuk growmore
- Fungsida dan insektisida
- Bibit bunga anggrek bermutu tinggi.
3. Melakukan Penanaman (Aklimatisasi)
Setelah mempersiapkan alat dan bahan secara lengkap, maka proses selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah melakukan Aklimatisasi yaitu proses penanaman. Proses ini merupakan proses memindahkan bibit anggrek ke wadah pot yang lebih besar. Pemindahan tersebut bertujuan agar tanaman anggrek tumbuh dengan optimal.
Berikut merupakan tahapan dalam proses aklimatisasi :
- Menyiapkan media tanam tanaman anggrek, media tersebut berupa campuran serpihan batu bata yang steril (sudah direbut terlebih dahulu). Masukkan campuran tersebut ke dalam pot.
- Media tanam dimasukkan sebanyak 1/3 dari ukuran kedalaman pot. Serpihan batu bata memiliki fungsi sebagai pemberat agar ketika tanaman tumbuh membesar, ia tidak merebah.
- Agar lebih steril, maka terlebih dahulu merebus arang kayu.
- Isilah dengan arang kayu 2/3 bagian pot.
- Sebaiknya Anda memecah arang kayu agar ukurannya lebih kecil jika ukuran semula terlalu besar.
- Biarkan media tanam yang telah disiapkan, kemudian Anda dapat menyiapkan bibit tanaman anggrek yang berkualitas.
- Keluarkan bibit dari dalam kompot. Agar tidak merusak bagian perakaran, sebaiknya Anda mengeluarkan bibit dengan hati-hati.
- Gunakan larutan fungsida 2 garam/liter untuk merendam seluruh bibit selama 15 sampai 20 menit.
- Keringkan dan anginkan bibit sebelum menanamnya ke media tanam.
- Agar persentase kehidupan tanaman anggrek lebih besar, sebaiknya penanaman dilakukan di sore hari.
- Tanamkan bibit anggrek ke dalam pot berisi media tanam tadi. Dalam proses penanaman, pastikan akar tertanam sempurna dan posisinya tegak lurus.
- Masukkan bibit anggrek yang telah melalui proses aklimatisasi ke lokasi penanaman, yaitu rumah jaring.
- Susunlah tanaman pada rumah jaring dengan rapi, kemudian didiamkan selama 3 sampai 5 hari tanpa disiram.
4. Penyiraman
Penyiraman pertama tanaman anggrek bisa dilakukan pada saat berumur 5 hari pasca tanam. Penyiraman bisa dilakukan dengan frekuensi dua kali yaitu saat pagi dan sore hari. Gunakanlah handsprayer untuk menyemprot.
Penyemprotan dilakukan pada media tanam dan terkadang pada bagian daun tanaman. Sebaikya kurangi frekuensi penyiraman saat musim penghujan, hal tersebut dilakukan agar tanaman tidak mengalami pembusukan. Sebaliknya, tingkatkan frekuensi penyiraman di saat musim kemarau dan cuaca panas.
5. Pemupukan
Anda bisa menggunakan pupuk cair dalam proses pemupukan tanaman anggrek. Sebaiknya gunakan pupuk cair yang mengandung banyak kandungan Nitrogen, kemudian semprotkan pada tanaman.
Untuk bagian daun, Anda bisa menggunakan pupuk daun yang bisa disemprotkan langsung pada daun. Anda tidak perlu menyiram tanaman dengan air jika sudah melakukan proses penyemprotan dengan pupuk cair.
6. Pengendalian terhadap Hama dan Penyakit
Pembusukan merupakan penyakit yang paling sering menyerang anggrek. Penyakit pembusukan bisa terjadi pada bagian akar dan daun. Perlu diperhatikan bahwa penyakit pembusukan mudah menyerang tanaman saat musim hujan. Hal tersebut karena kondisi cuaca yang lembab dan kadar air yang tinggi.
Anda bisa menyemprotkan zat fungisida dan bakterisida sebagai pengedalian preventif terhadap penyakit ini. Zat tersebut bisa membasmi jamur dan bakteri penyebab kebusukan pada tanaman.
