Mencangkok Tanaman – Memiliki pohon buah-buahan yang rindang, subur, dan banyak buahnya di pekarangan rumah tentu menjadi impian banyak orang. Selain membuat teduh rumah serta membuat pemandangan yang hijau menyegarkan mata, anda dapat menikmati buah dari pohon-pohon tersebut bila sudah saatnya berbuah.
Tak jarang anda melihat beberapa pohon yang jenisnya sama, misal pohon mangga ada yang berbuah sangat lebat tetapi pada pohon yang lain buahnya kecil-kecil bahkan ada yang tidak berbuah sama sekali. Hal seperti ini bisa ditangani dengan cara mencangkok. Lalu sebenarnya mencangkok itu apa, bagaimana cara mencangkok, apakah hanya ada satu cara dalam mencangkok, dan kira-kira tanaman yang bisa dicangkok itu apa aja.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, dalam artikel ini akan dikupas tuntas mengenai percangkokkan dan tanaman seperti apa yang bisa dicangkok.
DAFTAR ISI
Cangkok Adalah…
Cangkok adalah cara mengembang biakkan atau reproduksi tanaman secara vegetatif. Tujuan dari cangkok sendiri adalah dapat menumbuhkan atau menciptakan tanaman baru yang mempunyai kesamaan sifat dengan induk tanamannya. Oleh sebab itu, biasanya cangkok dilakukan pada induk tanaman yang mempunyai sifat unggul.
Mencangkok sendiri adalah praktik yang bisa dibilang tua dalam usaha pengembakbiakkan tanaman. Walaupun mencangkok adalah kegiatan untuk memperbanyak tanaman, tetapi tidak semua tanaman dapat dicangkok. Tanaman yang bisa dicangkok pun ada syaratnya.
Mencangkok hanya dapat dilakukan pada tanaman yang berkayu, seperti pepohonan. Lebih jelasnya, pencangkokkan biasanya dilakukan pada tanaman dikotil, berkayu, berkambium, atau/dan berbiji terbuka. Salah satu pengecualian terjadi pada pohon kelapa. Walaupun pohon kelapa berkayu tetapi pohon kelapa tidak punya kambium, sehingga tidak bisa dilakukan cangkok.
Faktor-faktor dalam Mencangkok
Dalam melakukan pencangkokkan, selain dari harus tanaman dikotil, berkayu, berkambium, atau/dan berbiji terbuka, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan. Hal-hal tersebut akan disebutkan di bawah, hal-hal di bawah bisa menjadi faktor yang menunjang tingkat probabilitas dari berhasilnya proses mencangkok.
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan termasuk faktor terbesar dalam menentukan berhasil atau tidaknya pencangkokkan. Faktor lingkungan tersebut adalah
- Cahaya matahari, dalam berkembang dan tumbuhnya, tanaman melakukan fotosintesis. Dan hal tersebut sangat bergantung dengan asupan cahaya matahari,
- Curah hujan,
- Kelembaban yang cukup
- Suhu
Tentunya jika ada dari beberapa poin di atas yang tidak pas, mungkin ada yang berlebihan atau kurang akan mempengaruhi berhasil atau tidaknya pencangkokkan.
2. Faktor Tanaman
Tanaman yang digunakan sebagai induk dalam pencangkokkan pun harus memenuhi kriteria tertentu.
- Tanaman yang digunakan sebagai induk harus cukup umur. Di sini umur yang kira-kira baik untuk dilakukan pencangkokkan adalah tanaman telah berumur dua tahun dan diusahakan memiliki percabangan yang banyak.
- Lakukan pencangkokkan pada tanaman yang sudah berbuah (jika ingin mencangkok pada pohon buah-buahan). Hal ini tentunya dilakukan karena kita ingin mempunya tanaman peranakan yang nantinya akan berbuah juga.
- Selain umur, anda juga harus mengetahui kualitas dari tanaman sebagai induk cangkok. Anda tentunya harus memilih tanaman yang berkualitas sangat baik, missal berbuah lebat, daging tebal, dan manis-manis. Maka anda harus mencari induk yang memiliki kualitas seperti yang anda inginkan di atas.
- Diameter batang juga harus diperhatikan, minimal adalah 2 cm. Semakin besar diameter semakin baik, karena semakin besar diameter media akar untuk tumbuh maka semakin banyak akar yang terbentuk. Dan yang pasti harus berkambium.
3. Faktor Manusia
Faktor manusia juga menjadi alasan penting untuk berhasil atau tidaknya cangkok. Kelihaian, kemampuan dalam memilah dan memilih tanaman dan batang yang sesuai, perawatan cangkok, pemilihan media yang berkualitas baik dan cocok, teknik pengupasan batang yang baik atau tidak, semua itu menjadi hal-hal yang dikontrol oleh manusia. Sehingga jika hal-hal tersebut berjalan dengan baik, maka kemungkinan akan keberhasilan cangkok pun semakin tinggi. Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh anda jika ingin melakukan cangkok.
- Lakukan kegiatan cangkok pada saat setelah masa panen dan musim hujan.
Hal ini perlu diketahui jika anda ingin melakukan pencangkokan pada pohon buah. Pencangkokkan setelah masa panen dilakukan selain untuk mendapatkan bibit yang berkualitas, hal ini juga dilakukan guna meremajakan dahan-dahan pohon indukkan.
Untuk musim hujan hal ini berlaku untuk pencangkokkan yang dilakukan di dahan induk yang tinggi dan sulit untuk dilakukan penyiraman, sehingga jika cangkok dilakukan saat musim hujan, maka anda tidak perlu takut bahwa titik cangkok akan mengalami kekeringan karena air sudah didapat dari air hujan.
- Pemilihan lahan yang tepat.
Dalam pencangkokkan tentu anda melakukannya pada sebuah dahan. Dahan ini ada yang memiliki diameter besar dan ada yang memiliki diameter kecil. Yang menjadi perhatian adalah, hasil pencangkokkan dari dahan yang berdiameter besar dan berdiameter kecil dalam penentuan lahan untuk dipakai setelah kegiatan cangkok berhasil haruslah berbeda.
- Diameter besar
Tanaman baru hasil pencangkokkan masih lah rapuh dan butuh penyesuain dengan lingkungan barunya. Pada hasil cangkok dahan diameter besar, tanaman bisa langsung ditanam bersama tanaman-tanaman tua lainnya yang jadi perindang. Harusnya ada perindang di sini agar tanaman baru tidak terkena matahari secara langsung karena terlalu terik dan untuk melindunginya dari terpaan angin.
- Diameter kecil.
Hasil tanaman cangkok dari dahan berdiameter kecil dalam perawatannya agak berbeda dengan diameter besar. Hasil cangkokkan tersebut jangan ditanam bersama tanaman induk atau yang lebih tua, tetapi ditanam terlebih dahulu pada sebuah pot atau polybag. Dan kemudian letakkan pada sebuah tempat yang tidak terlalu intensif terpapar sinar matahari. Baru setelah cukup besar, tanaman tersebut baru bisa ditanam di kebun.
4. Cara mencangkok
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya kegiatan mencangkok. Sekarang akan dijelaskan mengenai bagaimana cara mencangkok. Cara ini pun biasanya dilakukan di setiap tanaman yang bisa dicangkok. Yang membedakan hanya media yang dibungkusnya. Ada yang menggunakan tanah/humus atau saat ini ada yang menggunakan media air.
Langkah-langkah dalam mencangkok tanaman, antara lain,
- Menyiapkan peralatan. Adapun alat-alat tersebut adalah;
- Pisau/golok
- Tali rapia, atau rotan untuk mengikat
- Air
- Tanah/humus
- Plastik/serabut kelapa
- Memilih batang yang baik dan sesuai kriteria. Seperti sudah disebutkan sekilas di atas,
- memilih batang yang sudah berumur minimal dua tahun tetapi jangan terlalu tua,
- Memiliki diameter minimal 2 cm. Lebih besar lebih baik
- Kalau bisa yang mudah dijangkau
- Mengupas batang secara melingkar hingga bagian dalamnya terlihat semua. Kupas batang dengan panjang 10 cm. Tunggu batang yang setelah dikupas untuk mengering, hal ini untuk menghilangkan kambium yang terdapat di batang, bisa juga dibersihkan menggunakan kain.
- Saat menunggu batang kering, anda bisa sekalian menyiapkan air dan tanah/humus. Jangan sampai terlalu encer ataupun kekurangan air.
- Campuran air dan tanah anda tempelkan pada batang yang telah dikupas tadi. Kemudian tutup/bungkus batang beserta tanah campuran air yang menempel dengan plastic atau serabut kelapa. Kemudian ikat dengan tali/rotan.
- Siram tiga kali seminggu atau lakukan penyiraman jika tanah sudah mongering. Lakukan kegiatan penyiraman selama kurang lebih tiga sampai empat bulan
- Setelah tiga atau empat bulan, potong dahan yang dijadikan tempat cangkok, kemudian buka pembungkus tanah tersebut yang dengan hati-hati. Lahan untuk menanamnya sesuai yang tertulis di atas, jika berdiameter kecil dapat ditempatkan terlebih dahulu di polybag atau pot. Jika berdiameter besar, dapat langsung ditanam bersamaan dengan pohon-pohon perindangnya.
Setelah mengetahui dan memahami pengertian cangkok, faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencangkokan, dan cara mencangkok, lalu apa saja tanaman yang bisa dicangkok.
Tanaman yang bisa dicangkok
1. Pohon buah
Cangkok biasa dilakukan pada pohon berbuah. Hal ini dilakukan untuk dapat memperbanyak pohon yang memiliki kualitas baik seperti induknya yang berbuah banyak, berdaging tebal, dan buahnya manis-manis, dengan cara yang mudah, murah, dan efisien
Cangkok dilakukan pada pohon berbuah dikarenakan jika menanam pohon buah dari benih akan jauh lebih lama dan membutuhkan perawatan yang lebih intens serta biaya yang tidak sedikit. Lalu ada kemungkinan pula bahwa benih yang sudah tumbuh dan panen akan menghasilkan buah yang sama seperti induknya.
Sudah banyak jenis pohon buah di Indonesia yang telah berhasil dilakukan pencangkokkan.Berikut adalah daftar pohon buah yang dapat dicangkok.
- Mangga
- Apel
- Alpukat
- Rambutan
- Jambu Air
- Jambu Bol
- Sawo
- Durian
- Jambu Batu
- Jeruk
- Nangka
2. Pohon non buah
Selain dilakukan pada pohon berbuah, cangkok juga dilakukan pada pohon-pohon yang memang memiliki nilai jual yang tinggi atau memang permintaan di pasar tinggi. Pohon tersebut adalah pohon pinus atau pohon cemara dan pohon jati.
Tentu masih banyak lagi daftar pohon-pohon yang dapat dicangkok, untuk lebih lengkapnya anda dapat mencarinya sendiri di artikel atau sumber lain baik dari buku, orang lain, ataupun internet. Dan disarankan bagi anda untuk mencari tahu lagi mengenai cara cangkok yang ideal bagi setiap pohon.
Karena walaupun sama dalam prosesnya, mungkin ada beberapa syarat seperti panjang kupasan, media, atau lamanya waktu penyiraman dalam proses mencangkok yang lebih cocok pada pohon tertentu.
Kelebihan dan kekurangan tanaman hasil cangkok
1. Kelebihan
Seringnya kegiatan cangkok dilakukan oleh para petani maupun orang yang hobi berkebun atau menanam, menunjukkan bahwa cangkok memiliki banyak kelebihan bagi yang melakukannya.
