Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik – Tahukah Anda apa yang disebut dengan unsur ekstrinsik dan intrinsik pada sebuah karya seni sastra? Kedua unsur tersebut sangat diperlukan guna membangun sebuah karya menjadi lebih hidup. Jika diibaratkan pada sebuah bangunan, unsur – unsur tersebut merupakan material pokok pondasinya seperti pasir, batu, dan semen. Mengenai pembahasannya lebih lanjut, perhatikan uraian berikut ini.
Berikut ini penjelasan lengkap seputar unsur intrinsik dan ekstrinsik. Mulai dari Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, unsur intrinsik dan ekstrinsik novel, unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi, unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra, unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, dll.
DAFTAR ISI
Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Unsur Intrinsik merupakan inti – inti yang membangun sebuah karya sastra dari dalam. Artinya, unsur – unsur ini murni berada di dalam cerita. Berkebalikan dengannya, ada unsur ekstrinsik yang membangun karya sastra dari luar. Unsur ekstrinsik biasanya berasal dari pengarang atau kondisi sosial yang terjadi saar karya tersebut dibuat.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
Cerpen adalah sebuah cerita pendek yang di dalamnya memuat tidak lebih dari 10.000 kata, bersifat fiktif, dan isinya lebih mengarah kepada kehidupan sehari – hari. unsur Intrinsik yang terkandung dalam sebuah cerpen adalah:
Unsur Intrinsik
1. Tema
Bersifat umum dan general. Tema juga dipakai untuk menentukan ke arah mana cerita pendek akan dibuat.
2. Tokoh
Adalah pelaku cerita, orang – orang yang terlibat di dalam cerita yang dibuat. Terdiri dari tokoh utama dan sisanya adalah pemeran pembantu. Penokohan sendiri dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu antagonis, protagonis, dan tritagonis.
3. Alur
Alur merupakan jalan cerita, dimulai dari tahap perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks, hingga tahap paling akhir yaitu penyelesaian. Terdapat dua macam alur yaitu maju dan mundur.
4. Latar
Latar merupakan background cerita yang dibuat. Ada tiga jenis latar yang membangun sebuah cerita, yaitu latar waktu, tempat, dan latar suasana.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan rangkaian kata – kata yang diciptakan oleh pengarang untuk membuat ceritanya menjadi lebih hidup dan tidak terkesan monoton. Misalnya dengan penambahan majas, pemilihan istilah, dan lain – lain.
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang untuk para pembacanya melalui cerita yang ia tuliskan. Ada pesan yang langsung dan ada juga yang tersirat bergantung pada bagaiamana pemahaman dari pembacanya.
Selain unsur intrinsik, unsur ekstrinsik tak kalah pentingnya dalam penyusunan sebuah cerita. Di dalam sebuh cerpen, unsur ekstrinsiknya adalah seperti berikut:
Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang sejarah
Latar belakang sejarah ini bukan merupakan bagian cerita, melainkan dari penulisnya. Sebuah cerita sangat dipengaruhi oleh latar belakang dari sejarah penulisnya, bagaimana sang penulis menjalani hidup, dan lain – lain.
2. Latar belakang penciptaan
Latar belakang ini memiliki kaitan dengan tujuan cerpen itu dibuat. Misalnya, seorang pengarang membuat cerpen untuk mengenang sahabatnya yang telah meninggal, untuk didedikasikan pada seseorang, dan lain – lain.
3. Kondisi masyarakat
Sedikit banyak, kondisi masyarakat pada waktu penulis menuliskan cerita mempengaruhi ceritanya. Seperti pada masa peperangan, maka penulis mengekspresikan perasaannya di waktu tersebut.
4. Psikologis
Unsur ini berkaitan erat dengan kondisi psikologis dari penulisnya.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel
Selain cerpen, novel pun mempunyai kedua unsur yang sama. Novel merupakan rangkaian cerita seperti cerpen, namun lebih panjang, bersifat fiksi, lebih kompleks dan umumnya dibukukan.
1. Tema
Merupakan ide atau gagasan. Utama yang digunakan sebagai landasan dalam pembuatan cerita novel. Tema mewakili gambaran luas dari kisah yang diangkat pada cerita.
