7 Tanaman Tebu (Lengkap dengan khasiat dan teknik budidaya)

Tanaman Tebu – Tebu merupakan salah satu tanaman yang banyak di jumpai di daerah tropis, salah satunya adalah Indonesia. Tanaman tebu memiliki banyak khasiat terutama sebagai obat. Selain itu, tebu juga dibudayakan sebagai bahan baku industri gula. Anda penasaran? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Bagian-bagian Tanaman Tebu

1. Akar

Akar

Sistem perakaran pada tebu adalah akar serabut dengan panjang hingga satu meter. Warna akar putih kecoklatan. Anda dapat menjumpai dua jenis akar ketika tanaman masih muda, yaitu akar stek dan akar tunas.

Akar stek muncul dari bagian batang, umurnya pendek karena hanya berfungsi ketika tanaman masih muda. Akar tunas muncul dari tunas tanaman sehingga umurnya bertahan sampai tanaman mati.

2. Batang

Batang

Bentuk batang tebu silindris dan memiliki ruas. Batang tumbuh tegak ke atas, ramping dan tidak bercabang. Warna batangnya hijau dan ada juga yang hijau kekuningan. Anda dapat menjumpai adanya lapisan lilin dan sedikit mengkilap. Selain itu, pada bagian batang ditemukan cincin yang melingkar.

Struktur kulitnya keras. Anda juga dapat menjumpai adanya mata yang terdapat di pangkal pelepah. Bentuk matanya bulat sampai oval. Mata juga mempunyai sayap yang ukurannya sama lebar.

3. Daun

Daun

Warna daun tebu adalah hijau. Ukuran lebarnya mencapai 4 hingga 7 cm. Bagian daun tanaman tebu berturut-turut adalah pelepah dan helaian daun. Anda tidak menjumpai adanya tangkai daun. Pangkal daun menempel pada buku batang yang memiliki pola selang-seling.

Bentuk daun panjang, tulang daun sejajar mirip bentuk daun tanaman padi. Selain itu, Anda dapat menjumpai adanya bulu-bulu sehingga dapat mencegah serangan serangga yang mengganggu tanaman tebu.

4. Bunga

Bunga

Jenis bunga tebu adalah bunga majemuk. Bunga tersebut tersusun malai yang memiliki pertumbuhan terbatas. Panjang bunga mencapai 70 hingga 90 cm. Dalam satu bunga Anda dapat menjumpai daun kelopak sejumlah 3, benang sari 3, sebuah mahkota bunga dan kepala putik dua buah.

 

Jenis-jenis Tanaman Tebu

1. Tebu Kuning

Tebu Kuning

Tebu kuning dikenal dengan istilah tebu Morris. Ciri khas tebu ini adalah memiliki kulit yang keras dan ruas yang panjang. Warna air tebu ini hijau gelap dan keruh serta terkenal dengan rasanya yang manis. Pada bagian pucuknya terdapat miang.

Tebu kuning berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, jenis tebu tersebut lebih banyak dijumpai dibandingkan jenis tebu lainnya. Selain itu, harga jual tebu ini sangat tinggi sehingga tak heran jika banyak petani yang menanamnya.

Biasanya, para petani tebu menanam jenis tebu ini untuk disetorkan ke berbagai industri seperti industri gula, industri pangan, industri minuman dan lain-lain. Hal ini dikarenakan air tebu dapat berfungsi untuk meningkatkan cita rasa berbagai produk tersebut.

2. Tebu Telur

Tebu Telur

Ciri khas tebu telur adalah bentuknya seperti telur, kulitnya sangat lembut dan memiliki ruas yang pendek. Warna air perasannya hijau muda. Rasa airnya manis. Namun, Anda tidak dapat menjumpai adanya miang. Bagian daun tebu tersebut banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar.

