Letak Astronomi Indonesia

Letak Astronomis Indonesia Beserta Keuntungan dan Kerugiannya !

Letak Astronomis Indonesia – Letak astronomis sering disebut dengan letak matematis karena memang cara pengukurannya menggunakan penghitungan koordinat garis lintang dan garis bujur untuk mengetahui suatu wilayah. Garis lintang adalah garis khayal pada globe maupun peta yang sejajar dengan khatulistiwa, sedangkan garis bujur adalah garis khayal pada globe maupun peta yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Secara matematis letak astronomis dibuat dengan cara membagi keliling bumi ke dalam garis bujur dengan total seluruhnya 360 derajat.

Demikian, letak astronomis setiap negara berbeda-beda tergantung pada lokasi dan luasnya, begitu pula dengan Indonesia. Letak astronomis ini menjadi patokan atau acuan untuk memetakan lokasi geografis serta dapat berpengaruh terhadap beberapa hal seperti kondisi alam dan perekonomian.

Berikut ini penjelasan lengkap seputar letak astronomis Indonesia. Mulai dari Pengertian letak astronomis, letak astronomis Indonesia, pengaruh letak astronomis Indonesia, keuntungan letak astronomis Indonesia, kerugian letak astronomis Indonesia, dll.

Letak Astronomis Indonesia

Letak Astronomis Indonesia

Letak Astronomis Indonesia

Letak astronomis merupakan posisi dimana posisi suatu wilayah dipengaruhi oleh garis khayal bumi yaitu garis lintang dan garis bujur yang mengelilingi bumi. Garis lintang merupakan garis vertikal yang membagi bumi menjadi dua bagian yaitu Utara dan Selatan. Sementara itu garis bujur merupakan garis horizontal yang membelah bumi menjadi dua bagian yaitu Barat dan Timur.

Seperti yang Anda lihat pada peta Indonesia bahwa kota Pontianak dilalui oleh suatu garis yang sering disebut dengan garis khatulistiwa. Garis ini membelah juga sering disebut sebagai garis ekuator dan garis lintang 0 yang membelah bumi menjadi dua bagian sama besar yaitu Utara dan Selatan.

Secara astronomis Indonesia berada di titik 6 ° Lintang Utara sampai 11 ° Lintang Selatan dan 98 ° Bujur Timur hingga 141 ° Bujur Timur. Posisi yang demikian menjadi nilai absolut untuk seluruh Indonesia yang memberi banyak pengaruh terhadap alam maupun keragaman hayati yang ada di Indonesia.

Pengaruh Letak Astronomis Indonesia Terhadap Iklim dan Cuaca

Pengaruh Letak Astronomi Indonesia Terhadap Iklim dan Cuaca

Pengaruh Letak Astronomis Indonesia Terhadap Iklim dan Cuaca

Berdasarkan posisi astronomis pada garis lintang di atas, Indonesia menjadi negara yang beriklim tropis atau panas. Sehingga seluruh wilayah Indonesia selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Hal itu ditambah pula dengan posisinya yang dilewati oleh garis khatulistiwa yang bahkan membuat wilayah yang dilewatinya tepat menjadi sangat panas.

Pada dasarnya iklim tropis hanya ada dua musim yaitu musim hujan dan kemarau seperti Indonesia ini. Beberapa negara Asia Tenggara juga memiliki iklim yang sama dengan Indonesia karena memang posisinya yang hampir sama atau berdekatan.

Sebagai wilayah yang beriklim tropis Indonesia mempunyai curah hujan tahunan yang tinggi yaitu mencapai 70 cm/tahun. Curah hujan yang cukup tinggi membuat Indonesia sering terjadi hujan zenithal atau equator. Hujan zenithal ini sering terjadi di wilayah Indonesia yang berada di posisi 23,5 derajat Lintang Utara hingga 23,5 Lintang Selatan.

Hujan zenithal berlangsung ketika arus konveksi membuat uap air yang berada di ekuator naik secara vertikal. Hal itu disebabkan adanya pemanasan air laut yang terjadi secara terus-menerus. Kemudian terjadilah turun hujan atau yang sering disebut dengan kondensasi.

Selain itu juga mempunyai suhu udara yang tinggi yaitu mencapai 20℃ hingga 30℃ bahkan lebih. Suhu udara yang rendah atau dingin sering terjadi di wilayah dataran tinggi seperti Bogor, Puncak, dan Pegunungan seperti di Jayawijaya. Sementara itu suhu udara yang tinggi sering terjadi di wilayah dataran rendah seperti Jakarta dan sebaginya sehingga membuat cuaca di daerah tersebut cukup panas.

