7 Tanaman Air (karateristik, jenis-jenis, dan cara memilih)

Tanaman Air – Ada banyak media lain selain tanah untuk Anda menanam, salah satunya adalah air. Tanaman air atau dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan hidrofit, merupakan tumbuhan yang beradaptasi dan tumbuh di air. Biasanya tanaman tersebut mampu hidup dengan cara merendamkan sebagian akar, atau bahkan keseluruhan akar, batang, dan daunnya, semuanya sesuai dengan jenis tumbuhannya.

Beberapa jenis tanaman hidrofit, ada yang tumbuh dengan sendirinya di air tawar seperti sungai, kolam, atau danau. Kini seiring dengan perkembangannya, tumbuhan dengan media air tersebut dijadikan altenatif sebagai hiasan di ruangan, halaman, atau pun untuk kolam. Selain itu, kini diketahui ternyata ada beberapa jenis yang bermanfaat sebagai pembersih kolam.

Karakteristik Tanaman Air

Karakteristik Tanaman Air

Tanaman hidrofik tentunya memiliki beberapa perbedaan tertentu dari tanaman biasa, mulai dari media tanam, cara perawatan, dan fungsinya. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan tersebut, dibawah ini kami sajikan beberapa ciri-ciri atau karakteristik. Simak uraiannya berikut:

  1. Memiliki lapisan pelindung (kutikula) yang tipis. Lapisan pelindung ini memiliki fungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih, karena sebagian besar tanaman hidrofit tidak memerlukan kutikula ini, maka dari itu lapisan pelindungnya tipis.
  2. Sel penjaga stomata pada tanaman hidrofit, umumnya terindikasi tidak aktif. Hal itu karena ketersediaan air yang melimpah di lingkungannya, sehingga air tidak perlu disimpan dalam stomata terbuka lebih sering atau lebih lama.
  3. Terjadi peningkatan stomata pada salah satu sisi daun.
  4. Biasanya bentuk daunnya berbentuk datar dan lebar, sebagai alat untuk mengapung di air.
  5. Akarnya cenderung kecil dan pendek, serta terletak menyebar di seluruh daun. Hal itu agar tanaman tidak kesulitan mendapat asupan air, bagian akar juga tidak difungsikan untuk pendukung keseluruhan bagian tubuhnya.
  6. Strukturnya cenderung kurang kaku dan kurang kuat, hal itu karena tanaman selalu didukung oleh tekanan air yang besar.
  7. Beberapa spesies memiliki batang yang berongga, sebagai alat bantu untuk dapat mengapung di air.
  8. Akarnya berfungsi untuk menangkap oksigen untuk pertumbuhan, dalam jumlah banyak.

Jenis-Jenis Tanaman Air Menurut Habitat

Habitat dalam tumbuhan hidrofit terbagi kepada tiga, menurut lingkungan tempat dimana mereka tumbuh. Beberapa diantaranya yaitu tanaman mengapung, dalam air, dan di tepian. Masing-masing kategori memiliki karakteristik daun dan bunga tersendiri, berbagai tanaman air ini mulai digemari masyarakat di awal tahun 90an. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenisnya:

1. Tanaman di Tepian

Tanaman di Tepian

Memiliki varietas atau jenis, yang berhabitat di tepian cekungan air. Beberapa contoh tanaman air di tepian, seperti brojo lintang, darmera pellata, dan choenoplectus lacustris. Jenis ini dapat Anda temukan di tepian sungai, danau, atau tempat berair lainnya.

2. Tanaman dalam Air

Tanaman dalam Air

Jenis yang satu ini, merupakan yang keseluruhan tubuhnya harus terendam di dalam air. Tanaman hidrofik yang satu ini, biasanya dipelihara di dalam akuarium untuk mempercantik tampilannya. Beberapa jenisnya yang populer yaitu anubias, ganggang air, bacopa sp, ludwigia sp, hygrophilla polysperma, rotala machandra, wallisneria spiralis, dan cryptocorine.

3. Tanaman Apung

Tanaman Apung

Tanaman apung ini, bisa menjadi alternatif bagi Anda yang tidak ingin kerepotan dalam hal perawatan. jenis yang satu ini dapat tumbuh optimal dalam keadaan air apapun. Beberapa tanaman yang populer diantaranya lotus, eceng gondok, selada air, papyrus, cyperus, pontederia, saggitaria, dan ilalang air.

