Cara Menanam Padi

6 Cara Menanam Padi (Lengkap beserta gambar dan deskripsi)

Cara Menanam Padi – Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Rasanya kurang puas jika hanya menyantap hidangan tanpa nasi. Mengonsumsi nasi akan mencukupi kebutuhan karbohidrat harian. Nasi yang berasal dari tanaman padi ini dikelola oleh petani padi. Ternyata mereka menerapkan cara menanam padi yang benar supaya hasil panen maksimal.

Rasa ketergantungan masyarakat Indonesia dengan nasi atau beras sangat tinggi. Meskipun banyak dijual di pasar, kualitasnya berbeda. Agar memperoleh beras yang berkualitas dan dapat dikelola menjadi nasi pulen maka perhatikan langkah-langkah menanamnya.

Cara Menanam Padi

Coba terapkan cara menanam padi dibawah ini agar mendapatkan hasil panen maksimal. Selain itu, menanamnya juga anti gagal. Budidaya padi ternyata tidak begitu sulit asalkan Anda dapat konsisten merawat tanaman padi.

1. Siapan Media Tanam

Siapan Media Tanam

Hal pertama yang wajib disediakan adalah media tanam untuk padi. Sebaiknya siapkan dua minggu sebelum proses penanaman dimulai. Anda harus mengolah tanah yang akan di jadikan media. Jangan lupa pula pastikan tanah tersebut bebas dari rumput liar dan gulma. Supaya pada saat masa pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu.

Adanya gulma dan rumput liar akan membuat tanaman padi berbagi nutrisi. Sehingga terancam gagal panen atau hasil panen tidak maksimal. Biasanya yang paling sering terjadi di media tanam tersebut terdapat banyak rumput liar. Segera bersihkan dan basahi tanah menggunakan air, baru Anda dapat membajak tanah atau lahan tersebut.

Adapun kegunaan dari pembajakan lahan atau tanah agar mempersiapkan tanah menjadi gembur dan lunak. Kondisi tanah tersebut sangat subur dan cocok ditanam. Kini Anda tidak perlu repot-repot mencangkul karena dapat menggunakan traktor ataupun padi.

Setelah Anda melakukan pembajakan, genangi media tanam tersebut dengan air. Berikan air dengan jumlah banyak agar seluruh lahan tertutupi. Idealnya air yang tergenang mencapai ketinggian 10 cm. Biarkan keadaan media tanam selalu tergenang dalam waktu 2 minggu. Tanah tersebut akan menjadi berlumpur serta racun yang ada didalamnya dapat dinetralisir secara alami.

2. Pemilihan Bibit

Pemilihan Bibit

Selanjutnya masuk pada tahap pemilihan bibit tanaman padi. Proses pemilihan bibit tidak dapat dilakukan sembarangan, sebaiknya melewati proses pengujian dahulu agar dapat mengetahui kualitas. Cara menanam padi yang diawali dengan pengujian dapat memaksimalkan hasil panen.

Langkah pengujuan cukup mudah, rendam kurang lebih 100 butir benih padi ke dalam air. Diamkan benih tersebut dalam air selama 2 jam. Kemudian periksa benih tersebut dengan melihat apakah ada perubahan. Apabila lebih dari 90 butir mengeluarkan kecambah maka kualitas benih tersebut bermutu atau unggul.

Benih yang seperti ini banyak dicari oleh petani padi karena sangat layak dibudidayakan. Sementara itu, jika setelah 2 jam tidak menunjukkan kecambah maka kemungkinan besar padi tersebut kurang layak tanam. Jadi, tidak disarankan mengelola benih tersebut. Anda harus segera melakukan pemilihan bibit yang tepat supaya dapat dimulai proses persemaian.

3. Persemaian

Persemaian

Proses persemaian baru dapat dilakukan setelah mendapatkan bibit padi yang unggul. Bibit inilah yang dapat disemaikan dalam wadah semai. Namun, pertama-tama Anda harus menyiapkan wadah persemaian. Perbandingan wadah semai sebesar 1 : 20.

Jadi, jika Anda menggunakan lahan sawah seluas 1 hektar maka sediakan wadah semai sekitar 500 meter persegi. Lahan yang dijadikan wadah persemaian harus berair dan kondisinya berlumpur. Pada wadah persemaian ini juga dapat diberikan pupuk urea dengan dosis 10 gr setiap 1 meter persegi. Apabila lahan semai sudah siap dapat menyebarkan benih yang telah memunculkan kecambah secara merata.

4. Penanaman

Penanaman

Kemudian Anda akan melakukan proses penanaman setelah benih yang ada di persemaian tumbuh daun sempurna. Adapun daun yang tumbuh setiap batangnya sekitar 3 sampai 4 helai daun. Jangka waktu mulai dari proses persemaian hingga menjadi bibit siap tanam sekitar 12 sampai 14 hari.

Setelah bibit di tanah semai sudah siap tanam, maka pindahkan bibit ke lahan yang akan ditanam. Proses pemindahan bibit harusnya dilakukan dengan sangat hati-hati supaya tidak merusak tanaman. Siapkan lubang-lubang tanam dilahan tanam untuk diletakkan dua bibit sekaligus.

Proses penanaman dilakukan dengan cara memasukkan bagian akar padi dengan membentuk huruf L. Supaya akar bisa tumbuh dengan sempurna. Perhatikan pula kedalaman bibit tanaman sekitar 1 cm sampai 15 cm. Waktu penanaman padi dapat dilakukan 2 kali setiap tahunnya.

5. Perawatan Lahan

Perawatan Lahan

Pada saat perawatan tanaman akan melakukan tiga proses yakni penyiangan, pengairan, dan pemupukan. Proses penyiangan berguna agar menjaga kebersihan lahan dari tanaman yang mengganggu.

Penyiangan tanaman padi wajib dilakukan dengan rutin tiap periode tertentu. Biasanya para petani melakukan penyiang setiap dua atau tiga minggu satu kali. Selanjutnya adalah mengaliri sawah sesuai dengan kebutuhan agar tidak kekurangan air.

Setelah itu baru dilakukan proses pemupukan tanaman untuk pertama kalinya saat tanaman berusia satu minggu. Anda dapat menggunakan pupuk urea dengan takaran 100 kg setiap hektarnya. Selang waktu 25 sampai 30 hari kemudian barulah memberikan pupuk urea kembali dengan takaran 100 kg setiap hektarnya. Jangan lupa berikan tanaman pestisida untuk mencehah hama dan penyakit.

6. Pemanenan

Pemanenan

Terakhir yakni melakukan proses pemanenan padi setelah melihat apakah padi menguning dan posisinya merunduk. Untuk pemanenan padi Anda dapat menggunakan sabit gerigi. Sediakan pula satu tikar besar untuk meletakkan hasil panen. Anda dapat merontokkan beras dari hasil panen tersebut diatas tikar.

Seperti itulah cara menanam padi step by stepnya. Anda harus melakukan proses penanaman padi dengan sangat baik agar memperoleh hasil maksimal.

6 Cara Menanam Padi (Lengkap beserta gambar dan deskripsi)