Tanaman Hias Vertikultur – Memiliki beragam jenis tanaman hias vertikultur bisa menjadi alternatif berkebun yang menjanjikan. Terutama bagi Anda yang tinggal di kota besar atau memiliki luas lahan tidak memungkinkan untuk taman konvensional. Sehingga sesuai dengan namanya yaitu vertikultur menjadi teknik berkebun yang praktis, minim lahan dan tentu saja akan memperoleh hasil memuaskan.
Teknik vertikultur dapat menghasilkan lebih banyak produksi dan media tanam. Sehingga Anda akan mengetahui manfaat yang besar dari lahan terbatas. Misalnya pada ukuran lahan mulai dari 50cm x 50cm akan menghasilkan beragam tanaman hingga 30 buah tanaman. Kemudian teknik berkebun ini tidak memiliki rumus baku terkait pada pemilihan wadah atau media tanam yang akan digunakan.
DAFTAR ISI
Apa Itu Tanaman Hias Vertikultur?
Sebelum Anda mengetahui beragam jenis tanaman hias vertikultur, maka ada baiknya untuk mengetahui pengertian teknik vertikultur itu sendiri. Supaya Anda jadi lebih tahu dan bisa mempraktikan teknik berkebun pada taman di pekarangan rumah.
Secara harfiah, vertikultur berasal dari 2 kata yang terpisah yaitu “vertical” dan “culture.” Vertical adalah arah yang cenderung tegak lurus atau tampak menurun, sedangkan culture adalah kegiatan pemeliharaan atau budi daya. Dengan demikian vertikultur yang saat ini Anda ketahui merupakan kata serapan bahasa Indonesia dan disingkat dari dua kata berbeda.
Vertikultur adalah teknik atau sistem budi daya yang dibentuk secara vertikal. Kemudian menyusun rangkaian tanaman secara vertikal atau dari atas ke bawah. Selain itu teknik vertikultur adalah wujud penghijauan yang paling cocok di kawasan jarang tumbuhan. Dengan demikian menjadi solusi bagi kawasan perkotaan yang memiliki cuaca panas dan polusi udara tinggi.
Menurut sejarahnya, teknik menanam beragam tumbuhan secara vertikultur ini merupakan satu project dari sebuah perusahaan benih asal Swiss. Tepatnya pada tahun 1944 yang saat ini istilah tersebut dikenal dengan istilah vertical garden. Setelah itu teknik vertikultur pada konsep vertikal garden menyebar dari mulai negara-negara di Eropa yang memiliki lingkungan iklim sub-tropis.
Selain itu Indonesia turut memanfaatkan teknik vertikultur pada kondisi iklim tropis yang khas. Kegiatan bertanam dengan teknik ini dinilai memberikan manfaat karena mendukung ketersediaan pangan pada lokasi yang minimal.
Tanaman yang dihasilkan dengan teknik vertikultur adalah salah satu wujud inovasi pertanian. Khususnya inovasi dalam kegiatan gardening yang mampu memberikan hasil lebih tinggi. Beragam media yang bisa Anda gunakan adalah pipa paralon, polybag, ban bekas dan botol bekas yang layak untuk dipergunakan.
Budi daya tanaman hias secara vertikultur bisa Anda lakukan pada area indoor atau outdoor. Kemudian diletakkan pada area tertentu misal taman atau salah satu ruangan di dalam rumah Anda sendiri.
Anda bisa memilih lokasi dan media tanam yang sesuai dengan kebutuhan taman tersebut. Sehingga bisa mewujudkan kegiatan gardening yang menyenangkan bagi para pemula. Pada awalnya kegiatan vertikultur ini hanya digunakan ketika pelaksanaan event tertentu. Misalnya kebutuhan ajang pameran tanaman, ornamen tambahan di area kebun dan tanaman penghuni rumah kaca.
Pelaksanaan teknik vertikultur memang memiliki kesamaan dengan konsep taman konvensional. Hal yang paling menonjol sebagai pembeda keduanya adalah cara atau tata letak tanaman itu sendiri. Kemudian kesulitan berkebun dengan teknik vertikultur juga memiliki kesulitas yang berbeda-beda tergantung pada sistem, model dan tanaman sebagai fokus utama vertikultur.
Tanaman vertikultur bisa dibudidayakan pada beragam tanaman mulai dari tumbuhan satu musim, sayuran dan tanaman hias. Sehingga Anda bisa memiliki taman yang indah dengan luas dan biaya jauh lebih murah.
