Tanaman Indigofera – Indigofera merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan kita. Tanaman indigofera ini dikenal dengan berbagai sebutan yang berbeda di setiap daerah. Sebagian masyarakat menyebutnya dengan nama tanaman tarum, tumbuhan tom, bunga indigo, dan tanaman nila. Disebut apakah tumbuhan Indigofera di daerah Anda?
Indigofera merupakan tanaman yang berasal dari jenis polong-polongan. Mulanya, tanaman yang satu ini berasal dari daratan Eropa. Kemudian dibawa ke Indonesia sekitar tahun 1900-an. Di masa penjajahan Belanda, Indigofera menjadi tanaman wajib yang harus ditanam selain kopi dan rempah-rempah. Untuk mengenal lebih lanjut tentang indigofera, simak penjelasan di bawah ini.
DAFTAR ISI
Mengenal Ciri-Ciri Tumbuhan Indigofera
Mengenal indigofera sebaiknya dimulai dari mengetahui tentang ciri-cirinya. Sebagai tanaman jenis polong-polongan, tanaman tarum ini memiliki beberpaa ciri khusus antara lain:
- Indigofera memiliki akar tunggang yang tumbuh jauh ke dalam tanah. Akar ini dapat mencari sumber air dan zat hara di dalam tanah secara lebih baik.
- Pohon indigofera tumbuh tegak dan mempunyai banyang cabang yang tumbuh dari batangnya.
- Ukuran batang pohon indigofera tergolong cukup besar untuk tanaman polong-polongan, diameternya dapat mencapai 20 cm.
- Tinggi maksimal pertumbuhan indigofera dapat mencapai 2 meter.
- Memiliki daun berbentuk menyirip berukuran relatif kecil yang berwarna hijau terang.
- Bunga indigofera sangat indah berwarna ungu yang mempunyai kelopak bertumpuk.
- Tanaman indigofera menghasilkan buah yang yang berbentuk seperti kacang hijau. Dalam satu buah, terdapat beberapa biji indigofera.
Apakah Anda sudah dapat memahami ciri-ciri fisik dari tanaman tarum ini?
Jenis Tumbuhan Indigofera
Tanaman indigofera memiliki banyak jenis, ada kurang lebih 750 varietas indigofera di seluruh dunia. Dari seluruh varietas tersebut, ada beberapa jenis yang paling banyak ditemukan dan dimanfaatkan oleh manusia, antara lain:
- Indigofera australis
- Indigofera zollingeriana
- Indigofera arecta
- Indigofera tinctoria
- Indigofera stragalina
- Indigofera scata
Dari semua spesies indifera di atas, tanaman ini kembali digolongkan dalam 3 kelas, yaitu kelas pertama, kelas kedua, dan kelas ketiga. Apa saja yang membedakan antara ketiga jenis tumbuhan indigofera ini? Inilah perbedaannya:
- Kualitas kelas satu
Kadar protein yang terkandung dalam indigofera kualitas kelas satu ini yaitu 31. Bagian yang dapat dipanen hanyalah daunnya saja. Sedangkan bagian tumbuhan lainnya tidak dapat dipanen untuk dimanfaatkan. Usia ideal untuk memanennya adalah satu bulan.
- Kualitas kelas dua
Kelas dua merupakan kelas tengan dari tanaman tarum ini. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan atau dapat dipanen yaitu bagian daun dan batang yang masih muda. Sedangkan kadar protein yang terdapat di dalamnya adalah 26-27.
- Kualitas kelas tiga
Sama seperti kualitas kelas dua, indigofera kelas tiga ini dapat dipanen daun dan batangnya sekaligus. Kadar protein yang terdapat dalam indigofera kelas tiga yaitu 20. Untuk memanen indigofera kelas terendah ini, Anda perlu menunggu setidaknya 2 bulan.
