Letak Geografis Indonesia – Indonesia merupakan negara yang mempunyai letak strategis karena diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Hindia. Pastinya hal itu memberi keuntungan tersendiri bagi Indonesia di berbagai bidang seperti demografi, sosial, hubungan internasional, dan ekonomi. Indonesia dikenal dengan negara yang mempunyai banyak kepulauan dan lautan. Seringkali disebut sebaagai negara maritim pula karena memang lautannya yang begitu luas. Kepulauan yang ada di Indonesia sekitar 17.000 buah pulau.
Berikut ini penjelasan lengkap seputar letak geografis Indonesia. Mulai dari Pengertian letak geografis Indonesia, pengaruh letak geografis Indonesia terhadap perekonomian, pengaruh letak geografis Indonesia terhadap cuaca dan iklim, pengaruh letak geografis Indonesia terhadap persebaran flora dan fauna, pengaruh letak geografis Indonesia terhadap ketahanan nasional, dll.
DAFTAR ISI
Pengertian Letak Geografis Indonesia
Letak geografis merupakan posisi suatu tempat atau negara yang dilihat dari permukaan bumi. Letak geografis setiap negara pastinya berbeda-beda termasuk Indonesia karena tergantung pada luas dan posisi negara termasuk Indonesia. Luas wilayah Indonesia terdiri dari 1.922.570 km2 berupa daratan dan 3.257.483 km2 berupa perairan. Sementara itu Indonesia memiliki batas-batas wilayah diantaranya adalah:
- Bagian Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Papua Nugini. Wilayah Indonesia yang menjadi perbatasan pastinya adalah propinsi Papua Timur.
- Bagian Barat berbatasan dengan Samudra Hindia
- Bagian Utara berbatasan dengan Samudra Pasifik, Selat Malaka, Laut Andaman, Laut Cina, dan Malaysia Timur. Wilayah daratan Indonesia yang menjadi perbatasan adalah Kalimatan Timur dan Kalimantan Barat karena berdampingan denga Malaysia Timur.
- Bagian Selatan berbatasan dengan Benua Australia, Laut Timor Timur, Samudera Hindia dan Laut Arafura.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Perekonomian
Letak geografis yang demikian strategis memberi keuntungan tersendiri di bidang perekonomian Indonesia. Hubungan antar negara terjalin bukan hanya karena kesamaan wilayah saja namun juga untuk kebutuhan perekonomian antar negara. Indonesia memiliki wilayah lautan yang luas serta letaknya yang strategis, dimana laut menjadi jalur perdagangan. Kapal menjadi salah satu transportasi untuk mengangkut barang dagangan dari dan/ ke luar negera.
Hal itu sudah terjadi sejak lama bahkan pada masa kerajaan dan kolonial di Indonesia. Ternyata banyak bangsa luar yang mengetahui potensi Indonesia sejak lama. Hal itu harusnya bisa menjadi pembelajaran bagi kita agar bisa lebih pandai mencari potensi kemajuan perekonomian Indonesia. Lautnya Indonesia terdapat kekayaan alam yang terkandung di dalamnya seperti ikan yang beraneka ragam, terumbu karang, dan rumput laut yang melimpah.
Hal itu bisa menjadi aset negara dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mencari perekonomian. Para nelayan bisa melaut mencari ikan dengan bebas di perairan laut Indonesia. Posisi geografis Indonesia yang strategis tidak lantas membuat Indonesia aman dari penyimpangan ataupun kejahatan seperti perompak dan penyelundupan.
Banyak sekali kapal yang berlayar dan melewati lautan Indonesia dengan membawa barang dagangan sehingga menjadi ladang uang bagi para perompak. Sementara itu juga menjadi daerah yang rawan dengan penyelundupan dan sebagainya.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Cuaca dan Iklim
Letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap kondisi alam seperti iklim dan cuaca. Sebagai negara kepualauan, angin di Indonesia banyak berasal dari angin laut. Hal itu menyebabkan Indonesia mempunyai dua musim yaitu kemarau dan hujan. Karena Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia di belahan utara dan Australia di belahan selatan sehingga mengakibatkan perbedaan tekanan udara yang berada di kedua benua tersebut. Akibatnya
Indonesia mengalami angin muson, dimana angin ini terjadi setiap enam bulan sekali yang berganti arah. Jadi, di Indonesia ada dua angin muson yaitu muson timur dan muson barat. Angin muson timur terjadi mulai bulan April hingga September, dimana posisi semu matahari berada di belahan bumi utara.
