7 Tanaman Monokotil (Ciri-ciri, manfaat, dan jenis-jenis)

Tanaman Monokotil – Tanaman monokotil bisa disebut sebagai tumbuhan biji berkeping satu. Hal tersebut dikarenakan monokotil memiliki biji yang tidak terbelah saat berkecambah. Sehingga, tanaman yang satu ini disebut dengan tumbuhan biji berkeping satu.

Biasanya, monokotil juga disebut dengan tumbuhan Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Ciri-cirinya pun bisa dilihat dari bentuknya. Jika anda mengetahui ciri-ciri dari tumbuhan monokotil, berarti dapat membedakan tanaman monokotil dengan tumbuhan lainnya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah ciri-ciri dan manfaat dari tumbuhan monokotil.

Ciri-ciri Tanaman Monokotil

1. Biji Berkeping Satu

Biji Berkeping Satu

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tumbuhan monokotil memiliki biji berkeping satu. Hal itu dikarenakan tumbuhan monokotil memiliki satu daun lembaga. Tumbuhan berkeping satu adalah tanaman yang bijinya tidak membelah saat mengalami proses perkecambahan. Salah satu contoh dari tumbuhan monokotil adalah jagung.

2. Memiliki Akar Serabut

Sistem perakaran serabut dari tumbuhan monokotil adalah saat akar primernya membentuk banyak cabang. Cabang akar tersebut tidak tumbuh besar, tetapi menumbuhkan akar lainnya. Kemudian, akar primer lainnya akan mengecil, sehingga memiliki bentuk seperti serabut. Anda bisa melihat akar serabut yang ada di pohon kelapa.

3. Batang yang Beruas-ruas

Batang yang Beruas-ruas

Hampir seluruh tumbuhan monokotil memiliki batang yang beruas-ruas. Sebagai contoh, anda bisa melihatnya di berbagai tumbuhan, seperti jagung, jahe, tebu, kelapa, padi, dan masih banyak lainnya.

Alasan mengapa tumbuhan monokotil memiliki batang beruas-ruas adalah batangnya tidak memiliki kambium. Jika anda membelahnya secara horizontal, maka akan melihat pembuluh xylem dan floem. Contohnya adalah pohon kelapa yang telah ditebang.

4. Memiliki Tudung Akar

Sebagai tumbuhan berkeping satu dan memiliki akar serabut, telah membuat tumbuhan monokotil punya pelindung untuk akarnya. Pelindung itu disebut dengan tudung akar atau kaliptra. Biasanya, tudung akar tersebut melindungi akar dari kerusakan saat ujung akar bergerak dan menembus tanah.

Kemudian, sel-sel barunya akan terbentuk pada tudung akar di bagian dalam meristem apikal. Dengan adanya tudung akar atau kaliptra, ujung akar bakal semakin kuat untuk menembus tanah dikarenakan terjaga dan terlindungi.

Selain itu, tumbuhan monokotil memiliki tulang daun sejajar dan bentuk yang melengkung. Salah satu contoh yang bisa anda lihat adalah daun jagung. Daun jagung sendiri memiliki tulang daun yang lurus dan melengkung.

5. Batang yang Tidak Bercabang

 

Tumbuhan monokotil juga memiliki batang yang tidak bercabang. Anda bisa melihatnya di lingkungan sekitar sambil mengamati tanaman monokotil yang batangnya tidak bercabang, seperti pohon kelapa, tebu, tanaman jagung, dan lainnya.

Manfaat dari Tanaman Monokotil

Manfaat dari Tanaman Monokotil

Tanaman monokotil memiliki berbagai manfaat. Tentunya, manfaat tersebut bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Berikut ini adalah manfaat dari tumbuhan monokotil:

  • Padi, gandum, tebu, sagu, jagung, dan sorgum: tumbuhan yang menghasilkan zat tepung.
  • Kelapa dan kelapa sawit: menghasilkan bahan minyak nabati.
  • Nanas, pisang, dan salak: dapat dikonsumsi sebagai buah-buahan.
  • Serai, lengkuas, jahe, kunyit, dan kencur: tumbuhan yang dapat menjadi obat-obatan atau bumbu masak.
  • Palem dan anggrek: dibudidayakan sebagai tanaman hias.

Jenis-jenis Tanaman Monokotil

Tumbuhan monokotil di seluruh dunia memiliki sekitar 50.000 hingga 60.000 jenis yang sudah dikenal. Berikut ini adalah beberapa jenis tumbuhan monokotil yang sudah dikenal oleh dunia:

1. Orchidaceae

Jenis tumbuhan semak menahun. Contoh dari jenis tumbuhan monokotil ini adalah Vanda Tricolor dan Spathologttis Plicata (anggrek tanah).

2. Musaceae

Kelompok tumbuhan berjenis pisang-pisangan. Jenis tumbuhan ini memiliki bentuk pohon atau semak dengan batang semu, lalu terdiri dari pelepah daun serta tulang daun yang menyirip. Contoh dari Musaceae adalah Musa Paradisiaca (pisang).

3. Cactaceae

Kelompok tumbuhan kaktus, dan memiliki batang yang berfungsi untuk menyimpan air. Kemudian, jenis tumbuhan ini memiliki daun kecil berbentuk sisik atau duri tempel. Contoh dari jenis tumbuhan ini adalah Opuntia Elatior (buah yang dapat dikonsumsi).

4. Liliaceae

Liliaceae

Tumbuhan semak basah. Sebagian jenisnya memiliki ciri berakar rimpang. Contoh dari jenis tumbuhan ini adalah Lilium Regale dan bunga tulip.

5. Amaryllidaceae

Amaryllidaceae

Jenis tumbuhan semak basah menahun. Ciri-ciri dari tumbuhan ini adalah berumbi lapis atau memiliki akar rimpang. Contoh dari jenis tumbuhan ini adalah Poliantes Tuberosa (sedap malam) dan Zephyranthes Rosea (kembang cokelat).

6. Pandanaceae

Pandanaceae

Tumbuhan monokotil dengan bentuk pohon perdu atau semak. Pandanaceae memiliki tulang daun yang sejajar dan terkumpul secara rapat. Daun yang gugur tentunya akan meninggalkan bekas di batangnya. Contoh dari jenis tumbuhan ini adalah Pandanus Tectorius (pandan).

Struktur Tanaman Monokotil

Struktur pada tumbuhan monokotil umumnya hampir mirip dengan struktur tumbuhan lainnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur yang ada di dalam tumbuhan monokotil:

1. Struktur Anatomi Akar

Struktur Anatomi Akar

Secara umum, struktur anatomi akar terdiri dari jaringan epidermis, sistem jaringan empulur, korteks, serta endodermis. Bagian akar sistem berkas pembuluhnya terdiri dari xylem dan floem yang tersusun berselang-seling. Hal inilah yang menyebabkan struktur anatomi tumbuhan monokotil berbeda dengan tumbuhan dikotil.

2. Struktur Anatomi Batang

Umumnya, batang terdiri dari epidermis yang terkadang menyebabkan adanya stomata, sistem jaringan dasar, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri dari xylem dan floem. Xylem dan floem sendiri tersusun berbeda pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Dalam tumbuhan monokotil, xylem dan floem tersusun dengan menyebar.

3. Struktur Anatomi Daun

Daun pada tumbuhannya terdiri dari epidermis yang berkutikula, dan terdapat stomata atau trikoma di dalamnya. Sistem jaringan dasar pada tumbuhan dikotil bisa dibedakan dari jaringan pagar dan bunga karang, sementara tumbuhan monokotil tidaklah demikian terutama pada Famili Gram.

Contoh Tanaman Monokotil dan Nama Latinnya

Terdapat lima suku tumbuhan yang tergolong ke dalam jenis monokotil. Kelima suku tersebut adalah rumput (graminae), anggrek (orchidaceae), pinang (palmae), pisang (musaceae), dan jahe (zingiberaceae). Dalam lima suku ini, terdapat 10 contoh tumbuhan monokotil, yaitu:

1. Padi

Padi

Padi memiliki nama latin Oryza Sativa L. Tumbuhan ini merupakan penghasil daya paling penting di dalam kehidupan manusia. Berdasarkan perkiraan, padi berasal dari India dan Tiongkok. Kemudian, menyebar ke seluruh dunia melalui migrasi manusia yang berasal dari daratan Asia pada 1.500 SM silam.

2. Jagung

Jagung memiliki nama latin Zea Mays SP. Tumbuhan ini merupakan penghasil karbohidrat di dunia. Selain padi dan gandum, jagung juga menjadi makanan pokok bagi masyarakat di Amerika, Afrika, dan Asia. Jagung termasuk ke dalam golongan tumbuhan monokotil atau berkeping biji satu.

3. Tebu

Dalam bahasa Inggris, tebu disebut dengan sugar cane. Tebu merupakan tanaman yang dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat gula. Tanaman dengan nama lain Saccharum SP ini, termasuk ke dalam golongan tumbuhan monokotil. Sebab, tebu hanya memiliki satu keping biji saja.

Tanaman ini dikatakan berasal dari Papua Nugini dan menyebar ke seluruh kawasan yang beriklim tropis, terutama di Asia Tenggara.

4. Kelapa

Kelapa merupakan salah satu contoh tumbuhan monokotil dengan nama latin Cocos Nucifera. Tumbuhan ini memiliki berbagai kegunaan atau fungsi. Seluruh anggota dari tanaman ini sangat berguna bagi kehidupan manusia. Tanaman ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia dan menyebar ke seluruh dunia melalui arus air laut.

5. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan tumbuhan penghasil minyak yang memiliki peran penting di dunia. Indonesia menjadi negara dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia. Tumbuhan yang termasuk ke dalam suka aren (palmae) ini, termasuk ke dalam tumbuhan monokotil. Sebab, kelapa sawit memiliki satu keping biji.

6. Anggrek

Anggrek merupakan tumbuhan monokotil yang hidup dalam bentuk epifit. Tumbuhan dengan nama lain Orchidaceae ini, sering digunakan sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga digunakan sebagai teknik kultur jaringan.

7. Pisang

Pisang merupakan tumbuhan monokotil dengan nama lain Musa SP. Tumbuhan ini memiliki berbagai manfaat. Sebab, pisang mengandung kalium dan karbohidrat yang tinggi. Terdapat banyak tipe atau jenis pisang yang bisa ditemukan di dunia, seperti pisang kepok, pisang raja, pisang lilin, dan lainnya.

8. Vanili

Vanili

Vanili merupakan tumbuhan monokotil dengan nama latin Vanilla Planifolia. Tanaman ini menghasilkan bubuk vanili yang digunakan sebagai pengharum masakan. Bubuk vanili berasal dari buah vanili dalam bentuk polong. Vanili diperkirakan berasal dari Meksiko.

9. Kunyit

Kunyit

Tumbuhan dimanfaatkan sebagai rempah, bahan obat tradisional, dan bumbu masakan. Kunyit diperkirakan berasal dari Asia Tenggara. Kunyit termasuk ke dalam golongan tumbuhan monokotil, karena memiliki satu keping biji saja.

10. Jahe

Jahe juga menjadi salah satu contoh tumbuhan monokotil. Tanaman dengan nama latin Zingiber Officinale ini merupakan penghasil rimpang yang memiliki minyak atsiri. Jahe banyak digunakan untuk menjadi bahan obat tradisional. Kemudian, jahe juga dijadikan sebagai bumbu masakan di kawasan tropis.

Batang monokotil merupakan sebuah struktur yang berada di dalam tumbuhan monokotil. Ciri khas dari batang monokotil adalah bundel pembuluh darah yang tersebar di seluruh batangnya. Umumnya, bundel pembuluh darah terdiri dari xylem dan floem. Dalam batang monokotil, setiap pembuluh darahnya dikelilingi oleh bundel yang berasal dari sel sclerenchyma.

Perbedaan Tanaman Monokotil dan Dikotil

Perbedaan dari monokotil dan dikotil adalah jumlah keping bijinya. Sesuai dengan namanya, tumbuhan monokotil memiliki satu keping biji, kemudian tumbuhan dikotil memiliki dua keping biji. Tumbuhan monokotil tidak mengalami pembelahan saat berkecambah, kemudian tumbuhan dikotil bakal membelah menjadi dua saat berkecambah.

Perbedaan lainnya adalah bentuk akarnya. Akar tumbuhan monokotil merupakan akar serabut dan memiliki tudung akar. Sementara untuk tumbuhan dikotil, memiliki akar tunggang yang bercabang dan kuat.

Tumbuhan monokotil biasanya tidak bercabang dan tidak memiliki kambium. Namun, tumbuhan ini terus tumbuh meninggi. Sementara untuk batang dikotil, umumnya bercabang dan memiliki kambium di perbatasan antara jaringan xylem dan floem.

Bentuk daun monokotil umumnya memanjang dengan tulang daun yang sejajar. Untuk tumbuhan dikotil, bentuk daunnya melebar dengan tulang daun yang menyirip. Selain itu, bagian bunga pada tumbuhan monokotil memiliki tiga kelopak. Sementara untuk tumbuhan dikotil, biasanya memiliki dua kelopak atau lebih.

Akar di dalam dikotil tidak ditemukan adanya empulur. Pembuluh xilemnya terdapat di bagian tengahnya, sedangkan floem ada di bagian luar xylem yang dibatasi oleh kambium. Pembuluh xylem sendiri memiliki dinding yang tebal dengan sedikit serat, namun mengandung banyak jaringan parenkim. Perisikel di dalam jaringan terdiri dari selapis sel. Batas yang ada di bagian ujung akar tidak terlihat dengan jelas.

Jaringan epidermis memiliki lapisan tunggal dengan jaringan kutikula yang cukup tebal. Sebab, ditemukan adanya rambut di dalam epidermis. Umumnya, hipodermis memiliki jaringan kolenkim. Pembuluh xylem nya berukuran kecil dan memiliki banyak serat, tetapi jaringan parenkimnya hanya sedikit.

Pertumbuhan xylem memiliki bentuk lingkaran yang bisa digunakan untuk mengetahui usia pertumbuhan pada tanaman dikotil. Dalam batangnya sendiri, tidak ditemukan jaringan parenkim floem. Kemudian, daun yang ada di tumbuhan dikotil memiliki bentuk jaringan dorsiventral. Pembulih xylem daun dikotil terdiri dari protoxilem dan metaxilem.

Untuk tumbuhan dikotil sendiri terdiri dari beberapa suku tumbuhan, yaitu:

  • Jarak atau Euphorbiaceae. Tumbuhan dikotil pada kelompok ini adalah tebu, ubi-ubian, dan lainnya. Contoh dari tumbuhan dikotil adalah jambur air dan jambu biji.
  • Terong atau Solanaceae. Contoh tumbuhan dikotil dalam kelompok ini adalah terong dan tomat.
  • Polong atau Leguminoceae. Contoh tumbuhan dikotil dalam kelompok ini adalah kacang dan pete.
  • Komposite atau Compositae. Contoh tumbuhan dikotil dalam kelompok ini adalah bunga matahari.

Cara Merawat Tanaman Monokotil dan Dikotil

Masing-masing tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki proses perawatan yang berbeda-beda. Meskipun dalam satu jenis, tumbuhan itu memiliki ciri khasnya masing-masing. Salah satunya adalah merawat tumbuhan padi dengan kelapa sawit memiliki cara yang berbeda. Sama seperti tanaman mangga dengan kacang-kacangan.

Masing-masing tanaman memiliki perawatan khusus. Secara umum, proses perawatan tumbuhan terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap tersebut meliputi persiapan lahan, benih, hingga pemberian nutrisi dan panen. Berikut ini adalah ciri-ciri tumbuhan dikotil:

  • Memiliki biji berkeping dua.
  • Letak dari pembuluh angkutnya teratur.
  • Batang umumnya bercabang.
  • Adanya kambium.
  • Bagian bunganya berjumlah tiga atau kelipatannya.
  • Akarnya berbentuk tunggang.
  • Mengalami pertumbuhan primer serta sekunder.
  • Tulang daunnya menyirip.

Jika anda ingin mengetahui cara merawat masing-masing tanaman ini, maka bisa bertanya kepada penjual benih. Nantinya, penjual benih akan memberikan informasi dan panduan mengenai perawatan tanaman tersebut. Anda tidak perlu bingung lagi jika ingin membeli beragam jenis tanaman monokotil atau dikotil.

Berikut ini adalah tabel perbandingan antara tanaman monokotil dan dikotil agar anda dapat memahaminya:

Perbedaan Monokotil Dikotil
Biji Berkeping 1 sehingga tidak membelah saat berkecambah Berkeping 2 sehingga membelah saat berkecambah
Akar Serabut, memiliki tudung akar Tunggang, tidak memiliki tudung akar
Batang Tidak bercabang dan tidak berkambium Bercabang dan berkambium
Daun Memanjang dengan tulan daun yang sejajar Melebar dengan tulang daun menyirip atau menjari
Bunga Jumlah kelopak 3 atau kelipatannya, tidak memiliki korteks, dan hanya memiliki alur tunggal pada serbuk sari Jumlah kelopak 2, 4, 5 atau kelipatannya, tersusun atas korteks dan stele, memiliki 3 alur pada serbuk sari
Berkas Pengangkut Tersebar dan tidak memiliki pembuluh kayu Teratur dan memiliki pembuluh kayu
Klasifikasi –  Graminae, contoh : jagung dan padi

–  Palmae, contoh : kelapa dan pinang

–  Musaceae, contoh : pisang

–  Orchidaceae, contoh : anggrek

–  Zingiberaceae, contoh : jahe

–  Euphorbiaceae, contoh : karet dan singkong

–  Leguminoceae, contoh : kecang kedelai dan kacang tanah

–  Solanaceae, contoh : terong dan tomat

–  Myrtaceae, contoh : jambu

–  Compositae, contoh : bunga matahari

Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah tanaman monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki keping biji tunggal, di mana ciri-cirinya dapat dibedakan dengan dikotil. Beberapa contoh tumbuhan monokotil tersebut dapat menambah pengetahuan anda mengenai tanaman berkeping biji tunggal tersebut.

7 Tanaman Monokotil (Ciri-ciri, manfaat, dan jenis-jenis)