3. Tebu Hitam

Tebu Hitam

Tebu hitam populer dengan nama tebu ireng. Batang memiliki warna ungu gelap, ada pula yang dongker dan merah tua. Warna air perasan tebu ini adalah coklat dan gelap. Dilihat dari segi ukurannya, diameter batang tebu hitam paling kecil diantara jenis tebu lainnya.

Air perasan tebu ini memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan. Antara lain adalah sebagai obat batuk dan mengatasi demam. Caranya adalah Anda siapkan lima ruas tebu tersebut lalu dibakar dan diambil air perasannya. Setelah itu, Anda langsung minum airnya.

Selain itu, Anda dapat menggunakan air tebu hitam untuk mengatasi penyakit jantung. Anda bersihkan akar tebu lalu dikeringkan. Akar yang telah kering Anda rebus lalu diminum airnya setiap pagi dan sore hari.

 

Khasiat Tebu

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Meningkatkan daya tahan tubuh

Tebu kaya akan vitamin C dan antioksidan yang dapat berfungsi mencegah terkena serangan berbagai macam penyakit seperti kanker.

2. Mencegah dehidrasi

Mencegah dehidrasi

Di dalam air tebu kaya akan berbagai mineral seperti zat besi, kalium dan kalsium yang bagus untuk kesehatan.

3. Mengatasi penyakit ginjal

Mengatasi penyakit ginjal

Batang tebu mengandung zat alkali yang berfungsi sebagai pemanis alami. Dengan demikian, mengkonsumsi air tebu dapat meminimalisir terkena penyakit ginjal.

4. Mencegah terkena serangan kanker payudara

Mencegah terkena serangan kanker payudara

Adanya kandungan antioksidan pada air tebu menyebabkan air tebu dapat berfungsi sebagai pencegah tumbuhnya sel kanker, salah satunya adalah kanker payudara.

5. Sumber energi

Sumber energi

Air tebu kaya akan glukosa sehingga sangat bagus untuk dikonsumsi karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Selain itu, glukosa alami pada tebu dapat meningkatkan proses metabolisme di dalam tubuh.

6. Perawatan kulit

Perawatan kulit

Tebu kaya akan senyawa antioksidan yang sangat baik untuk menunjang kesehatan kulit. Selain itu, air tebu juga berfungsi mengatasi berbagai penyakit kulit seperti infeksi kulit, mencegah penuaan dini dan memperbaiki kulit.

7. Mengatasi bau mulut

Mengatasi bau mulut

Air tebu kaya akan mineral sehingga dengan mengkonsumsi air tersebut dapat menghilangkan bau pada mulut Anda.

8. Memperkuat tulang dan gigi

Memperkuat tulang dan gigi

Tebu kaya akan kalsium yang dapat berfungsi meningkatkan kekuatan tulang dan gigi. Banyak cara untuk mengkonsumsi tebu, pertama Anda peras tebu kemudian diminum airnya. Kedua, tebu dibersihkan, dipotong kecil-kecil lalu dikunyah.

9. Mengatasi stres

Mengatasi stres

Tebu kaya akan asam amino yang dapat berfungsi menurunkan kadar hormon yang memicu stress sehingga tubuh menjadi tidak tegang dan lebih rileks. Selain itu, adanya kandungan asam amino pada tebu dapat membuat tidur Anda lebih berkualitas dan lebih nyenyak sehingga dapat menenangkan pikiran.

 

Fase Pertumbuhan Tebu

1. Fase Perkecambahan

Fase Perkecambahan

Fase perkecambahan merupakan fase awal pertumbuhan tanaman tebu yang menjadi penentu fase berikutnya. Proses perkecambahan diawali dengan mata tunas membengkak, kemudian pecah dan tumbuh kuncup. Kuncup memanjang menjadi taji, kemudian tumbuh membentuk daun. Fase tersebut terjadi selama 4 hingga 6 minggu.

Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan antara lain adalah usia bibit, panjang stek, varietas, unsur hara, cara meletakkan bibit, jumlah mata dan kondisi bibit apakah terinfeksi hama penyakit atau tidak.

Faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan antara lain adalah bagaimana cara memperlakukan bibit sebelum di tanam, kedalaman peletakan bibit, aerasi dan kualitas pengolahan tanah.

2. Fase Pertunasan

Fase Pertunasan

Pada fase ini tumbuh tunas baru dari pangkal tebu muda. Fase ini berlangsung dari usia 1 hingga 3 bulan. Tanaman membutuhkan air, unsur hara seperti N dan P. Selain itu, didukung pula oleh sinar matahari yang cukup sehingga tanaman tumbuh optimal. Oksigen juga dibutuhkan untuk pernafasan dan mendukung pertumbuhan akar.

Pertumbuhan yang dominan pada fase ini adalah secara horizontal, dimulai dari tunas primer lalu tumbuh tunas tertier. Seiring dengan tumbuhnya anakan baru, tanaman juga mulai membentuk akar, daun dan batang.

3. Fase Pertumbuhan Batang

Fase Pertumbuhan Batang

Fase ini berlangsung setelah tunas berhenti tumbuh, yaitu pada saat tanaman berumur 3 sampai 9 bulan. Pertumbuhan yang terjadi adalah batang memanjang yang diikuti oleh perkembangan beberapa bagian tanaman seperti tajuk daun dan akar. Pada fase ini juga terjadi diferensiasi dan pemanjangan bagian ruas-ruas tebu.

4. Fase Kemasakan

Fase Kemasakan

Fase ini ditandai dengan berhentinya pertumbuhan organ vegetatif. Selain itu, tajuk daun menjadi berwarna hijau kekuningan dan Anda menjumpai adanya bercak berwarna coklat pada helaian daun. Anda dapat menjumpai munculnya bunga pada fase ini.

Kemasakan tebu dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain adalah kelembaban tanah, ketersediaan unsur hara nitrogen dan panjang hari. Apabila ketersediaan air dan nitrogen melimpah maka dapat menghambat pemasakan tebu.

5. Fase Pasca Panen

Fase Pasca Panen

Fase ini berlangsung saat tanaman berusia 12 bulan. Hal ini ditandai dengan daun mengering, tanaman lambat laun menjadi mati dan Anda dapat menjumpai kadar gula tertinggi pada batang bawah. Pengurangan kadar gula pada tebu dikarenakan terjadinya perombakan gula.

 

Faktor-faktor Pendukung Pertumbuhan Tebu

1. Suhu

Suhu

Suhu mempengaruhi pembentukan anakan. Batang anakan yang dibentuk di awal berukuran lebih besar dan berat. Sedangkan, batang anakan yang terbentuk di akhir akan mati, ukurannya pendek maupun tidak matang.

2. Cahaya

Cahaya

Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tanaman tebu. Tebu yang tumbuh dengan cahaya matahari cukup, memiliki batang yang besar dengan ruas pendek. Daunya lebar dan warnanya hijau. Sebaliknya, jika kekurangan cahaya matahari maka tebu memiliki batang dan ruas yang kecil dan panjang. Daunnya tipis, sempit dan berwarna agak kuning.

3. Angin

Angin

Angin yang bertiup kencang seperti angin topan dapat merusak tebu secara mekanis. Hal ini juga merugikan tanaman karena menghambat proses transpirasi, mempengaruhi kelembaban tanah, kelembaban udara, menjadikan tebu roboh dan lain-lain.

4. Tanah

Tanah

Jenis-jenis tanah yang cocok untuk digunakan sebagai tempat tumbuh tebu adalah:

  1. Aluvial

Jenis tanah ini terbentuk dari endapan, misalnya endapan danau, sungai dan lain sebagianya.

  1. Grumosol

Proses pembentukan tanah ini berasal dari batuan kapur.

  1. Regusol

Tanah yang bercampur dengan material debu akibat letusan gunung berapi.

