Cara Menanam Kentang – Kentang termasuk salah satu tanaman pangan terpenting yang sering di konsumsi manusia. Kentang dimanfaatkan sebagai pengganti beras dan gandum yang dapat diolah dengan berbagai macam olahan. Bagi Anda pencinta kentang, memiliki tanaman kentang di rumah sendiri lebih menyenangkan. Sebelum menanam, Anda perlu mempelajari Cara Menanam Kentang agar hasil tanam maksimal.
Sebelum Anda mencoba untuk menanam kentang di rumah, sebaiknya pahami terlebih dahulu syarat tumbuh kembang tanaman kentang, sebagai berikut :
- Kentang dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi
- Lingkungan tumbuh kentang harus memiliki tingkat kelembapan udara yang tinggi, antara 80% sampai 90%
- Curah hujan pada lingkungan kentang berkisar 1200 sampai 1500 mm/th dan apabila curah hujan terlalu tinggi akan berakibat umbi menjadi busuk.
- Tanaman kentang sangat cocok di tanam saat musim kemarau
- Membutuhkan sinar matahari yang cukup
- Tanah yang digunakan adalah tanah vulkanis yang kandungan pasir sedikit
- Kandungan air tanah yang cukup
- Tanah yang cocok untuk kentang adalah tanah yang gembur dan kaya unsur hara
- Suhu tanah antara 15 sampai 20 derajat celcius
- PH tanah untuk tanaman kentang berkisar 5 sampai 6.5
Cara Menanam Kentang di Pekarangan Rumah
Bagi Anda yang tinggal di dataran tinggi, tidak menjadi masalah jika ingin menanam kentang di pekarangan rumah. Namun, tinggal di dataran rendah bukan berarti tidak bisa menanam kentang, yang terpenting Anda mengetahui cara dan syarat tumbuh tanaman kentang yang benar. Berikut Cara Menanam Kentang di Pekarang Rumah, antara lain:
1. Memilih lahan
Tanaman kentang akan tumbuh sempurna pada dataran tinggi yang tentunya memiliki udara yang dingin serta tanah yang subur. Bagi yang bermukim di dataran rendah, perlu diperhatikan dalam pemilihan lahan untuk menanam kentang.
Mengingat kentang membutuhkan sinar matahari yang cukup, sebaiknya pilih lahan yang tidak banyak naungan. Lahan yang digunakan setidaknya bisa memberikan asupan sinar matahari terhadap tanaman kentang minimal 8 jam. Pekarangan yang dijadikan media tanam setidaknya tebal top soil harus melebihi 30 cm sehingga umbi kentang dapat tumbuh sempurna.
2. Memilih bibit
Anda perlu untuk mendapatkan bibit unggul kentang agar hasil tanam bisa maksimal. Benih kentang berbentuk umbi yang perlu di seleksi sebelum digunakan. Umbi yang akan digunakan sebaiknya disimpan selama kurang lebih 4 bulan untuk menentukan bibit bagus atau tidak. Berikut tips memilih bibit unggul kentang setelah umbi disimpan, antara lain:
- Carilah umbi yang bertunas dan kuat
- Pilihlah benih dengan tunas yang telah tumbuh kurang lebih 2 cm. Apabila tunas pada umbi kentang lebih dari 2 cm sebaiknya lakukan pemangkasan tunas
- Umbi memiliki 3 sampai 5 tunas
- Umbi tidak cacat , tidak busuk dan mulus
- Memiliki berat sekitar 60 gr dan diameter sekitar 55 mm
3. Mengelola media tanam
Lahan yang akan digunakan sebagai media tanam, perlu untuk diolah agar sesuai dengan habitat tanaman kentang yang baik. Kentang akan tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur, sehingga perlu melakukan proses mencangkul apabila tanah masih padat. Proses mencangkul dilakukan hingga kedalaman 30 cm dan diamkan tanah selama 3 hari.
Setelah itu, berikan pupuk organik pada lahan dan ratakan agar menyatu dalam tanah dengan mencangkul. Setelah semua tercampur, diamkan lahan selama 7 hari. Buatlah bedengan dengan lebar 70 cm dan tinggi 30 cm menghadap ke timur – barat. Posisi bedengan dimaksudkan agar tanaman kentang mendapatkan sinar matahari yang optimal.
