Cara Menanam Durian – Durian mendapatkan predikatnya sebagai raja buah di Asia Tenggara. Harga buah durian di Indonesia tergolong tinggi. Karena itulah kini banyak orang yang ingin membudidayakan dan bahkan menciptakan persilangan varietas durian baru. Jika Anda berminat, Anda bisa mempelajari cara menanam durian mulai dari pemilihan bibit hingga proses panen.
Panduan Lengkap Cara Menanam Durian
Jika Anda berminat untuk menjadi petani durian, maka Anda tak boleh tanggung-tanggung. Anda harus benar-benar tahu bagaimana cara memilih bibit durian yang bagus, cara menanam, merawat, hingga kapan masa panen yang benar. Buah durian memang membutuhkan perawatan yang rutin dan masa tanam lumayan lama, tapi Anda bisa meraup untung yang besar jika sukses menanamnya.
1. Mengenal Jenis-Jenis Durian
Durian yang paling terkenal di Asia Tenggara dan bahkan dunia adalah jenis durian montong. Tapi selain itu, masih banyak jenis durian lain yang perlu Anda tahu. Mengapa? Karena Anda harus memutuskan akan menanam durian jenis apa. Berikut ini beberapa jenis durian yang telah dibudidayakan di Indonesia:
- Durian Petruk dari Jawa Tengah.
- Durian Sukun dari Jawa Tengah.
- Durian Sunan dari Jepara.
- Durian Simas dari Bogor.
- Durian Sikotong dari Jakarta.
- Durian Sijapang dari Jakarta.
- Durian Kani dari Thailand.
- Durian Otong dari Thailand.
- Durian Sidodol dari Kalimantan Selatan.
- Durian Sihijau dari Kalimantan Selatan
Sepuluh jenis durian unggul di atas sudah dibudidayakan di masing-masing wilayah tersebut dan menjadi varietas unggulan di daerahnya. Anda pun bisa membudidayakan salah satu jenis bibit durian unggul tersebut. Namun sebagus apapun bibitnya, jika Anda tidak tahu cara menanam dan merawat yang betul, maka durian pun akan berubah kualitas menjadi buruk.
2. Cara Menentukan Lokasi Penanaman Durian
Secara umum, durian tidak butuh syarat lingkungan khusus untuk bisa tumbuh. Durian bisa tumbuh di kawasan tropis seperti Indonesia dan Asia Tenggara. Hanya saja, jenis tanah yang bagus bisa menghasilkan durian dengan kualitas bagus juga. Ada 2 jenis tanah yang sangat cocok untuk budidaya buah durian yaitu:
- Tanah Grumosol
Tanah jenis grumosol adalah perpaduan antara tuffa vulkanis dan endapan batuan kapur. Tanah ini memiliki pH yang basa dan kandungan unsur hara/organiknya sedikit. Tapi tanah jenis ini mempunyai kemampuan mengikat air yang cukup bagus. Kemampuan inilah yang membuat tanah grumosol sangat cocok untuk ditanami buah durian.
Tanah ini mudah dikenali oleh orang awam karena warnanya cenderung hitam keabu-abuan. Pada permukaan tanah grumosol ini bertekstur lebih besar dibandingkan butiran pasir. Sedangkan pada bagian bawahnya bertekstur pejal dan bergumpal. Tekstur inilah yang membuat tanah grumosol sangat ideal untuk pertumbuhan akar durian.
- Tanah Andosol
Tanah andosol banyak dijumpai di Indonesia. Tanah ini merupakan endapan sisa-sisa aktivitas vulkanis yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah andosol dikenal memiliki tingkat kesuburan yang sangat tinggi dengan kandungan material organik yang bagus.
Tanah andosol berwarna hitam agak kecoklatan. Tanah ini banyak mengandung unsur hara, humus, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan buah durian. Tekstur tanah ini gembur dengan pasir vulkanis di bagian atasnya. Tekstur tanah demikian ini memang rawan longsor, karena itulah penanaman buah durian sekaligus bisa menahan pergerakan tanah.
3. Pemilihan Lokasi Tanam Buah Durian
Tanaman durian bisa menghasilkan buah yang berkualitas jika mendapatkan iklim serta curah hujan yang tepat. Idealnya durian harus ditanam pada lahan yang memiliki intensitas penyinaran matahari sekitar 40 – 50%. Durian paling cocok ditanam pada daerah yang memiliki suhu rata-rata antara 24 – 30oC dengan ketinggian tempat antara 50 – 1000 meter di atas permukaan laut.
Usahakan untuk menanam buah durian pada lokasi yang memiliki curah hujan cukup. Anda sebaiknya tidak menanam durian pada wilayah yang punya curah hujan terlalu tinggi ataupun terlalu kering. Tingkat keasaman lahan juga harus diperhatikan. Durian sangat ideal jika Anda tanam pada tanah yang punya pH antara 6-7.
Karena pohon durian ini bisa tumbuh menjulang tinggi, maka sebaiknya Anda memiliki lahan yang lumayan luas. Jika Anda hanya ingin menanam 1 pohon durian saja, maka Anda bisa menanamnya di pekarangan belakang rumah dengan luas sekitar 20 meter persegi. Tapi jika durian ditanam untuk skala bisnis, maka Anda harus punya lahan yang sangat luas.
4. Pemilihan Bibit Durian
Jika Anda sudah mantab ingin bertani durian, maka Anda harus bisa membedakan mana bibit durian yang berkualitas dan mana yang tidak. Karena Anda harus benar-benar menanam bibit yang berkualitas, agar usaha Anda membuahkan hasil yang memuaskan. Ciri-ciri bibit buah durian yang bagus antara lain:
- Pilihlah bibit durian yang punya kondisi sehat, tidak terkena hama tanaman, tidak terkena penyakit, dan terlihat segar.
- Pilihlah bibit yang punya daun banyak atau terlihat rindang.
- Pilihlah bibit yang punya batang kuat dan memiliki 2 sampai 4 cabang/calon cabang.
- Pilihlah bibit yang memiliki ketinggian sekitar 15 cm. Anda bisa mencari bibit durian ini di toko bibit tanaman ataupun secara online di internet.
- Bibit biasanya dijual dalam wadah polybag. Jadi pastikan Anda berhati-hati saat mengangkut dan membawanya ke lahan agar polybag tidak robek dan bibit rusak. Terlebih polybag bibit durian pasti sangat berat. Gunakan alat bantu untuk memindahkan bibit durian Anda.
5. Proses Persiapan Lahan Durian
Cara menanam durian yang baik tak lepas dari bagaimana Anda mengolah lahannya. Anda harus menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Caranya:
- Lahan yang dipilih bisa berupa tanah tegalan ataupun lereng-lereng perbukitan yang tidak terlalu curam.
- Bersihkan lahan yang akan ditanami bibit durian. Anda bisa menghilangkah berbagai gulma pengganggu seperti rumput liar dan semak belukar. Caranya bisa dengan mencangkul tanah tersebut.
- Kemudian setelah lahan bersih dari rumput dan semak belukar, Anda bisa mulai membuat lubang-lubang tempat penanaman bibit durian.
- Perhatikan jarak tanam buah durian, karena tanaman ini bisa tumbuh sangat besar dan tinggi. Setidaknya berikan jarak antar lubang sekitar 2 meter.
- Kemudian buatlah lubang galian dengan kedalaman sekitar 25 cm.
- Langkah berikutnya adalah menyuburkan tanah dengan memberikan tambahan zat organik. Masukkan pupuk kompos tanaman atau pupuk kandang ke dalam lubang yang telah Anda buat. Pastikan pula lahan yang telah Anda siapkan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Jadi Anda juga harus membersihkan ranting-ranting pohon besar yang mungkin akan menutupi lahan dari sinar matahari langsung.
- Tanah hasil galian lubang harus Anda bagi menjadi 2 lebih dulu. Tanah galian bagian atas harus Anda kumpulkan di bagian kiri. Tanah galian bagian bawah sisihkan pada bagian kanan lubang.
- Biarkan lubang yang sudah ditambah kompos kering dengan sendirinya sekitar 1 minggu.
- Setelah 1 minggu, Anda bisa menutup lubang galian. Caranya cukup mudah, Anda tinggal masukkan tanah dengan ketentuan:
- Masukkan tanah galian atas lebih dulu. Sebelum dimasukkan, jangan lupa untuk mencampur tanah galian atas ini dengan 35 kg pupuk kandang perlubang tanam.
- Langkah kedua, masukkan tanah galian bagian dalam. Sebelum dimasukkan, campurkan tanah galian bagian dalam ini dengan 1 kg pupuk fosfat perlubangnya. Agar bibit tidak dimakan rayap, Anda juga bisa mencampurkan dengan insektisida sejenis Furadan 3G pada campuran tanah ini.