2. Tokoh dan Penokohan
Berbeda dengan cerpen, pelaku pada novel cenderung lebih banyak namun tetap terfokus pada satu pelaku utama, tapi ada beberapa yang muncul sesekali saja. Dalam menggambarkan sebuah penokohan, bisa dilihat dari perkatan, tingkah laku, cara berpakaian dan sebagainya.
3. Alur / Plot
Alur pada novel kebanyakan campuran, jadi plot ceritanya sebagian maju, ada juga yang plotnya mundur, kembali ke masa lalu. Alur ini memiliki pengaruh dan memberikan cerita terkesan kompleks. Pada prosesnya, alur diawali dengan eksposisi atau pengenalan, lalu masuk pada konflik, peningkatan konflik, puncak, dan penurunan, sampai akhir.
4. Setting
Yang meliputi setting sebuah novel adalah tempat, waktu, suasana, sosial budaya, dan keadaan lingkungan. Penggambaran setting cerita secara mendetail lebih baik, karena cerita menjadi lebih mudah untuk dipahami dan membantu imajinasi para pembacanya.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang dibagi ke dalam beberapa jenis yaitu sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan, sudut pandang orang ketiga serba tahu, dan sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang dipilih seorang penulis novel memiliki pengaruh besar terhadap pembaca dan nilai dari cerita novel terkait. Beberapa novel ringan menggunakan bahasa sehari – hari yang tidak formal, novel terjemahan biasanya menggunakan bahasa ynag lebih baku dan sedikit lebih tinggi. Gaya bahasa juga bisa bersifat campuran karena dipengaruhi oleh faktor penokohan.
Beberapa penyusun dari unsur ekstrinsik novel antara lain adalah:
1. Unsur Biografi
Biografi yang dimaksud adalah biografi penulis seperti tempat tinggal, keluarga, pendidikan, dan lain – lain. Diyakini bahwa biografi atau latar belakang penulis memiliki banyak pengaruh terhadap ceita yang ia sampaikan.
2. Unsur Sosial
Maksud dari unsur ini adalah kondisi sosial masyarakat yang sedang berlangsung saat novel ditulis. Misalnya, seseorang akan menuliskan novel tentang kesedihan dikarenakan pada saat itu masyarakat di sekitarnya sedang mengalami kekeringan dan krisis besar.
3. Unsur Nilai
Nilai – nilai ini meliputi pendidikan, ekonomi, politik, budaya, dan lain – lain. Dimasukkannya unsur ini pada sebuah novel akan membuat novel menjadi lebih berbobot dan memiliki daya tarik sendiri. Selain itu, dengan adanya unsur ini, penulis secara tidak langsung mengajak pembacanya untuk ikut berfikir.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat
Hikayat hampir sama dengan novel, sama – sama berupa karangan prosa panjang. Bedanya, hikayat bersifat klasik dan berkembang di kalangan bangsa Melayu. Cerita di dalamnya berisi tentang kepahlawanan, kerajaan, dan kehidupan di masa lampau. Misalnya Hikayat Hang Tuah, Hikayat Bayan Budiman, dan lain – lain.
1. Tema dan Amanat
Tema dan amanat pada hikayat cenderung menjadi satu. Amanat adalah pemecahan dari masalah yang diungkapkan pada tema yang dipakai untuk membangun cerita dalam hikayat.
2. Tokoh dan Penokohan
Dalam hikayat tokoh dan penokohan dibagi menjadi dua yaitu tokoh datar atau flash character dan tokoh bulat atau round character. Tokoh datar berarti menunjukkan satu karakter saja. Jika ia berperan sebagai orang baik maka ia akan menjadi selalu baik dan sebaliknya. Tokoh bulat memiliki karakter campuran dan memperlihatkan sifat baik maupun buruknya.
3. Pengaluran
Dalam hikayat, susunan alur biasanya dimulai dari awal, tikaian, gawatan atau rumitan, kemudian berlanjut pada puncak, leraian, dan akhir di bagian belakang cerita.
4. Pelataran
Pelataran ini memiliki arti sama dengan setting yang terdapat dalam novel. Ada latar sosial, lukisan tata krama, tingkah laku, adat, dan pandangan hidup.
5. Pusat Pengisahan
Pusat pengisahan bisa diartikan sebagai sudut pandang. Kebanyakan yang dipakai dalam hikayat adalah pengisahan sebagai orang pertama dan pengisahan sebagai orang ke tiga. Sebagai pengisah orang pertama berarti penulis sebagai pelaku utama pada kisah yang ditulisnya. Sedangkan pengisah orang ketiga, ia duduk sebagai orang yang serba tahu dan tidak terlibat dalam penokohan.