Kentang akan tumbuh dengan sempurna, bila sistem drainase pada lahan baik pula. Dengan demikian, Anda juga perlu untuk memberikan jarak antar bedengan sekitar 40 cm untuk aliran air hujan. Selain itu, untuk menanam kentang perlu juga membuat lubang tanam dengan jarak sekitar 20 – 25 cm.
4. Menanam umbi kentang
Menanam bibit kentang dengan cara meletakkan pada lubang tanam yang telah disediakan kemudian tutup permukaan dengan tanah setelah 5 cm. Menanam kentang tidak boleh terlalu dalam karena akan menghambat produktivitas kentang.
5. Melakukan perawatan
Perawatan dilakukan dengan cara pemupukan yang dilakukan setiap 20 hari sekali. Pemupukan dilakukan dengan menaburkan diantara lubang tanam yang telah tertanam umbi kentang. Perawatan lain adalah penyiraman yang dilakukan seminggu sekali dengan memperhatikan kondisi tanah kering atau tidak. Jangan sampai lahan terlalu banyak air.
Perawatan juga dapat dilakukan dengan membersihkan gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar bedengan. Proses ini dinamakan penyiangan agar pertumbuhan kentang tidak terganggu.
6. Memanen kentang
Kentang bisa dipanen ketika berusia 3 – 4 bulan setelah masa tanam. Memanen kentang harus dilakukan dengan benar, jangan terlalu muda atau terlalu tua karena akan merusak kualitas kentang. Apabila dipanen saat kentang terlalu muda membuat kandungan karbohidrat belum maksimal. Apabila terlalu tua, kentang rentan terkena penyakit dan rusak.
Anda bisa mengambil sampel secara acak untuk mengukur kematangan kentang. Selain itu, tanaman kentang yang siap panen bisa dilihat dari warna hijau daun pada kentang yang mulai memudar dan terlihat kering. Cara memanen sangat mudah yaitu dengan mencangkul dengan tangan yang memiliki risiko kentang rusak sangat kecil.
7. Menyimpan hasil panen
Setelah semua kentang dipanen, anda bisa membawa kentang ditempat yang kering dan teduh. Biarkan kentang selama 2 minggu untuk membersihkan tanah dan kulit kentang. Anda tidak perlu mencuci kentang karena akan membuat kentang cepat membusuk kecuali bila kentang akan di konsumsi.
Penyakit Tanaman Kentang :
Tidak hanya Cara Menanam Kentang yang hanya dipahami, tetapi Anda juga perlu tahu penyakit dan hama pada tanaman kentang. Hama dan penyakit akan menyebabkan kegagalan pada tanaman kentang, antara lain:
- Kutu daun hijau: menyerang dengan menghisap cairan pada sel daun yang masih muda. Bila daun kentang terkena kutu hijau dapat dilihat dari daun yang tampak ada bercak – bercak. Untuk mengatasinya, Anda perlu menyemprotkan insektisida (contoh : curacron, demolish)
- Hewan orong -orong : menyerang akar, pangkal batang, hingga tunas muda dengan cara memakannya. Ciri terkena hama orong – orong adalah tanaman layu dan umbi kentang busuk. Mengatasinya dapat menaburkan nematisida.
- Ulat pengerek daun : menyerang daun kentang hingga daun berwarna merah tua. Cara mengatasi ulat pengerek daun dengan menyemprotkan insektisida dan sanitasi lahan tanam.
- Busuk daun : penyakit ini dipengaruhi oleh kelembapan tinggi, suhu rendah, dan curah hujan. Ciri tanaman terserang adalah adanya bercak kecil berwarna hijau keabu-abuan dan sedikit basah. Cara mengatasi dengan sanitasi dan menggunakan bibit yang bebas penyakit.
- Layu bakteri : terjadi saat tanaman kentang berusia kurang lebih 6 minggu. Penyakit ini ditandai dengan tanaman layu dan adanya cairan berlendir pada batang saat ditekan. Penyakit ini dapat diatasi dengan penyemprotan baterisida.
Cara Menanam Kentang yang baik dengan memperhatikan syarat tumbuh kentang dan perawatan yang benar. Selain itu, perlu perhatikan hama dan penyakit tanaman kentang, agar hasil tanaman terhindar dari hama dan penyakit.
7 Cara Menanam Kentang (Lengkap dengan deskripsi dan gambar)