Keong dan siput merupakan hama yang berukuran lebih besar yang menyerang tanaman anggrek. Pada anggrek Cattleya, hama-hama tersebut sangat merusak dengan cara menghisap atau memakan bagian tanaman. Penampilan tanaman yang menawan bisa dirusak oleh hama, bahkan bisa menyebabkan kematian pada tanaman.
Kelompok hama yang menyerang tanaman meliputi kelmpok insekta, moluska, dan kutu. Gunakanlah zat insektisida, akarisida, dan molusida untuk membasminya.
a. Tungau (mites)
Jika Anda melihat warna helaian daun menjadi kuning keperakan, hal tersebut merupakan tanda tanaman anggrek terserang tungau atau mites. Mites bisa diberantas dengan zat insektisida seperti Kelthane, Dursban, Malathion, dan Diazion dengan anjuran dosis 0,1-0,2%.
Selain itu, waktu penyemprotan yang dianjurkan adalah saat pagi hari pada 06.00-07.00 dan sore hari pada 17.00-18.00.
b. Trips
Ciri-ciri anggrek yang terserang hama jenis ini adalah terhambatnya pertumbuhan tanaman, rontoknya kuntum bunga, dan daun berwarna keperakan. Zat insektisida yang dapat memberantas hama trips adalah Bayrusil, Kelthane, Malathion, dan Dursban. Anjuran dosis insektisida yang dianjurkan adalah 0,1-0,2%.
Frekuensi penyemprotan insektisida tergantung pada tingkat serangannya, namun biasanya 1 sampai 2 kali seminggu. Waktu penyemprotan yang dianjurkan adalah saat pagi hari pada 06.00-07.00 dan sore hari pada 17.00-18.00
c. Aphid (kutu hijau)
Saat masih muda, kutu daun ini berwarna hijau. Sedangkan ketika sudah dewasa, warnanya menjadi coklat tua sampai hitam. Zat inseksida yang dapat memberantas kutu hijau adalah Malathion, Bayrusil, Orthane, dan Diazinon. Sedangkan dosis yang dianjurkan adalah sekitar 0,1 sampai 0,2%.
d. Kutu perisai (scale insect)
Scale insect atau kutu perisai memiliki warna tubuh merah sampai coklat tua. Kutu ini biasanya menyerang daun pada tanaman anggrek. Hama ini bisa diberantas dengan zat insektisida misalnya Diazinon, Hostathion, Malathion, dan Orthane. Sedangkan dosis yang dianjurkan adalah sekitar 0,1 sampai 0,2 %.
Frekuensi penyemprotan bergantung pada tingkat serangan hama. Namun biasanya penyemprotan zat insektisida dilakukan satu sampai dua kali seminggu. Waktu penyemprotan yang disarankan adalah pada pagi pukul 06.00-07.00 dan sore pukul 17.00-18.00.
e. Siput atau keong
Siput atau keong menyerang bagian tanaman terutama bagian tunas dan daun muda, hama ini biasa bersembunyi diantara media tanam. Selain itu siput juga bisa menyebabkan kerusakan akar dengan cara menyerapnya. Siput dapat diberantas dengan zat molusida, misalnya Mesurol, Sevin, Metadex, dan Metaldehyde.
Frekuensi molusida yang diberikan bergantung pada parahnya serangan hama, namun biasanya diberikan sekali seminggu saja. Cara penggunaannya adalah degan meletakkan zat molusida di media tumbuhnya. Selain itu, pemberian zat ini sebaiknya pada sore hari.
f. Semut
Semut dapat mengganggu pertumbuhan akar tanaman, ia bersembunyi di antara media tumbuh. Munculnya semut menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Zat yang mempu memberantas semut dengan efektif adalah dengan insektisida misalnya Dursban, Diazinon, Azodrin, dan Hostathion. Dosis yang dianjurkan adalah 0,1 sampai 0,2%.