- Lebih cepat berbuah
Pohon hasil cangkok akan lebih cepat berbuah karena berasa dari induk yang memang sudah pernah berbuah atau melewati masa panen dibandingkan dengan pohon yang tumbuh dari biji atau benih yang tumbuhnya lama dan belum tentu bebuah seperti induknya
- Sifat sama seperti induk
Hal ini karena tanaman hasil cangkok dihasilkan dari proses reproduksi vegetatif yang meniru persis sifat induknya, tidak ada kemungkinan berbeda sifat dengan induknya seperti tanaman yang tumbuh dari proses biji/benih
- Berhasil untuk tumbuh dan berbuah lebih tinggi
Tanaman yang berhasil dicangkok, hasilnya berpeluang untuk tumbuh dan berbuah lebih besar karena lagi-lagi, tanaman hasil cangkok membawa persis sifat induknya yang sebelumnya sudah berhasil berbuah, dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh dari biji/benih
- Ukuran pohon tidak harus tinggi untuk berbuah
Budidaya tanaman hasil cangkok tidak harus menunggu tumbuh tinggi dulu untuk dapat berbuah. TIdak seperti tanaman yang dibudidayakan dari benih/biji yang baru bisa berbuah saat tanama sudah cukup tua dan tinggi. Bahkan dalam skenario terburuk bisa tidak menghasilkan buah sama sekali atau sedikit menghasilkan buah
- Dapat dijadikan tanaman hias
Saat ini terkenala tanaman yang sudah berbuah walaupun masih dalam pot (Tabulampot). Dalam perkembangannya, tanaman hasil dari budidaya cangkok dapat berbuah tanpa harus tumbuh tinggi dan besar. Saat masih dalam pot pun tanaman hasil cangkok dapat berbuah. Hal ini dapat menjadi keunikan tersendiri dan menjadi nilai jual tersendiri untuk menjadikan tanaman seperti ini menjadi tanaman hias.
2. Kekurangan
Dimana ada kelebihan, pasti ada kekurangan. Memang sudah hukum alamnya seperti itu. Tidak ada yang sempurna. Begitu juga dengan budidaya tanaman hasil dari mencangkok. Karena bisa dibilang tercipta dari proses yang cepat, dibalik banyak kelebihannya, tanaman ini pun ada kekurangan.
- Tidak tahan kering
Tanaman hasil cangkok sangat tidak tahan kering jika dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh dari benih/biji. Sehingga saat terjadi musim kemarau yang panjang. Kekurangan ini dapat diatasi dengan sering-sering menyiram tanaman jangan sampai mengalami kekeringan
- Mudah Roboh
Jika tanaman hasil budidaya dari benih/biji akan memiliki akar tunggan yang kuat dan menancap sangat dalam ke tanah. Lain halnya dengan tanaman hasil cangkok. Tanaman hasil cangkok memiliki akar serabut, sehingga jika ada angin kencang maka akan mudah roboh. Hal ini bisa diakali dengan menanam tanaman hasil cangkok di antara atau dilindungi oleh tanaman yang lebih besar dan kokoh di sekitarnya.
- Tanaman induk bisa mudah mati
Jika terlalu banyak cabang tanaman induk yang dipotong karena telah dilakukan pencangkokkan akan membuat tanaman lebih mudah untuk rusak bahkan mati. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan cangkok pada cabang pohon hasil cangkok sebelumnya yang sudah lebih tua dan selesai panen
- Terbatasnya jumlah cangkokkan
Satu pohon induk tidak serta merta seluruh cabangnya dapat dijadikan titik untuk cangkok. Karena jika terlalu banyak memotong cabang pohon, seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa pohon induk dapat mudah rusak bahkan mati, sehingga hal ini membuat memperbanyak tanaman dengan cara mencangkok tidak dapat dilakukan dalam skala yang besar.
Dalam pencangkokkan. Terdapat dua cara dalam melakukannya, yaitu cara tradisional dan cara kontemporer;
- Cara tradisional
Cara ini sama seperti yang sudah dijelaskan di atas, cangkok masih menggunakan media tanah yang dicampur dengan air lalu dibungkus oleh plastik, kain, kertas aluminium, atau serabut kelapa.
- Cara kontemporer
Cara mencangkok kontemporer adalah menggunakan media berupa air yang kemudian dicampur dengan nutrisi hidroponik
Dan mencangkok dengan cara kontemporer sendiri memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan cara tradisional, yaitu’
- Dahan yang dipilih harus memiliki syarat miring ke atas agar wadah air dapat digantung dan isinya tidak tumpah. Berbeda dengan cara tradisional yang membebaskan arah dari batang pohon.
- Tidak usah mengupas batang seperti pada cara tradisional. Cukup buat kupas batang dengan cara membuat belahan secara vertikal ke atas sepanjang kurang lebih 15 cm kemudian selipkan wadah air atau botol pada celah batang tadi, sehingga bagian belahan dari batang ada yang masuk ke dalam wadah air. Kemudian langkah terakhir tinggal mengikat wadah air agar tidak jatuh dan tutup wadah air agar tidak kemasukan sesuatu.
8 Mencangkok Tanaman dan Caranya, Keuntungannya (Lengkap)