Tanaman Liar – Tanaman liar adalah tanaman yang biasanya timbul dengan liar di perkebunan atau taman rumah Anda. Tanaman ini kerap dianggap memberikan kerugian karena mengganggu tanaman utama di perkebunan Anda. Dalam artikel ini Anda tidak akan bosan dalam mencari informasi. Berbeda dengan artikel yang lain, saat ini akan di bahas banyaknya manfaat dari rumput liar.
Namun siapa sangka tanaman ini malah dapat memberikan manfaat berupa pengobatan herbal? Bukan hanya obat herbal saja, manfaat untuk menjadikannya sebagai pestisida alami juga akan dibahas untuk Anda. Untuk lebih mengenalnya Anda perlu dengan seksama membaca uraian di bawah ini.
DAFTAR ISI
Kerugian Tumbuhan Liar di Perkebunan
Gulma atau tumbuhan liar yang terdapat di area perkebunan Anda akan menurunkan produktifitas, efektivitas, dan pertumbuhan tanaman utama Anda. Untuk itu, apa saja kerugian lain yang bisa Anda dapatkan dengan pertumbuhan tumbuhan liar tersebut?
- Meskipun tumbuhan liar tidak menyerap nutrisi langsung dari tanaman utama namun mereka akan berebut nutrisi seperti unsur hara, air, dan cahaya dalam ruang lingkup perkebunan.
- Perkebunan Anda akan dibanjiri banyak benih-benih tumbuhan liar yang memakan tempat untuk tumbuhan utama Anda sehingga produktivitas menurun.
- Senyawa kimia yang dikeluarkan tumbuhan liar akan mudah meracuni tanaman utama Anda dan merusaknya.
- Tumbuhan liar adalah jembatan parasit yang akan menyerang tanaman utama Anda.
- Duri-duri gulma akan menghambat produktifitas Anda sebagai petani karena harus hati-hati
- Sistem irigasi Anda pasti akan terganggu dan tidak efisien karena terdapat tumbuhan yang tidak diinginkan
Tumbuhan liar tersebut tidak boleh Anda biarkan begitu saja karena banyaknya kerugian yang bisa saja Anda dapatkan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengendalikan tumbuhan liar yang mengganggu aktivitas bertani Anda. Namun, seberapa pentingnya tumbuhan liar ini harus diolah? Apa saja yang akan Anda dapatkan?
Pentingnya Mengolah Tumbuhan Liar (Gulma)
Tumbuhan liar yang terdapat di perkebunan Anda sangat penting untuk dikendalikan karena sebenarnya tanaman tersebut tidak memberikan semata-mata kerugian untuk Anda. Namun, terdapat manfaat yang bisa Anda dapatkan jika Anda mengelolanya dengan benar.
Jika tumbuhan liar Anda kelola dengan tepat maka Anda akan mendapatkan manfaat. Pertama, pengurangan persaingan penyerapan unsur hara sehingga produktivitas lahan meningkat. Kedua, dengan mengendalikan tumbuhan liar maka tidak akan ada tumbuhan parasit atau hama yang mendekat ke tanaman utama.
Selain itu, manfaat ketiga adalah gulma yang akan cabut dan diolah dapat menjadi mulsa. Mulsa merupakan penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah. Selain mulsa, gulma yang Anda kendalikan dapat digunakan sebagai pupuk organik dengan cara dicincang dan dibuat pupuk dan pestisida nabati.
Tumbuhan Liar yang Diolah Menjadi Pestisida
Di atas telah disebutkan bahwa tumbuhan liar dapat Anda olah menjadi pestisida nabati. Sebelum tumbuhan liar ini dibasmi oleh hama, ada baiknya Anda memanfaatkannya sebagai pestisida. Salah satu tumbuhan liar yang dapat digunakan sebagai bahan pestisida adalah babadotan atau Ageratum conyzoides Linn.
Kandungan yang terdapat di dalamnya adalah saponin, flavanoid, kumarine, eugenol sebanyak 5%, hidrogen sianida, dan minyak atsiri. Pestisida dari bebandotan ini dikhususkan untuk serangga hama dan untuk menghambat perkembangan serangga tersebut. Aroma yang menyengat dan kandungan minyak atsiri dapat menurunkan nafsu makan serangga dan mengusir serangga.
Berikut adalah cara mengolah tumbuhan liar bebandotan menjadi pestisida nabati, yaitu
Bahan untuk pestisida bebandotan:
- ½ kg bebandotan (yang digunakan adalah daunnya saja)
- 1 gram deterjen, dan
- 1 liter air bersih
Cara membuat pestisida bebandotan:
Cincang daun bebandotan yang sudah dicuci terlebih dahulu. Setelah itu, hasil rajangan tersebut dapat Anda rendam pada 1 liter air dan diamkan saja selama 24 jam atau seharian. Hasil rendaman tersebut saring hingga mendapatkan airnya saja dan buang sisa daunnya. Tambahkan deterjen sebanyak 1 gram dan aduk hingga rata. Masukkan ke dalam botol spray.
Untuk cara menggunakannya, cukup dengan menyemprotkan ke semua bagian tanaman yang terserang hama serangga atau belum. Lakukan proses penyemprotan pada saat pagi dan sore hari.
Beberapa serangga yang bisa dibasmi dengan pestisida nabati bebandotan ini adalah Kepik (Oncopeltus fasciatus), Kutu daun (Aphids), Ngengat (Bombix mori), Ulat (Heliothis armigera), dan yang biasa terdapat di tanaman padi, jagung, dan holticultura yang lainnya.
Dalam memberantas hama, tidak boleh sembarangan dalam memilih tumbuhan liar untuk dijadikan pestisida karena berbeda hama bisa jadi berbeda tumbuhan yang harus digunakan. Penggunaan pestisida nabati kurang menggantikan peran pestisida sintetik di Indonesia.
Oleh sebab itu, jika Anda kesusahan maka terdapat beberapa alternatif mudah untuk mengendalikan hama yang sedang menyerang perkebunan Anda. Alternatif yang menggunakan bahan alami dan mudah dicari mungkin akan lebih memungkinkan untuk Anda jangkau dan aplikasikan.
Alternatif Alami Mengendalikan Tanaman Liar di Perkebunan
Tumbuhan liar yang terdapat di perkebunan Anda bisa kendalikan secara maksimal dengan menggunakan bahan alami. Hal ini harus Anda lakukan agar bisa mendapatkan lahan pertanian yang efektif dan produktif, berikut cara mengendalikan tumbuhan liar.
1. Menggunakan Bahan Alami Garam
Garam dapat Anda taburkan di lahan perkebunan Anda agar menghambat pertumbuhan tumbuhan liar. Zat yang terdapat di dalam garam dapat menghilangkan gulma secara bertahap karena tumbuhan liar tidak akan bertahan karena daya serap garam dan garam tidak akan mempengaruhi pertumbuan tanaman utama Anda.
Cara yang dapat Anda lakukan adalah hanya dengan menaburkan pada tempat yang sedang ditumbuhi tumbuhan liar. Kandungan air dari tumbuhan liar dan tanah disekitarnya akan diserap sehingga tumbuhan liar kehabisan nutrisi dan akhirnya mati. Namun, Anda harus rutin melakukannya hingga tumbuhan liar tersebut mati.
2. Menggunakan Cuka dan Sabun Cuci Piring
Cuka yang ada di dapur Anda bisa digunakan sebagai pengendali tumbuhan liar caranya dengan mencampurkan sabun cuci piring ke dalamnya. Gunakan semprotan untuk mengaplikasikannya ke bagian tumbuhan liar saja. Cuka memiliki kandungan asam asetat yang dapat mematikan gulma liar dan sabun cair membuat cuka lebih lama melekat pada tumbuhan liar.
3. Menggunakan Bahan Baking Soda
Baking soda dapat mengendalikan pertumbuhan tumbuhan liar lebih lama dibanding dengan garam dan cuka karena dapat menghilangkan tumbuhan liar bukan hanya menghambat pertumbuhan.
Pengaplikasinnya adalah cukup membuat pasta dari baking soda setelah itu pasta langsung disiramkan ke rumput liar dan pada tanah yang terdapat di sekitarnya. Baking soda akan meningkatkn keasaman tanah dan memusnahkan rumput liar yang ada di sekitar perkebunan.