Keunggulan dan Manfaat Tanaman Indigofera
Indigofera atau pohon tarum ini memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh pohon lainnya. Tanaman yang satu ini sangat menguntungkan jika dibudidayakan. Berikut ini beberapa keunggulan atau kelebihan dari tanaman indigofera:
- Sangat cocok untuk pakan ternak dengan tujuan penggemukan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar protein yang terdapat dalam indigofera.
- Nutrisi yang terkandung dalam indigofera mudah diserap oleh tubuh binatang dan mudah sekali untuk dicerna. Akan lebih banyak indigofera yang dicerna dan diserap oleh tubuh binatang ternak dibandingkan dengan sisa yang terbuang bersama kotoran.
- Membantu dalam optimalisasi pertumbuhan pada binatang ternak. Hal ini berkat kandungan mineral yang tinggi pada indigofera atau tanaman tarum.
- Rasa daun indigofera sangat disukai oleh binatang ternak karena kandungan tanin yang sangat rendah. Tanin menyebabkan rasa pahit pada tanaman. Kadar tanin yang terkandung dalam indigofera sangat jauh di bawah taraf tumbuhan rata-rata yaitu 0,6 – 14, ppm.
- Tanaman tarum ini dapat ditanam pada kondisi tanah yang kering dan cuaca panas. Untuk membudidayakan tanaman ini pun sangat mudah. Hasil yang didapatkan dari mennam indigofera juga cukup menjajikan.
- Indigofera dapat dipanen hanya dalam jangka 40 – 50 hari dari awal masa tanam. Sehingga dalam satu tahun Anda dapat memanen indigofera sebanyak 9 kali. Satu hektar indigofera dapat menghasilkan 12 ton. Jika dijual dengan harga Rp400/kg, maka Anda akan mendapatkan hasil sebanyak 4,8 juta rupiah untuk setiap hektar.
- Manfaat indigofera lainnya yaitu di bidang lingkungan. Akarnya yang kuat dapat menjaga tanah dari erosi akibat aliran air. Selain itu, tanaman ini juga dapat memperbaiki struktur tanah yang telah rusak.
- Indigofera bisa menjadi pilihan alternatif pakan ternak di musim kemarau atau musim kering karena dapat tumbuh dengan baik meski ditanam pada lahan yang minim kandungan air.
Di atas sudah disebutkan banyak keunggulan dari tanaman tarum, berikut ini adalah manfaat sesungguhnya dari tanaman tarum atau indigofera ini.
- Indigofera dahulu dimanfaatkan sebagai pewarna pakaian. Warna yang dihasilkan oleh tanaman ini adalah ungu atau nila. Sebelum pewarna sintetis banyak dipakai, indigofera kerap dicari oleh para pengrajin batik sebagai bahan pewarna alami.
- Karena kandungan gizinya yang cukup tinggi, indigofera dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Populernya tanaman tarum sebagai pakan ternak dimulai sejak tahun 2000-an hingga saat ini.
- Tanaman ini juga bermanfaat untuk kesehatan kita, antara lain untuk mengobati sakit gigi, mengurangi inflamasi akibat gigitan serangga, meringankan penyakit tukak lambung, dan menjaga kesehatan gigi.
Ternyata manfaat tanaman yang mempunyai bunga berwarna ungu ini sangatlah banyak. Tidak heran jika banyak orang yang berminat untuk membudidayakan tanaman ini.
Indigofera untuk Pakan Ternak
Pada penjelasan di atas sudah dibahas mengenai manfaat indigofera, salah satunya yaitu sebagai pakan ternak. Pada sub pembahasan ini, akan dibahas lebih lengkap tentang tanaman indigofera ini sebagai pakan ternak.
Indigofera yang paling ideal untuk dijadikan sebagai pakan ternak yaitu jenis indigofera zollingeriana. Ada pun kandungan gizi yang terdapat dalam daun indigofera ini antara lain:
- 28-32% protein
- 28,30-51,05% serat baik
- 28,6-42,29% ADF
- Sisanya berupa mineral, 1,16-1,78 kalsium, 0,26-0,35% fosfor, 1,3-1,4% kalium, dan 0,45-0,51% magnesium.
