Tanaman Hias Vegetatif – Budidaya tanaman hias vegetatif kian mencuri perhatian banyak orang. Karena selain menghasilkan tanaman bunga dan daun yang cantik, vegetatif mengacu pada proses budidaya tumbuhan baik secara alami maupun buatan. Salah satu alasan budidaya ini dilakukan karena hemat tempat, variasi tanaman yang banyak dan mencakup pada seluruh tumbuhan yang bisa dibudidaya.
Para ahli tanaman seringkali menggunakan dua teknik perkembangbiakan yaitu secara generatif dan vegetatif. Proses budidaya secara generatif membutuhkan kegiatan perkawinan antara dua tanaman induk melalui penyerbukan benang sari ke kepala putik. Sedangkan budidaya secara vegetatif tidak membutuhkan proses perkawinan atau aseksual untuk menghasilkan bakal calon tanaman baru.
DAFTAR ISI
Apa Itu Tanaman Hias Vegetatif?
Sebelum Anda mengetahui lebih banyak tentang tanaman hias vegetatif. Maka ada baiknya untuk ketahui terlebih dahulu pengertian tanaman vegetatif itu sendiri.
Perkembangbiakan tanaman secara vegetatif merupakan cara yang dipilih untuk menghasilkan tanaman baru pada area vegetatif. Sehingga mampu menghasilkan tanaman yang serupa dengan indukan tanaman. Area vegetatif ini bisa Anda temukan pada akar, batang atau daun tanaman. Dengan demikian tanaman hias yang Anda pilih menjadi bibit terbaik dengan beragam keunggulan.
Tanaman hias yang mengalami proses vegetatif memiliki prinsip utama berupa dorongan untuk memiliki tunas adventif. Sehingga menjadi tanaman baru yang lengkap dengan akar, batang dan daun serupa dengan induk pertamanya. Kemudian untuk selanjutnya tanaman baru ini bisa disebut sebagai bibit yang bisa ditanam setelah melewati periode tertentu.
Kelebihan dan Kelemahan Tanaman Hias Vegetatif
Selain disebut sebagai bibit tanaman hias yang unggul, Anda akan memperoleh beragam kelebihan karena melakukan proses budidaya vegetatif, di antaranya:
- Masa tanam relatif pendek sehingga cepat berproses pada tahap lanjutan
- Tanaman cepat bereproduksi sehingga menghasilkan bunga yang cantik dan berbuah
- Teknik vegetatif juga aman dilakukan pada tanaman yang tidak memiliki biji
- Memiliki sifat dan keunggulan yang dinggap lebih baik dari indukannya
- Memiliki akar yang dangkal sehingga cocok ditanam pada tanah yang dangkal
Meskipun memiliki beragam keunggulan, akan tetapi perkembangbiakan tanaman hias secara vegetatif juga memiliki kekurangan. Sehingga Anda bisa mengantisipasinya dengan segera, di antaranya
- Tidak memiliki akar tunggang sehingga akar menjadi kurang kuat
- Mewarisi juga beragam sifat jelek yang diberikan dari indukannya
- Harga bibit vegetatif cenderung lebih mahal
- Membutuhkan kesabaran karena memakan waktu proses yang cukup lama
- Sulitnya mendapatkan tanaman yang banyak dari satu tanaman hias indukannya
Ciri-Ciri Tanaman Hias Vegetatif
Proses perkembangbiakan vegetatif memiliki karakter atau cirir-cirinya tersendiri, di antaranya:
- Memerlukan tanaman indukan minimal 1 buah
- Tidak memerlukan sel kelamin karena bersifat aseksual
- Bibit atau tanaman baru berasal dari bagian tubuh indukan utama
- Menghasilkan tanaman atau bibit yang serupa atau lebih baik dari induk utama
Teknik Membuat Tanaman Hias Vegetatif
Terdapat beragam cara supaya Anda bisa memiliki bibit unggul dengan cara vegetatif. Bahkan teknik perkembangbiakan ini dinilai dapat diaplikasikan pada hampir seluruh tanaman hias. Yakni terdiri dari teknik cangkok, stek, kultur jaringan, grafting dan tunas. Teknik vegetatif tersebut bisa disesuaikan dengan karakteristik seperti jenis dan ukuran tanaman hias yang akan Anda tanam.
1. Vegetatif dengan Cangkok
Kegiatan memperbanyak tanaman hias dengan mencangkok adalah pilihan yang tepat. Hal ini mampu meminimalisir kegagalan produksi bibit. Cara yang harus dilakukan adalah menumbuhkan akar sebelum pada akhirnya harus dipotong dari batang induknya. Beberapa jenis tanaman hias yang bisa dicangkok adalah Bungur, Melati putih, Asoka dan Bougenville.
