Usaha Percetakan – Bisnis dibidang percetakan memang tak banyak dibicarakan oleh orang-orang. Tak banyak yang berani menjalani bisnis ini, terutama karena minimnya modal dan kemampuan. Ada banyak orang yang beranggapan bahwa usaha percetakan pasti membutuhkan modal yang sangat besar.
Anggapan ini tidak sepenuhnya keliru. Karena percetakan digital dan offset pasti membutuhkan alat yang tidak murah. Tapi jika Anda punya modal, tak ada salahnya terjun ke dalam bisnis ini. Mengapa? Karena semakin hari ada semakin banyak orang yang membutuhkan jasa percetakan.
DAFTAR ISI
Mengenal Perbedaan Jenis Bisnis Percetakan
Masyarakat awam pasti mengira bisnis percetakan itu hanya ada 1 jenis. Padahal ternyata ada 5 jenis usaha percetakan yang tentunya membutuhkan alat dan modal yang berbeda. Apa saja jenis bisnis percetakan ini?
1. Digital Printing
Bisnis digital printing ini hampir selalu ada di setiap wilayah, baik kota kecil sekalipun. Bisnis ini biasanya melayani jasa pembuatan mug, stiker mobil, spanduk, umbul-umbul, atau buku. Kelebihannya, orang bisa memesan dalam jumlah kecil, bahkan satuan.
2. Offset Printing
Kalau ingin menerima pesanan khusus dalam jumlah besar maka Anda bisa mengerjakan bisnis offset printing. Percetakan offset menggunakan mesin yang berbeda dari digital printing. Mesinnya bisa digunakan untuk media dari bahan baku kertas.
Offset printing biasa melayani pesanan amplop, kop surat, majalah, buku, brosur, pamflet, dan juga produk berbahan dasar kertas lainnya. Bisnis ini juga melayani percetakan paper bag atau kardus kue untuk usaha. Biasanya konsumen bisnis ini adalah para wirausahawan.
3. Rotogravure
Istilah percetakan satu ini memang cukup awam di telinga. Rotogravure sebenarnya adalah jenis teknik cetak dalam jumlah besar dengan mesin khusus. Media cetaknya adalah plastik. Contohnya adalah kemasan gula, mie, minyak goreng, dan kemasan produk lainnya.
4. Cetak Sablon
Cetak sablon dilakukan secara manual di atas screen dengan tinta khusus,. Media sablon bisa berupa plastik, kain, dan juga kertas. Pengusaha sablon bisa menerima orderan dalam jumlah kecil (ada batas minimal order) hingga pesanan dalam jumlah sangat banyak.
Kini seiring dengan kemajuan teknologi, ada juga jasa percetakan sablon digital. Jasa ini menggunakan mesin printer sablon yang bisa mencetak berbagai macam warna pada media kain. Bahkan printer sablon juga bisa mencetak gambar 3D di atas kain.
5. Flexo
Teknik flexo adalah istilah dalam dunia percetakan untuk mencetak pada media berbentuk roll. Contohnya adalah percetakan koran, kemasan makanan, kardus, atau stiker. Kelebihan usaha di bidang percetakan flexo adalah tinta yang lebih murah dan hemat bahan baku.
Usaha Percetakan Apa yang Cocok untuk Anda?
Lima jenis percetakan di atas tentunya membutuhkan modal yang berbeda-beda. Semakin canggih teknologi alat cetak yang digunakan, maka modal yang dibutuhkan juga semakin besar. Bahkan Anda bisa saja mengeluarkan uang ratusan juta rupiah.
Tapi bisnis percetakan yang punya banyak segmen ini tetap bisa dilakukan oleh masyarakat yang memiliki modal terbatas. Bagaimana caranya? Pilihlah jenis bisnis percetakan sesuai dengan ketersediaan modal. Masalah kemampuan, Anda bisa ikut pelatihan singkat di berbagai lembaga.
Anda bisa menjalankan usaha di bidang percetakan sederhana hanya dari rumah. Tentunya Anda harus memilih membuka jasa percetakan ringan seperti kartu nama atau undangan. Percetakan sederhana ini hanya membutuhkan modal berupa komputer, printer warna, dan juga kertas.