Indigofera ini sangat cocok untuk dijadikan pakan ternak ruminasia seperti sapi perah dan sapi potong. Tanaman ini juga sangat ideal untuk digunakan sebagai hijauan pakan sapi perah karena kandungan mineralnya yang cukup tinggi.
Mengapa indigofera sangat cocok dijadikan sebagai pakan untuk hewan ternak? Salah satu alasannya yaitu menekan biaya yang diperlukan untuk pakan. Di samping itu, memberikan hijauan pakan berupa daun indigofera sama saja dengan memberikan pakan konsentrat. Artinya, Anda dapat meningkatkan produktivitas hewan ternak.
Mengapa budidaya indigofera dapat menekan biaya untuk pakan ternak? Karena tanaman tarum yang ditanam pada tanah seluas satu hektar dapat mencukupi kebutuhan pakan untuk 10 ekor sapi. Sedangkan rumput pada luas tanah yang sama hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan satu ekor sapi.
Belum banyak peternak yang membudiadayakan tanaman indigofera karena belum banyak informasi dari dinas terkait tentang tanaman ini. Padahal tanaman yang satu ini mudah sekali untuk dibudidayakan. Indigofera dapat tumbuh di atas tanah yang berketinggian 0-2200 mdpl. Tidak membutuhkan curah hujan tinggi untuk membudidayakan tanaman ini.
Indigofera termasuk tanaman yang sangat tangguh karena beberapa sifatnya. Sifat yang dimaksud antara lain tahan terhadap alkali, tanah asam, salin, dan cuaca yang kering. Tanaman tarum ini tumbuh terus tanpa mengenal musim. Karena menghasilkan biji, budidaya tanaman pakan ternak yang satu ini menjadi lebih mudah. Di daerah dengan iklim kering, indigofera dapat dijadikan alternatif pakan ternak.
Cara Budidaya Indigofera yang Benar
Sebelum Anda mulai untuk membudidayakan tanaman indigofera, sebaiknya ketahui cara lengkapnya di bawah ini. Dengan mengetahui caranya, risiko untuk gagal akan semakin kecil.
1. Persemaian
Hal pertama yang harus dilakukan dalam proses pembudidayaan indigofera adalah persemaian. Gunany adalah mernyiapkan bibit tanaman sebelum ditanam di kebun. Berikut ini langkah untuk persemaian indigofera:
a. Pemilihan bibit
Tahap pertama yaitu pemilihan bibit. Tidak semua biji indigofera layak untuk dijadikan bibit. Oleh sebab itulah Anda harus melakukan pemilihan bibit terbaik yang akan ditanam. Buah indigofera terbaik untuk digunakan sebagai bibit memiliki usia lebih dari 12 bulan dan belum pernah sekalipun dipanen. Petik buah tersebut dan jemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering.
Pisahkan antara buah dengan bijinya dengan meremas buah setelah benar-benar kering. Dengan cara ini, biji indigofera akan terlepas dengan sendirinya. Kumpulkan biji-biji kecil tadi dalam satu tempat atau wadah yang dapat menampung air. Tuangkan air ke dalam wadah hingga seluruh bibit teredam. Biji yang baik akan tetap berada di dasar air, yang mengambang adalah sebaliknya. Pisahkan dan buang.
Biji yang digunakan hanyalah yang tenggelam di dasar air. Sebelum menyemai, cuci bersih terlebih dahulu kemudian tiriskan. Pastikan biji dalam keadaan bersih dan tidak tercampur dengan berbagai kotoran yang dapat menimbulkan kegagalan ketika melakukan penyemaian.
b. Persemaian
Tempat untuk melakukan penyemaian biji indigofera merupakan bedengan yang terpisah dari area tanam yang sesungguhnya. Pastikan bedengan memiliki struktur tanah yang baik, banyak nutrisi, serta memiliki kelembapan yang tepat. Hal ini harus Anda pastikan untuk memastikan biji indigovera dapat tumbuh di tempat ini.
Media tanam yang baik terdiri dari campuran tanah biasa, pasir, dan juga pupuk organik. Untuk perbandingan campuran bahan ini yaitu 1:1:1. Jika tanah untuk media tanam sudah siap, buatlah semacam parit kecil pada bedengan dengan kedalaman sekitar 5 cm. Parit kecil ini berguna untuk menanam biji indigofera.
Taburkan biji atau benih secara merata pada parit kecil tesebut. Pastikan media tanam senantiasa dalam keadaan lembap. Namun jangan sampai media tanam tergenang oleh air. Intensitas cahaya yang sampai ke media tanam sebaiknya tidak lebih dari 65%. Buatlah naungan pada lahan persemaian ini jika diperlukan.
c. Pemindahan
Bibit yang disemai akan tumbuh dan semakin besar setiap harinya. Setelah 7-10 hari, bibit indigofera yang telah tumbuh perlu dipindahkan karena media tanam sudah tidak mungkin lagi menampung semuanya. Bibit yang telah tumbuh tersebut sebaiknya dipindah ke tempat yang lebih besar, misalnya polybag.
Masukkan satu batang tanaman pada masing-masing polybag. Rawatlah bibir yang telah dipisahkan ini hingga tingginya mencapai 40-60 cm. Jika belum mencapai tinggi tersebut, artinya bibir indigofera belum siap untuk dipindahkan ke lahan tanam atau kebun.
2. Penanaman
Pada tahap penanaman ini, terdapat beberapa langkah yang harus Anda lakukan. Berikut ini penjelasan hal-hal yang harus dilakukan selama proses penanaman.
a. Pengolahan Lahan
Pertama, Anda harus menyiapkan lahan untuk menanam indigofera terlebih dahulu. Bersihkan lahan tanam dari berbagai gulma seperti rumput, semak-semak, dan lain sebagainya. Cangkul tanah pada lahan untuk membuatnya gembur.
Tanah yang akan digunakan untuk menanam sebaiknya dibuat gundukan-gundukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah pembusukan pada akar dan batang indigofera apabila turun hujan di masa awal penanaman. Buatlah lubang untuk menanam berukuran 1 meter x 1,5 meter. Perhatikan jaraknya agar tanaman tidak saling menutupi satu sama lain saat sudah tumbuh besar.
Lahan tanam ini harus disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Pemberian pupuk organik yang ideal untuk setiap lubang berkisar antara 150 hingga 300 gram. Pemberian pupuk bertujuan agar tanah subur dan mengandung banyak zat hara yang baik untuk pertumbuhan indigofera. Untuk memastikan ketersediaan air selama masa adaptasi, sebaiknya lakukan proses awal penanaman indigofera pada awal musim penghujan.
b. Perawatan
Ada proses perawatan rutin tanaman indigofera yang harus Anda lakukan. Perawatan berupa pemangkasan rutin sangat penting dan tidak boleh dilewatkan. Pemangkasan ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan indigofera supaya lebih cepat dan menghasilkan banyak cabang serta daun. Lakukan pemangkasan pertama saat indigofera sudah mencapai tinggi 75 cm hinga 100 cm.
c. Pemupukan
Pemberian pupuk adalah wajib hukumnya dalam budidaya tanaman. Pupuk menjadi sumber zat hara yang paling besar, terutama saat lahan yang menjadi tempat tumbuh tanaman tidak menyediakan zat hara yang cukup.
Pemupukan pertama indigofera dilakukan setelah 1 bulan sejak pemangkasan pertama. Pupuk yang digunakan bukanlah pupuk padat seperti yang digunakan ketika awal penanaman. Yang digunakan pada proses ini adalah pupuk cair. Pupuk cair bisa Anda dapatkan di toko pertanian. Jika ingin menggunakan pupuk cair organik, campurkan urin sapi dengan air. Perbandingannya adalah 1:1.