Hal itu mengakibatkan tekanan udara di Asia menjadi rendah atau dingin dan tekanan udara di Australia tinggi atau panas. Angin muson timur ini bertiup dari Australia ke Asia yang melewati gurun Australia yang luas dan kering. Sehingga di Indonesia terjadi musim kemarau saat angin muson timur. Angin muson barat berhembus mulai bulan Oktober sampai Maret, dimana posisi semu matahari berada di belahan bumi bagian selatan.
Hal itu menyebabkan matahari menyinari benua Australia lebih banyak dibanding di Asia. Tekanan udara di Benua Australia menjadi rendah dan tekanan udara di Asia menjadi tinggi. Angin muson barat bertiup dari Asia menuju Australia melewati samudra Pasifik yang membawa banyak uap air. Hal itu menyebabkan Indonesia terjadi musim hujan pada saat angin muson barat.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Penduduk Indonesia
Indonesia mempunyai banyak suku bangsa yang tersebar di seluruh daerah. Begitu pula kebudayaan masing-masing suku bangsa juga berbeda-beda. Keragaman suku tersebut pastinya menjadi salah satu kekayaan negara yang tidak ternilai. Begitu pula karakteristik penduduk Indonesia juga berbeda-beda pada setiap daerah.
Mereka yang berada di wilayah Indonesia Barat seperti Sumatera menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa Melayu karena memang letaknya yang dekat dengan negeri Malaysia. Warna kulit juga menjadi ciri mencolok seperti hanya mereka yang berada di wilayah Indonesia Timur mempunyai warna kulit yang gelap sebagaimana orang Nusa Tenggara dan Papua. Mereka semua juga mempunyai watak atau karakteristik yang berbeda-beda.
Meskipun demikian, hal itu tetap menjadi alat pemersatu bangsa dan negara Indonesia Karena Indonesia merupakan wilayah yang cukup terbuka untuk orang asing baik untuk berdagang maupun yang lainnya membuat beberapa masyarakat Indonesia terpengaruh dengan kebudayaan luar.
Meskipun demikian mereka tetap mempertahankan kebudayaan asal dan sedikit menyerap kebudayaan asing. Setiap wilayah di Indonesia terdapat penduduk dengan berebagai ciri khas, khsusunya berdasarkan ras atau warna kulit. Berikut adalah ciri-cirinya:
- Kelompok ras Negroid merupakan orang Semang di Semenanjug Malaka dan orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
- Kelompok ras Austronesia-Melanesoid merupakan orang yang mendiami wilayah Indonesia bagian Timur yaitu Papua, Pulau Aru, dan Pulau Kai. Kelompok ras ini mempunyai ciri fisik yang sama dengan penduduk Papua Nugini karena memang satu daratan dan posisinya yang sama.
- Kelompok ras Weddoid yang meliputi orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepualauan Mentawai.
- Kelompok ras Mongoloid yang dibedakan menjadi dua golongan yaitu Ras Proto Melayu (Melayu Tua) yang meliputi Suku Batak, Toraja, serta dayak dan Ras Deutro Melayu (Melayu Muda) meliputi Suku Bugis, Madura, Bali, dan Jawa.
