Tanaman Tomat – Tomat merupakan anggota keluarga Solanaceae yang memiliki siklus hidup singkat. Budidaya tanaman tomat sangatlah mudah. Banyak jenis tomat yang dapat Anda jumpai di dunia. Anda dapat memilih varietas sesuai kondisi lingkungan di daerah Anda. Warna, bentuk dan rasanya pun bervariasi, tergantung jenisnya. Anda penasaran? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.
DAFTAR ISI
Sejarah Tanaman Tomat
Tomat sudah dibudidayakan sejak lama di Amerika Latin. Tanaman tersebut dibudayakan pertama kali sejak tahun 700 SM oleh suku Inca dan Aztek. Di Eropa, tomat dikenalkan oleh Christopher Colombus. Beliau membawa banyak biji-bijian setelah berlayar dari Amerika, termasuk salah satunya adalah biji tomat.
Di Asia, tomat dikenalkan oleh para pedagang Spanyol dan Portugis. Hal ini berlangsung sejak abad ke 16. Sedangkan, di Indonesia penyebaran tomat dilakukan oleh Portugis pada abad ke 18. Pada mulanya ukuran tomat kecil-kecil, namun seiring berkembangnya zaman kini banyak dijumpai varietas tomat yang kualitasnya lebih baik dan tahan hama serta penyakit.
Bagian-bagian Tanaman Tomat
1. Akar
Sistem perakaran pada tanaman tomat terdiri atas 2 sistem, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang tumbuh ke dalam tanah, sedangkan akar serabut berkembang ke arah samping. Dengan demikian tanaman tersebut sangat cocok untuk di tanam di tanah yang gembur. Selain itu, tanah harus kaya akan unsur hara.
2. Batang
Bentuk batangnya persegi empat sampai bulat. Batang memiliki struktur lunak namun tetap kuat. Anda dapat menemukan rambut-rambut halus pada batang tomat dan menjumpai adanya rambut kelenjar.
Batang tomat berwarna hijau yang mana pada bagian ruasnya terjadi penebalan. Pada batang bagian bawah Anda dapat menjumpai adanya akar yang pendek. Apabila tidak Anda pangkas maka batang akan tumbuh banyak cabang.
3. Daun
Daun tomat berbentuk oval, tepi daunnya bergerigi dan menyirip. Daun tomat termasuk daun majemuk yang tersusun spiral. Jumlah daunnya 5 hingga 7 helai daun. Panjang daun antara 15 sampai 30 cm dengan lebar daun 10 hingga 25 cm. Sedangkan, tangkai daunnya memiliki panjang 3 hingga 6 cm.
4. Bunga
Bunga pada tomat muncul pada batang yang masih muda dan bercabang. Warna bunga tomat adalah kuning agak cerah. Ukurannya sangat kecil, yaitu 2 cm. Bunga tomat terdiri atas mahkota bunga, benang sari, kepala putik dan kelopak bunga. Anda dapat menjumpai kelopak bunga yang berwarna hijau berjumlah 5 buah.
Mahkota bunga berjumlah 6 buah dengan ukuran sekitar 1 cm. Warna mahkota bunga adalah kuning cerah. Letak benang sari dan kepala putik pada tanaman tomat terdapat pada bunga yang sama sehingga termasuk dalam bunga sempurna. Jumlah benang sari dan kepala putik masing-masing 6 buah.
5. Buah
Bentuk buah tomat bermacam-macam ada yang bulat, bulat telur, agak lonjong, oval, agak bulat dan bulat persegi. Bentuk buah setiap jenis dan varietas berbeda-beda. Berat buah berkisar antara 8 gram hingga 180 gram. Ada pun warna buah yang masih muda berwarna hijau sedangkan tomat yang sudah masak berwarna merah.
6. Biji
Bentuk biji tomat adalah pipih dengan ciri-ciri memiliki bulu, warnanya ada yang putih kekuningan, putih dan coklat muda. Biji tomat memiliki panjang sekitar 3 hingga 5 mm, sedangkan lebarnya mencapai 2 hingga 4 mm. Masing-masing biji saling melekat dan diselimuti oleh daging buah.