Meskipun demikian Indonesia mempunyai keuntungan karena hanya ada dua musim tidak seperti negara-negara di Eropa atau negara di dekat Kutub yang sering terjadi musim dingin. Hal itu pastinya tidak akan merepotkan penduduk Indonesia untuk menyiapkan berbagai hal untuk mengatasi suhu yang sangat dingin.

Pengaruh Posisi Astronomis Indonesia Terhadap Keragaman Hayati

Pengaruh Posisi Astronomis Indonesia Terhadap Keragaman Hayati

Pengaruh Posisi Astronomis Indonesia Terhadap Keragaman Hayati

Sebagai negara yang beriklim tropis, Indonesia mempunyai banyak hutan hujan tropis. Hutan yang begitu lebat telah menyumbang banyak gas O2 di bumi. Hal itu sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia khususnya untuk kebutuhan udara yang segar.

Dalam hutan yang ada di Indonesia juga terdapat beragam jenis tumbuhan yang beberapa diantaranya mempunyai manfaat yang besar untuk kehidupan. Diantaranya untuk obat-obatan, makanan, hingga kebutuhan rumah tempat tinggal dan lain sebagainya.

Bukan hanya tumbuhan, di hutan Indonesia juga terdapat berbagai jenis binatang karena memang hutan sering dijadikan sebagai habitat binatang tertentu seperti kera, harimau, dan lain sebagainya. Hal itu menambah kekayaan alam Indonesia yang sangat berharga.

Kekayaan hayati yang ada di Indonesia juga terdapat di perairan atau lautan, mengingat laut Indonesia begitu luas. Di sana terdapat beragam jenis ikan juga hewan laut lainnya yang menarik perhatian banyak wisatawan asing. Pastinya hal itu bisa menambah pundi-pundi devisa negara. Lautan yang begitu luasnya juga menjadi salah satu sumber perncaharian penduduk yang bekerja sebagai nelayan. Lautan Indonesia juga menyimpan banyak tumbuhan laut seperti terumbu karang dan rumput laut yang memperindah pemandangan dalalm laut.

Pembagian Waktu di Indonesia

Pembagian Waktu di Indonesia

Pembagian Waktu di Indonesia

Pengaruh posisi astronomis Indonesia yang terletak pada 98 ° Bujur Timur hingga 141 ° Bujur Timur menjadikan Indonesia mempunyai tiga bagian waktu yang berbeda-beda. Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa Indonesia ada tiga zona waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Pada dasarnya pembagian waktu tersebut telah mempunyai dasar dan kekuatan hukum sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden Tahun 1987 Nomor 41. Jadi, tidak perbedaan waktu ini tidak bisa diperdebatkan dan dipermasalahkan lagi.

Berikut adalah perinciannya:

Waktu Indonesia Barat meliputi seluruh Pulau Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Waktu untuk daerah ini mempunyai selisih 7 jam lebih awal dengan Greenwich Mean Time (GMT) yang ada di Inggris.

Waktu Indonesia Tengah (WITA) yang meliputi Pulau Bali, Kalimtan Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggra Timur, dan seluruh Pulau Selawesi. Waktu ini mempunyai selisih 8 jam lebih awal dengan Greenwich Mean Time (GMT) atau satu jam lebih awal dari Waktu Indonesia Barat.

Waktu Indonesia Timur (WIT) yang meliputi Papua dan Maluku yang mempunyai selisih 9 jam lebih awal dengan Greenwich Mean Time (GMT) atau dua jam lebih awal dari Waktu Indonesia Barat dan satu jam lebih awal dari Waktu Indonesia tengah.

Demikian setiap zona waktu yang ada di Indonesia tersebut mempunyai selisih satu jam. Waktu untuk Wilayah Timur cenderung lebih awal karena memang di sana dilewati oleh matahari terlebih dahulu.

Pengertian letak astronomis, letak astronomis Indonesia, pengaruh letak astronomis Indonesia, keuntungan letak astronomis Indonesia, kerugian letak astronomis Indonesia, dll.

Posisi Astronomis dan Pencaharian Penduduk

Posisi Astronomis dan Pencaharian Penduduk

Posisi Astronomis dan Pencaharian Penduduk

Iklim tropis yang terjadi di Indonesia telah membentuk suatu karakter masyarakat tersendiri baik secara sosial maupun ekonomi. Hal itu disebabkan karena memang penduduk Indonesia harus menyesuaikan diri dengan iklim yang ada.

Seperti halnya dalam hal sosial dan kebudayaan, penduduk Indonesia sering menggunakan pakaian yang berbahan dingin dan mudah menyerap keringat mengingat cuacanya yang begitu panas. Seperti yang Anda ketahui bahwa penduduk Indonesia tidak pernah menggunakan pakaian yang tebal, sarung tangan, dan semacamnya karena hal itu tidak sesuai dengan cuaca dan iklim negara Indonesia.

Sementara itu, untuk bidang ekonomi kebanyakan penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani, peternak, dan pekebun. Hal itu disebabkan sebagian besar tanah di wilayah Indonesia mempunyai kesuburan yang tinggi. Pastinya kondisi yang demikian bisa dimanfaatkan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan dan sebagainya.

Ada banyak padang rumput yang hidup di hutan dan sebagainya, dimana hal itu dimanfaatkan oleh penduduk untuk menjalankan peternakan baik sapi, kerbau, kambing, maupun domba. Tumbuhan di Indonesia selalu hijau karena memang sering mendapat sinar matahari dan siraman air hujan yang cukup. Dengan demikian, itu sangat tepat untuk matapencaharian sebagai peternak.

Dataran tinggi yang ada di Indonesia juga mempunyai tanah yang subur. Oleh karena itu sebagian besar digunakan sebagai lahan perkebunan seperti teh, kopi, nila, dan sebagainya. Tanaman perkebunan tersebut menjadi komoditas Indonesia baik untuk diekspor maupun diproduksi di dalam negeri.

Tingkat kesuburan tanah Indonesia cukup tinggi seperti yang berada di dataran rendah sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Ada banyak sekali tanaman pertanian Indonesia seperti padi, jagung, tembakau, dan lain sebagainya. Hal itu bisa menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia.

Lokasi Astronomis Indonesia dan Potensi Ekonomi Indonesia

Lokasi Astronomis Indonesia dan Potensi Ekonomi Indonesia

Lokasi Astronomis Indonesia dan Potensi Ekonomi Indonesia

Indoneia mempunyai potensi ekonomi yang melimpah karena didukung oleh iklim tropis. Tanah yang ada di Indonesia sangat subur ditambah dengan perolehan sinar matahari yang cukup dan siraman hujan yang baik. Oleh sebab itu banyak sekali tumbuhan atau tanaman yang mudah hidup di tanah Indonesia. Jenis tanaman sangat beragam seperti pohon-pohon tropis yang besar, tanaman obat, bua, sayuran, bunga, dan tanaman pertanian lainnya seperti padi dan lain sebagainya.

Siraman hujan yang cukup saat musim hujan pastinya memberi keuntungan dan manfaat yang begitu penting untuk kehidupan tumbuhan Indonesia. Hal itu pastinya sangat berbeda dengan kondisi alam negara subtropis dan iklim dingin sebab di sana tidak semua tumbuhan bisa tumbuh dengan mudah dan subur.

Bahkan di negara dekat kutub selatan dan utara jarang sekali adanya sinar matahari langsung yang ada hanya salju. Hal itu menjadikan di sana sulit untuk ditanami tumbuhan apapun. Jadi, patut untuk disyukuri bahwa Indonesia mempunyai iklim tropis yang bisa dikatakan seimbang terjadinya antara dua musim yaitu hujan dan kemarau. Begitu pula dengan perbandingan waktu siang dan malam yang seimbang sehingga dapat kita pergunakaan dengan maksimal.

Bukan hanya itu saja masih banyak potensi ekonomi Indonesia yang berada di lautan sehingga bisa menjadi pencaharian masyarakat khususnya nelayan. Karena jumlahnya yang melimpah membuat hasil alam dari laut ini juga menjadi komoditas ekspor masyarakat maupun nasional.

Hal itu pastinya bisa menjadi pasokan perekonomian penduduk Indonesia yang sangat penting. Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri saja, namun juga untuk kebutuhan diekspor sehingga dapat menunjukkan kepada dunia luar bawa negera Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam.

Terjadinya ekspor komoditas Indonesia ini membuat terjalinnya hubungan antar negara untuk bidang perdagangan dan ekonomi. Hal itu ditambah dengan posisi strategis Indonesia dengan lautnya yang begitu luas dan memanjang. Laut tersebut bisa menjadi media atau jalur perdagangan antar negara baik se Asia Tenggara maupun negara lainnya.

