Tanaman Sukulen – Definisi umum dari tanaman sukulen adalah tanaman yang mampu bertahan terhadap kondisi kekeringan, karena pada bagian akar, batang, dan daunnya memiliki jaringan yang bisa menyimpan cadangan air.
Kata sukulen berasal dari bahasa Inggris ‘succulent’, istilah succulent tersebut berasal dari bahasa latin ‘sucus’ yang berarti jus atau getah. Tanaman sukulen kerap kali dijadikan sebagai tanaman hias karena penampilannya yang unik dan menarik.
Dalam ilmu botani, arti dari tanaman sukulen adalah tanaman yang memiliki beberapa bagian yang tebal atau gemuk, biasanya untuk menahan penguapan air di iklim yang kekurangan air atau gersang.
Habibat tanaman sukulen yaitu daerah yang bersuhu tinggi dan memiliki curah hujan rendah. Hal ini dikarenakan sukulen memiliki kemampuan untuk tumbuh walaupun dengan sumber air yang terbatas. Sumber air seperti embun dan kabut sudah cukup untuk membuat sukulen bertahan hidup.
Sumber lain menyebutkan bahwa tanaman sukulen adalah tanaman yang berbatang dan berdaun tebal yang mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan yang kering. Definisi yang kedua tersebut mengecualikan akar sehingga mempengaruhi pengelompokan tanaman yang tergolong geophytes (umbi-umbian).
Tanaman sukulen yang mampu bertahan dan beradaptasi di lingkungan kering juga disebut sebagai xerophytes. Xerophytes adalah tanaman yang mampu bertahan hidup di daerah kering, namun tidak semuanya tergolong sebagai sukulen.
Beberapa tanaman xerophytes bertahan hidup dengan cara menggulung daunnya yang kecil ketika kekurangan air. Sebailknya, sukulen adalah xerophytes, seperti tanaman Crassula helmsii yang tergolong sebagai tanaman akuatik sekaligus sukulen.
Para pecinta tanaman sukulen menggunakan istilah yang berbeda dengan para ahli botani. Dalam bidang horticultural, kaktus tidak termasuk dalam sukulen. Dalam buku “Handbook of Succulent Plants” Jacobsen tidak menyebutkan tanaman kaktus.
Terdapat beberapa buku yang memiliki judul: “Kaktus dan Tanaman Sukulen”, sedangkan dalam terminologi botani, kaktus merupakan salah satu tanaman sukulen.
Memang terdapat sedikit kesulitan untuk membedakan apa saja tanaman yang termasuk sukulen dan mana yang tidak. Sumber yang berbeda dapat mengklasifikasikan tanaman yang sama namun dengan jenis yang berbeda.
DAFTAR ISI
Perbedaan Sukulen dengan Kaktus
Kaktus dan sukulen memiliki beberapa perbedaan, yaitu:
- Sukulen pada dasarnya merupakan sebuah istilah untuk tanaman yang memiliki karakter menyerap lalu menyimpan air pada bagian batang utama, sedangkan kaktus adalah nama sebuah family tumbuhan
- Sukulen secara fisik memiliki kelopak menyerupai daun, sedangkan kaktus membentuk duri sebagai wujud pergantian jaringan
- Jadi dapat disimpulkan, bahwa semua tanaman kaktus tergolong sebagai sukulen, namun tidak semua sukulen adalah tanaman kaktus.