Jenis Tanaman Tomat
1. Tomat Cherry
Bentuk tomat cherry kecil mirip buah cherry. Saat matang, tomat tersebut memiliki warna merah. Tomat yang berkualitas warnanya tidak belang, kulit buahnya halus. Pada tomat yang sebagian masih berwarna hijau maka dapat matang jika diletakkan pada suhu kamar. Jenis tomat ini banyak dimanfaatkan untuk salad karena rasanya yang manis.
Tomat cherry terdiri atas beberapa jenis, yaitu sweet 100 dan gardener’s delight yang mana keduanya sangat populer di Inggris dan US. Selain itu, terdapat tomat Santorini yang berasal dari Yunani.
Budidaya tomat cherry dilakukan di daerah dengan ketinggian mencapai 600 hingga 15000 m. Suhu udara yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya tanaman tomat tersebut adalah 17 hingga 18 derajat celcius. Pada umumnya, budidaya tanaman tersebut dilakukan secara hidroponik di dalam green house.
2. Tomat Plum
Bentuk tomat plum adalah bulat lonjong seperti buah plum. Ciri lain dari tomat ini adalah permukaan kulitnya tipis, daging buahnya kaya akan air. Jenis tomat ini memiliki rasa yang asam dibandingkan tomat cherry sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan sambal maupun jus tomat.
3. Tomat Hijau
Tanaman ini masih muda sehingga memiliki warna hijau. Rasa buahnya paling asam dibandingkan buah lainnya. Selain itu, kandungan air di dalam tomat ini juga lebih sedikit dibandingkan jenis tomat lainnya. Rasanya segar sehingga banyak dipakai untuk bahan tumisan.
4. Tomat Beef
Bentuk tomat beef bulat hingga tidak beraturan. Ukuran tomatnya sangat besar dan memiliki permukaan kulit yang kasar. Daging buahnya tebal, kulit buahnya tipis dan Anda dapat menjumpai ruang biji yang banyak. Beratnya mencapai 500 gram per buah.
Pada umumnya jenis tomat ini banyak dimanfaatkan sebagai isi sandwich maupun hamburger. Anda dapat membudidayakan jenis tomat ini dengan sistem hidroponik. Anda dapat menanamnya di sebuah green house.
5. Tomat Anggur
Bentuk dan ukuran tomat jenis ini mirip dengan anggur. Rasanya yang manis membuat tomat anggur dapat langsung dikonsumsi atau dimanfaatkan sebagai bahan salad. Namun, tomat jenis ini jarang ditemukan di Indonesia karena belum banyak dibudidayakan. Anda dapat menjumpai jenis tomat ini sepanjang tahun.
6. Tomat Pear
Seperti namanya, bentuk tomat ini hampir sama dengan buah pear namun ukurannya lebih kecil. Warnanya bervariasi, yaitu merah, kuning dan orange. Rasa tomat tersebut manis sehingga dapat langsung dikonsumsi atau dibuat salad. Namun, jenis tomat pear ini tidak dijumpai di Indonesia.
Manfaat
1. Mencegah timbulnya penyakit kanker
Pada bagian buahnya, tomat kaya akan vitamin C dan antioksidan. Fungsi kedua senyawa tersebut adalah menangkal radikal bebas sehingga dapat berperan sebagai anti kanker. Selain itu, adanya lycopene yang dapat Anda jumpai pada kulit buahnya menyebabkan tomat dapat berfungsi mencegah penyakit kanker.
2. Meminimalisir resiko terkena penyakit jantung
Hal ini dikarenakan tomat kaya akan potassium, vitamin C, kolin dan serat sehingga dapat memperlancar kinerja jantung. Selain itu, tomat juga kaya akan kalium sehingga dapat meminimalisir terserang penyakit jantung.
3. Mempercantik kulit
Tanaman tomat kaya akan vitamin C yang berfungsi membantu produksi kolagen. Tidak heran jika dengan mengkonsumsi tomat dapat memelihara kulit sehingga tampak cantik, kencang dan awet muda.
4. Memelihara kesehatan mata
Tomat kaya akan beta karoten dan vitamin A. Hal ini penting untuk memelihara kesehatan mata dan fungsi retina sehingga terbebas dari berbagai gangguan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk rutin memakan tomat.
5. Melawan peradangan
Anda dianjurkan untuk rutin mengkonsumsi jus tomat setiap hari untuk mencegah dan mengatasi penyakit radang. Biasanya radang terjadi akibat adanya infeksi arthritis maupun nyeri sendi.