Begitu pula udara yang ada di Indonesia yang tidak begitu dingin dan panas membuat wilayah ini sangat ramah untuk berbagai kegiatan ekonomi. Bisa dikatan bahwa wilayah Indonesia cukup ramah lingkungan karena didukung dengan adanya hutan hujan tropis yang mampu menahan pencemaran udara. Jadi, fungsi hutan itu bukan hanya untuk dimanfaatkan kayu atau pohonnya saja namun juga penting untuk kebutuhan lain.

Pengertian letak astronomis, letak astronomis Indonesia, pengaruh letak astronomis Indonesia, keuntungan letak astronomis Indonesia, kerugian letak astronomis Indonesia, dll.

Indonesia Menjadi Tujuan Wisata Turis Asing

Indonesia Menjadi Tujuan Wisata Turis Asing

Indonesia Menjadi Tujuan Wisata Turis Asing

Posisi astronomis Indonesia yang cukup baik dengan berbagai pengaruhnya membuat Indonesia menjadi suatu negara yang cukup berbada untuk sebagain negara khususnya negara yang mempunyai iklim subtropis seperti Eropa dan sekitarnya.
Tidak heran jika banyak wisatawan asing yang mengunjungi beberapa detinasi wisata di Indonesia khususnya ke pantai-pantai. Mereka yang berada di iklim subtropis ingin merasakan panas matahari yang cukup sehingga mereka lebih senang bermain den berwisata ke pantai yang cukup terik.

Hal itu ditambah dengan adanya banyak lautan serta pantai yang berada di berbagai daerah. Lautan dan pantai di Indonesia menyuguhkan pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan seperti halnya saat matahari terbit dan terbenam. Saat-saat tersebut sering menjadi sasaran waktu untuk tetap berada di pantai bagi wisatawan. Mereka ingin mengabadikan pemandangan tersebut yang belum tentu terjadi di negara beriklim subtropis dan dingin.

Seperti halnya pantai di Bali dan Raja Ampat yang menjadi promadona bagi wisatawan asing. Di sana menyuguhkana banyak pemandangan yang indah khususnya untuk pantai dan lautan yang begitu luas dan biru. Selain itu juga banyak suguhan wujud kebudayaan daerah tersebut yang menakjubkan. Pastinya kebudayaan daerah tersebut juga sedikit dipengaruhi oleh kondisi alam daerah yang bersangkutan. Jadi, itu menjadi pemandangan yang hanya bisa dinikmati di Indonesia, khususnya di daerah yang bersangkutan.

Kerugian Letak Astronomis Indonesia

Kerugian Letak Astronomi Indonesia

Kerugian Letak Astronomi Indonesia

Bagaimana pula kondisi iklim di Indonesia yang demikian tidak selalu membawa keuntungan. Beberapa hal yang yang bisa dikatakan sebagai kerugian akibat posisi astronomi Indonesia adalah ketika terjadinya pergantian musim. Sering pula pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya terjadi tidak menentu. Hal itu ternyata tidak bisa menjadi patokan para petani ataupun nelayan Indonesia untuk memulai kegiatan perekonomian mereka.

Bahkan ketika musim kemarau tiba untuk para petani sering terjadi gagal paanen karena memang cuaca yang sangat panas dan tidak ada pasokan air yag cukup. Hanya beberapa daerah pertanian saja yang bisa mengatasi hal itu dengan memanfaatkan sungai, kali, maupun waduk dengan membuat saluran irigasi menuju persawahan.

Sebaliknya untuk pertanian yang berada di daerah cukup tinggi sangat sulit untuk diatasi sebab tidak ada cadangan air yang cukup. Ketika musim kemarau tiba di wilayah yang cukup tinggi sering terjadi kekeringan dan krisis air bersih.

Selain itu, seperti yang Anda ketahui bahwa beberapa wilayah Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa menjadi suhu di wilayah tersebut lebih panas dibanding wilayah lain. Hal itu disebabkan wilayah tersebut berada tepat di lintasan matahari.

Kondisi cuaca yang begitu panas menjadi faktor kemunculan mode dan bahan pakaian dalam masyarakaat Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat atau air sehingga nyaman untuk digunakan di saat cuaca panas.

Begitu pula dengan mode pakaian yang sering dipakai oleh masyarakat Indonesia cenderung tidak terlalu terbuka dan tidak terlalu tertetup. Hal itu bertujuan untuk menyesuaikan dengan suhu dan cuaca yang biasa terjadi di wilayah Indonesia.

Pengertian letak astronomis, letak astronomis Indonesia, pengaruh letak astronomis Indonesia, keuntungan letak astronomis Indonesia, kerugian letak astronomis Indonesia, dll.

Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih

Letak Astronomis Indonesia