Ciri-ciri Tanaman Sukulen
Tanaman sukulen memiliki beberapa karekteristik seperti berikut:
- Memiliki metabolism asam crassulacean (CAM) yang berperan dalam meminimalisir kehilangan air pada bagian tubuh tumbuhan
- Bentuk daunnya yaitu bola atau silinder
- Memiliki jumlah stomata yang lebih sedikit
- Proses fotosintesis terletak pada bagian batang, bukan pada daun
- Tumbuh dengan kompak membentuk cushion atau bola
- Memiliki pertumbuhan rusuk yang cepat dan mengurangi volume tanaman, sehingga luas permukaan tanaman yang terkena sinar matahari lebih sedikit
- Permukaan luar tumbuhan menyerupai lilin, berduri, atau berbulu, sehingga luas permukaan lebih lembab dan mengurangi pergesekan udara, dengan demikian akan mengurangi kehilangan air dan menciptakan keteduhan
- Akarnya mampu tumbuh dekat dari permukaan tanah, sehingga penyerapan air hujan, gerimis, atau embun akan lebih cepat
- Memiliki kemampuan dalam menahan air, bahkan dalam keadaan suhu mencapai 25 derajat Celsius
- Memiliki zat mucilaginous yang mampu menyimpan banyak air
Habitat Tanaman Sukulen
Tanaman sukulen banyak yang berasal dari daerah kering seperti semi gurun, stepa, dan gurun. Suhu tinggi dan curah hujan yang rendah memaksimalkan proses penyimpanan air untuk bertahan hidup pada kondisi kering yang berkepanjangan.
Bahkan beberapa spesies kaktus mampu bertahan hidup selama berbulan-bulan tanpa hujan. Sukulen terkadang mengalami epiphytes, yaitu tumbuh tanpa tanah pada tanaman lain, menggantung di udara, tergantung dari kemampuan masing-masing jenis sukulen dalam menyimpan air dan memeperoleh nutrisi dengan cara lain, contohnya adalah tanaman Tillandsia.
Jenis-jenis Sukulen
Terdapat banyak sekai jenis dari sukulen, namun berikut ini adalah beberapa jenis sukulen yang paling banyak diminati dan yanga sering dijadikan sebaga tanamn hias baik di luar maupun di dalam ruangan.
1. Aloe Vera
Jenis sukulen yang satu ini merupakan salah satu jenis sukulen yang paling sering dijumpai di rumah-rumah.
Aloe vera atau yang sering disebut lidah buaya memiliki beragam manfaat, mulai dari membantu menyembuhkan kulit yang terbakar hingga menumbuhkan rambut.
Lidah buaya memiliki bentuk daun yang tebal dan memanjang runcing, terdapat duri putih yang tumbuh disekitar pinggiran daun.
2. Donkey Tail
Donkey tail atau biasa juga disebut dengan ekor keledai ini bisa tumbuh sepanjang 8 cm dan menyerupai ekor keledai yang dikepang.
Sukulen ini sangat baik untuk ditempatkan di ruangan, pakailah pot gantung, agar bentuk ekornya bisa tumbuh menggantung.
3. Sukulen Panda
Sukulen panda memiliki bulu halus yang menutupi seluruh permukaan daunnya. Selain itu, pada sisi tepian daunnya terdapat bercak-bercak coklat yang menyebabkan jenis sukulen ini dinamai panda.
Sukulen panda memiliki penampilan yang begitu menggemaskan, bentuknya begitu kecil dan lembut. Kaktus ini sangat aman diletakkan di tempat yang ramai oleh orang dan anak-anak.
Sukulen panda perlu disiram secara rutin, rajinlah untuk memeriksa kondisi tanahnya, jangan biarkan kondisi tanahnya kering kerontang. Pastikan untuk selalu menyiram apabila kondisi tanah sudah kelihatan agak mengering.
4. Sukulen Roseum
Terdapat dua jenis sukulen roseum yang sangat popular, yang pertama yaitu sukulen yang berbentuk seperti kelopak bunga mawa yang cantik.
Yang kedua yaitu roseum moonstone, memiliki daun yang tebal seperti telinga boneka dan terdapat lapisan bulu di daunnya.
Pada keadaan terik matahari yang panas, roseum dapat berbungan denan warna merah muda yang bentuknya seperti bintang. Sukulen jenis ini bisa dijadikan sebagai hiasan rumah yang cantik.
Tanaman ini bisa tumbuh dengan ketinggian maksimal 12 cm, sehingga akan sangat cocok jika dijadikan sebagai tanaman indoor. Selain itu, jenis sukulen ini akan tumbuh dengan subur apabila mendapatkan sinar matahari secara langsung. Sehingga sangat cocok dijadikan sebagai hiasan jendela.
5. Lidah Mertua
Sukulen yang satu ini sangat cocok apabila ditaruh di dalam ruangan, karena lidah mertua dapat menjernihkan udara dari polusi.
Lidah mertua juga bisa hidup pada kondisi kering kerontang dan gelap, sehingga apabila Anda berpergian lama dan tidak bisa merawat tanaman ini untuk selalu memastikan mendapatkan air dan cahaya yang cukup, tanaman ini tidak akan mati.
6. Sukulen Zebra
Sesuai dengan penampilannya, sukulen zebra memiliki daun yang tebal, memanjang, runcing, dan memiliki garis-garis putih di daunnya layaknya hewan zebra.
Daunnya tumbuh ke arah yang berbeda sehingga tampak menumpuk dan mekar. Sukulen jenis ini bisa tumbuh dengan ketinggian maksimal 12 cm dan akarnya sangatlah pendek, jadi Anda harus menempatkannya di pot yang kecil dan pendek.
Sukulen zebra tergolong sukulen yang cepat berbunga, bunganya akan berwarna kuning.
7. Kaktus Bola Emas
Kaktus bola emas termasuk jenis sukulen yang bisa tumbuh hingga ketinggian satu meter. Bentuk kaktus ini seperti bola dengan duri-duri emas yang mengikuti garis pola daunnya.
Duri-duri emas pada kaktus ini tajam, sehingga peletakannya harus hati-hati. Meski demikian, warna duri dan bunga dari kaktus bola emas sangatlah cantik untuk dilihat. Warna bunganya berwarna kuning keemasan.
Kaktus ini bisa disiram seminggu sekali, siramlah jika keadaan tanah atau media tanamnya telah kering.
8. Tanaman Jade
Jenis sukulen yang satu ini bentuknya lebih mirip dengan tanaman bonsai. Bahkan cara perawatannya juga sama seperti bonsai. Tanaman jade memiliki batang yang gendut dan bercabang. Memiliki daun yang tebal berwarna hijau tua dan berbentuk oval. Pada beberapa jenis jade, warna pada ujung daunnnya akan berubah warna menjadi merah.
Unuk teknik penyiramannya, pastikan bahwa tanah atau media tanam jade benar-benar kering, karena jade akan mati jika terlalu sering disiram.
Sebagai tanda bahwa jade membutuhkan air yaitu apabila kilau daunnya memudar. Jika demikian, berarti Anda harus menyiram jade.
9. Echeveria Minima
Sukulen jenis ini sangat cocok bagi Anda yang tidak memiliki waktu banyak untuk merawat tanaman. Karena sukulen yang satu ini tidak memerlukan perawatan yang banyak, dan juga tidak memerlukan intensitas penyiraman yang sering.
Sukulen jenis ini memiliki warna khas yang begitu mencolok, dengan tampilan yang bertumpuk dan meningkat terbuka ke bagian atas, sukulen jenis ini bisa berwarna hijau pekat atau ditambah dengan semburat merah keunguan pada bagian ujung daunnya. Selain itu, sukulen jenis ini memiliki ukuran yang tidak besar, sehingga sangat cocok dijadikan pemanis ruangan di rumah.
Cara Memperbanyak Tanaman Sukulen
Memperbanyak tanaman sukulen dari daun bisa dilakukan dengan mudah, dan hanya memerlukan beberapa langkah dan peralatan, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
Pemetikan Bibit Daun
-
Pemilihan Waktu yang Tepat
Waktu yang terbaik untuk memperbanyak sukulen adalah ketika tanaman tersebut telah membentuk batang berkayu yang panjang di bagian bawah. Sukulen dengan batang yang panjang dinamakan tanaman berkaki panjang.
Ambil daun yang ada pada bagian bawah tanaman, dan biarkan daun yang masih muda dan berukuran kecil di bagian atas.