Teknik Budidaya
1. Menentukan benih tomat
Anda dianjurkan memilih jenis tomat sesuai dengan karakteristik masing-masing lokasi. Anda pilih tomat yang terbaik, yaitu memiliki ukuran besar dan bentuknya halus. Selanjutnya, tomat tersebut dibiarkan menua di pohonnya. Saat buah sudah tua, Anda petik lalu diambil bijinya. Lendir yang menempel Anda bersihkan menggunakan air.
Anda rendam biji di dalam air. Salah satu ciri biji yang bagus adalah yang tenggelam. Anda pilih biji tomat yang memiliki bentuk sempurna dan tidak keriput. Biji dikeringkan dengan cara dijemur. Lalu, Anda simpan biji yang telah kering pada wadah yang steril dan kering.
2. Penyemaian benih
Penyemaian benih tomat dapat Anda lakukan hingga tanaman mempunyai daun dan batang yang kuat. Biasanya penyemaian dilakukan menggunakan polybag. Tujuannya adalah untuk meminimalisir resiko tanaman mengalami stress saat akan dipindahkan ke lahan yang luas. Meskipun bagus, namun penyemaian menggunakan polybag biayanya mahal.
Caranya adalah Anda lubangi media persemaian sedalam 1 cm. Setiap polybag Anda masukkan satu butir biji tomat, lalu ditutup menggunakan media tanam. Saat bibit akan dipindahkan maka Anda dapat merobek polybagnya. Selanjutnya, Anda masukkan bibit beserta tanahnya pada lubang yang telah disiapkan pada lahan di kebun.
Solusinya Anda dapat menggunakan teknik persemaian bedeng. Penyemaian dilakukan hingga tanaman siap untuk dipindahkan, yaitu antara 35 hingga 40 hari. Anda dianjurkan untuk berhati-hati saat akan memindahkan bibit.
Caranya adalah Anda membuat garis pada media yang diberi jarak 5 cm antar garis dengan kedalaman garis 1 cm. Benih Anda taburkan pada setiap garis dengan jarak 2-3 cm agar tidak menumpuk. Garis Anda tutup menggunakan tanah, lalu disiram dengan air.
Setelah bibit tumbuh daun dan akarnya sudah kuat, Anda pindahkan ke lahan. Caranya, pertama Anda cabut. Sebelum tanaman dicabut, Anda siram menggunakan air. Tujuannya adalah agar media lunak sehingga akar tidak putus. Kedua, Anda putar yaitu bibit diambil bersama dengan tanahnya sehingga mencegah akarnya putus.
3. Pengolahan Tanah
Tanaman tomat tumbuh dan berkembang baik pada tanah yang memiliki pH 5,5 hingga 7. Apabila pH tanah sangat asam atau kurang dari 5,5 maka Anda dapat menambahkan dolomit maupun kapur pertanian. Fungsi kapur adalah untuk menaikkan pH tanah dan membuat struktur tanah menjadi lebih baik. Takarannya disesuaikan dengan pH tanah.
Tanah dicangkul sampai gembur, lalu Anda buat bedengan selebar 1 meter dengan tinggi 30 cm. Jarak Anda buat 30 hingga 40 cm. Tanah Anda diamkan selama kurang lebih satu minggu.
Anda dapat memberikan pupuk organik, misalnya pupuk kandang atau pupuk kompos dengan ukuran satu hektar lahan diberi 20 ton. Pupuk tersebut diaduk sampai rata pada bedengan. Anda juga dapat menambahkan pupuk PTS sekitar 5 gram untuk setiap tanaman agar meningkatkan jumlah fosfos di dalam tanah.
Bedengan dapat ditutup menggunakan mulsa plastik. Hal ini sangat penting pada saat musim panas untuk memelihara kelembaban tanah, mencegah tumbuhnya gulma dan agar tomat bersih. Sebelum ditanami, tanah Anda biarkan satu minggu. Setelah itu Anda lubangi plastik dengan jarak 40 hingga 50 cm.
4. Penanaman Bibit Tomat
Bibit Anda masukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan. Apabila Anda menggunakan bibit dari polybag maka polybag dilepas lalu bibit dimasukkan beserta media tanamnya. Selanjutnya, Anda tutup dengan tanah.