Cara Memilih Tanaman Air Untuk Akuarium

Cara Memilih Tanaman Air Untuk Akuarium

Bagi Anda yang ingin mempercantik tampilan akuarium, Anda bisa menambahkan beberapa tanaman di dalamnya. Selain berfungsi untuk mempercantik tampilan, menambahkan tumbuhan hidrofit di dalam akuarium juga bisa memberikan manfaat lain bagi ikan. Hal tersebut dapat menghilangkan nitrat yang terkandung dalam air, sehingga kualitas air akan semakin terjaga.

Tanaman air juga dapat meningkatkan kadar oksigen yang terkandung dalam akuarium, sehingga akan menjadi tempat yang bagus untuk ikan bersembunyi. Menanam dan menghias akuarium dengan tumbuhan hidrofik, merupakan hobi yang mudah dilakukan serta menyenangkan. Hal itu juga bisa memberikan kesenangan bagi Anda, serta menghindari stres bagi ikan yang Anda pelihara.

Bagi Anda yang masih bingung untuk memilih jenis tumbuhan hidrofit, jangan khawatir karena kami akan memberikan beberapa informasi mengenai jenis-jenis tersebut. Berbeda jenis, maka berbeda pula cara merawatnya. Jika Anda tipe orang yang memiliki banyak kesibukan sehari-hari, maka disarankan untuk memilih jenis yang paling mudah dirawat. Simak uraian selengkapnya berikut:

  1. Ukuran tinggi, beberapa tanaman air yang berukuran tinggi bisa Anda coba untuk menghias akuarium. Seperti pakis lidah kolam (java fern), yang daunnya bisa tumbuh memanjang sehingga dapat melindungi ikan yang ada di dalam akuarium. Lalu ada jenis amazon sword, yang dapat tumbuh cepat dan dapat menutupi kabel sistem filtrasi akuarium.
  2. Ukuran sedang, seperti anubias nana dan dwarf saggitaria. Jika Anda ingin bentuk yang lebih estetik, maka anubias nana menjadi pilihan yang tepat. Anubias nana, memiliki daun yang bundar dan batang yang melengkung. Sedangkan untuk dwarf saggitaria, memiliki bilah-bilah daun yang melengkung dengan warna daun yang hijau memanjang.

Tips dan Trik Mempercantik Akuarium dengan Tanaman Air

Tips dan Trik Mempercantik Akuarium dengan Tanaman Air

Ada banyak cara untuk dapat membuat akuarium Anda tampak lebih cantik, salah satunya dengan menambahkan tanaman air di dalamnya. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan beberapa ornamen untuk menambah nuansa estetik. Dengan tampilan akuarium yang indah, ikan-ikan yang Anda pelihara di dalam akuarium akan terhindar dari stres. Simak tips dibawah ini:

  1. Aplikasikan lumut daun, untuk bagian dasar dan bagian depan akuarium. Ada beberapa jenis lumut yang mudah dirawat, seperti lumut java moss dan lumut water wisteria. Lumut memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat menjaga kebersihan akuarium. Lumut juga tumbuh dengan ukuran pendek, sehingga tidak akan menutupi tanaman lain.
  2. Membeli tanaman yang sudah tumbuh besar, jika Anda ingin mendapatkan tampilan yang menarik secara langsung, maka sebaiknya Anda membeli yang berukuran besar. Harganya memang cenderung lebih mahal, namun itu merupakan cara mudah untuk Anda yang ingin mendapatkan tampilan menarik. Pilihlah yang bertunas, serta memiliki akar putih.
  3. Menanam tumbuhan dari setek, sebagai alternatif agar lebih terjangkau. Menanam dari setek ini merupakan pilihan yang ekonomis, meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat tumbuh besar. Tanam batang dan substrat yang berada dari buku batang terbawah, serta buang daunnya, agar akar dapat berkembang.
  4. Gunakan tanaman dengan ukuran beragam, untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik. Tanaman dengan ukuran yang lebih besar sebaiknya disimpan di bagian belakang, sedangkan yang kecil disimpan di bagian depan. Untuk yang berukuran sedang, Anda bisa menempatkannya di pinggir atau di jajaran tengah antara ukuran kecil dan besar.

Tips Menata Akuarium yang Estetik

Tips Menata Akuarium yang Estetik

Menata akuarium merupakan suatu hal yang menyenangkan, sebagian orang menjadikan akuarium sebagai miniatur lautan. Maka dari itu, mereka menatanya sehingga mirip dengan nuansa indah alam bawah laut. Selain diperlukan beberapa ornamen untuk menata akuarium yang estetik, dibutuhkan pula keahlian dalam proses menatanya. Berikut kami berikan contoh penataan akuarium:

1. Pasang lampu untuk pencahayaan akuarium

Sama seperti tanaman pada umumnya, tanaman hidrofik juga membutuhkan cahaya untuk dapat berkembang. Anda harus memeriks terlebih dahulu intensitas cahaya yang dibutuhkan, karena setiap spesies berbeda-beda kebutuhuhan cahayanya. Jika Anda belum menggunakan perangkat karbondioksida dalam akuarium, maka sebaiknya gunakan lampu dengan daya 0,6 watt.

2. Karantina terlebih dahulu

Tanaman yang baru akan dimasukan ke dalam akuarium, harus menjalani masa karantina atau pembersihan terlebih dahulu. Karena dikhawatirkan akan membawa hama seperti udang atau siput, hama tersebut berkembang biak dengan cepat sehingga dapat mengganggu kualitas air. Anda bisa menanangani masalah tersebut, dengan menggunakan larutan pemutih.

3. Simpan substrat untuk dasar akuarium

Jika Anda menginginkan tanaman tumbuh dengan subur, maka simpan substrat yang bernutrisi di bagian dasar akuarium. Agar terlihat lebih estetik, tutupi substrat dengan batu kerikil. Penggunaan kerikil dapat meminimalisir air menjadi keruh, karena penggunaan substrat cenderung akan membuat air keruh ketika teraduk. Selain itu, selalu cek kadar keasaman sesuai kebutuhan.

4. Pilih tanaman yang membutuhkan substrat

Tanamnlah bagian akar di dalam substrat, akan tetapi jangan sampai bagian rimpangnya (bagian berwarna hijauh dekat batang) ikut tertanam. Karena jika rimpangnya tertanam, seluruh tanamannya bisa mati. Selain itu, pastika Anda menata dengan benar, jangan sampai bertumpang tindih. Hal itu demi kelangsungan pertumbuhan, agar tumbuh dengan indah.

5. Ikat tanaman pada batu atau kayu

Ada beberapa jenis tumbuhan hidrofit, yang lebih baik untuk diikatkan pada sesuatu. Seperti pakis lidah, lumut daun, atau anubias nana, yang akarnya dapat tumbuh mengelilingi batu atau kayu yang mengikatnya. Ikatkan senar atau tali, kemudian ikatkan lagi pada kayu atau batu. Kemudian Anda bisa langsung memasukan tanaman yang sudah diikat, ke dalam akuarium.

6. Sterilkan akuarium selama satu minggu

Sebelum Anda memasukan ikan ke dalam akuarium yang sudah ditanami, Anda harus melakukan strelisasi terlebih dahulu selama satu minggu. Jadi, setelah tumbuhan dimasukan Anda harus menunggu selama seminggu untuk selanjutnya dimasukan ikan-ikan. Karena kondisi air harus stabil, hanya sedikit spesies ikan yang bisa bertahan di kondisi air yang tidak stabil.

Cara Merawat Tanaman Air Agar Tidak Cepat Rusak

Cara Merawat Tanaman Air Agar Tidak Cepat Rusak

Proses perawatan tanaman hidrofit terbilang cukup mudah daripada yang biasa, karena Anda tentunya tidak perlu menyiraminya setiap hari. Meski begitu, Anda harus tetap melakukan perawatan terhadap tumbuhan hidrofik ini. Terlebih lagi jika Anda menggunakannya sebagai hiasan, maka Anda harus siaga memantau pertumbuhannya. Simak cara perawatannya dibawah ini:

  1. Potong bagian tanaman yang keluar dari air, agar tidak cepat kering dan mati. Beberapa jenisnya, ada yang tumbuh memanjang dalam waktu yang cepat. Maka dari itu, Anda harus sigap memotongnya untuk menegah kematian. Untuk alternatif, Anda bisa memilih jenis tumbuhan hidrofit yang pertumbuhannya lebih lambat.
  2. Bersihkan air secara rutin, minimal seminggu sekali. Sebenarnya tanaman tidak memerlukan pergantian yang sering, namun untuk menjaga kualitas air dan kesehatan, maka pergantian air diperlukan. Ada baiknya Anda melakukan pembersihan dengan proses cycling, dengan menggunakan perangkat filter, untuk menjaga ekosistem yang ada di air tersebut.
  3. Memberikannya pupuk bila perlu, jika ingin tanaman Anda terjaga kesehatannya dan tumbuh dengan cepat, maka sebaiknya Anda membeli pupuk khusus untuk tumbuhan hidrofik. Namun jika tanaman Anda disimpan di akuarium bersama dengan ikan, Anda tidak perlu menambahkan pupuk. Karena kotoran yang dikeluarkan oleh ikan, dapat menjadi pupuk bagi tanaman Anda.
  4. Pastikan semua bagiannya terendam air, agar tidak kering dan cepat mati. Anda harus memastikan batang dan daunnya terendam air, serta mendapatkan cahaya yang cukup. Jika ingin menyimpan tanaman dalam jangka waktu panjang, Anda bisa merendam terlebih dahulu dalam ember sebagai alternatif sebelum dimasukan ke akuarium.

Jenis-Jenis Tanaman Air yang Cepat Tumbuh

Ada banyak sekali jenis tanaman yang cenderung tumbuh dengan cepat, diantaranya sangat cocok digunakan sebagai tanaman hias di ruangan atau di akuarium. Selain itu, ada juga beberapa tumbuhan liar yang terbilang tumbuh dengan cepat, dan mungkin akan cocok jika tumbuh di kolam yang Anda miliki. Berikut beberapa jenis tumbuhan hidrofik yang kami rangkum, simak uraiannya:

1. Melati Air (Echinodorus Paleafolius)

Melati Air (Echinodorus Paleafolius)

Memiliki ciri fisik bunga berwarna putih, serta memiliki tangkai berukuran panjang. Pada tangkainya, ada deretan kuncup bunga melati lainnya. Bunga tersebut akan bergantian mekar di pagi hari, dan akan muncul tunas bunga baru dari bekas bunga yang muncul tadi. Tanaman ini biasanya hidup di perairan berlumpur, seperti sungai atau rawa-rawa.

2. Teratai (Nyamphaea)

Teratai (Nyamphaea)

Bunga teratai, merupakan salah satu yang sudah sangat populer di Indonesia. Tanaman ini memiliki kelopak daun yang mengapung di air, serta bunga cantik yang beragam warnanya. Ukuran bunga teratai mulai dari 45-90 cm, ada beragam jenis teratai, yang dibedakan dari warna bunganya.

3. Lidi Air (Typha Angustifolia)

Lidi Air (Typha Angustifolia)

Disebut lidi air, karena memiliki batang panjang yang menyerupai batang lidi jika dilihat dari kejauhan. Batangnya berbentuk pipih berwarna hijau dengan garis kuning, serta memiliki ujung batang yang runcing. Tanaman ini cocok ditempatkan di halam rumah Anda sebagai hiasan, karena lidi air sangat tahan terhadap panas sinar matahari.

4. Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

Eceng gondok juga merupakan salah satu yang paling populer di Indonesia, serta dapat berkembang biak dengan cepat, sehingga terkadang dianggap sebagai gulma. Bunga eceng gondok berwarna ungu muda, tanaman ini hidup mengapung di danau, sungai, atau rawa-rawa. Eceng gondok cocok untuk menghiasi halam rumah Anda, sekaligus sebagai polutan alami.

5. Lotus (Nelumbo Nucifera)

Lotus (Nelumbo Nucifera)

Mungkin Anda akan familiar dengan nama seroja daripada lotus, tanaman ini sebenarnya bisa hidup di media tanah dan air. Di Indonesia, lotus biasanya tumbuh dengan daun yang besar. Sehingga Anda memerlukan pot atau ruang kolam yang lebih besar, bahkan lotus ini dapat tumbuh hingga ukuran satu meter. Memiliki tampilan bunga indah, yang warnanya antara kombinasi merah putih.