  1. Latosol

Tanah yang berlapis-lapis, setiap lapisan tanah tebalnya sekitar 150 cm hingga 5 meter.

Lahan yang cocok untuk digunakan menanam tebu adalah memiliki ketinggian di abwah 500 mdlpl. Apabila Anda menanam tebu pada ketinggan dia atas 1200 mdpl maka tanaman akan tumbuh dengan lambat.

Tekstur tanah yang bagus untuk pertumbuhan tebu yaitu tanah ringan hingga berat dan mampu menahan air dengan baik. Tanah dianjurkan gembur agar akar dapat tumbuh dengan baik.

5. Curah Hujan

Curah Hujan

Curah hujan yang baik antara 1.000 hingga 1.300 mm per tahun dengan minimal 3 bulan kering. Pada pertumbuhan vegetatif, tanaman tebu membutuhkan curah hujan tinggi, yaitu 200 mm sekitar 5 hingga 6 bulan.

Setelah itu, tebu membutuhkan curah hujan 125 mm selama 2 bulan. Pada masa pertumbuhan generatif, yaitu 4 hingga 5 bulan selanjutnya curah hujan yang dibutuhkan adalah kurang dari 75 mm.

6. Kelembaban

Kelembaban

Kelembaban berpengaruh terhadap fotosintesis. Kelembaban yang cocok untuk pertumbuhan tebu adalah kurang dari 70%. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tumbuhnya jamur sehingga produktivitas tebu menurun.

 

Teknik Budidaya Tebu

1. Menyiapkan lahan

Menyiapkan lahan

Anda buat timbunan tanah dengan tinggi sekitar 30 hingga 35 cm dan lebar 40 cm. Tebu akan ditanam pada bagian bawahnya. Tebu dapat tumbuh optimal pada daerah dengan panas dan curah hujan yang seimbang.

Apabila Anda menanam tebu pada tempat yang kekurangan air maka hasil panennya kurang optimal karena ukuran tebu kecil dan tanamannya pendek. Sedangkan, jika tebu tumbuh pada daerah yang curah hujannya tinggi maka rasa tebu menjadi kurang manis. Agar tebu terasa manis maka harus ditanam pada kondisi curah hujan dan panas yang seimbang.

Kondisi tanah juga harus diperhatikan. Apabila tanah keras, Anda bajak lahannya dulu. Tujuannya adalah agar air dapat terserap dengan baik ke dalam tanah sehingga kebutuhan nutrisi di akar terpenuhi.

2. Pemilihan bibit

Pemilihan bibit

Ada empat jenis bibit tebu yang dibudidayakan, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Bibit tebu batang muda

Cara menyeleksi bibit ini adalah Anda pilih tebu yang umurnya 5 hingga 7 bulan. Lalu, Anda potong batang tebu tersebut 2 atau 3 ruas. Selanjutnya Anda tanam dengan metode stek.

  1. Bibit pucuk tebu

Anda pilih tebu yang berumur 1 tahun atau yang telah memasuki masa panen. Anda potong bagian pucuk tebu 3 atau 4 ruas. Pucuk tebu yang Anda potong dianjurkan dalam kondisi sehat. Bibit inilah yang sering digunakan di Indonesia untuk budidaya tebu.

  1. Bibit tebu rayungan

Bibit ini diambil dari bagian pucuk tanaman yang sudah mati. Namun, bibit ini sudah jarang digunakan karena prosesnya sangat lama.

  1. Bibit deder

Anda dapat memperoleh bibit ini dari persemaian stek batang tebu. Tujuannya adalah untuk menanam sulam tebu yang telah mati.

3. Waktu Penanaman

Waktu Penanaman

Apabila Anda menanam tebu pada tanah basah maka tanamlah pada musim kemarau, yaitu di bulan April hingga September. Sedangkan, jika tanah bersifat kering maka tanamlah tebu di musim hujan, yaitu antara Oktober hingga Desember.

