Tanaman Melon – Hampir sebagian besar orang pastinya menyukai buah melon. Tanaman melon termasuk ke golongan famili Cucurbitaceae. Melon sendiri berasal dari Persia atau kawasan Mediterania yang berada di perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Tanaman buah ini akhirnya menyebar ke Iran, Uzbekistan, India, Afghanistan, Tiongkok, Spanyol, dan Jepang.
Saat ini, melon sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Sebab, melon banyak disukai karena rasanya manis dan aromanya segar. Selain itu, melon juga digunakan sebagai bahan baku di berbagai industri makanan dan minuman. Bagi anda yang ingin merawat tanaman melon di rumah, berikut ini adalah cara dan penjelasannya:
DAFTAR ISI
Syarat Pertumbuhan Tanaman Melon
Sebelum anda mengetahui bagaimana cara menanam melon, maka harus memahami syaratnya terlebih dahulu. Berikut ini adalah syarat pertumbuhan tanaman melon:
1. Iklim atau Cuaca
Anda harus memilih lokasi yang udaranya sejuk atau kering (25-30 derajat celcius), karena tanaman melon tidak bisa bertumbuh dengan baik jika suhu lokasinya di bawah 18 derajat celcius. Maka dari itu, anda harus memilih lokasi yang udaranya sedang. Jika anginnya terlalu kencang, maka bisa merusak melon.
2. Media Tanam
Anda bisa memilih tanah yang liat dan berpasir, karena jenis tanah mengandung zat hara. Sehingga, pertumbuhan akar melon berlangsung dengan cepat. Melon sendiri tidak bisa tumbuh di tanah yang basah. Lalu, pilihlah tanah yang ber PH 5,8-7,2 dan siapkan air yang cukup untuk melarutkan zat makan dari tanah.
2. Lokasi Menanam
Setiap tanaman akan tumbuh dengan optimal di daerah dengan ketinggian 300-900 mdpl. Jika lokasi yang anda pilih tidak sesuai ketinggian, maka tanaman melon tidak bisa tumbuh dan berbuah dengan baik.
Budidaya Tanaman Melon
Melon bisa tumbuh di daerah dengan ketinggian 250-800 meter dari permukaan laut dan curah hujan 1500-2500mm per tahun. Tanaman melon tumbuh di daerah berpasir dengan kelembapan udara sekitar 50-70 persen. Dengan kriteria tersebut, bukan berarti melon bisa tumbuh di sawah dan kebun saja. Sebenarnya, budidaya melon bisa dilakukan menggunakan pot atau polybag di halaman rumah.
Menanam melon di pot menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin berkebun, tetapi terbatasi oleh lahan yang sempit. Bicara soal budidaya tanaman melon, ada berbagai keuntungan yang didapatkan jika anda ingin menanam melon. Budidaya melon dengan pot atau polybag lebih praktis, karena lebih mudah dipindahkan.
Tanaman melon di dalam pot juga dapat memberikan kesan atau tampilan yang unik di halaman rumah. Jika anda menanam melon di rumah, maka pemeliharannya juga bisa dilakukan secara mudah dan praktis.
Bagi anda yang tertarik menanam melon dengan pot atau polybag, maka harus mengetahui langkah-langkah agar hasil panennya menjadi optimal. Berikut ini adalah langkah-langkah di bawah ini bisa anda ikuti:
1. Menyiapkan Media Tanaman
Jika anda ingin menanam melon, tentunya membutuhkan bibit melon yang berkualitas dengan daya tumbuh maksimal. Setelah anda mendapatkan bibit melonnya, jangan lupa untuk menyemai bibitnya agar bisa berkecambah. Kemudian, anda harus menanam bibit melon ke dalam air yang sudah dicampurkan dengan larutan fungisida sekitar 12 jam.
Setelah melewati proses perendaman, bibitnya harus ditiriskan dan didiamkan di tempat gelap selama 12 hingga 14 hari. Kemudian, anda bisa melapisi wadah bibit yang sudah ditiriskan dengan koran. Jika kecambahnya telah menjadi 4 daun, maka kecambah tersebut sudah siap dipindahkan ke pot.
Jika anda membuat bibit sendiri dari melon yang dikonsumsi, maka harus mencuci dan memisahkan biji tersebut dari serabut dagingnya. Lalu, dijemur dan dianginkan selama tiga hari sebelum kecambah siap untuk ditanam. Bibit tersebut perlu dikecambahkan dengan polybag yang sudah diisi campuran tanah dan pupuk Trichompos dengan perbandingan 2:1.
Supaya tunasnya baik, maka anda harus menyiram bibit selama dua hari sekali. Kemudian, jangan sampai terkena sinar matahari. Setelah itu, tunasnya akan bertumbuh sekitar 10 cm selama 2-3 minggu. Nantinya, bibit tunas yang bagus dapat dipindahkan ke pot yang sudah disiapkan.
Untuk membuat media tanamnya, anda membutuhkan wadah pot yang sudah diisi dengan campuran tanah, pupuk kompos, dan pupuk kandang. Campuran ketiga unsur tersebut harus dibiarkan selama tiga hari. Selain itu, anda juga bisa mengganti unsur di atas dengan campuran tanah, pupuk kandang, pupuk Trichompos, dan arang sekam yang sudah dicampur.
Ketiga bahan di atas bisa dicampurkan dengan 100 gr Trichoderma serta larutan ZPT organik. Anda juga bisa menggantinya dengan Trichoderma dan ZPT organik dengan 5 gr Fuadran, 20 gr NPK, dan 1 liter humid acid. Hal itu dilakukan agar tanaman melon tidak terganggu oleh penyakit tanaman.
2. Tambahkan Kecambah di Pot
Kecambah melon yang sudah diseleksi dapat dipindahkan ke pot yang sudah disiapkan. Tetapi, campuran tanah dengan bubuk sekam dan kompos/pupuk kandang harus disiram terlebih dahulu sebelum ditanamkan bibit melon. Untuk meminimalisir tingkat kematian kecambah yang masih dalam proses adaptasi, sebaiknya memindahkan kecambah ke pot saat sore hari.
Sebab, kecambah yang telah mencapai 10 cm harus ditambahkan ajir (alat penegak yang terbuat dari bambu). Ajir sendiri bisa dibuat dari kayu atau bambu dengan panjang sekitar 1,5 hingga 2 meter.
3. Proses Pemupukan
Saat berusia satu bulan, tanaman melon perlu ditambahkan pupuk lagi agar tetap subur. Anda pun bisa menggunakan pupuk berbentuk larutan pupuk urea berkonsentrasi 3kg/300 liter air. Pupuk lain yang bisa anda gunakan adalah NPK 17 HST, 50 HST, dan pupuk ZA. Konsentrasi larutan ZA dan NPK adalah 3-4kg/200 liter air.
Sebagai pupuk khusus daun, anda juga bisa menggunakan pupuk daun 7 HST berkonsentrasi 1-2 cc/1 liter air. Saat memasuki masa berbunga, anda juga harus memberikan pupuk kandang untuk menghasilkan buah yang bagus.
Lalu, proses penyiramannya harus sedikit dikurangi saat bunganya telah menjadi buah. Hal ini dilakukan agar buahnya tidak berair dan membusuk. Saat ada bagian yang mulai menunjukkan pembuahan, maka anda dapat melakukan seleksi untuk calon buah. Anda dapat memilih satu calon buah di cabang ke-7 hingga cabang ke-12.
Supaya hasilnya maksimal, anda bisa memangkas calon buah lainnya. Saat ujung tangkai buahnya retak, berwarna kekuningan, dan muncul aroma yang harum, maka buah tersebut sudah siap dipanen. Biasanya, panen akan terjadi saat memasuki 8-12 minggu.
Memahami Jenis Tanaman Melon
Sebelum menanam melon, ada baiknya jika anda memahami lokasi penanamannya. Berikut ini adalah penjelasan yang harus anda ketahui:
- Lokasi dengan suhu 27-25 derajat celcius dan berada di ketinggian <200 mdpl bisa ditanami dengan jenis melon Oriental Sweet Melon dan Musk Melon.
- Lokasi dengan suhu 25-23,5 derajat celcius dan 26-24 derajat celcius, serta berada di ketinggian 200-650 mdpl bisa ditanami dengan jenis melon Golden Light, Silver Light, Jade, dan Cantaloupe (Halest Best).
- Lokasi dengan suhu 23,5-18 derajat celcius dan berada di ketinggian 650-1.000 mdpl bisa ditanami dengan jenis melon Casaba Melon, Honey Dew, dan Jade Dew.
- Lokasi dengan suhu 18,7-12 derajat celcius dan berada di ketinggian 1.000-2.000 mdpl bisa ditanami dengan jenis melon Cantaloupe dan Casaba Melon.
Menanam dan Budidaya Tanaman Melon Hidroponik
Menanam melon hidroponik dapat dilakukan dengan melihat proses pembibitan, persemaian, penanaman, nutrisi, pemeliharaan, dan tanaman melon yang siap panen. Seperti yang diketahui, melon merupakan tanaman musiman yang termasuk ke dalam golongan tanaman merambat. Tanaman ini juga termasuk ke dalam golongan tumbuhan yang mudah untuk dibudidayakan, lalu peminatnya juga banyak.
Jika anda ingin membudidayakan tanaman melon secara hidroponik, maka harus memperhatikan proses pembibitan, lahan, dan cara merawatnya. Hal tersebut sangat berpengaruh untuk hasil panennya. Apalagi, jika anda adalah seorang pemula yang baru terjun ke dunia budidaya melon hidroponik. Pastinya, anda harus mempelajari teknik menanam melon hidroponik.
Persemaian Tanaman Melon Hidroponik
Sebelum menanam melon hidroponik, sebaiknya anda melakukan persemaian terlebih dahulu terhadap bibit melon yang akan ditanam. Cara menyemaikan bibit melon pun beragam, tergantung dari media semaian yang digunakan. Ada cara yang menggunakan tisu basah, sekam bakar, rockwool, hingga cocopeat. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Menyiapkan benih melon yang ingin disemai, kemudian masukkan ke dalam air hangat. Benih yang baik akan tenggelam ke dasar wadah. Kemudian, bibit yang tidak layak akan tetap terapung di atas air. Biarkan hingga benihnya terendam di dalam air hangat.
- Jika benih melon pecah dan berkecambah, maka anda harus meletakkannya di bawah sinar matahari dan menjemurnya selama tiga hingga lima jam.
- Sebarkan benih melon yang sudah dijemur di lahan semai yang digemburkan, kemudian tunggu hingga tanaman tersebut menumbuhkan daunnya.
- Jika tanaman semai sudah memiliki empat hingga lima helai daun, maka pindahkan saja ke dalam media hidroponik yang sudah tersedia. Lalu, jangan lupa berikan nutrisi atau pupuk yang sudah diencerkan sebelumnya.
- Anda juga bisa menggunakan media hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique) jika ingin pertumbuhan melonnya lebih cepat.
- Jika tanaman sudah menginjak usia remaja, anda bisa memindahkan tanaman ke media hidroponik dengan sistem Dutch Bucket.
- Siapkan tiang untuk media perambatan dan ikat tanaman melon di lanjaran tersebut, karena pertumbuhan akan terjadi setiap hari. Lanjaran berfungsi untuk menahan atau menopang melon agar terlihat rapi.
- Bunga jantan melon biasanya terletak di bagian batang. Kemudian, bunga betinanya terletak di bagian tunas yang tumbuh di batang utama dan daun.
- Melakukan pemotongan di beberapa bagian tunas. Biasanya, tunas yang harus dipertahankan adalah tunas ke-7 dan ke-9, lalu muncul di antara daun ke-11 sampai daun ke-14.
- Jika anda tidak menggunakan sistem greenhouse, maka tidak perlu mengawinkan bunga jantan dan bunga betina. Sebab, proses perkawinan bisa dilakukan oleh lebah.
- Seluruh tunas di bawah ke-7 dan ke-9 harus dipangkas. Meskipun sudah dipotong secara rutin, namun tunas tersebut masih akan muncul. Maka dari itu, anda harus mengecek tanaman melon setiap hari dan memangkas tunas yang muncul. Pemangkasan ini bertujuan agar pertumbuhan melon tidak terganggu.
- Saat melon tumbuh sebesar telur, anda bisa memangkas daun yang tumbuh di bagian tunas dan sisakan dua helai saja.
- Jika melon sudah berusia kurang dari 50 hari atau dua bulan, maka sudah bisa dipanen.
Nutrisi untuk Tanaman Melon Hidroponik
Anda juga harus mengetahui bahwa pupuk khusus tanaman hidroponik tidak sembarangan. Pemberian nutrisi berupa pupuk melon hidroponik bisa dilakukan berdasarkan fase pertumbuhan tanaman melon. Masing-masing fase tersebut juga memiliki takaran yang berbeda-beda. Bagi anda yang ingin memberikan nutrisi untuk melon hidroponik, dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Saat daun melon tumbuh sebanyak empat helai. Nutrisi pupuk yang diperlukan adalah sekitar 400 ppm.
- Ketika melon dipindahkan ke dalam media hidroponik hingga berusia dua tahun. Nutrisi pupuk yang diperlukan adalah sekitar 800 ppm.
- Setelah melebihi dua minggu, naikkan dosis pupuknya menjadi 1.000 ppm hingga tanaman berbunga.
- Saat melon berbunga. Nutrisi pupuk yang diperlukan adalah sekitar 1.200 ppm.
- Saat melon berbuah. Nutrisi pupuk yang diperlukan adalah sekitar 1.500 ppm.
- Saat melon telah berjaring. Nutrisi pupuk yang diperlukan adalah sekitar 1.800 ppm hingga siap untuk dipanen.
Merawat Tanaman Melon Saat Musim Hujan
Menanam melon saat musim hujan tentunya akan membuat anda kerepotan. Namun, anda masih bisa merawat tanaman melon dengan baik saat musim hujan. Tidak hanya menyebabkan kebusukan, kelembapan udara tinggi juga bisa merusak tanaman. Berikut ini adalah beberapa cara merawat melon saat musim hujan:
1. Gunakan Air
Buatlah ajir dengan bentuk seperti tiang jemuran. Hal ini dilakukan agar tanaman melon tidak terkena jamur berbahaya. Jangan membiarkan melon tumbuh membujur langsung di atas permukaan tanah.
2. Tinggikan Bedengan
Ketika menanam melon saat musim hujan, anda bisa membuat bedengan yang tinggi. Tujuannya adalah agar air hujan tidak mengenai tanaman melon. Tinggi bedengan yang direkomendasikan adalah sekitar 1/2 meter atau kurang lebih 60 cm.
3. Semprot Fungisida
Agar tidak ada jamur yang mengenai tanaman melon, anda perlu menyemprotkan fungisida. Anda bisa melakukan penyemprotan setiap tiga hingga empat hari sekali.
4. Dosis Pemupukan
Jika anda merawat tanaman melon menggunakan ajir bambu, maka dosis pupuk yang dibutuhkan akan lebih banyak dari biasanya. Anda bisa memberikan pupuk NPK dengan dosis 35 gram. Kemudian, berikan pupuk urea dengan dosis 300-400 mldan konsentrasi 2 kg/100 liter, serta pupuk NPK dengan dosis atau konsentrasi yang sama.
5. Merapikan Tanaman
Tanaman melon dikenal dengan daunnya yang rimbun dan besar. Hal itulah yang menjadi salah satu masalah terbesar bagi para petani. Maka dari itu, anda harus rajin merapikan daunnya agar sinar matahari bisa masuk dengan baik dan pertumbuhannya berlangsung normal.
6. Memantau Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit akan menyerang tanaman saat musim hujan. Hal itu dikarenakan kondisi tanah yang lembap menjadi sarang hama dan penyakit. Untuk mencegah hal tersebut, anda harus mengecek tanaman secara rutin agar bibit hama dan penyakit tidak muncul.
7. Lakukan Sanitasi dengan Rutin
Buanglah seluruh gulma yang muncul. Sebab, kehadiran gulma biasanya akan diikuti dengan hama dan penyakit. Gulma juga menjadi sarang yang nyaman bagi hama dan penyakit untuk berkembang biak. Jangan sampai anda lengah dengan kehadiran gulma di lahan pertanian anda.
Panen tanaman melon sebaiknya dilakukan saat pagi hari dengan memotong tangkai buah yang membentuk huruf T, kemudian gunakan gunting atau pisau untuk memperpanjang masa penyimpanan buah.
7 Tanaman Melon (Jenis dn cara merawat)