Penyemprotan pupuk cair pada indigofera bertujuan untuk meningkatkan berat, kelebatan, dan lebar daun. Saat yang tepat untuk menyemprot indigofera dengan pupuk adalah saat usianya 28, 32, 36, dan 40 hari setelah penanaman.
Pemanenan
Panen pertama dapat Anda lakukan setelah 2 hingga 4 bulan dari pemangkasan pertama. Yang dipanen adalah batang dan daun indigofera. Jangan pangkas seluruh daun dan batang, sisakan paling tidak 1 meter. Hal ini perlu dilakukan untuk mempercepat regenerasi.
Setelah panen pertama dilakukan, panen selanjutnya dapat dilakukan setiap dua bulan atau 60 hari sekali.
Tips dan Trik Budidaya Indigofera
Setelah Anda memahami tentang langkah pembudidayaan indigofera, Anda juga wajib mengetahui tentang tips dan trik dalam budidaya indigofera.
1. Siapkan Lahan Terbaik
Tips pertama adalah tentang pemilihan lahan yang sesuai untuk membudidayakan indigofera. Terdapat beberapa kriteria lahan yang baik untuk tanaman tarum ini. Berikut ini kriteria yang dimaksud:
- Tanah memiliki struktur yang gembur
- Jarak dengan sumber air tidak terlalu jauh
- Mendapatkan paparan sinar matahari dengan lebih optimal
- Tanah subur dan mengandung cukup zat hara untuk pertumbuhan indigofera
2. Cara Pemilihan Bibit
Tak hanya pemilihan lahan yang harus diperhatikan, cara pemilihan bibit juga tidak kalah penting. Tips untuk memilih bibit indigofera antara lain:
- Buah yang akan diambil bijinya sebagai bibit sebaiknya berasal dari indigofera yang berdaun lebat.
- Pastikan Anda hanya memetik buah indigofera yang sudah benar-benar matang. Biasanya buah indigofera memiliki warna kehitaman setelah matang.
3. Sesuaikan Cara Perawatan
Beberapa tips untuk perawatan indigofera di bawah ini sangat penting untuk memastikan tanaman ini tumbuh dengan baik. Ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan seperti di bawah ini:
- Indigofera merupakan tanaman yang toleran terhadap lahan kering dan persediaan air minim. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu terlalu sering menyiramnya. Cukup lakukan penyiraman setiap dua minggu atau 10 hari sekali.
- Setiap bulan, lakukan pembersihan atau penyiangan gulma di lahan tanam indigofera. Hal ini harus dilakukan agar indigofera dapat tumbuh dengan baik dan tidak terganggu oleh gulma.
- Agar pertumbuhan indigofera menjadi lebih stabil dan cepat, lakukan pemberian pupuk susulan setelah beberapa lama.
4. Panen Daun Saat Sudah Banyak Cabang
Lakukan pemanenan ketika indigofera telah memiliki banyak cabang dan daun. Hal ini dilakukan agar indigofera tetap bertahan dan tumbuh lagi hingga dapat dipanen pada periode selanjutnya. Sisakan batang utama ketika proses pemanenan.
Ada sebuah tips supaya Anda dapat melakukan panen rutin bergantian setiap hari. Caranya adalah tanam indigofera dengan jarak atau interval tertentu sesuai dengan keinginan Anda.
5. Perawatan Pasca Panen
Kebanyakan orang melupakan perawatan pasca panen indiigofera. Oleh sebab itulah, proses pertumbuhan setelah masa panen kerap tidak sebaik sebelumnya. Untuk menjaga agar indigofera tetap sehat dan bertumbuh dengan baik, sebaiknya lakukan pemupukan ulang setelah masa panen.
Anda bisa menggunakan pupuk cair organik untuk melakukan pemupukan ulang ini. Pupuk cair biasanya lebih cepat bekerja dibandingkan dengan pupuk padat.
Potensi budidaya tanaman indigofera memberikan prospek yang besar untuk masa depan. Kegunaan tanaman ini untuk pakan ternak bisa Anda jadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Jadi, apakah Anda tertarik untuk budidaya tanaman pakan ternak ini?