4. Menggunakan Bahan Belerang
Ternyata untuk mengendalikan rumput liar, Anda bisa menggunakan bahan belerang. Cukup mudah untuk aplikasinya, Masaklah sekitar 3 ons belerang, 2 kg garam, dan 4 liter air atau Anda bisa mengurangi dan menambahkan komposisi sesuai kebutuhan Anda. Setelah mendidih, pada komposisi tersebut Anda bisa menambahkan 2 botol cuka putih.
Setelah adonan belerang Anda jadi, masukkan ke botol spray dan semprotkan ke rumput liar yang ingin Anda musnahkan. Cara ini cocok untuk Anda yang memiliki perkebunan yang luas karena komposisi di atas termasuk komposisi besar.
5. Mencabut Manual dan Mengolahnya
Meskipun Anda berfikir bahwa tumbuhan liar menganggu namun ternyata tidak semua tanaman yang tumbuh dengan liar menganggu tumbuhan lain di dekatnya. Anda harus bisa membedakan antara tanaman parasit dan tanaman yang tumbuh dengan liar.
Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh dengan sedirinya tanpa ditanam dan dirawat oleh manusia. Sedangkan, tanaman parasit adalah tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya namun mengambil nutrisi dari tumbuhan di dekatnya sehingga merugikan dan menjadi parasit bagi tanaman yang diambil nutrisinya tersebut.
Untuk itu cabutlah secara manual beberapa tumbuhan liar yang masih bisa di olah menjadi obat dan makanan. Sangat banyak tumbuhan liar yang tidak hanya merugikan namun memberikan manfaat.
Beberapa Tanaman Liar yang Memberikan Manfaat
Tidak semua tumbuhan liar atau gulma adalah hama, ada beberapa gulma yang memiliki khasiat unguk pengobatan penyakit, mencegah penyakit, dan bahkan untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Berikut adlah beberapa jenis tumbuhan liar yang memberikan manfaat untuk Anda.
1. Tanaman Andong
Tanaman ini dapat tumbuh di banyak daerah seperti sunda, Jawa, Dayak, Bali, Madura, dan Lainnya. Meskipun Andong adalah tumbuhan liar namun masih memiliki bentuk yang bagus untuk ditanam. Warna merah bercampur dengan warna gelap yang menjadikannya sangat menarik di taman Anda.
Bagian tanaman sudah banyak digunakan untuk obat seperti daun, bunga, bahkan seluruh bagian hingga akar. Andong ternyata memiliki rasa yang manis namun sedikit hambar dan memiliki sifat menyejukkan. Penyakit yang bisa disembuhkan dengan tanaman andong adalah pendarahan bisa dihentikan, menyejukkan darah, dan memar bisa hilang sehingga kulit tidak bengkak.
Selain itu, untuk penyakit lain yang lebih serius yaitu mengobati kencing berdarah, wasir yang berdarah, mencegah terjadinya kegugura, nyeri ulu hati, TBC, dan juga melancarkan haid.
2. Tumbuhan Liar Bandotan
Selain untuk pestisida nabati, tanaman ini bisa dijadikan obat herbal. Bandotan adalah tumbuhan liar yang berasal dari berbagai macam daerah sehingga memiliki banyak sebutan. DI daerah Madura disebut dusbedusan, Melayu disebut bandotan, dan di Sunda disebut babandotan leutik.
Tumbuhan ini memiliki manfaat menetralkan dan rasa pedas yang sedikit pahit. Bagian tumbuhan yang bisa dijadikan obat adalah daun dan batang yang masih muda. Dengan mengonsumsi tanaman ini maka Anda akan merasakan efek farmakologis.
Efek farmakologis ini mampu menurunkan panas, antitoksin, menghilangkan bengkak, peluruh haid, stimulan, dan masih banyak lagi. Dari banyaknya penyakit yang disebutkan pasti Anda ingin mengetahui kandungannya. Kandungan bandotan adalah beta sitoosterol, asam amino, potasium klorida, stigmasterol, dna kandungan lainnya.
Selain beberapa penyakit di atas, bandotan bisa menyembuhkan luka bisul, sorok, luka yang berdarah, bengkak, radang selaput lendir, sakit tenggorokan, dan eksim.