Pemberian insektisida untuk membasmi semut bergantung pada tingkat seranggannya, namun biasanya diberikan satu sampai dua kali seminggu.
g. Kumbang gajah
Bagian epidermis tanaman merupakan yang paling sering diserang oleh kumbang gajah. Jika bagian meristem (titik tumbuh) sampai terkena serangan hama ini, pertumbuhan anggrek bisa terhenti. Hal tersebut disebabkan kematian pucuk pada tanaman.
Zat insektisida yang dapat memberantas hama kumbang gajah adalah Diazonin, Malathion, Demicron, dan sejenisnya.
Frekuensi penyempotan insektisida untuk membasmi kumbang gajah tergantung pada tingkat serangannya. Namun biasanya pemberian dilakukan 1 sampai 2 kali seminggu. Karena kumbang gajah dan larvanya hidup bersembunjyi di dalam pseudobulb, maka sebaiknya gunakan insektisida yang bersifat sistemik.
Setelah memakan jaringan tanaman yang mengandung insektisida, hama akan mati. Waktu penyemprotan insektisida yang disarankan adalah pada pagi hari pukul 06.00 sampai 07.00 dan sore hari pada pukul 17.00 sampai 18.00.
7. Bunga Anggrek Siap Berbunga
Kurang lebih satu tahun sejak ditanam, tanaman anggrek bisa mulai berbunga. Biasanya pada awal masa berbunga, tanaman akan menghasilkan bunga yang relatif sedikit.
Bunga anggrek jenis dendrobium biasanya akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan jenis anggek bulan. Bunga akan berguguran setelah mekar dengan sempurna, pada musim berikutnya tanaman akan berbunga lagi. Tanaman anggrek bisa bertahan hingga lima tahun dan produktif berbunga dengan pemeliharaan yang intensif.
Selain untuk dikoleksi sendiri, Anda juga bisa menjual tanaman anggrek siap berbunga sebagai alternatif. Para pencinta tanaman hias anggrek biasanya memang mencari tanaman anggrek yang siap berbunga, sehingga peluang usaha ini tentunya menjanjikan.
Tanaman anggrek siap berbunga sangat cocok untuk yang ingin merawat tanaman sampai menghasilkan bunga sendiri. Menjual tanaman anggrek dengan kriteria demikian akan menghemat biaya produksi. Selain itu, harganya pun menjadi lebih murah.
Tips Agar Tanaman Anggrek Cepat Berbunga
1. Pemilihan Tempat yang Ideal
Tempat yang sehat dan nyaman sangat diperlukan tanaman anggrek untuk tumbuh dengan baik. Pilihlah rumah lindung yang memiliki intensitas cahaya 50 sampai 70% dan kelembaban yang ideal.
Agar cahaya yang masuk dapat terpenuhi, sebaiknya atap rumah anggrek harus dibuat dari bahan paranet. Rutin membersihkan rumah anggrek juga tidak boleh dilewatkan. Sampah dan daun-daun yang berserakan di sekitar tanaman sebaiknya dibersihkan.
2. Pilih Media Tanam yang Cocok
Terdapat aturan dalam pemilihan media tanam bunga anggrek. Kriteria media tanam yang baik adalah harus tersusun dari dua sisi agar bunga anggrek berbunga banyak dan sehat. Susunan media tanam tersebut ialah :
- 1/3 sisi bawah berisi potongan batu bata
- 2/3 berisi pakis.
Selain itu, pot tanaman harus terbuat dari bahan tanah liat. Hal tersebut karena agar anggrek tumbuh dengan subur dan tunas baru selalu bertumbuh yang lebih baik. Agar sirkulasi lancar, sebaiknya memilih pot tanah liat yang memiliki lubang.
3. Rutin Menyiram Anggrek
Aktivitas ini seringkalli diabaikan, padahal menyiram bunga anggrek merupakan aktifitas yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan anggrek.
Ketika pagi dan sore hari merupakan waktu penyiraman yang direkomendasikan. Jika turun hujan lebat, Anda tidak perlu melakukan penyiraman.