4. Cara Menanam Tebu

Cara Menanam Tebu

  1. Memilih bibit
  • Anda pilih batang yang masih muda dan sehat. Tujuannya adalah agar dapat dihasilkan tanaman tebu baru.
  • Anda bersihkan batang tersebut dari daun dan bunga yang menempel.
  • Anda potong batang tebu sepanjang 2 hingga 3 ruas.
  1. Membuat galian
  • Anda buat galian tanah 8 hingga 10 cm. Usahakan lokasi galian selalu memperoleh sinar matahari.
  • Setiap galian diberi jarak 20 hingga 25 cm.
  • Galian Anda siram dengan air, lalu batang bibit Anda masukkan pada lubang.
  • Batang dimasukkan dengan posisi horizontal sehingga tebu bisa tumbuh dengan baik.
  • Anda gunakan tanah untuk menutup lubang galian.
  1. Pemupukan

Pemupukan hanya dilakukan ketika tunas mulai tumbuh. Pupuk yang digunakan antara lain adalah pupuk kandang. Hal ini dikarenakan pupuk tersebut kaya akan nitrogen sehingga menyuburkan tanaman.

  1. Perawatan

Perawatan tebu meliputi membasmi gulma dan rumput liar di sekeliling tanaman.

 

Penyakit dan Hama Pada Tanaman Tebu

1. Hama Penggerek

Hama Penggerek

Hama ini menyerang bagian pucuk dan batang tebu saat berumur 3 hingga 5 bulan. Cara mengendalikannya adalah dengan menyemprotkan PESTONA atau Natural BVR.

2. Hama Tikus

Hama Tikus

Anda dapat mengendalikan hama ini menggunakan gropyokan.

3. Penyakit Fusarium Pokkahbung

Penyakit Fusarium Pokkahbung

Ciri khas tebu yang diserang jamur Gibbrella moniliformis ini adalah daunya mengalami klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan terhambatnya pertumbuhan tebu. Selain itu, ruas-ruas menjadi bengkok dan gepeng. Pembusukan terjadi pada daun yang menjalar ke batang.

Cara mengendalikannya adalah dengan menyemprotkan 2 sendok makan natural GLIO dan 2 sendok makan gula pasir pada tangki 17 liter. Anda semprotkan pada daun-daun muda setiap minggu.

4. Penyakit Dongkelan

Penyakit Dongkelan

Penyakit yang disebabkan oleh jamur Marasnius sacchari ini berpengaruh terhadap berat tebu. Ciri khas tebu yang diserang jamur tersebut adalah daunnya kering. Cara mengendalikan jamur tersebut adalah dengan mengeringkan tanah dan sejak awal memberikan natural GLIO.

5. Penyakit Nanas

Penyakit Nanas

Penyakit ini muncul akibat tebu diserang jamur Ceratocytis paradoxa. Tanaman yang diserang adalah bibit yang sudah dipotong sehingga menimbulkan bau mirip nanas. Cara mengendalikannya adalah dengan merendam bibit menggunakan POC NASA dan Natural GLIO.

6. Penyakit Blendok

Penyakit Blendok

Penyakit ini terjadi akibat serangan bakteri Xanthomonas albilincans pada saat tanaman berumur 1,5 hingga 2 bulan. Ciri khas tebu yang terserang penyakit ini adalah daun pada pucuk kering. Cara mengendalikannya adalah dengan merendam bibit menggunakan air panas dan POC NASA hingga 50 menit lalu dijemur.

 

Informasi di atas dapat Anda jadikan sebagai sumber referensi untuk mengenal tanaman tebu lebih dalam. Banyak manfaat yang dapat Anda peroleh dengan mengkonsumsi air tebu terutama di bidang kesehatan. Teknik budidaya tanaman tersebut juga sangatlah mudah.

7 Tanaman Tebu (Lengkap dengan khasiat dan teknik budidaya)