Selain itu, Anda juga bisa menjalankan jasa cetak sablon dari rumah. Sablon manual membutuhkan modal yang sangat terjangkau. Harga tinta untuk sablon kain juga cukup murah. Yang Anda butuhkan hanya kesabaran dan kemampuan sablon yang bisa dipelajari secara otodidak.
Bagaimana Memulai Bisnis Percetakan Rumahan?
Percetakan rumahan bisa mendatangkan keuntungan yang besar jika Anda telaten menjalaninya. Tapi bukan berarti Anda bisa menjalankan usaha ini tanpa strategi yang tepat. Nah, apa saja strategi untuk memulai bisnis percetakan rumahan ini?
1. Tentukan Jenis Usaha
Ada beberapa jenis percetakan dengan kebutuhan alat yang berbeda. Untuk usaha rumahan, mulailah dari jasa cetak sederhana. Buka jasa cetak foto, undangan, kartu nama, dokumen, dan lain sebagainya. Alatnya cukup sederhana yaitu komputer, printer, dan juga kertas.
Jangan buru-buru ingin mendirikan jasa cetak offset atau digital printing. Karena 2 jenis percetakan ini membutuhkan modal yang sangat besar. Usaha ini juga tidak bisa dilakukan di rumah dengan ukuran sempit. Karena mesin cetaknya harus ditempatkan di ruangan khusus.
2. Pilih Alat yang Tepat
Jika Anda sudah memutuskan akan menjalani usaha percetakan yang mana, maka sekarang saatnya mempertimbangkan jenis alatnya. Misalnya jika Anda memutuskan membuka jasa cetak undangan, maka Anda butuh printer yang berkualitas.
Sebaiknya beli printer dengan harga lebih mahal sedikit. Printer dengan kualitas bagus biasanya tidak mudah rusak dan tintanya tidak bocor. Printer bagus juga bisa menghasilkan cetakan pada kertas yang lebih rapi, tajam, dan tidak blur.
3. Tentukan Harga Jual
Meskipun modal untuk menjalankan usaha cetak rumahan ini terbilang sangat sederhana. Tapi Anda mengandalkan alat untuk bekerja. Jadi usahakan untuk memasukkan biaya resiko kerusakan alat pada produk yang dijual. Tapi jangan sampai Anda mematok harga terlalu tinggi.
Sebaiknya lakukan riset pasar dulu. Cari tahu berapa harga jual dari percetakan lain di wilayah Anda. Jangan sampai Anda justru menjual dengan harga terlalu murah. Anda akan dianggap merusak harga pasar dan menimbulkan persaingan tidak sehat.
Simulasi Modal untuk Membuka Usaha Percetakan
Misalnya Anda akan membuka jasa percetakan undangan dan kartu nama. Maka Anda bisa menyusun rencana anggaran modal sederhana sebagai berikut:
- – Seperangkat komputer atau laptop: Rp 3.500.000,00.
- – Printer warna: Rp 1.500.000,00.
- – Satu set blanko undangan: Rp 1.000.000,00.
- – Tinta printer: Rp 150.000,00
- – Plastik pembungkus undangan: Rp 250.000,00
- – Meja kerja: Rp 500.000,00
- – Etalase: Rp 1.000.000,00
Jumlah Modal Rp 7.400.000,00
Dengan modal sekitar 7 jutaan tersebut, Anda bisa mendapatkan keuntungan sebagai berikut:
- Harga jual undangan jadi + plastik pembungkus (2x modal): Rp 5.000.000,00.
- Biaya listrik bulanan: Rp 200.000,00
- Biaya tinta printer: Rp 150.000,00
Perkiraan keuntungan bersih: Rp 2.150.000,00
Jika Anda bisa mengumpulkan keuntungan sekitar 2 jutaan perbulan, maka modal bisa kembali dalam waktu 4 bulan saja. Tapi Anda harus pastikan menyisihkan keuntungan untuk biaya perawatan alat-alat elektronik, utamanya printer yang rawan rusak.
Anda sebaiknya melakukan pembersihan dan perawatan rutin secara berkala. Karena printer adalah alat utama untuk bisnis percetakan rumahan ini. Printer yang dirawat dengan baik tidak akan mudah rusak. Jadi Anda tidak perlu mengeluarkan biaya penggantian printer yang lumayan besar.
Kelebihan Menjalankan Bisnis Percetakan Rumahan
Hanya dengan modal yang ringan, Anda bisa menjalankan usaha percetakan undangan di rumah. Ada banyak keuntungan jika Anda memilih menjalankan usaha ini. Percetakan rumahan adalah usaha yang menjanjikan, karena:
- Mudah dijalankan dan hanya butuh kemampuan dalam bidang desain dan editing. Keahlian ini bahkan bisa Anda pelajari sendiri atau ikut lembaga kursus terdekat.
- Modal percetakan undangan sangat minim. Anda hanya butuh 3 alat utama yaitu komputer, printer, dan juga kertas.
- Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya sewa tempat.
- Dengan skill dan modal yang berkembang, Anda bisa menerima jasa cetak yang semakin beragam. Misalnya usaha cetak foto, banner, poster, kalender, dan dokumen.
- Usaha di bidang percetakan ini tidak dipengaruhi musim.
- Bisnis percetakan tergolong tidak mudah basi dan terus dibutuhkan oleh masyarakat.
- Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan besar asalkan bisa mengatur bisnis dengan baik.
Mengapa Ada Bisnis Percetakan yang Gagal?
Tidak semua bisnis percetakan bisa terus berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan. Nyatanya ada beberapa usaha percetakan yang justru terpaksa gulung tikar. Para pelaku bisnis ini tidak memiliki strategi usaha yang tepat, sehingga ia hanya menjalankan usaha seadanya saja.
Padahal persaingan dalam bisnis jasa percetakan rumahan juga lumayan ketat. Jika Anda tidak bisa berinovasi, maka Anda akan ditinggalkan oleh konsumen. Mengapa ada pelaku bisnis percetakan yang gagal?
1. Lokasi Kurang Strategis
Jasa percetakan rumahan memang bisa dibuka dimana saja. Tapi jika rumah berada di gang sempit atau sepi, maka Anda akan sukar mendapatkan pelanggan. Bahkan usaha akan terkesan kurang profesional. Target pasar Anda juga hanya terbatas pada masyarakat sekitar saja.
2. Kurang Aktif
Anda sebagai pelaku usaha kurang aktif mencari pelanggan. Anda hanya menanti pesanan percetakan yang datang kepada Anda saja. Padahal semakin aktif Anda mencari pelanggan, usaha akan semakin lancar. Sistem jemput bola juga akan membuat usaha Anda dikenali.
Bagaimana caranya jemput bola? Saat Anda pergi keluar, cobalah untuk mampir ke tempat-tempat usaha, sekolah, perusahaan, atau organisasi masyarakat. Tawarkan jasa percetakan yang Anda jalankan. Tinggalkan kartu nama dan janjikan akan memberikan harga promo.
3. Tidak Ada Promosi
Usaha jenis apapun jika tidak dipromosikan juga tidak akan bisa berkembang dengan baik. Tidak akan ada konsumen yang tahu bahwa Anda membuka usaha, padahal sebenarnya banyak yang membutuhkannya. Promosi dengan berbagai metode adalah kunci mencegah kegagalan bisnis.
Lagi pula, saat ini promosi bisa dilakukan dengan mudah dan murah. Misalnya promosikan usaha Anda melalui media sosial. Selain itu, sematkan juga nama percetakan dan nomor telefon pada setiap produk yang Anda cetak. Ini adalah bentuk promosi tidak langsung yang efektif.
4. Pelayanan Buruk
Konsumen zaman sekarang sangat mementingkan kualitas pelayanan dari para penyedia jasa percetakan. Jika mereka menemukan jasa percetakan yang memiliki pelayanan buruk, pengerjaan lama, dan kualitas jelek, pasti mereka akan berpaling.
Selain itu mereka juga bisa menyebarkan buruknya layanan ini kepada para calon konsumen lainnya. Dampaknya, usaha Anda akan memiliki reputasi buruk di tengah masyarakat. Tentunya masyarakat akan lebih memilih jasa percetakan yang bisa memberikan hasil dan layanan bagus.
Anda sebaiknya mulai mendirikan usaha percetakan kecil lebih dulu. Baru setelah berkembang, Anda bisa berekspansi menjalankan jenis percetakan dengan alat yang lebih canggih. Nah, kalau ingin referensi bisnis yang lain, Anda bisa melirik usaha mebel yang tak banyak pesaingnya.
Usaha Percetakan : Peluang serta Analisa Bisnis (Terlengkap)