Penyiraman pun harus dilakukan dengan tepat, struktur tanaman bisa rusak jika menyiramkan air terlalu banyak. Selain itu, penyiraman berlebihan bisa menyebabkan anggrek membusuk dan ditumbuhi jamur dan bakteri karena kelembaban yang meningkat.
4. Pemberian Pupuk
Untuk tanaman manapun, bagi tanaman anggrek pemupukan merupakan proses yang tidak bisa ditinggalkan.
Berikanlah pupuk yang mengandung unsur hara tinggi untuk tanaman anggrek yang baru saja bertunas dan banyak bunganya.
Cara pemberian pupuk dapat dilakukan dengan menyemprot, menyiram, atau menaburkannya pada media tanam anggrek. Pemberian pupuk harus dengan frekuensi yang ideal, dianjurkan pupuk diberikan sekitar 3 kali seminggu. Pemberian pupuk tidak boleh berlebihan, karena tanaman anggrek bisa mengalami kekerdilan.
5. Memberikan ZPT atau Hormon
ZPT atau hormon gibrelin merupakan zat yang dapat memacu pertumbuhan tanaman, termasuk bunga anggrek. Anda juga bisa menggunakan cara tradisional jika ingin lebih aman. Anda bisa memanfaatkan air kelapa yang disemprotkan ke seluruh bagian anggrek sampai ke akarnya. Semprotkanlah air kelapa tersebut sebanyak 150 ml.
Waktu pemberian yang disarankan adalah ketika pagi dan sore hari, sebanyak tiga kali dalam seminggu.
6. Sesekali Berikan Obat
Termasuk bunga anggrek, hama dan penyakit memang seringkali menyerang berbagai macam tanaman. Anda bisa membersihkan sekitar tanaman yang ditumbuhi gulma dan sampah-sampah sebagai upaya pencegahan dari hama dan penyakit.
Anda juga bisa memberikan pestisida sebagai upaya pencegahan lainnya. Sedangkan zat insektisida diberikan jika tanaman terlanjur diserang hama. Jika tanaman diserang jamur, Anda bisa menggunnakan fungisida, dan bakterisida untuk membasmi bakteri.
7. Mengatur Tata Letak Bunga
Tata letak juga harus diatur pada tanaman anggrek. Pot-pot sebaiknya diletakan sedemikian rupa di rak-rak agar rapi. Peletakan rak sebaiknya setinggi kurang lebih satu meter dari permukaan tanah. Agar aliran udara tidak terhambat, hindari penempatan di lokasi yang berjenjang.
Anda bisa membuat sebuah kolam ikan di bawah rak anggrek agar kelembaban udara tetap ideal, yaitu sekitar 60 sampai 70%. Selain itu, pembuatan kabut dan pemasangan springkle juga bisa dilakukan untuk menjaga kelembaban udara.
Untuk memastikan apakah tanaman anggrek bisa berbunga dengan lebat, Anda bisa memperhatikan bagian daun anggrek. Jika daunnya berwarna hijau, maka sinar matahari yang didapatkan ideal dan tidak berlebihan. Jika daun anggrek berwarna hijau tua, artinya tanaman kekurangan cahaya matahari.
Sedangkan pertand a jika tanaman mendapatkan intensitas cahaya matahari yang sangat berlebihan, daunnya berwarna kecoklatan. Hal tersebut menandakan daun terbakar, dan berbahaya bagi pertumbuhan anggrek.
Jika menapatkan embusan angin yang cukup, anggrek bisa tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, Anda harus selalu memperhatikan sirkulasi udara karena sangat berefek pada perkembangan bunga.
Tahapan-tahapan dalam cara menanam bunga anggrek memang benar-benar harus diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh dan berbunga lebat. Jika Anda melakukannya dengan cermat, bukan tidak mungkin akan mendapatkan keindahan bunga anggrek yang mempesona. Tertarik untuk mencobanya?
10+ Cara Menanam Bunga Anggrek (Lengkap dengan tips beserta cara merawat)