-
Pemilihan Daun
Pilihlah daun dari indukan yang sehat, yang ditandai dengan ciri-ciri:
- Memiliki warna yang seragam dan tidak berubah warna
- Tidak tercabik atau robek
- Tidak memiliki bintik-bintik atau bercak aneh (bukan bawaan dari tanaman tersebut)
- Terlihat penuh dan padat
-
Pemetikan Daun
Cara yang dianjurkan untuk mengambil daun dari indukan yaitu memetiknya secara lembut menggunakan jari tangan. Pegang daun yang sehat dengan telunjuk dan ibu jari. Pegang pada bagian yang dekat pangkal daun yang menempel pada batang. Putar ke depan dan ke belakang, dan goyangkan hingga duan terlepas dari indukan.
Pastikan seluruh tangkai daun tersebut terlepas dari batang, karena jika tidak, daun tersebut tidak akan bisa tumbuh jika ditanam.
-
Biarkan Luka pada Daun Mengering
Setelah daun dipetik, letakkan daun tersebut di atas handuk atau kertas pemanggang roti. Keringkan daun tersebut dengan cara meletakkannya di tempat yang hangat, tetapi tidak langsung terkena oleh sinar matahari.
Biarkan daun tersebut selama 3-7 hari, sampai luka dari hasil pemetikan tersebut sembuh dan terbentuk kalus atau keropeng di bagian daun yang luka.
Apabila luka tersebut belum sembuh dan Anda tancapkan daun di bagian yang bekas terpotong dalam tanah, daun tersebut akan membusuk dan mati sebelum tumbuh menjadi sukulen baru.
Penumbuhan Akar Baru
-
Celupkan bagian daun yang telah terbentuk kalus ke dalam hormon penumbuh akar.
- Seka ujung daun yang terdapat kalus dengan handuk yang lembab untuk mebasahinya, celupkan ujung daun yang telah dibasahi ke dalam hormon penumbuh akar.
- Buatlah lubang kecil di media tanam, dan segera tancapkan ujung daun ke lubang tersebut.
- Padatkan tanah di sekeliling daun menggunakan jari tangan
Penggunaan hormon pertumbuhan akar bukan suatu keharusan, tetapi hormon tersebut akan mempercepat waktu tumbuhnya akar dan meningkatkan peluang keberhasilan pertumbhuhan sukulen baru.
-
Letakkan daun di atas media tanam
- Siapkan wadah yang dangkal dan isilah dengan tanah untuk tanaman sukulen, Anda bisa juga menggunakan pasir yang lembab atau agak basah
- Anda bisa membuat media tanam dengan cara mencampurkan pasir, perlit, dan tanah pot dengan perbandingan yang sama
- Letakkan daun tersebut di atas media tanam dengan bagian ujung daun yang terdapat kalus menghadap ke atas dan menjauh dari media tanam
- Tempatkan pot tersebut di tempat yang mendapatkan sinar matahari, Anda bisa menempatkan media tanam yang telah ditanam bibit daun sukulen di dekat jendela yang hangat dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung, atau yang terlindungi oleh pohon atau naungan jendela.
- Basahi daun setiap hari, sukulen yang sedang menumbuhkan akar memerlukan air yang sedikit lebih banyak daripada sukulen dewasa, tetapi pemberian air yang berlebihan bisa membuat tanaman tersebut membusuk dan mati. Siram secukupnya, jangan melakukan penyiraman secara berlebih. Cukup siram menggunakan botol semprot.
- Tutup akar yang telah tumbuh dengan tanah. Setelah berlalu sekitar 4 minggu, akar kecil akan berwarna merah muda akan tumbuh dari potongan daun tersebut.
- Taburkan satu lapis tipis tanah di atas akar agar akar tersebut tidak kering.
- Setelah akar ditutupi tanah, daun tersebut akan terus tumbuh menjadi tanaman sukulen yang baru. Ketika mulai tumbuh daun pada tanaman tersebut, Anda dapat memindahkannya ke dalam pot.
Proses Pemindahan Tanaman Sukulen Baru
1. Lepaskan daun induk
Daun induk yang digunakan untuk memperbanyak tanaman sukulen baru akan layu. Ketika induk layu, ini saat yang tepat untuk memindahkan tiap-tiap sukulen ke dalam potnya masing-masing.
Putar dan goyangkan daun induk dengan lembut agar terlepas dari sukulen baru. Lakukan hal tersebut dengan hati-hati agar tidak merusak sukulen baru.
2. Siapkan pot kecil yang memiliki drainase yang baik
Mulailah menanam sukulen dari pot yang berukuran 5 cm dengan lubang drainase di bagian bawahnya. Sukulen akan tumbuh dengan baik dalam pot yang berukuran kecil daripada pot yang berukuran besar.
Letakkan satu lapis kerikil di bagian dasar pot agar air dapat mengalir dengan baik. Isilah pot dengan media tanam untuk tanaman sukulen baru tersebut.
Cara Merawat Tanaman Sukulen
Berikut berapa cara merawat sukulen agar sukulen tetap tumbuh dengan baik:
1. Menentukan Jenis Pot yang Tepat
Pemilihan pot atau wadah yang tepat merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Pilihlah pot yang memiliki lubang pada bagian bawahnya, pot yang bawahnya berlubang akan membuat air siraman cepat merembes keluar dan tidak menggenang di dalam pot. Karena media tanam yang basah atau lembab adalah penyebab utama akar sukulen membusuk.
Pot yang dianjurkan untuk menanam sukulen adalah yang berbahan tembikar dan terakota, karena bahannya bisa menyerap air dan mengeluarkannya dari pori-pori.
2. Perhatikan Paparan Sinar Matahari pada Tanaman
Sukulen pada dasarnya hidup di habibat yang kering, namun bukan berarti tanaman ini harus terpapar oleh cahaya matahari secara langsung dan terus menerus.
Sukulen hanya butuh terpapar sinar matahari pagi selama 5-6 jam setiap harinya agar bisa tumbuh dengan baik.
Jauhkan sukulen dari panas matahari yang sangat terik, karena hal tersebut bisa mengakibatkan daun sukulen terbakar sehingga akan muncul noda kehitaman.
3. Intensitas Penyiraman
Intensitas penyiraman tergantung dari tempat dan di mana sukulen diletakkan. Apabila sukulen diletakkan di dalam ruangan, maka sukulen hanya membutuhkan penyiraman yang lebih sedikit daipada sukulen yang diletakkan di luar ruangan.
Idealnya, sukulen disiram 1 hingga 2 minggu sekali, tergantung dengan kelembaban dan keringnya tanaman.
Untuk mengukur kelembaban sukulen secara akurat, Anda bisa menggunakan moisture meter. Alat tersebut akan memberikan informasi mengenai tingkat kelembaban tanah, intensitas cahaya, dan pH tanah.
4. Pemberian Pupuk Secara Berkala
Untuk memastikan tumbuh kembang dari sukulen yang Anda miliki, Anda harus memastikan bahwa tanaman Anda mendapatkan nutrisi yang cukup. Sukulen bisa mendapatkan nutrisi dari pupuk yang harus Anda berikan secara berkala.
Jenis pupuk yang bisa diberikan yaitu NPK yang kaya akan unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium. Hal yang perlu diingat, berikan pupuk secukupnya saja, cukup berikan 2 hingga 3 butir pada setiap tanaman.
5. Pastikan Tidak Ada Air yang Mengendap di Daun
Sukulen biasanya menyerap air melalui akarnya, bukan melalui daun. Apabila terlalu banyak air di bagian daun, maka hal tersebut bisa membuat kondisi sukulen menjadi lembab, sehingga akan mudah membusuk.
Selain bisa membuat sukulen membusuk, bulir air yang menggenang pada dan bisa membiaskan cahaya ke bagian daun dengan instensitas yang ekstrem.
Untuk beberapa jenis sukulen seperti echveria, jangan biarkan air menggenang terlalu lama pada daun, karena hal tersebut bisa memancing datangnya kutu daun.
Bagi Anda yang terarik untuk menanam sukulen sebagai tanaman hias di ruangan rumah Anda, informasi tersebut tentu sangat bermanfaat bukan? Pilihlah jenis sukulen yang Anda sukai dan mulailah menanam sukulen tersebut.
15+ Tanaman Sukulen : Perbedaan, Ciri, Habitat, Jenis (Super Lengkap)