3. Tumbuhan Bakung
Tanaman bakung disebut gulma karena tumbuh dengan liar di daerah yang ada di Indonesia. Sebutan Bakung disebut di daerah Sunda, Jawa, dan Minangkabau, Sedangkan di daerah Batak dan Maduran menyebutnya sebagai Bakong. Sselain itu, masih banyak bahasa lain di daerah yang berbeda di Indonesia.
Bagian yang biasa digunakan sebagai obat adalah daun, akar, umbi, dan bahkan seluruh bagian dari tumbuhan. Bakung dapat Anda gunakan dalam keadaan segar ataupun sudah kering tergantung bagaimana Anda mengolahnya.
Bunga pada tanaman bakung memiliki kandungan flavanoid dan saponindan tanin. Umbi, akar, dan bagian yang lain memiliki alkaloid likorin, asetilkorin, dan juga krinin untuk menyembuhkan penyakit. Tanaman ini memiliki efek farmakologis yang memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Tanaman ini berguna untuk mencegah pendarahan, obat luka pada bagian luar kulit Anda dan sebagai peluruh kencing. Selain itu dapat digunakan untuk mengobati bengkak pada kedua kaki dan tangan Anda, dapat mengeluarkan keringat, mengeluarkan muntah, obat rematik, pembengkakan kelenjar limpa di selangkangan, dan pembengkakan kelenjar limpa di ketiak.
4. Tumbuhan Liar Cakar Ayam
Tanaman liar ini memiliki nama ilmiah yaitu Selaginella deoderleinii hieron yang sering tumbuh di tempat yang teduh dan hawa sejuk. Kadang tumbuhan liar ini terdapat di tepi jurang yang lembab dan terdapat lumutnya. Karena bentuknya seperti kaki ayam maka dijuluki sebagai tanaman cakar ayam. Seluruh bagian dari daun dan batang bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal.
Beberapa penyakit yang bisa diobati dengan tumbuhan cakar ayam ini yaitu kanker paru, bronkitis, penyakit tonsilism mengobati batuk, mengobati korengan, sebagai obat perut busung, rematik, serata obat infeksi saluran kencing.
5. Tanaman Daun Kentut
Tumbuhan liar yang satu ini memiliki nama yang cukup unik yaitu “daun kentut”. Meskipun namanya daun kentut namun memiliki nama ilmiah yaitu Parderia Foetida, sangat keren kan?. Tanaman dari genus Paederia ini merupakan anggota dari suku Ruiaceae. Nama daun ketut sendiri diperoleh karena baunya yang menyerupai bau kentut.
Kandungan yang terdapat pada tanaman daun kentut menurut peelitian yaitu: deactelylas peruloside, asperulodise, paederosid, scandoside, gama-sitosterol, paederosidic, arbutin, oleanolic acid, dan masih banyak yang lainnya.
Tanaman ini mampu mengobati penyakit cacar ular, gatal pada kulit, masuk angin, mengobati perut mules, mengobati penyakit lambung, sariawan, radang telinga, disentri, dan juga mengobati mata bengkak.
6. Tanaman Kitolod
Tanaman Kitolod memiliki nama ilmiah Hippobroma longifora atau Isotoma longifora yaitu tanaman herbal yang tumbuh liar. Tanaman ini sering tumbuh di tempat yang lembab di tepi sungai, tei selokan, sawah, dan tempat berair yang lain.
Batang tanaman ini berkayu dengan memiliki getah dan berwarna hijau. Daun yang panjang, berwarna hijau dan runcing. Sedangkan bunganya berbentuk lonceng dengan mahkota bintang da berwarna putih.
Zat yang terkandung di dalamnya adalah zat alkaloid seperti lobelamin, lobelin, isotomin, saponin, polifenol, flovonoid. Getah tanaman ini beracun sehngga harus berhati-hati dan mencucinya hingga bersih. Saat mengonsumsi tanaman ini Anda harus ekstra teliti dalam mengolahnya agar tidak salah menggunakannya sebagai obat.
Tanaman ini juga memiliki antiinflamasi dan antiradang yang pasti memiliki khasiat lain antikanker, analgesik, dan juga hemostatik. Selain itu, tanaman ini bisa untuk menyembuhkan sakit mata, sakit gigi, luka, asma, dan radang tenggorokan.
7. Tanaman Rumput Bambu
Tanaman rumput bambu yang memiliki nama ilmiah Lopatherum gracile brogn ini tumbuh secara liar. Rumput bambu tinggal di daerah yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembab, kadang tanaman ini terdapat di tempat yang rindang.
Tanaman liar ini memiliki bunga majemuk bertangkai panjang yang keluar dari batang sepanjang 10 hingga 30 cm. Bunga berbentuk malah dengan bulir-bulir jali yang panjangnya 1-12 mm dengan lebar 1,5-2,5 mm. Batang dan daunnya memiliki rasa yang hambar, sedikit manis, dan juga dingin. Berbeda dengan akarnya yang memiliki rasa dingin dan juga manis.
Daun, batang, dan akarnya berdasarkan penelitian memiliki kandungan seperti steroid arundoin, triterpenoid, cylindrin, beta-sitosterol, friedelin, stigmasterol, taraxerol, compesterol, asam lemak, dan asam amino.
Tanaman rumput bambu mampu digunakan untuk pengobatan penyakit demam, meredakan mimisan, sakit tenggorokan, infeksi saluran kemih, dan juga dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit kanker.
8. Tanaman Anting-Anting
Tanaman Anting-Anting memiliki nama iliah Acalypha australis linn adalah tumbuhan yang sering dianggap sebagai gulma yang mengganggu tanaman di sekitarnya. Tanaman ini memiliki batang kecil dengan ketinggian hingga 50 cm dengan tajuk yang tidak terlau besar.
Tanaman ini memiliki daun dengan bentuk sepertitelur dan bunga yang berwarna hijau ini banyak ditemukan di area perkebunan, pekarangan, atau bahkan dapat ditemukan pada tempat lahan budidaya tanaman dengan jenis tersendiri.
Tanaman liar yang satu ini memiliki manfaat sebagai pereda pendarahan pada luka Anda, menghentikan mimisan, mempercepat sembuhnya luka, obat gatal, antibiotik, obat radang, obat batuk darah, peluruh kencing, dan obat diare.
9. Tanaman Ilalang atau Alang-Alang
Tanaman Ilalang yang memiliki nama ilmiah Imperata cylindrica ini sering Anda jumpai di lahan persawahan pada umumnya. Bentuk dari tanaman ilalang ujungnya runcing dan panjang. Daya tahan tanaman ini sangat tahan dengan berbagai cuaca ekstrim sekalipun.
Ilalang memiliki khasiat zat yang terkandung yaitu manitol, sukrosa, glukosa, citric acid, glukosa, molic acid, coixoi, orundoin, fernenol, dan masih banyak lagi. Dengan khasiat tersebut Ilalang mampu menyembuhkan penyakit seperti panas, peluruh kencing, pendarahan, menghilangkan rasa haus, obat sariawan, panas dalam, radang ginjal, dan masih banyak lagi.
10. Tanaman Bayam Duri
Bayam Duri atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Amaranthus spinosios merupakan tanaman berduri tajam yang bentuknya menyerupai bayam. Gulma yang satu ini sering tumbuh di area ladang atau pertanian yang dibuang karena dianggap mengganggu tanaman yang ada di sekitarnya.
Tanaman ini sama eperti yang bisa dikonsumsi namun durinya yang harus diwaspadai karena tumbuh di batang tanaman ini. Meskipun begitu tanaman ini memiliki banyak khasiat zat yang terkandung di dalamnya.
Tanaman ini bisa digunakan sebagai obat wasir, bisul, gusi berdarah, gusi bengkak, ekzema, obat luka bakar, meringankan demam, pelancar ASI, mengobati kutil dan yang lainnya. Namun, untuk kepentingan obat di atas, bagian tumbuhan yang digunakan adalah akarnya.
Saat Anda sudah mengetahui banyaknya manfaat tumbuhan liar yang hidup di perkebunan Anda, apakah Anda tetap akan memikirkan bahwa tanaman tersebut hanya merugikan? Semoga artikel ini membantu Anda melangsungkan kegiatan berkebun Anda, selamat bercocok tanam.
5 Tanaman Liar (Lengkap cara mengolah menjadi pestisida beserta manfaat)