Unsur ekstrinsik hikayat sama dengan unsur ekstrinsik pada cerpen dan novel. Hanya saja karena hikayat merupakan karya sastra dari Melayu, sehingga hal dari luar yang paling berpengaruh adalah kondisi pengarang dan kebudayaan atau adat istiadat bangsa Melayu.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi
Puisi adalah sebuah sebuah karya sastra yang dibuat berupa bait – bait dan lebih pendek dari cerpen. Biasanya menggunakan bahasa tersirat dan menggunakan banyak kiasan. Unsur intrinsik dan ekstrinsik di dalamnya hampir sama dengan karya sastra lainnya. Ada beberapa poin pembeda yang harus diketahui.Untuk unsur intrinsiknya adalah sebagai berikut ini:
1. Tema
Tidak berbeda dengan tema pada karya sastra lainnya, tema puisi menggambarkan isi keseluruhan dari puisi yang dibuat
2. Rasa
Merupakan tanggapan dari hati atas puisi yang dibuat, misalnya sebuah puisi yang dibuat agar dapat menyentuh perasaan pembacanya
3. Amanat
Adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca lewat tulisan puisi yang dibut. Amanat dalam puisi biasanya lebih dalam dari cerita atau novel dan sifatnya tersirat.
4. Gaya Bahasa
Puisi jelas selalu menggunakan kata – kata dan kalimat yang bermakna khusus.
5. Ritme
Merupakan gambaran dari suasana hati dalam melafalkan puisi. Terkadang ritme puisi pada baris – baris tertentu dibuat sama bunyinya.
6. Rima
Kata lain dari rima adalah sajak. Adala bunyi yang berada di akhir kalimat puisi. Tidak ada aturan khusus untuk rima puisi modern. Bisa aaaa, abba, dan seterusnya.
Pada bagian unsur ekstrinsik, di dalamnya sama dengan karya sastra lain. Semuanya meliputi unsur biografi pengarang, unsur nilai seperti budaya dan politik, serta unsur sosial yang memiliki hubungan dengan kondisi sosial masyarakat saat puisi diciptakan.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Karya Sastra
Unsur intrinsik karya sastra sama dengan unsur intrinsik dari novel dan cerpen. Mengapa? Karena keduanya merupakan contoh dari karya sastra. Terdiri dari tema, amanat, plot atau alur, perwatakan atau penokohan, latar belakang, dan sudut pandang pengarang. Untuk unsur ekstrinsiknya pun tidak jauh berbeda, yakni latar belakang penciptaan, kondisi pada saat karya sastra diciptakan dan biografi pengarang.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Resensi
Resensi adalah mengungkapkan kembali isi buku, bisa juga dikatakan sebagai meringkas dan memberi penilaian terhadap buku yang dimaksud. Isi Unsur intrinsiknya adalah:
1. Tokoh : isinya dalah tokoh – tokoh yang terlibat dalam buku
2. Penokohan : aksudnya adalah sifat atau karakter dari tokoh yang diceritakan dalam buku, bisa bersifat campuran, dramatik, maupun analitik
3. Tema : merupakan isian inti dari buku yang diberi penilaian
4. Plot atau alur : adalah bagaimana jalan cerita yang ada di dalam buku yang diresensi. Ungkapkan secara jelas. Ada plot longgar, plot ledakan, plot erat, plot campuran, dan plot lembut.
5. Sudut Pandang ; resensi dibuat atas dasar pengarang sebagai tokoh dalam buku atau yang serba tahu sebagai orang ke tiga.
6. Amanat : merupakan pesan yang didapatkan setelah membaca keseluruhan isi buku
7. Latar : keterangan mengenai waktu, tempat, dan sosial budaya.
8. Pada bagian ekstrinsik, di dalamnya sama dengan karya sastra lain, yaitu meliputi latar belakang penulis, pandangan hidup penulis, dan situasi masyarakat saat buku yang diresensi tersebut dibuat.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Film
Film merupakan media komunikasi atau hiburan atau tontonan, yang sifatnya audio visual dan dibuat agar bisa menyampaikan pesan kepada sekelompok orang maupun masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan karya tulis, film juga memiliki unsur intrinsik serupa. Hanya saja di dalamnya lebih kompleks karena ceritanya yang panjang.