6. Siperus (Cyperus)

Siperus (Cyperus)

Memiliki ukuran daun yang kecil serta teksturnya halus, daun tersebut tumbuh disetiap ujung batang. Tumbuhan ini tergolong sebagai tanaman hias daun, memiliki tangkai yang cukup tinggi yaitu rata-rata mencapai 1 meter. Habitat asli siperus ini, adalah di tempat yang berlumpur seperti rawa-rawa, danau, dan sungai.

7. Cat Tail atau Ekor Kucing (Typha Latifolia)

Cat Tail atau Ekor Kucing (Typha Latifolia)

Populer dengan nama ekor kucing, karena bentuknya menyerupai rumput perdu dan masuk dalam keluarga Typhaceae. Memiliki jenis jantan dan betina, serta karakteristik yang berbeda diantara keduanya. Bunga betina memiliki ciri berbentuk silindris kecoklatan, untuk bunga jantan warna dan bentuk sama hanya saja ukurannya lebih kecil.

8. Pisang Air (Typhonodorum Lindyeyanum)

Pisang Air (Typhonodorum Lindyeyanum)

Memiliki tekstur batang seperti batang pohon pisang, dan daunnya berbentuk seperti talas ukuran besar. Tektur daunnya bergelombang, dan tumbuh hingga menapai 4 meter. Sedangkan daun dari tanaman pisang air ini berbentuk oval, dan memiliki lebar rata-rata 1 meter.

9. Kapu-Kapu (Pistia Stratiotes)

Kapu-Kapu (Pistia Stratiotes)

Populer dengan nama apu-apu, dengan daun hijau dan teksturnya lembut karena berbulu, serta serabut akarnya berwarna putih. Kapu-kapu biasanya menjadi tempat ikan hias bertelur, namun apu-apu ini kurang tahan terhadap paparan sinar matahari. Jadi, sebaiknya Anda tidak menyimpan tanaman ini di halaman rumah.

10. Bambu Air (Equisetum Hyemale)

Bambu Air (Equisetum Hyemale)

Tektur dan bentuknya memang seperti pohon bambu, hanya saja ukurannya lebih mini. Rata-rata memiliki tinggi 25cm sampai 1 meter, dengan diameter yang tidak lebih dari 3 cm. Tanaman ini hidup di habitat genangan air yang berlumpur, sehingga akan cocok disimpan di pot tanah liat besar.

11. Kala Lili (Zantedeschia Aethiopica)

Kala Lili (Zantedeschia Aethiopica)

Memilik bentuk bunga yan mirip dengan bunga lili, maka dari itulah disebut dengan kala lili. Memiliki bunga berbentuk corong warna putih, serta putik berwarna kuning yang menjadikannya cantik. Bunga ini sangat cocok ditanam di halaman rumah, selain itu bunga ini juga memiliki aroma yang sejuk dan lembut, sehingga akan menambah kesan alami di halaman rumah.

12. Papyrus Payung (Cyperus Alterniforus)

Papyrus Payung (Cyperus Alterniforus)

Tumbuh secara berkelompok, dan cenderung berkembang biak dengan cepat.  Ciri fisiknya, batang segitiga, dan tumbuh tinggi hingga 1 meter lebih. Bentuknya mirip payung, serta bunganya tumbuh  pada ujung batangnya. Biasanya tanaman ini tumbuh di rawa-rawa, danau, atau tempat yang cenderung gelap dan berair.

Beberapa jenis tanaman air dapat Anda rawat secara indoor atau outdoor, tinggal Anda mencari tahu dan memilih jenis apa yang akan Anda rawat. Selain itu, proses perawatan tumbuhan ini hidrofik juga cenderung mudah, lebih mudah dari tanaman darat biasanya. Anda dapat memilih beberapa darinya untuk menghiasi halaman rumah, seperti bambu air, kala lili, teratai, melati air, dan lain-lain.

7 Tanaman Air (karateristik, jenis-jenis, dan cara memilih)