Seorang ahli menyatakan tentang teknik bertanam vertikultur, ialah Nitisapto. Beliau menyatakan bahwa vertikultur awalnya merupakan cara bercocok tanam atau kegiatan pertanian. Kegiatan ini menggunakan beragam media tanam melalui wadah yang harus disusun secara vertikal. Hal ini bertujuan agar mampu memanfaatkan kondisi ruang dan lahan yang terbatas.
Nitisapto juga menambahkan bahwa jenis tanaman yang bisa ditanam pada teknik vertikultur ada dua macam. Tanaman tersebut adalah sayuran dengan batang kecil dan tanaman hias vertikultur dengan batang mengandung air.
Jenis- Jenis Vertikultur
Melakukan kegiatan bercocok tanam dengan teknik vertikultur juga turut membantu memanfaatkan barang tidak terpakai sebagai media tanam. Salah satunya seperti kaleng bekas, botol bekas air kemasan, karung bekas dan bahan-bahan yang sulit terurai secara alami. Dengan demikian Anda turut membantu menyalakan gerakan peduli lingkungan yang menguntungkan.
1. Jenis-Jenis Verikultur Berdasarkan Konsep
Meskipun media tanam yang digunakan berasal dari bahan bekas, akan tetapi esensi yang harus Anda perhatikan adalah media bersifat kuat dan mudah untuk dipindahkan. Terdapat beberapa jenis vertikultur sesuai sistem tanam yang Anda pilih, di antaranya:
a. Vertikultur secara Vertikal
Konsep vertikultur vertikal selalu menggunakan penopang atau kerangka kokoh dengan bentuk bulat silinder dan berdiri tegak pada area lahan. Penopang yang umum digunakan pada vertikultur vertikal adalah paralon dan kayu yang diletakkan secara vertikal. Lalu pada setiap bagian sisi penopang tersebut diletakkan beragam media tanam seperti tanah atau kompos.
b. Vertikultur secara Horizontal
Lain halnya dengan vertikultur vertikal, vertikultur horizontal menyusun setiap media tanam secara bertingkat menyerupai tangga atau rak-rak penyimpanan. Wadah atau media tanam yang digunakan bisa menggunakan kombinasi batang pisang. Kemudian rak penyimpanan dengan media tanam seperti kaleng bekas dan karung.
c. Vertikultur secara Gantung
Sesuai namanya, vertikultur gantung merupakan teknik bercocok tanam dengan cara meletakkan setiap tanaman dengan cara digantung menggunakan tali meupun kawat. Kemudian media tanam tersebut diletakkan pada bangunan atap atau dinding yang telah dimodifikasi. Sehingga makin tampak tanaman yang digantung di udara secara bebas.
Media tanam yang digantung seringkali dimanfaatkan untuk meletakkan tanaman hias vertikultur yang menjuntai ke bagian bawah. Sehingga akan tampak daun-daun yang rimbun atau berbunga cantik. Vertikultur gantung ini sering dimanfaatkan pada sudut-sudut rumah maupun area-area perkantoran. Dengan demikian kesan asri dan estetika bisa Anda peroleh secara bersamaan.
d. Vertikultur secara Susun
Teknik bercocok tanam ini memang agak mirip dengan vertikultur vertikal. Akan tetapi letak perbedaannya berada pada media tanam yang digunakan. Di mana pot-pot tanaman disimpan dan disusun membentuk arah vertikal tanpa menggunakan penopang atau tiang tertentu. Bisa jadi Anda meletakkan tanaman ini pada tangga-tangga secara tersusun atau rangka besi modifikasi.
2. Jenis-jenis Tanaman Hias Vertikultur
Setelah Anda mengetahui ragam jenis vertikultur berdasarkan konsep dan tata letaknya. Maka kini saatnya untuk mengetahui beragam jenis tanaman hias vertikultur yang bisa Anda pilih untuk menjadi koleksi taman di pekarangan rumah dan ruangan.
Beragam jenis tumbuhan yang bisa menjadi rekomendasi tanaman hias vertikultur, di antaranya:
a. Petunia
Tanaman yang populer bernama Petunia memang sangat mudah untuk dipelihara. Kemudian memiliki bunga yang rimbun dan berwarna-warni, sehingga tidak aneh jika kelopak bunga akan mendominasi dibandingkan dengan daun bunga itu sendiri.
b. Black Eyed Susan Vine
Tanaman hias ini memiliki aneka bunga yang cantik dan terdapat bagian hitam tepat di tengah menyerupai mata. Kemudian dikombinasikan dengan beragam warna kelopak mulai dari putih, kuning dan merah. Sehingga warna hitam menjadi warna utama yang membuatnya disebut sebagai black eyed. Bunga ini memiliki daun yang lebat dan berkombinasi dengan bunga yang rimbun.
c. Portulaca
Bunga pukul sembilan atau Portulaca memang terkenal dengan beragam jenis bunga, bahkan dalam satu jenis. Selain perawatan mudah karena pertumbuhan yang terkesan lambat, tanaman ini bisa cepat berbunga dan mekar secara rutin. Kemudian bunga Portulaca bisa dibudidaya menggunakan stek batang.
d. Sirih Blaster
Tanaman sirih belanda atau sirih blaster menjadi salah satu tanaman hias dengan bentuk daun yang unik menyerupai bentuk hati. Meskipun tidak berbunga akan tetapi tanaman ini memiliki keindahan lewat daun-daunnya yang menjuntai dan berwarna hijau mengkilap. Kemudian memiliki corak yang berwarna putih sehingga menambah kesan artistik dan mudah untuk dirawat.
e. Begonia
Bunga yang indah dengan warna-warni kelopak ini memang terkenal sebagai tanaman yang mudah dipelihara. Kemudian mampu beradaptasi dengan lingkungan baru berupa media tanah yang beragam. Dengan demikian sangat cocok bagi para gardener pemula.
f. Lily Paris
Karakter menjuntai yang dimiliki Lily Paris memang menarik perhatian untuk memilikinya dengan karakter daun yang kecil meruncing di bagian ujung daun. Kemudian terdapat garis putih memanjang dari pangkal hingga ujung daun. Tanaman hias ini memiliki karakter yang mudah beradaptasi, minim penyiraman sehingga cocok bagi pemula.
Manfaat Membuat Tanaman Hias Vertikultur
Konsep vertikultur memiIiki dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan dan padat penduduk. Kondisi tersebut juga bermanfaat terhadap perkembangan kegiatan vertikultur, khususnya di Indonesia. Simak beragam manfaat vertikultur bagi kehidupan Anda, di antaranya:
1. Estetika dan Tata Kota
Vertikultur mampu mewujudkan estetika dan tata kota yang terkenal dengan dominasi beragam bangunan, aneka fasilitas umum dan padatnya pemukiman penduduk. Sehingga akan menciptakan keseimbangan, udara yang sejuk dan keindahan di setiap sudut kota secara keseluruhan.
2. Konservasi SDA
Vertikultur mampu menjadi konservasi terhadap beragam Sumber Daya Alam (SDA) secara tepat dan bijaksana. Salah satunya adalah pemanfaatan tanah yang terkesan harus dihemat pada kawasan ibu kota dan sekitarnya. Sehingga mampu menggunakan tanah tersebut berdasarkan porsi yang tepat dan memberikan hasil maksimal pada penggunaan tanah lebih minimal.
3. Konservasi Air
Vertikultur mampu menjadi kegiatan konservasi berupa kandungan air. Sebab tanaman yang menggunakan teknik vertikultur harus mengontrol setiap penggunaan air. Tentu saja disesuikan dengan titik batas air yang disarankan pada setiap media tanam. Dengan demikian Anda akan memiliki tanaman tanpa melupakan prinsip menghemat air setiap hari.
4. Mengubah Iklim Mikro
Vertikultur mampu membentuk perubahan iklim atau kondisi sebuah wilayah, terutama di kawasan perkotaan meskipun pada skala mikro. Berkat jumlah tanaman yang bertambah baik sayuran dan tanaman hias vertikultur, maka keduanya mampu memproduksi oksigen lebih tinggi. Dengan demikian mampu mengontrol udara untuk rasa sejuk lebih lama.
5. Memanfaatkan Sampah
Vertikultur mampu memaksimalkan beragam jenis sampah organik dan anorganik. Setiap sampah organik senantiasa dijadikan pupuk alami dan anorganik dijadikan media tanam sehingga menopang akses recycle (daur ulang sampah). Dengan demikian produksi sampah bisa dikelompokkan berdasarkan kebutuhan untuk memaksimalkan setiap produksi sampah rutin setiap hari.
6. Mengurangi Beban Pengeluaran
Mampu mengurangi beragam pengeluaran rumah tangga misalnya dengan menanam beragam jenis sayuran. Kemudian menanam tanaman hias yang bisa dijadikan sebagai hobi menguntungkan. Dengan demikian Anda bisa menciptakan beragam peluang dari tempat atau wilayah yang paling minimal dari rumah.
7. Mendukung Pasokan Kebutuhan
Vertikultur mampu mendukung pasokan kebutuhan pangan seperti sayur mayur, buah dan tanaman hias secara mandiri. Sehingga Anda bisa mandiri tanpa bergantung pada kondisi pasar yang anjlok akibat pasokan tidak rutin dari wilayah penghasil pangan.
8. Arena Belajar
Vertikultur mampu dijadikan arena belajar yang baik bagi perkembangan fisik dan psikis Anda sebagai pecinta gardening. Selain itu bisa dijadikan sarana edukasi bagi buah hati agar mampu mengetahui dari mana asal pangan diproduksi. Kemudian mengetahui pentingnya pangan yang bernutrisi bagi kesehatan tubuh setiap hari.
Cara Membuat Tanaman Hias Vertikultur Sederhana
Bagi Anda yang ingin membuat tanaman hias vertikultur dengan cara sederhana. Maka tidak ada salahnya untuk mencoba dari bahan-bahan yang bisa Anda temukan di lingkungan sekitar. Daripada penasaran simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
1. Langkah pertama: Siapkan bahan
- Botol bekas plastik minuman ukuran 1,5 liter atau sesuai keinginan Anda
- Tali
- Gunting atau pisau untuk memotong
- Media tanam berupa komposisi tanah, kompos atau bubuk pakis
- Benih tanaman
2. Langkah kedua: Membuat wadah vertikultur
- Lubangi pada bagian badan botol berbentuk persegi dengan lebar 3cm hingga 5cm
- Buat lubang kecil di bagian bawah botol sebagai lubang air
- Buat lubang di bagian samping untuk tali dan buat simpul mati agar mampu menahan beban pot
3. Langkah ketiga: Mengisi media tanam
- Masukkan media tanam ke dalam pot botol bekas secukupnya
- Basahi permukaan tanah dengan air sebelum ditanam benih
- Gantung pot pada dinding atau lokasi yang Anda inginkan dan diamkan
- Tanam benih ke dalam pot botol bekas dengan kedalaman hingga 5cm
4. Langkah keempat: aksesoris tambahan
Apabila Anda ingin memiliki pot botol plastik bekas yang unik maka bisa berikan sentuhan seni pada pot tersebut. Tambahkan pulasan cat pada permukaan pot agar tampak lebih berwarna. Kemudian buat pula karakter lucu seperti gambar emoji atau mata kartun yang lucu. Dengan demikian Anda bisa lakukan kegiatan ini bersama buah hati atau ketika bersama kawan-kawan.
Cara Merawat Tanaman Hias Vertikultur
Sebaik apapun tanaman yang dipilih untuk menghiasi taman sebagai tanaman hias vertikultur. Maka tidak akan memberikan hasil yang memuaskan apabila tidak dirawat dengan baik. Sehingga Anda juga harus mempelajari beberapa cara tentang penanaman dan perawatan yang mudah. Dengan demikian Anda akan memperoleh tanaman sesuai dengan harapan.
Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
- Gunakan wadah yang sesuai dan media tanam yang memiliki nutrisi cukup untuk pertumbuhan tanaman
- Gunakan teknik semai apabila bibit yang Anda pilih berupa biji
- Keluarkan bibit dari wadah semai apabila telah mencapai batas waktu semai
- Gunakan media tanam utama dengan kandungan komposis bernutrisi dan ukuran wadah yang sesuai dengan besar tanaman kelak
- Pastikan untuk selalu memadatkan media tanam agar mampu mencengkeram akar di dalamnya dengan baik
- Letakkan setiap tanaman ditempat tertentu sesuai dengan kebutuhan tumbuhan terhadap sinar matahari
- Pastikan untuk seleksi setiap tanaman yang terkena hama atau penyakit
- Ganti setiap tanaman yang rusak atau media tanam yang kekurangan unsur hara
- Tambahkan pupuk kimia dan pupuk kompos sesuai dengan saran penyajian agar mendapatkan nutrisi yang tepat
- Siram tanaman dengan jumlah frekuensi umum yakni 2 kali sehari atau disesuaikan dengan tanaman yang Anda pilih
- Jangan lupa untuk memangkas atau memotong bagian tanaman yang rusak dan mengganggu pertumbuhan tanaman lainnya
Belajar berkebun dengan cara memliki tanaman hias vertikultur akan lengkap apabila dikombinasi secara terstruktur. Mulai dari pemilihan media yang baik, pemberian pupuk, penyiraman dan memastikan tampilan fisik tanaman tetap prima. Kegiatan merawat tumbuhan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan Anda untuk memperoleh pengetahuan menjadi ahli taman profesional.
12 Tanaman Hias Vertikultur : Omset Puluhan Juta rupiah Perpanen