Unsur Intrinsik di dalamnya meiputi tema yang merupakan inti dari keseluruhan jalan cerita yang difilmkan, tokoh, perwatakan / penokohan, latar belakang (waktu, tempat, sosial budaya), alur, amanat, dan sudut pandang. Unsurnya sama dengan novel atau cerita karena film biasanya cerita yang diwujudkan dalam bentuk gambar dan suara.
Bagian unsur ekstrinsik pun mempunyai bagian – bagian yang sama. Ada latar belakang dari penulis scenario dan sutradara, situasi dan kondisi masyarakat di waktu film atau skenario dibuat, dan juga latar belakang pembuatan film.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Fabel
Fabel merupakan sebuah cerita yang pelakunya merupakan hewan – hewan, sifatnya fiktif, dan tujuannya untuk hiburan sekaligus pembelajaran pada anak – anak. Fabel sendiri kebanyakan cerita yang sudah turun temurun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat. Contohnya adalah cerita Si Kancil, Tikus dan Singa, Kelinci dan Kura – Kura, dan masih banyak yang lainnya.
Pada bagian unsur intrinsiknya pun cenderung sama dengan karya sastra tulis lainnya. Semuanya meliputi tema, tokoh, penokohan, latar belakang / setting, amanat / pesan, dan plot / alur jalannya cerita. Unsur – unsur ekstrinsik pada fabel mencakup kondisi sosial budaya, dan psikologis pembacanya. Satu lagi adalah latar belakang sejarah, sebab fabel sudah ada dari zaman dahulu dan mempunyai nilai historis tersendiri.
Kebanyakan fable diciptakan oleh anonim, tidak tahu siapa pengarangnya. Jadi, tidak semua unsur ekstrinsik fabel mengandung psikologis dan latar belakang kehidupan pengarangnya.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Seni Tari
Seni tari merupakan sebuah ekspresi atau ungkapan seseorang yang diwujudkan dengan sebuah gerakan dan diiringi oleh musik atau gamelan. Seni tari terbagi atas dua golongan, yaitu tari tradisional dan modern. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dari tarian dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
1. Gerakan
Merupakan komponen utama sebuah tarian. Gerakan biasanya melambangkan sesuatu dan memiliki nilai estetis tersendiri. Gerakan dibagi menjadi tiga yaitu gerak murni, gerak filosofi, dan gerak maknawi.
2. Tema
Adalah isi atau inti dari gerakan – gerakan yang dilakukan oleh penari. Tema ini bisa dilihat dari kostum, gerakan, musik, dan penarinya.
3. Iringan
Hampir semua tari – tarian menggunakan iringan. Iringan bisa berupa alat musik modern seperti drum, atau alat musik tradisional seperti berbagai macam gamelan.
4. Setting Panggung
Setting ini akan membantu pemirsa atau penikmat seni ini dapat mengetahui tarian apa yang sedang berlangsung. Setting ini di set di atas panggung pementasan.
5. Tata Busana
Merupakan pakaian yang dikenakan saat menari.
6. Tata Rias
Adalah dandanan yang diaplikasikan pada penari guna menunggung pertunjukan yang dilakukan
7. Properti
Beberapa tarian membuatuhkan property untuk tariannya misalnya tari lilin yang membutuhkan lilin, tari topeng yang harus mengenakan topeng kayu, dan lain sebagainya.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Seni Rupa
Tak hanya seni tari, seni rupa pun mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik yang meliputi:
1. Titik : unsur paling dasar dari seni rupa
2. Garis : gabungan dari titik – titik yang membentuk suatu karya
3. Bidang : adalah pengembangan dari titik dan garis
4. Bentuk : bentuk dalam seni rupa meliptui bentuk geometris, kubistis, dan juga silindris
5. Ruang : Dibagi menjadi dua yaitu nyata (patung, ruangan) dan ilusi (ukiran batik dan lukisan abstrak)
6. Warna : adalah kesan yang timbul karena cahaya. Dibagi menjadi warna pokok, sekunder, dan tertier
7. Tekstur dan gelap terang
Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, unsur intrinsik dan ekstrinsik novel, unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi, unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra, unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, dll.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik