Peta Jawa Barat – Jawa Barat merupakan wilayah di bagian ujung paling barat Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda. Dan menjadi batas antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Di Peta Jawa Barat Anda akan melihat kota metropolitan paling populer sekaligus menjadi ibu kota Indonesia yakni Jakarta.
Hampir seluruh masyarakat Indonesia tentu pernah mempelajari atau sekedar melihat peta Jawa Barat. Terdapat gambar sebuah pulau yang dipenuhi simbol berupa garis-garis dan titik. Garis tersebut menunjukkan perbatasan atau beberapa tempat tertentu di Jawa Barat. Sementara simbol berupa titik-titik menandakan wilayah seperti kota, gunung, atau yang lainnya.
DAFTAR ISI
Gambar Peta Jawa Barat
Peta Jawa Barat Lengkap
Anda bisa melihat bahwa Jawa Barat merupakan sebuah provinsi yang terdiri dari beberapa wilayah kota dan kabupaten. Wilayahnya didominasi dengan area dataran rendah serta pegunungan atau dataran tinggi di bagian tengah Di bagian utara Provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Laut Jawa, dan Samudera Hindia di bagian selatan.
Suhu udara di Jawa Barat umumnya segar dan sejuk karena lebih didominasi dataran tinggi. Di Jawa Barat terdapat ibu kota yang cukup terkenal dengan sejarahnya, yakni Kota Bandung. Kota-kota yang lain juga tidak kalah menarik untuk Anda ketahui informasi lengkapnya.
Bentang Alam Jawa Barat
Jawa Barat didominasi oleh wilayah pegunungan sehingga membuatnya cenderung sejuk. Bentang alam lainnya di Jawa barat juga sangat kaya seperti danau alami dan buatan, hutan, rawa, sungai. Keterangan tersebut bisa dituliskan bahwa danau terdapat 7 H, gunung sebanyak 1 K, dan 31 H, pantai sebanyak 10 H, pulau 5 H, dan sungai sebanyak 15 H.
Suhu rata-rata di Jawa Barat sekitar 90hingga 340celcius, mulai dari Puncak Gunung Pangrangi hingga Pantai Utara.Iklimnya tergolong tropis dengan curah hujan rata-rata sekitar 2000 mm per tahunnya. Di daerah pegunungan curah hujan lebih tinggi yakni 3000 hingga 5000 mm per tahun.
Jawa Barat termasuk ke dalam wilayah busur dari kepulauan gunung berapi yang masih aktif sekaligus yang tidak aktif. Rangkaian pegunungan tersebut membentang dari ujung Pulau Sumatera bagian utara hingga Pulau Sulawesi. Sebagian gunung curam di Jawa Barat memiliki ketinggian sekitar 1500 m dari permukaan laut.
Sedangkan lereng bukit Landau di bagian tengah memiliki ketinggian sekitar 1.500 m dpl. Wilayah yang sebagian besar didominasi oleh dataran tinggi ini dihuni sebanyak kurang lebih 43 juta jiwa.
Kekayaan Alam Jawa Barat
Dari sedikit penjelasan di atas, bentang alam yang lebih condong ke wilayah pegunungan membuat Jawa Barat didominasi oleh kekayaan alam berupa pegunungan. Artinya wilayah tersebut banyak dimanfaatkan untuk hasil pertanian, perkebunan atau kayu.
Jawa Barat memiliki lahan yang sangat luas dalam menghasilkan sawah irigasi yakni sekitar 380.996 ha. Total dari saluran irigasi untuk persawahan yakni sekitar 9.488.623 km. Dari lahan tersebut mampu menghasilkan kurang lebih 9 .4 ton padi. Sebagian besar terdiri dari padi sawah clan, dan padi ladang.
Hasil perkebunan di Jawa Barat, antara lain ketela pohon di urutan pertama sekitar 2.044.674 ton. Jagung, tanaman holtikultura lainnya, seperti sayuran, buah-buahan, serta tanaman herbal atau biofarmaka. Area hutan juga terbilang sangat luas yakni sekitar 764.387,59 ha, dan hutan produksi 362.980.40 ha, hutan konservasi 172.680 ha, dan hutan lindung 228.727.11 ha.
Masih ada hutan-hutan lainnya yang hak kelolanya dimiliki oleh Perum Perhutani, dan hutan Mangrove. Hasil kekayaan alam hutan tersebut, antara lain kayu, pinus, sutera alat jamur, kayu putih, sarang burung walet, gerah damar, bamboo, dan rotan.
Kekayaan hasil perikanan dan peternakan juga tidak kalah unggul. Jawa barat mampu menghasilkan komoditas unggulan, seperti nila, lele, bandeng, ikan mas, nila, kerang hijau, udang windu, gurame, dan sebagainya. Total hasil perikanan tersebut mencapai 560 ribu ton hasil budidaya dan payau.
Sektor peternakan antara lain domba, sapi perah, itik, dan ayam buras. Sapi potong di sana hanya tersedia sebanyak 3% dari populasi nasional, yakni 245.994 ekor. Sedangkan sapi perah sebanyak 25% dari populasi nasional, yakni 96.796 ekor.
Ada tiga bagian wilayah di Jawa Barat yang terbagi untuk memaksimalkan sektor peternakan. Antara lain, di bagian selatan menjadi komoditas sapi potong dan domba, bagian tengah untuk ayam ras, domba, dan sapi perah. Dan di bagian utara untuk komoditas peternakan itik.
Sejarah Jawa Barat
Sejarah yang mengagumkan telah ditemukan di Jawa Barat berupa arkeologi sekaligus artefak berupa logam perunggu dan besi. Hasil tersebut ditemukan di Anyer, menunjukkan bahwa terdapat bekas sejarah pada zaman logam besi dan perunggu millenium pertama. Hasil temuan lainnya menunjukkan zaman prasejarah berupa gerabah dari tanah liat.
Jawa Barat merupakan daerah bekas kekuasaan wilayah Kerajaan Tarumanegara sekitar abad ke 5 M. Di sana terdapat prasasti peninggalan kerajaan yang ditemukan dalam jumlah 7 buah, dan tersebar di beberapa daerah. Ketujuh prasasti tersebut ditulis dengan aksara Wengi yang dikenal sebagai tulisan warga India di masa Palawa, serta dengan bahasa Sanskerta.
Runtuhnya kerajaan Tarumanegara di Jawa barat merupakan awal kebangkitan adanya Kerajaan Sunda. Hal itu dibuktikan dengan adanya prasasti Kebon Kopi dari tahun 932 yang ibu kotanya di Pakuan Pajajaran sekarang lebih dikenal sebagai Kota Bogor. Kerajaan di bagian barat Pulau Jawa lainnya yakni Kesultanan Cirebon yang telah terpisah dari Kerajaan Sunda.
Selain Kesultanan Cirebon, di wilayah Banten kerajaan juga mengalami perpecahan kemudian dikenal sebagai Kesultanan Banten. Pada saat itu bertepatan dengan datangnya bangsa Portugis ke Indonesia. Raja Sunda menginginkan sebuah perjanjian dengan bangsa Portugis agar pelabuhan Sunda Kelapa tidak jatuh ke tangan Kesultanan Demak dan Cirebon.
Perjanjian yang telah dibuat tidak berhasil dilaksanakan secara nyata. Bahkan hal tersebut menuai konflik untuk menaklukan pelabuhan Sunda Kelapa dari tangan Portugis di tahun 1527. Pada akhir masa perang, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran di bawah kesultanan Banten.
Pada saat kesultanan Banten benar-benar berkuasa, akhirnya jatuh juga di bawah kuasa Kesultanan Mataram. Saat VOC mulai menguasai wilayah barat akhirnya muncullah bagian administratif dari Provinsi Jawa Barat. Pembentukan tersebut berdasarkan pelaksanaan Bestuurshervormingwet di tahun 1922.
Di tahun 1945, Jawa Barat telah resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia. Sedangkan pada 27 Desember 1949, Jawa Barat membentuk negara Pasundan ketika Indonesia sedang menganut sistem serikat. Jawa Barat tergabung kembali sebagai provinsi di Republik Indonesia di tahun 1950.
Kekayaan Budaya Jawa Barat
Budaya Jawa Barat berasal dari beberapa suku yang telah berkembang di sana. Budaya tersebut menghasilkan produk berupa kesenian dan ciri khas daerah, yang dapat dilihat dari tarian, lagu daerah, rumah adat, dan sebagainya. Lalu, apa saja kekayaan budaya di Jawa Barat? simak ulasannya.
1. Tarian Adat Jawa Barat
Ada beberapa tarian adat yang ada di Jawa Barat dengan latar belakang kisah masing-masing yang cukup menarik. Antara lain seperti Tari Merak, yang menggambarkan kisah keindahan burung merak. Tari Topeng Kuncuran dengan kisah sebuah dendam raja yang mengalami penolakan cinta.
Tari Rarasati dengan kisah seorang Dewi yang bernama Rarasati, yakni selir Arjuna yang berkarakter mirip prajurit dengan paras yang cantik. Salah satu tarian paling terkenal di Jawa Barat yakni Tari Jaipong yang menggambarkan pergaulan lokal di wilayah tersebut.
2. Lagu Daerah Jawa Barat
Tidak hanya tarian, Jawa Barat juga memiliki lagu daerah yang cukup beragam. Sebagian besar lirik lagunya berlatar budaya Sunda, seperti lagu Manuk Dadali, yang maknanya tentang nasionalisme. Lagu lain seperti Bajing Luncat, yang memiliki penggambaran penyesalan seorang lelaki yang tidak segera mempersunting wanita pujaannya.
3. Rumah Adat Jawa Barat
Seperti daerah-daerah lain di Pulau Jawa, Provinsi Jawa Barat juga memiliki ciri khas yang ditandai dengan rumah adat. Anda bisa melihat rumah adat Jawa Barat yang bangunannya hingga kini masih kokoh yakni Keraton Kasepuhan Cirebon. Rumah tersebut memiliki 4 ruang, yang dinamakan Panembahan, Jinem, Pringgodani, dan Prabayasa.
Panembahan adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat istirahat dan ruang kerja sultan. Prabayasa merupakan ruang untuk para tamu, Sedangkan Pringgodani yakni ruang bagi sultan yang hendak memberikan titah kepada adipati. Jinem yakni ruang bagi para pengawal yang menjaga keamanan dan keselamatan sultan.
4. Pakaian Adat Jawa Barat
Umumnya, masyarakat pria mengenakan pakaian berupa kain batik yang dililitkan di pinggang dengan sebuah keris. Kemudian mengenakan setelan jas khas suku Sunda dengan mode leher tertutup. Di bagian kepala terdapat penutup yang disebut dengan destar.
Para wanitanya mengenakan baju kebaya yang dihiasi kalung serta bunga melati dan kembang goyang sebagai sanggul di kepalanya. Kain batik juga dililitkan di pinggang para wanita sebagai bawahan atau rok seperti para laki-lakinya.
5. Senjata Tradisional
Saat melakukan peperangan atau melawan penjajah, para masyarakat adat Jawa Barat menggunakan senjata khas. Salah satu yang paling terkenal yakni kujang, senjata tersebut memiliki 5 lubang kecil tepat di matanya. Senjata tradisional lainnya, yakni Golok, Keris Kirompang, Keris Kidongkol, Tombak, dan Panah Bambu.
Destinasi Wisata Jawa Barat
Melihat banyaknya kekayaan alam melalui peta Jawa Baratmemungkinkan adanya banyak spot dapat dijadikan destinasi wisata. Selain wisata alam, Jawa Barat juga memiliki wisata buatan yang menarik dan cukup populer.
1. Wisata Alam Populer di Jawa Barat
Pemandangan dan bentukan alam di Jawa Barat memiliki keunikan serta keindahan yang luar biasa. Tidak kalah dari berbagai tempat eksotik yang ada di luar negeri, Anda bisa memperoleh pengalaman seru dengan berkunjung ke Jawa Barat. Berikut beberapa tempat yang sangat direkomendasikan sebagai destinasi wisata alam menarik.
a. Kawah Putih
Di Ciwidey, Bandung, terdapat kawah dengan air berwarna putih yang letaknya di puncak Gunung Patuha. Suhunya cukup dingin yakni sekitar 8 hingga 22 derajat celcius. Terdapat bukit yang mengelilingi danau dan diselimuti oleh kabut tebal. Air danau yang biasanya berubah menjadi coklat susu, putih, hijau, atau biru menjadi daya tarik utama.
b. Green Canyon
Pemandangan alam yang sangat mirip dengan spot wisata di luar negeri selanjutnya berada di Pangandaran. Anda bisa mengunjungi Green Canyon yang letaknya tepat di Desa kertayasa. Daya tariknya berupa sungai Cijulang yang berwarna hijau dan biru terletak di antara tebing menjulang tinggi.