- Isi lubang galian sampai penuh. Kemudian timbun lagi lubang setinggi 20-30 cm di atas permukaan tanah. Biarkan tanah tetap gembur tanpa perlu Anda padatkan.
- Kemudian setelah gundukan terbentuk, tutup lubang dengan plastik sekitar 7-15 hari sebelum bibit Anda tanam.
6. Step by Step Cara Menanam Durian
Jika Anda sudah berhasil menemukan bibit durian yang berkualitas dan telah membuat lubang tanam, maka sekarang Anda bisa mulai menanam buah durian. Anda bisa mengikuti langkah-langkah menanam durian di bawah ini:
- Tempatkan 1 bibit durian dalam polybag di samping lubang untuk memudahkan Anda dalam menanamnya.
- Buka polybag dengan sangat hati-hati. Jangan sampai Anda justru merusak akar atau batang bibit yang akan ditanam.
- Masukkan bibit beserta tanahnya ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan seminggu sebelumnya. Kemudian timbun kembali bibit setinggi tanah bawaan dari polybag.
- Berikan pupuk di sekitar lubang tanam. Anda bisa menggunakan pupuk organik atau kompos.
- Lakukan penyiraman secara rutin agar bibit bisa tumbuh dengan baik.
7. Proses Perawatan Tanaman Durian
Setelah bibit ditanam, maka kini saatnya Anda harus telaten dan rajin merawatnya. Tujuannya tidak lain agar tanaman jadi sehat dan bisa menghasilkan panen buah durian yang berkualitas. Anda harus tekun melakukan beberapa perawatan ini:
- Rutinlah memberikan pupuk NPK atau organik. Caranya cukup mudah. Anda tinggal mencampurkan 1 sendok teh NPK atau pupuk organik dalam 10 liter air bersih. Takaran ini cukup untuk 10 bibit buah durian. Semprotkan larutan ini seminggu sekali pada bagian tanah.
- Lakukan pemupukan organik dengan fermentasi pupuk kandang kering. Bentuknya harus sudah mirip dengan tanah subur. Jumlahnya sekitar 1 gayung saja untuk 1 bibit buah durian. Jangan terlalu banyak memberikan pupuk organik karena justru bisa menghambat pertumbuhan tanaman durian.
- Lakukan pembasmian hama dengan cairan pestisida merk Fastak atau Diazinon. Anda bisa menyemprotkan pestisida ini jika bibit buah durian yang ditanam diserang oleh hama ulat. Penyemprotan pestisida ini juga bisa membuat tanaman durian berbuah lebih cepat.
- Lakukan pembersihan rumput dan gulma yang tumbuh di lahan tanam durian. Lakukan pembersihan ini secara teratur agar bibit pohon durian bisa tumbuh dengan baik. Anda perlu tahu bahwa rumput dan gulma lainnya yang dibiarkan justru bisa menghabiskan nutrisi yang terkandung dalam tanah.
8. Proses Panen Buah Durian
Asalkan Anda telah mengikuti cara menanam durian sampai proses perawatannya dengan benar, maka Anda bisa melihat hasil tanaman Anda saat panen. Pohon durian umumnya baru bisa dipanen saat masuk umur 4 sampai 5 tahun setelah ditanam.
Lama masa panen durian sendiri ternyata berbeda-beda tergantung jenis durian yang Anda tanam. Tapi umumnya durian bisa dipanen jika sudah menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Duri buah durian yang muncul sudah menunjukkan warna kecoklatan.
- Buah durian sudah memiliki ruas tangkai besar.
- Buah durian matang jika sudah muncul aroma yang kuat dan harum semerbak.
- Buah durian yang matang jika dipukul akan menimbulkan gema. Anda bisa mencoba memukul dengan bantuan alat seperti palu atau sabit.
Menjadi petani durian memang membutuhkan kerja keras, usaha, dan ketlatenan ekstra. Apalagi buah ini baru bisa dipanen setelah 5 tahun lamanya. Tapi jangan salah, jika cara menanam durian sudah benar, Anda bisa merasakan keuntungan yang besar tiap musim panen tiba dari pohon durian yang tumbuh rindang.
5 Cara Menanam Durian (Lengkap dengan gambar dan deskripsi)