- Kelebihan cangkok
- Sifat tanaman baru persis seperti induk tanaman
- Waktu cangkok terbilang singkat
- Kekurangan cangkok
- Tidak bisa diproduksi dalam jumlah masal
- Memiliki akar pendek karena tidak tersedia akar tunggang
- Harus ditanam pada tanah yang mengandung air cukup tinggi untuk penyerapan
2. Vegetatif dengan Stek
Perkembangbiakan tanaman hias menggunakan teknik stek bisa dilakukan dengan mengambil bagian akar, batang dan daun. Teknik stek sering dipilih karena bibit yang dihasilkan cukup banyak dan bahan pembuatan tidak terlalu banyak. Beberapa jenis tanaman hias hasil stek seperti Bougenville, Rosemary dan Vinca.
- Kelebihan stek
- Tidak bergantung pada musim
- Tanaman yang stek memiliki umur yang sama seperti indukannya
- Memiliki kesamaan dalam sifat dan karakter tanaman dari indukan
- Dapat memperbanyak tanaman secara terus menerus
- Kekurangan stek
- Harus memiliki pohon induk berkualitas
- Harga beli lebih jauh lebih mahal dibanding bibit tanaman dari biji
- Akar yang dihasilkan lebih lemah daripada bibit tanaman dari biji karena tidak ada akar tunggang
3. Vegetatif dengan Kultur Jaringan
Teknik kultur jaringan menjadi salah satu cara untuk membudidayakan tanaman dengan cara memperbanyak jumlah mikro tanaman. Kegiatan ini diproses menggunakan cara In Vitro sehingga menjadi tanaman sempurna dalam jumlah sangat banyak. Proses vegetatif ini berlangsung dengan cara tumbuhan tersebut membelah diri sebagai cara untuk beradaptasi di tempat baru.
Kultur jaringan menjadi cara perkembangbiakan paling efektif, karena berlaku pada beragam jenis tumbuhan. Selain itu jaringan tanaman hias yang berada pada jumlah sedikit pun bisa menghasilkan ribuan tanaman baru secara terus menerus.
Teknik vegetatif ini seringkali digunakan oleh perusahaan tanaman yang diproduksi secara masal. Sehingga kegiatan komersial bisa berlangsung secara rutin. Tanaman yang bisa dipilih sebagai tumbuhan vegetatif kultur jaringan di antaranya anggrek, rose, mawar, krisan dan tanaman hias lainnya terutama bunga potong.
- Kelebihan kultur jaringan
- Ketersediaan bibit tidak bergantung pada musim berbunga
- Bibit bisa diproduksi dalam jumlah yang banyak dan cepat
- Menghasilkan bibit yang seragam tergantung pada indukan
- Indukan yang sehat akan menghasilkan bibit yang lebih sehat
- Proses produksi bibit juga bebas hama dan penyakit
- Kekurangan kultur jarngan
- Dibutuhkan biaya yang besar untuk melakukan pembibitan
- Perlu dilakukan oleh ahli profesional
- Memerlukan teknik yang tepat agar tanaman bisa beradaptasi dengan lingkungan
4. Vegetatif dengan Grafting
Kegiatan vegetatif buatan dengan cara grafting atau sambung merupakan proses yang menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman sejenis. Memiliki tujuan untuk menyatukan 2 keunggulan yang berasal dari masing-masing batang.
Misalnya batang pertama memiliki keunggulan akar yang kuat. Sementara batang kedua memiliki bunga yang indah namun akar yang tidak cukup kuat. Dengan demikian kegiatan grafting pada tumbuhan adalah saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Tanaman hias vegetatif yang diperoleh dari hasil grafting adalah Soka, Bougenville, Kembang sepatu dan Beringin aneka bentuk.
- Kelebihan grafting
- Sifat klon menjadi kekal pada tanaman yang tidak bisa dilakukan grafting sebelumnya
- Memperoleh tanaman hias yang lebih kuat
- Mampu memperbaiki tanaman sehingga dapat tumbuh sesuai dengan harapan
- Kekurangan Grafting
Akan timbulnya gagal grafting akibat ketidakcocokan formulasi kimia di antara kedua batang. Sehingga tingkat keberhasilan memperoleh tanaman baru juga jadi lebih rendah.
5. Vegetatif dengan Tunas
Tunas merupakan tanaman atau bibit baru yang dihasilkan secara alami oleh setiap tanaman. Biasanya bukan berasal dari biji yang jatuh kemudian bertunas, namun berasal dari bagian tanaman dan akar indukannya sendiri. Sehingga seringkali Anda akan menemukan tanaman induk berdekatan dengan tunas baru.
Secara alami proses bertunas ini tidak bisa dikendalikan, kecuali dengan cara menghilangkan bakal tunas sebelum tumbuh. Tunas yang dibiarkan tumbuh hingga beragam ukuran akan membuat populasi tunas menjadi padat. Sehingga memindahkan tunas berumur cukup adalah cara paling efektif, supaya Anda memiliki tanaman baru dan memperbanyak populasi dengan cara yang baik.
Banyak jenis tanaman hias yang menghasilkan tunas seperti Bromelia, Lidah buaya, Lidah mertua dan Amarilis. Sehingga Anda bisa ambil tunas baru apabila menginginkan tanaman hias tersebut tumbuh tanpa tunas. Apalagi tunas baru dianggap dapat mengganggu pertumbuhan pohon utama.
Cara Merawat Tanaman Hias Vegetatif
Sama halnya dengan tanaman hias generatif, tanaman hasil vegetatif pun memerlukan beberapa perawatan tertentu. Supaya tumbuhan yang Anda tanam memiliki kualitas prima dan memiliki umur panjang. Beragam perawatan yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
1. Memilih Tanaman
Sebelum Anda berniat untuk memiliki koleksi tanaman hias maka sebaiknya tentukan terlebih dahulu jenis tanaman hias yang hendak dipilih. Misalnya pilih tanaman Variegata jika menyukai tanaman tanpa bunga. Kemudian pilih tanaman berbunga yang indah jika Anda berniat memiliki tanaman dengan bunga.
2. Memilih Media Tanam
Langkah selanjutnya adalah memilih media tanam yang sesuai dengan tanaman hias vegetatif. Agar tanaman mampu beradaptasi dengan lingkungan dan tidak mudah mati. Gunakan pot sebagai tempat menyimpan beragam media tanam mulai dari tanah, sekam, kompos, pakis atau pupuk kandang.
3. Memberi Pupuk
Pupuk berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada tanaman hias Anda. Setidaknya gunakan 2 jenis pupuk agar tanaman tetap sehat dan tumbuh dengan normal. Pertama adalah pupuk utama, biasanya memilih menggunakan pupuk organik dan dicampurkan dengan tanah. Kemudian pupuk tambahan berupa pupuk kimia dengan mengawasi jumlah dosis dan petunjuk penggunaannya.
4. Menyiram Tanaman
Penyiraman yang Anda lakukan secara teratur dapat menjaga kelembaban di dalam media tanam sehingga tanaman hias bisa tumbuh dengan baik. Akan tetapi jangan sampai Anda menyiram tanaman secara berlebihan, agar tidak mudah mati atau membusuk akibat tergenang air.
5. Membersihkan Tanaman
Selain memberikan pupuk dan disiram secara teratur, Anda juga perlu membersihkan tanaman dari beragam kotoran. Mulai dari daun yang sudah menguning, tangkai yang mati dan membersihkan tunas baru.
Rekomendasi Tanaman Hias Vegetatif untuk Ditanam oleh Pemula
Terdapat istilah jika tidak pernah mencoba maka tidak akan tahu seperti apa. Hal ini pula yang senada dengan kegiatan gardening bagi pemula. Meskipun Anda belum menjadi seorang kolektor atau ahli tanaman. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk memiliki tanaman hias baik di dalam rumah atau di taman mini pekarangan.
Setiap tanaman hias bisa diperoleh dengan beragam cara, misalnya menanam biji bunga atau menanam bibit hasil kultur jaringan. Kali ini Anda akan mengetahui beberapa rekomendasi tanaman hias vegetatif baik secara alami maupun buatan. Sehingga Anda bisa memiliki salah satu koleksi cantik tanaman vegetatif. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
1. Kaktus
Tanaman yang dapat bertahan hidup di area kering ini bisa dikembangbiakan menggunakan teknik Grafting. Sehingga bisa memperoleh bibit yang unggul dengan perawatan minimum melalui pot. Dengan demikian apabila Anda sudah memiliki bibit kaktus, maka kini saatnya untuk menanam dan merawatnya. Perhatikan langkah-langkah perawatan kaktus berikut!
- Siapkan pot dengan ukuran yang Anda inginkan
- Masukkan komposisi kerikil pada dasar pot
- Lanjutkan dengan menambah tanah, pasir kasar dan serbuk arang
- Tambahkan pula tepung tulang dan serbuk kapur untuk mendorong pertumbuhan kaktus
- Siram kaktus 2 hingga 3 minggu sekali di pagi hari dengan campuran air hangat
- Beri pupuk sebagai nutrisi tambahan setahun sekali terutama menjelang musim hujan
- Simpan di area yang teduh dan mendapatkan sinar matahari yang cukup
2. Bougenville
Bunga kertas atau Bougenville adalah salah satu jenis bunga yang bisa dikembangkan dengan teknik vegetatif. Sehingga Anda bisa memeliharanya di dalam pot sedang hingga tanaman berbunga. Bougenville berasal dari Amerika Serikat kemudian menyebar ke wilayah-wilayah tropis, salah satunya seperti Indonesia.
Kemudahan merawat bunga satu ini memang cocok bagi pemula seperti Anda. Karena Anda bisa mendapatkan bunga indah dengan melakukan perawatan tepat. Perhatikan lengkah-langkah menanam Bougenville berikut ini!
- Anda bisa memperoleh bibit tanaman dengan cara stek batang
- Tanam bibit pada media tanam dengan nutrisi yang cukup
- Siram secara teratur batang pohon supaya akar baru dapat segera tumbuh
- Letakkan tanaman Bougenville pada area dengan panas matahari yang cukup setidaknya hingga 70%
- Beri pupuk secukupnya agar batang dan bunga tumbuh dengan sehat
- Bougenville bisa tumbuh dengan ukuran yang besar maka lakukan pemangkasan batang secara teratur
3. Lavender
Rekomendasi tanaman bagi pemula lainnya adalah lavender yang khas dengan wangi harum dan mudah untuk dirawat. Tanaman ini termasuk ke dalam jenis rumput-rumputan dengan lebih dari 25 spesies yang berbeda di seluruh dunia. Perhatikan langkah-langkah perawatan tanaman hias Lavender berikut ini!
- Lavender bisa Anda tanam dengan biji yang dijual bebas di toko tanaman
- Media tanam yang bisa Anda gunakan berasal dari komposisi tanah, kompos, pasir dan kerikil putih
- Siapkan pula tempat semai lavender dan diisi dengan media tanam yang sama menggunakan kotak semai
- Pindahkan bibit ke media tanam utama setelah tingginya mencapai 15cm
- Siram dengan air secukupnya dan hindari air tergenang di dalam pot
- Pangkas cabang yang tidak beraturan dan rutin setidaknya satu tahun sekali
4. Lidah Mertua
Sensevieria atau orang Indonesia lebih mengenal dengan istilah lidah mertua. Tanaman ini masih memiliki kekerabatan dengan Sekulen dengan khasiat yang baik selain menjadi tanaman hias. Lidah mertua bisa menyerap udara kotor dan menetralisir udara di sekitarnya. Sehingga tanaman satu ini bisa menjadi pembersih udara yang manjur.
Perhatikan langkah-langkah perawatan tanaman hias Lidah mertua berikut ini!
- Siapkan media tanam berupa pakis, sekam bakar dan pasir ke dalam pot
- Letakkan tanaman pada area yang cukup disinari oleh matahari
- Lakukan penjemuran rutin setidaknya 1 kali seminggu untuk mempertahankan pola atau Variegata
- Lakukan penyiraman yang cukup yaitu 1 hingga 2 kali dalam seminggu
- Tambahkan pupuk dengan kandungan slow release untuk menjaga kesuburan tanaman
- Lakukan perawatan seperti pemangkasan batang robek atau tunas yang tidak diperlukan
5. Lily Paris
Tanaman Lily Paris merupakan salah satu jenis tanaman dengan daun yang mudah untuk dirawat para pemula gardening. Kemudian cocok diletakkan di dalam ruangan dengan cahaya matahari yang cukup. Tanama ini bisa dikembangbiakkan dari vegetatif alami berbentuk tunas dari indukan. Daripada penasaran, perhatikan langkah-langkah perawatan tanaman hias Lily Paris berikut ini!
- Siapkan pot dengan ukuran sesuai keinginan Anda
- Siapkan media tanam dengan komposisi terdiri dari tanah dan kompos
- Isi pot dengan media tanam menggunakan perbandingan sebanyak 1:1
- Siram tanaman secukupnya di pagi hari dan jangan berlebihan agar tanaman tidak membusuk
- Periksa secara berkala pada helai daun yang mengering
- Beri pupuk untuk menambah nutrisi setiap 3 hingga 4 minggu sekali
Setelah mengetahui teknik vegetatif dan rekomendasi tumbuhan yang bisa dipelihara para pemula. Maka kini saatnya bagi Anda untuk memulai dan memilih tanaman yang pas untuk dipelihara baik di dalam ruangan atau di pekarangan. Karena tidak menutup kemungkinan tanaman hias vegetatif yang dipilih memiliki kandungan dan manfaat yang baik bagi kesehatan Anda setiap hari.
Tanaman Hias Vegetatif (Raup Untung Milyaran)