Namun, apabila Anda menggunakan bibit persemaian bedeng maka bibit langsung dimasukkan ke lubang galian. Lalu, tutup dengan tanah hingga rata. Selanjutnya, bibit Anda siram menggunakan air agar kelembabannya terjaga.
5. Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Fungsi penyulaman adalah untuk menyeleksi tanaman yang mati, sakit atau rebah lalu diganti dengan tanaman yang sehat. Anda dapat melakukan penyulaman seminggu setelah tanaman ditanam.
Penyiangan
Anda dapat melakukan penyiangan 3-4 kali. Tujuan penyiangan adalah untuk membasmi gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Hal ini dikarenakan gulma dapat mengganggu tanaman dan mengambil nutrisi yang seharusnya diserap oleh tanaman.
Pemangkasan
Anda dapat melakukan pemangkasan setiap satu minggu sekali. Anda dapat mencegah tumbuhnyabatang dengan memotong bagian tunas pada ketiak daun. Anda pun dapat mengatur tinggi tanaman dengan memotong bagian ujungnya saat dompolan buah mencapai 5-7 buah.
Pemupukan tambahan
Apabila Anda menanam tomat organik, maka Anda dapat menyemprotkan pupuk organik cair yang kaya akan kalium. Penyemprotan dilakukan satu minggu sekali menjelang tanaman berbunga dan berbuah. Konsentrasi pupuk tersebut kurang dari 2%.
Apabila Anda menanam tomat non organik maka saat tanaman berumur 1 minggu Anda beri campuran pupuk urea dan KCL (1:1), setiap tanaman sejumlah 1-2 gram. Saat tanaman berumur 2-3 minggu maka Anda beri campuran pupuk tersebut sebanyak 5 gram. Pemberian pupuk tidak boleh mengenai tanaman agar tanaman tidak terluka.
6. Penyiraman tanaman
Tanaman tomat hanya membutuhkan sedikit air. Hal ini dikarenakan kelebihan air dapat menghambat fase generatifnya sehingga pertumbuhan batang dan daun menjadi sangat subur.
Sebaliknya, tanaman tersebut juga tidak boleh kekeringan. Hal ini dikarenakan kekeringan menyebabkan buah yang dihasilkan kurang bagus dan pecah-pecah. Selain itu, juga mengakibatkan bunga rontok sehingga bisa menyebabakan gagal panen. Oleh karena itu, penyiraman sebaiknya dilakukan di pagi hari saat musim kemarau tiba.
7. Pemasangan lenjeran
Fungsi lenjeran adalah untuk mengikatkan tanaman agar tidak roboh. Anda dapat menggunakan lanjeran dari bambu dengan panjang sekitar 2 meter. Agar posisi lanjeran semakin kokoh maka Anda dapat mengikat ujung lanjeran dengan ujung lanjeran lain menggunakan tali.
Anda dapat memasang lanjeran saat tanaman masih kecil agar tidak melukai akar sehingga mencegah akar terluka. Akar yang terluka dapat menghambart pertumbuhan dan menimbulkan penyakit.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang pertumbuhan tomat adalah ulat buah, lalat putih, tungau, kutu daun thrips, nematoda dan lain-lain. Sedangkan, berbagai penyakit yang mengenai tomat antara lain layu, bercak daun, busuk buah, busuk daun, kapang daun dan lain-lain. Anda dapat memberantas hama dan penyakit menggunakan pestisida.
9. Pemanenan Tomat
Tomat dapat dipanen setelah berumur 60 hingga 100 hari. Waktu pemanenan juga dipengaruhi oleh varietasnya. Tomat dipanen saat buah berwana kekuning-kuningan, tepi daunnya menguning dan batangnya menjadi kering. Pemetikan dilakukan 3 hari sekali di pagi atau sore hari sehingga tomat tidak mudah layu.
Informasi di atas dapat Anda jadikan sebagai sumber referensi untuk melakukan budidaya tanaman tomat. Selain itu, informasi tersebut dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan Anda sehingga Anda dapat mengenal bagian-bagian tomat beserta jenis-jenisnya.
10+ Tanaman Tomat : Sejarah, Klasifikasi, Morfologi, Jenis-jenis dan Teknik Budidaya