Peta Lampung – Di dalam peta, Provinsi Lampung terletak di Pulau Sumatera. Di dalamnya terdapat simbol-simbol sebagai penjelas. Tujuan dibuatnya peta adalah untuk mempermudah dalam mencari lokasi tertentu. Di dalamnya mengandung informasi penting yang ada di suatu wilayah. Dengan demikian, dapat mempermudah Anda dalam mencari Provinsi Lampung di dalam suatu peta.
DAFTAR ISI
Gambar Peta Lampung
Lampung merupakan provinsi yang terletak di Pualu Sumatera. Dahulunya, Lampung terletak di Provinsi Sumatera Selatan, kini sudah memisah menjadi provinsi sendiri. Secara geografis, sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatra Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan selat sunda. Sebelah barat berbatasan dengan samudra hindia dan sebelah timur berbatasan dengan laut jawa.
Sumber Daya Alam Di Lampung
Potensi sumber daya alam di Provinsi Lampung sangat beragam. Sumber daya alam di sana prospektif dan dapat diandalkan. Anda dapat melihat dari segi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan hingga dari aspek kehutanan.
Provinsi Lampung mempunyai lahan sawah irigasi non teknis seluas 244.008 ha, lahan sawah irigasi teknis 103.245 ha dan sawah irigasi setengah teknis seluas 24.164 ha. Dari hasil pertanian tersebut mengahsilkan padi sebesar 2.129.914 ton padi pada tahun 2006. Selain itu, menghasilkan ubi kayu rotan sebanyak 5.437.283 ton dan jagung sebesar 1.183.982 ton.
Adanya hasil pangan dari sumber daya alam yang ada menjadikan ketahanan pangan di Provinsi Lampung cukup kuat.
Kawasan hutan di Provinsi Lampung mencapai 1.004.735 ha. Produksi kehutanan di provinsi tersebut lebih diarahkan pada hasil hutan non kayu dan potensi ekowisatanya. Hasil hutan yang di jumpai antara lain kayu bulat, kayu gergajian, dan kayu lapis. Sedangkan hasil hutan non kayu dapat berupa damar mata kucing, damar batu, arang, rotan manau dan rotan lilin.
Dari segi perairan, dihasilkan tangkapan laut hingga 133.503,4 ton dan tangkapan perairan 10.345,4 ton. Produksi budidaya tambaknya menghasilkan 164.264,8 ton, budidaya air tawar 17.448,9 ton dan hasil budidaya laut 1.569,7 ton.
Potensi Wisata Lampung
Di Provinsi Lampung sendiri terdapat setidaknya 6 obyek wisata yang menjadi unggulan di provinsi tersebut. Obyek wisata tersebut antara lain meliputi:
- Kawasan wisata bakauheni dan land mark menara siger
- Kawasan ekowisata kalianda dan sekitarnya
- Kawasan wisata agro pekalongan, Lampung Timur
- Pengembangan Ekowisata hutan rakyat Gunung Betung
- Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Way Kambas
- Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Selain obyek wisata unggulan, di Lampung juga dijumpai adanya wisata penunjang yang meliputi obyek wisata alam sejumlah 177 buah dan obyek wisaya buatan sejumlah 145.
Rumah Adat Lampung
Rumah adat Lampung bernama Rumah Nuwo Sesat. Fungsi rumah tersebut adalah untuk musyawarah tertinggi antara marga-marga. Ada pun tangga menuju rumah tersebut dinamakan Jambat Agung atau Lorong Agung. Di atas lorong tersebut terdapat tiga payung berwarna putih, kuning dan merah.
Masing-masing warna memiliki fungsi yang berbeda-beda. Putih untuk tingkat marga. Payung kuning untuk tingkat kampong dan payung merah untuk tingkatan suku.
Pakaian Adat Lampung
Pakaian adat Lampung sangat khas. Bagi laki-laki menggunakan tutup kepala yang khas dengan dilengkapi baju jas dan leher tertutup, celana panjang disertai kain bersongketb yang melingkar dipinggang. Tak lupa ada sebilah belati yang diselipkan di depan perut.
Wanita Lampung menggunakan pakaian adat berupa tutup kepala melebar, baju yang disebut kawai sadariah dan kain bersongket. Tak lupa dilengkapi perhiasan berupa anting-anting, pending dan gelang. Pakaian tersebut digunakan saat menghadiri upacara adat.
Tari Daerah Lampung
1. Tari Sigeh Pengunten
Tari ini adalah modifikasi dari tari sembah yang merupakan tari tradisional khas Lampung. Tari tersebut digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting. Tari ini merepresentasikan keanekaragaman kebudayaan di Provinsi Lampung.
Tari sembah pada umumnyan digunakan untuk ritual penyambutan tamu pada acara pernikahan. Tari ini melukiskan ekspresi bahagia karena datangnya para tamu undangan. Selain itu, makna dari tari tersebut adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu yang datang.
Lahirnya tari ini berkaitan dengan budaya Lampung yang terdikotomi menjadi Pepadun dan Peminggir. Kedua adat tersebut memiliki ciri kahs tersendiri yang menggambarkan Lampung. Gerakan tari ini menyerap perpaduan dari kedua adat tersebut.
Busana yang digunakan antara lain adalah baju kurung berwarna putih. Selain itu, dapat pula menggunakn baju tidak berangkai pafda sisinya namun di sisi bawah dijumpai adanya hiasan berupa koin berwarna perak atau emas. Hiasan tersebut digantung berangkai. Bawahannya menggunakan kain tapis.
Aksesoris yang dipakai oleh penari tari sigeh pengunten antara lain adalah sebagai berikut:
- Mahkota siger Pending merupakan ikat pinggang dari uang ringgit Belanda yang di dalamnya terdapat gambar ratu Wihelmina di bagian atas.
- Bulu serti merupakan ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berlapis kain merah.
- Mulan temanggal merupakan hiasan yang berasal dari kuningan dan berbentuk seperti tanduk tanpa motif. Cara pemakaiannya adalah digantungkan di leher sebatas dada.
- Dinar merupakan mata uang Arab dari emas yang diberi peniti dan cara memakaianya digantungkan pada sesapur, yaitu di bagian atas perut.
- Buah jukum merupakan hiasan berbentuk buah-buah kecil yang bearda di atas kain dan dirangkai menjadi untaian bunga dengan benang dan dijadikan kalung panjang yang cara memakainya dilingkarkan mulai dari bahu ke bagian perut sampai ke belakang.
- Gelang burung merupakan hiasan dari kuningan berbentuk burung bersayap yang diatasnya direkatkan bebe. Cara memakainya yaitu gelang burung diikatkan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu.
- Gelang kana merupakan sebuah gelang yang terbuat dari kuningan berukir dan gelang Arab, cara memakainya di lengan atas dan bawah.
- Tanggai merupakan hiasan yang berbentuk seperti kuku berwarna keemasan berasal dari bahan kuningan dan dipakai di jari penari.
2. Tari cangget
Tari ini melukiskan pergaulan anak muda yang sedang mencari jodoh. Tujuan tari ini digelar adalah untuk melihat kehalusan budi, ketangkasan, keindahan dandanan dan bagaimana cara memakai pakaian adat Lampung. Ada pun macam-macam tarian ini antara lain adalah sebagai berikut:
- Cangget Nyambuk Temui. Fungsi tarian ini adalah untuk menyambut tamu agung yang berkunjung ke daerahnya.
- Cangget Bakha. Tarian ini digelar pada bulan purnama, tepatnya saat selesai panen.
- Cangget Penganggik. Tarian ini dilakukan saat ada anggota baru yang baru bergabung.
- Cangget Pilangan. Tarian ini dimainkan saat melepas anggotanya karena menikah dan pergi keluar mengikuti istri atau suaminya.
- Cangget Agung. Tarian ini digelar saat ada acara pengangkatan kepala adat.
Busana dan aksesoris yang dipaaki oelh penari perempuan antara lain adalah kain tapis, kebaya panjang warna putih, siger, gelang burung, gelang ruwi, kalung papan jajar, buah jarum, bulu seratai, tanggai, peneken, anting-anting dan kaos kaki berwarna putih.
Busana yang dikenakan oleh penari laki-laki beserta perlengkapannya antara lain adalah kain tipis setengah tiang, bulu seratai, ikat pandan, jubah dna baju sebelah.
3. Tari Bedana
Tari ini dimainkan atas kegembiraan dan mencerminkan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka. Hal ini juga digunakan sebagai simbol persahabatan dan pergaulan.
4. Tario Melinting
Tari ini merupakan peninggalan dari Ratu Melinting. Penarinya hanya putera dan puteri ratu tersebut yang digelar di Balai Adat. Dahulu, tarian tersebut hanya digelar di lingkungan keraton saja. Namun, sekarang telah umum ditarikan oleh masyarakat Lampung.
Busana yang dikenakan oleh penari tari melinting antara lain siger bercadar bunga pandan Subang. Selain itu, juga dilengkapi dengan kalung buah jakum, gelang kano dan bulu seretei, gelang rui sesapurhanda serta tapis dan jungsarat.
Busana untuk penari laki-laki antara lain adalah kopiah emas, kemabng melur bunga pandan, buah jukum, jung sarat, papan jaajr, bulu seretei, sesapur handap, injang tuppal, celana reluk belanga, lengan tanpa aksesoris, telapak kaki tanpa alas dan kaos kaki.
5. Tari Merak
Tari merak ini dimainkan oleh masyarakat Lampung dengan tujuan untuk penyambutan gelar. Tari ini menceritakan tentang keindahan kehidupan burung merak yang melambangkan keluhuran budi dan susila masyarakat Lampung.
Senjata Tradisional
1. Senjata Tradisional Terapang
Senjata ini berupa keris yang populer di Lampung. Dahulu, keris ini digunakan oleh para bangsawan untuk melindungi diri dari serangan musuh. Saat ini, keris tersebut sering dipakai untuk pelengkap pakaian adat pada pengantin pria di Lampung.
Keris yang dibawa oleh pengantin pria ini melambangkan keberanian dan tanggung jawab terhadap keselamatan istrinya. Keris tersebut hanya dijumpai di beberapa daerah di Lampung seperti daerah Tulang Bawang Udik dan Lampung Utara saja.
2. Senjata Tradisional Payan
Senjata tradisional ini umurnya paling tua dan merupakan peninggalan dari situs purbakala Pugung Raharjo dan situs peninggalan Islam Benteng Sari. Senjata ini dulunya digunakan para prajurit Tulang Bawang. Payan ini berbentuk seperti tombak dengan gagang yang cukup panjang.
3. Senjata Tradisional Badik
Senjata tradisional ini digunakan untuk melindungi diri dari serangan musuh dan binatang buas. Senjata ini selalu dibawa kemana-mana oleh para pria yang diselipkan di ikat pinggangnya.
4. Senjata Tradisional Candung
Candung merupakan golok yang digunakan untuk bekerja di ladang, di dapur dan untuk melindungi diri saat berada di hutan. Candung terdiri atas 3 macam, yaitu:
- Candung rampak alu. Pada umumnya digunakan untuk keperluan sehari-hari di dapur.
- Candung kawik. Pada umumnya dipakai pria untuk bekerja.
- Candung lancip. Pada umumnya digunakan untuk menyembelih hewan dan berperang. Candung ini di daerah Lampung pesisir lebih sering dikenal dengan nama Laduk.
Etnis Lampung
Etnis Lampung biasanya disebut dengan Lampung Ulun atau bisa diartikan dengan orang Lampung. Suku tersebut tinggal di seluruh Provinsi Lampung dan sebagian Provinsi Sumatera Selatan. Suku tersebut merupakan penduduk asli yang tinggal di Lampung jauh hari sebelum datangnya para transmigran. Namun, kini jumlahnya semakin sedikit karena banyak para transmigran dari Jawa.
Mata Pencaharian Sehari-hari di Lampung
Pada mulanya, penduduk yang tinggal di Provinsi Lampung memiliki mata pencaharian berupa berladang dan tebang bakar yang berpindah-pindah serta meramu hasil hutan. Adanya pengaruh dari suku lain yang datang, kini masyarakat Lampung mulai menerapkan sistem pertanian irigasi di sawah-sawah. Selain itu, semakin berkembang peternakan kerbau, sapi, kambing, unggas dan lain-lain.
Sejak abad ke 18 sudah mulai mengembangkan bertanam tanaman keras. Contohnya adalah kopi, karet, cengkeh dan rempah-rempah seperti lada dan pala. Sebagian masyarakat Lampung masih ada yang berburu binatang liar dan mengumpulkan hasil hutan. Kini, sebagian masyarakat setempat ada yang bekerja sebagai pegawai di pemerintahan maupun di swasta.
Tradisi Kebudayaan Suku Lampung
1. Upacara Pernikahan
Di Provinsi Lampung, ada dua macam status perkawinan, yaitu djujor dan semanda raja raja. Djujor merupakan suatu proses yang mana Muli yang diambil Mekhanai menjadi istrinya, maka Mekhanai dan keluarganya harus membayar uang adat.
Semanda raja raja adalah sebuah tradisi yang mana laki-laki setelah menikah harus tinggal di tempat istrinya seumur hidup atau hanya beberapa bulan saja.
2. Upacara Adat
- Upacara ngebabali
Upacara ini dilakukan saat membuka ladang baru untuk ditanami, saat mendirikan rumah atau membersihkan tempat angker.
- Upacara Ngambabekha
Upacara Ngambabekha satu ini dilakukan pada saat membuka hutan untuk perkampungan atau perkebunan.
- Upacara Ngumbai Lawok
Upacara ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas hasil laut dan untuk memohon keselamatan saat melaut.
Bahasa Lampung
Bahasa Lampung terbagi menjadi dua dialek, yaitu Dialek Belalau dan Dialek Abung. Dialek Belalau terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Lampung Logat Belalau
Bahasa ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat etnis Lampung yang tinggal di Kabupaten Lampung Barat, yaitu di kecamatan Balik Bukit, Batu Brak, Belalau, Suoh, Sukau, Ranau, Sekincau, Gedung Surian, Way Tenong dan Sumber Jaya. Selain itu, juga dipakai oleh warga Kabupaten Lampung Selatan
2. Bahasa Lampung Logat Krui
Bahasa ini dipakai oleh Etnis Lampung di Pesisir Barat Lampung Barat. Tepatnya di Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Utara, Pesisir Selatan, Karya Penggawa, Lemong, Bengkunat dan Ngaras.
3. Bahasa Lampung Logat Melinting
Bahasa ini dipakai oleh masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Timur di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kecamatan Jabung, Kecamatan Pugung dan Kecamatan Way Jepara.
4. Bahasa Lampung Logat Way Kanan
Bahasa ini dipakai oleh masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Way Kanan yakni di Kecamatan Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga dan Pakuan Ratu.
5. Bahasa Lampung Logat Pubian
Bahasa ini digunakan oleh Etnis Lampung yang berdomosili di Kabupaten Lampung Selatan yaitu di Natar, Gedung Tataan dan Tegineneng. Lampung Tengah di Kecamatan Pubian dan Kecamatan Padangratu.
6. Bahasa Lampung Logat Sungkay
Bahasa ini dipakai oleh Etnis Lampung yang Berdomisili di Kabupaten Lampung Utara meliputi Kecamatan Sungkay Selatan, Sungkai Utara dan Sungkay Jaya.
7. Bahasa Lampung Logat Jelema Daya
Bahasa Lampung merupakan bahasa daerah yang harus dilestarikan. Berbagai macam bahasa lampung dengan logat yang berbeda dapat ditemukan di berbagai daerah salah satunya Jaleman Daya. Bahasa ini digunakan oleh masyarakat Etnis Lampung yang berada di Muara Dua, Martapura, Komring, Tanjung Raja dan Kayuagung di Provinsi Sumatera Selatan.
Bahasa Lampung dialek Abung terbagi menjadi dua, yaitu bahasa Lampung logat Abung yang digunakan oleh etnis Lampung yang tinggal di Kabupaten Lampung Utara. Sedangkan, yang kedua adalah bahasa Lampung Logat Menggala yang digunakan oleh etnis Lampung yang tinggal di Kabupaten Tulang Bawang.
Banyak informasi yang dapat Anda peroleh dengan membaca informasi di peta Lampung. Informasi tersebut antara lain adalah batas daerah, batas jalan, ibukota, kecamatan dan informasi penting lainnya yang dikemas dalam bentuk simbol, sumber daya alam, keanekaragaman budaya dan lain-lain.
Peta Lampung