Ada wahana body rafting yang cukup menantang bagi Anda ketika menyusuri arus sungai. Anda memiliki waktu selama 3 hingga 4 jam untuk menikmati aktivitas tersebut.
c. Stone Garden
Wilayah perbukitan yang hijau dipenuhi dengan bebatuan eksotik membuat pemandangan Stone Garden di Padalarang cukup langka. Konon batuan yang menyebar di permukaan bukit telah ada sejak zaman purba hasil dari bekas danau. Area ini cukup populer untuk dijadikan sebagai spot foto.
2. Wisata Buatan Populer di jawa Barat
Selain wisata alam eksotik yang jumlahnya lebih dari ketiga tempat di atas. Jawa Barat juga memiliki spot wisata buatan tidak kalah memukau.
a. Taman Bunga Nusantara
Taman buatan yang patut diberi penilaian yakni Taman Bunga Nusantara yang terletak di Cianjur. Tempat ini berada di area pegunungan sehingga suhunya sangat sejuk. Anda busa menikmati indahnya rangkaian bunga di area yang sangat luas. Spot buatan yang menarik antara lain taman mawar, taman dino, rumah kaca, dan masih banyak lagi.
b. Taman Air Mancur Sri Baduga
Area wisata buatan yang sangat memukau yakni taman air mancur Sri Baduga yang terletak di Purwakarta. Air mancur di Situ Buleud ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Para wisatawan bisa menikmati indahnya perpaduan warna air mancur yang keluar dari 100 pipa air di setiap pertunjukan pada Sabtu malam.
c. Kampung Karuhun
Kampung Karuhun merupakan wisata buatan yang memiliki konsep eco park sehingga lingkungannya sangat ramah dan asri. Letaknya tepat berada di Citengah, Sumedang Selatan. Di sini terdapat kawasan wisata alam dipadukan dengan wisata buatan. Anda bisa menikmati kunjungan di perkebunan, persawahan, dan spot buatan lainnya.
Makanan Khas Jawa Barat
Banyaknya spot wisata menarik tentu kurang lengkap jika tidak diimbangi dengan kuliner khas yang menggugah selera. Di Jawa Barat terdapat banyak makanan khas yang perlu Anda cicipi, terutama saat berlibur di sana.
1. Nasi Timbel
Tampilan nasi timbel hampir mirip dengan nasi liwet, perbedaannya hanya pada pembungkusnya yang terbuat dari daun pisang. Hidangan ini lebih nikmat jika dilengkapi dengan sayur asam atau ikan asin.
2. Karedok
Masyarakat Jawa mungkin tidak asing dengan makanan khas cukup populer seperti gado-gado. Di Jawa Barat, terdapat makanan serupa yang dinamakan karedok. Cara penyajiannya pun mirip, yakni berupa sayur mayur mentah dipenuhi dengan siraman bumbu kacang. Porsi bumbunya lebih banyak dibandingkan gado-gado pada umumnya.
3. Nasi Tutug Oncom
Di Tasikmalaya, Jawa Barat terdapat kuliner yang cukup terkenal dan menggugah selera, yakni nasi tutug oncom. Hidangan ini berupa campuran nasi yang dipadukan dengan oncom yang terbuat dari olahan kedelai. Di beberapa tempat, nasi tutug oncom dihidangkan dengan ikan asin, jeruk nipis, dan daun pisang.
Penduduk Lokal Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat di tahun 2003 diisi sekitar 37 juta jumlah penduduk. Populasi yang mengalami peningkatan paling cepat yakni di Jabodetabek. Jumlah tenaga kerja terdidik sekitar 15.7 juta dan sebagian besar berprofesi sebagai petani.
Suku yang lebih dominan mendiami Jawa barat ialah Suku Sunda sehingga bahasa lokal yang ditetapkan yakni Bahasa Sunda. Ada juga Suku Betawi dan Cirebon yang menyebabkan adanya percampuran bahasa Melayu dengan dialek Betawi.
Peta Jawa Barat di atas memberikan informasi yang cukup lengkap tentang seputar pengetahuan dan berbagai hal yang ada di Jawa Barat. Sebelum Anda mengunjungi wilayahnya, sebaiknya cermati dan pahami secara detail penjelasan di sini untuk menambah wawasan.
Peta Jawa Barat : Sejarah, Budaya, Sumber Daya Alam