Demikian pengelompokan manusia Indonesia ini sebenarnya tidak lepas dari lokasi wilayah. Adanya perbedaan dan percampuran ras yang ada di Indonesia sudah berlangsung lama sejak dulu. Mengingat Indonesia sejak dulu menjadi jalur pelayaran dan perdagangan hingga tempat singgah orang asing, bahkan ada pula yang menetap. Sehingga mengakibatkaan adanya percampuran antar ras baik dari luar maupun dalam wilayah Indonesia.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Persebaran Flora
Indonesia merupakan daerah tropis yang mempunyai curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan suburnya berbagai jenis flora. Oleh sebab itu di Indonesia terdapat banyak sekali hutan belukar. Di sana hidup beragam jenis tanaman baik bunga, buah, dan tumbuhan lainnya. Karakteristik flora yang ada di Indonesia juga didasarkan pada pembagian wilayah Indonesia yaitu diantaranya adalah
1. Flora di Wilayah Indonesia Barat
Jenis flora yang berada di wilayah Indonesia Barat disebut sebagai flora Asiatis karena memang mempunyai kemiripan dengan flora yang ada di negara Asia lainnya. Mayoritas flora ini merupakan tumbuhan hutan hujan tropis yang sangat lebat. Adapun ciri-cirinya adalah mempunyai jenis kayu yang berharga seperti Pohon Jati, Pohon Mahoni, dan Pohon Meranti.
Pohon tersebut mempunyai nilai guna yang tinggi untuk kebutuhan penduduk seperti untuk bahan bangunan atau rumah dan lain sebagianya. Daun flora ini juga selalu hijau sepanjang tahun meskipun pada musim kemarau. Selain itu pohon yang tumbuh bersifat heterogen dalam sebuah hutan.
Pohon yang beragam tersebut hidup berdampingan dan tumbuh dengan baik di sana. Flora di wilayah Indonesia Barat ada yaang bersifat endemik seperti bunga Rafflesia Arnoldi yang hanya ada di Bengkulu sebagaimana pertama kali ditemukan oleh Raffles tahun 1818.
2. Flora di Wilayah Indonesia Timur
Flora yang berada di wilayah ini sering disebut sebagai tipe Australis karena mendapat pengaruh dari Australia. Flora jenis ini banyak tersebar di Papua dan Maluku dengan karakteristik tertentu. Adapun ciri-ciri flora Australis adalah mempunyai daun yang pararel atau mempunyai pembuluh darah yang banyak seperti tumbuhan yang ada di Maluku. Selain itu juga memiliki daun yang panjang tumbuhan Matoa yang hanya ada di Papua.
3. Flora di Wilayah Indonesia Tengah
Flora yang berada di wilayah Indonesia Tengah sering disebut dengan tipe peralihan karena memang sedikit terpengaruh dengan tipe Asiatis dan Australis. Flora ini tersebar di Sulawesi dan Nusa Tenggara. Adapun ciri-cirinya adalah tumbuhannya yang berukuran kecil, begitu pula dengan daunnya yang kecil dan pendek seperti Cengkeh, Lontar, Cempaka Hutan Kasar, dan Anggrek Serat. Sebagian tumbuhan di sana bermanfaat sebagai obat herbal yang hanya tumbuh di Indonesia saja, tidak di negara lain baik di Asia maupun Australia.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Persebaran Fauna
Selain itu juga membuat Indonesia mempunyai beragam jenis fauna yang tersebar di seluruh wilayah. Seperti yang telah diklarifikasikan oleh Alfred Ressel Wallace yang membagi jenis fauna di Indonesia menjadi 3 kelompok, dimana ini sering disebut dengan klarifikasi garis Wallace. Bagian barat merupakan tempat jenis fauna yang berasal dari Asia, bagian Timur merupakan tempat fauna yang berasal dari Australia, dan bagian tengah merupakan tempat fauna yang berasal dari Asia-Australia (Peralihan). Berikut adalah ciri-ciri dan karakteristik fauna yang ada di Indonesia:
1. Fauna di wilayah Barat Indonesia
Jenis fauna yang berada di wilayah Indonesia Barat di sebut dengan Asiatis yang mempunyai kemiripan dengan fauna yang ada di negara Asia lainnya. Namun, beberapa fauna Asiatis ini hanya ada di Indonesia saja atau biasa disebut degan hewan endemik seperti orang utan. Fauna Asiatis tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Adapun ciri-ciri fauna Asiatis adalah tidak mempunyai kantung contohnya seperti badak bercula satu dan dua, macan tutul, dan sebagainya. Terdapat banyak macam kera yang banyak ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Ada beragaam jenis mamalia yang mempunyai tubuh sangat besar seperti gajah, badak, harimau dan sebagainya. Selain itu juga terdapat beragam jenis reptil seperti tapir dan trenggiling.
Terdapat jenis burung yang berwarna cerah sangat terbatas dan mereka mempunyai tubuh yang kecil namun bersuara merdu seperti Jalak Bali dan mempunyai jenis ikan air tawar.
2. Fauna di wilayah Timur Indonesia
Fauna di wilayah Tengah Indonesia Timur sering disebut dengan tipe hewan Australis sebagaimana mempunyai karakter yang hampir sama dengan fauna di Austraia. Fauna Austalis tersebar di wilayah Papua, dan Kepualuan Maluku. Beberapa ciri-ciri hewannya adalah mamalia mempunyai tubuh yang lebih kecil seperti Kanguru. Terdapat banyak jenis burung yang berwarna cerah dan beragam seperti Burung Nuri, Kasuari, Cenderawasih.
Sebagian besar burung yang ada di wilayah Indonesia Timur ini dilindungi karena memang keberadaannya cukup terbatas dan hampir punah. Wiayah Indonesia Timur tidak ditemukan kera di hutan-hutannya sebagaimana yang ada di Sumatera maupun Kalimantan.
Sebab di sana sudah didominasi dengan beragam jenis burung. Selain itu juga mempunyai banyak hewan berkantung seperti Kanguru Pohon yang ada di Papua dan Maluku. Namun, jenis Kanguru ini tidak sama dengan Kanguru Australia yang sering dijadikan sebagai maskot negara tersebut. Bedanya Kanguru Pohon mempunyai badan yang cukup kecil dan lebih denang hidup di pohon-pohon.
Untuk fauna laut wilayah Indonesia Timur tidak banyak terdapat ikan tawar. Selain itu juga banyak terdapat fauna yang bertanduk seperti rusa dan sebagainya.
3. Fauna di Wilayah Indonesia Tengah
Jenis fauna di wilayah Indonesia tengah merupakan hasil perpaduan karakteristik hewan Asiatis-Australis atau peralihan. Fauna peralihan ini hanya ada di Indonesia dan tidak ada di negara lain di Asia maupun Australia atau sering disebut dengan hewan endemik. Fauna ini tersebar di Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Adapun ciri-cirinya adalah bersifat endemik atau hanya ada di satu wilayah saja seperti Komodo yang hanya ada di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Hewan ini telah ada di Indonesia sangat lama dan sering dikatakan sebagai bintang purba. Hewan ini dilindungi oleh pemerintah karena memang cukup langka dan menjadi destinasi wisata di Pulau Komodo.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Ketahanan Nasional
Meskipun strategis, posisi Indonesia secara geografis tidak menjamin ketanahan dan keamanan negara. Oleh sebab itu Indonesia mempunyai konsep ketahanan nasional untuk menjaga keamanan dan ketahanan wilayah serta penduduk yang ada di dalamnya. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia tergolong negara yang dikelilingi oleh lautan. Lautan tersebut bisa menjadi akses dan juga perbatasan dengan negara lain yang berada di dekat Indonesia.
Oleh sebab itu di laut maupun darat terdapat garis perbatasan yang menjadi suatu penanda. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia mempunyai konsep geopolitik yang terinspirasi karena letak geografis Indonesia yang cukup strategis. Geopolitik merupakan kebijakan suatu negara untuk memperhitungkan posisi geografis agar tetap utuh dan berdaulat.
Untuk pelaksanaan dari geopolitik adalah geostrategi yaitu bagaimana negara dan bangsa memanfaatkan letak geografis Indonesia dengan maksimal dan baik untuk kepentingan bangsa dan negara pula. Mengingat banyak sekali kekayaan alam yang terkandung di wilayah Indonesia harus dimanfaatkan sebaiknya untuk keperluan bangsa dan negara. Meskipun demikian juga tetap memperhatikan akibat dan pengaruh adanya penggunaan sumber daya alam tersebut di masa mendatang.
Pengertian letak geografis Indonesia, pengaruh letak geografis Indonesia terhadap perekonomian, pengaruh letak geografis Indonesia terhadap cuaca dan iklim, pengaruh letak geografis Indonesia terhadap persebaran flora dan fauna, pengaruh letak geografis Indonesia terhadap ketahanan nasional, dll.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih