Puisi Pahlawan – Tanpa jasa seorang pahlawan mungkin kita tidak akan menikmati kebebasan seperti saat ini. Mereka adalah orang yang paling berkorban untuk negara demi anak cucunya. Ada momen tertentu dimana mereka diingatkan kembali.
Seperti pada hari pahlawan, hari peringatan kemerdekaan Indonesia, dan pada saat upacara bendera. Pada momen tersebut masyarakat tidak hanya mengirim doa atau mengunjungi makamnya tetapi bahkan ada yang membuat puisi pahlawan seperti contoh berikut.
DAFTAR ISI
Puisi Pahlawan Menyentuh Jiwa
Kepada Pahlawan Negeriku
Tanah airku
Seakan hancur bak kepingan tulang belulan
Berserakan tak berbentuk
Peluh jatuh seolah darar mengalir sekujur raga
Meski kini keringat bercucuran menjadi penyejuk hati
Rela juangku bagi Bumi Pertiwi
Mempertahankan kibaran sang saka maha berani
Merah putih tanpa noda
Menatap kibarannya hingga jatuh setitik demi setitik air mata
Tak lupa sepenggal doa penuh makna terpanjatkan
Kepada pahlawan negeri ini
Tak kenal mundur
Berpijak dalam kabut berdebu pasir
Kasih sayang tak terhingga untuk kalian pejuang bangsa
Berkat jasamu kini ku bisa lihat
Berkat semangat juangmu kini ku kenang
Walau ragamu hancur terkubur tanah serta terurai zaman
Demi darah yang kau tumpahkan
Tulang patahmu akibat perlawanan
Aku pun anak bangsa
Akan memperjuangkan negeri ku Indonesia
Meski dengan cara berbeda
Puisi Pahlawan Indonesia
Tanah air ku tercinta Indonesia
Nasibmu kini seakan terombang-ambing
Rakyat makin jelata
Penguasa makin merajalela
Pantaskah memimpin bumi Ibu Pertiwi
Tanah tumpah darahku
Mahasuci Tuhan melimpahkan segala keindahan alam
Kekayaan melimpah ruah
Dari Sabang sampai Marauke
Benarkah kita kini pemiliknya
Atau telah berpindah tangan
Dimiliki oleh orang dari negeri entah berantah
Masihkah kini disematkan merdeka nan jaya
Hutang pun terlilit oleh dunia
Indonesia
Pada mu ku berjanji
Akan memperbaiki diri untuk kelak dapat mengabdi
Melanjutkan perjuangan bambu runcing
Kini menjelma berjuang melawan diri sendiri
Puisi Pahlawan Pejuang Indonesia
Untukmu para pejuang Indonesia
Berbekal bambu runcing
Berbaris jajaran terdepan
Berteriak maju melawan penjajah
Peluh keringat bercucuran darah jua
Kau hiraukan demi kemerdekaan bangsa
Tak gentar semua pengorbananmu
Kini Indonesia telah merdeka
Bagaimana anak bangsa seperti kami membalas perjuanganmu
Segala kau berikan pada bumi Ibu Pertiwi
Tanpa mengharap imbalan balas jasa
Tak sedikit dari para pejuang kehilangan nyawa
Tak diketahui pula apa benar telah dikebumikan
Semua yang bertempur dengan layak
Izinkan kami menjadi sepertimu
Terbakar semangat hingga urat nadi
Memperjuangkan Indonesia dengan cara berbeda
Pahlawanku
Engkau kan selalu dikenang
Atas jasamu dan dalam sejarah perjuangan
Puisi Pahlawan Semangat
Dibalik Kobaran Semangat Juang Mu
Kabut
Membekas kenangan Ibu Pertiwi
Mendung menyelimuti
Rintik kian deras menerpa
Turuk membanjiri lautan peluh dan darah
Dia tak menunggu keputusan pencipta
Serbu
Maju untuk merdeka atau mati
Takbir berkumandang Allahu Akbar
Teriakmu terdengar hingga sukma
Sebilah bambu runcing bersatu
Tak lupa panjatan ayat suci
Kau kumandangkan bukti semangat juang
Demi melepas belenggu penjajahan
Belati tak kau hiraukan
Meski mengoyak kulit mengiris nadi
Semua demi tanah air
Kini dari atas kau lihat
Perjuanganmu terbayar lunas
Indonesia telah merdeka
Tenanglah diperistirahatan abadimu
Kami akan melanjutkan perjuanganmu
Demi melindungi Indonesia
Mensejahterakan seluruh anak bangsanya
Puisi Pengorbanan Pahlawan
Pengorbananmu
Tak terhitung kubik darahmu bercucuran
Dari luka belati hingga senapan
Hasil perjuangan melawan penjajah
Peluh membasahi tubuhmu
Tak kau hiraukan
Anganmu tak tentu arah
Bulatkan tekat pada satu tujuan
Tak lelah dimedan perang
Walau rindu keluarga kau sembunyikan
Kejam
Itulah gambaran pertempuran
Jiwa tak dapat berdusta
Tengah dirundung kesedihan
Hanya satu pilihan
Merdeka atau mati ditangan penjajah
Pagi hinggan malam
Bulan pun menjadi tahun
Telah beribu malam menanti
Tetap jua tak terlepas
Pengorbananmu demi bangsa
Akan selalu kami kenang
Tak kubiarkan tuk dilupakan
Wahai pahlawanku
Ksatria pelindung negeri
Pejuang kemerdekaan
Puisi Pahlawan Tumpah Darah Indonesia
Tanah Tumpah Darah Indonesia
Indonesia
Tanah tumpah darah tercinta
Rasa tak ingin melihat bangsaku
Terpuruk perekonomia
Tersungkur belenggu hutang
Hingga jatuh dalam jurang kehancuran
Tekad bulat setinggi cakrawala
Demi Ibu Pertiwi kan kuperjuangkan
Peluh pengorbanan melanjutkan perjuangan
Para pahlawan yang telah gugur di medan pertempuran
Aku tak boleh kalah
Dengan ketakutan diri sendiri
Aku tak boleh menyerah
Dengan keadaan yang mencengkram memaksa
Semangatku akan selalu berkobar
Untuk mengharumkan nama Indonesia
Selama mentari terus hidup didunia
Selama itu pula aku tak akan berhenti
Dalam semangat kobaran perjuangan masa kini
Sebagai anak bangsa
Sebagai penerus pendahuluku
Aku kan terus melindungi
Tumpah darah Indonesia
Hingga raga ini menyatu dengan tanah
Puisi Pahlawan Melawan Para Penjajah
Hai kalian para penjajah
Bangsa asing merasa terhebat
Paling tinggi dan berkuasa
Berani mengusik ketentraman bumi Indonesia
Telah lama kalian merajalela
Mengeruk harta Ibu Pertiwi dan tenaga rakyat
Kini waktunya angkat kaki
Kami tidak rela dibawah perintah kalian
Yang menghabiskan kekayaan negeri kami
Pergi
Menyingkir atau bertempur
Mati pun kami tak takut
Pendahulu kami mengajarkan arti perjuangan
Kami tak akan menyerah
Meski darah tergenang hingga oksigen tak mampu dihirup
Kejahatan kalian sungguh keji
Alam kami kalian rampoh
Penerus kami kalian musnahkan
Kami tidak akan tinggal diam
Perlakuanmu yang selalu menginjak
Pergi
Mungkin kau lebih lincah dengan senapan dan kendaraan baja
Tipu daya muslihat kalian tak terbaca
Ya kalian lebih keji dari binantang
Aku akan melawan
Merdeka harga mati
Tak peduli bermodalkan bambu runcing
Tak peduli berjuang dengan kain rusuh
Aku akan terus maju
Hanya untuk memperjuangkan tanah airku
Puisi Pahlawan dari Istri
Suamiku
Sudah lama kita tak berjumpah
Tak terhitung tetesan air mata
Bukti kerinduan menanti kepulanganmu
Rumah sepi tanpa dirimu
Hari-hari seakan kosong tanpa hadirmu
Aku tak ingin beranjak dari kamar ini
Penuh dengan kenangan kita
Aku mengerti kamu sedang bertemput
Berjuang demi tanah air
Beribu fikiran negatif sering menghampiriku
Banyak kemungkinan kamu dapat gugur
Mungkin aku akan kehilangan ragamu
Tapi tidak cintamu dan kenangan kita
Aku tak ingin mati jika kau tak kembali
Aku akan tetap disini
Menjaga rumah, anak-anak, dan kenangan
Aku mulai mengerti
Jika kau gugur mungkin disematkan sebagai pahlawan
Tetapi kau tetap jua
Pahlawan bagi hatiku pertama dan satu-satunya
Hingga mata ini tak mampu lagi terbuka
Puisi Pahlawan Garuda Harga Mati
Terlahir dari gagasan pendiri bangsa
Prinsipmu menjelma menjadi lambang
Bukti dari perjuangan para pahlawan dan rakyat
Hingga hembusan nafas terakhir mereka
Saat berada di medan perang
Setiap inci tubuhmu mengandung makna
Terdiri dari segenap harapan
Terselipkan sebuah impian
Menjadikan rupamu kian gagah mulia
Pandangan mata tajam
Dengan tubuh tegap dan tegar
Menggambarkan rakyat tanah air
Serta semangat juang menopangnya
Puisi Senyum Para Pahlawan
Peluh bercucuran dari tubuhmu
Darah tak hentinya mengalir dalam nadimu
Api semangat seakan berkobar abadi
Tidak berhenti walau terluka
Semangat juang meliputi
Demi tercapainya harapan dan kemerdekaan
Segenap jiwa ragamu bertekad membara
Dengan tegap dan gagah kau berdiri di barisan terdepan
Tak penting semua kesakitan kau alami
Demi bumi Ibu Pertiwi
Kini kau telah tiada
Beristirahat tenang dialam berbeda
Engkau dapat melihat senyum anak bangsa
Terbebas dari belenggu kaum penjajah
Kini dari atas sana
Engkau mungkin hanya bisa memanjatkan doa
Agar semua tetap aman dan sentosa
Puisi Dongeng Perjuangan Pahlawan
Aku seakan tak melihat keadaan
Tak dapat pula mendengar deru amarah
Bahkan sebuah tangisan menyerupai dongeng
Kakek bercerita dengan pilunya
Raut wajah keriputnya perlahan tersenyum
Membelai lembut puncak kepala
Sambil menceritakan
Dua manusia dengan latar belakan berbeda
Tidak sederajat namun terikat dengan tali kebebasan
Secercah harapan mulai timbul dari impian
Akhirnya terwujud jadi kenyataan
Pahlawan
Rela gugur dimedan pertempuran
Nyawa terpisah dari raga akibat peluru
Menembus kulit serta menghabiskan darah
Perjuanganmu tidak sia-sia
Kini Indonesia telah bebas dari penjajah
Kami telah merdeka berkat perjuanganmu jua
Kami generasi muda
Calon penerus bangsa
Takkan mengecewakan dirimu
Yang telah tenang disisi Pencipta
Namun jika kau mengintip bangsa ini kini
Mungki senyummu dapat memudar
Tangismu akan kembali lagi pecah
Tawamu mungkin tak mampu terdengar lagi
Wahai pahlawanku
Maafkan kami tak mampu memperbaiki
Negara ini yang semakin lama kian merana
Aku berjanji padamu
Kan berjuang merebut kembali kemerdekaan itu
Kemerdekaan yang hakiki
Membuat bangsa ini aman dan sejahtera
Untuk selamanya
Puisi Pahlawan Jejak Para Pejuang
Membela segenap bangsa dan tanah air
Tanpa kenal lelah
Maju melawan digaris depan
Mungkin saja ajal datang menjemput
Mungkin pula malaikat pencabut nyawa enggan mendekati
Nafas perjuangan sampai titik darah penghabisan
Mata menatap tajam para penjajah
Tak akan sirna bayangan perjuanganmu
Walau telah terlewati zaman
Syair pujangga seolah berlomba-lomba
Mengkisahkan perjuanganmu pada masa itu
Meski kau mengalami kepahitan meregang nyawa
Ditengah hiruk pikuk peperangan
Meski ragamu tersungkur tak berdaya di atas tanah
Berlumur darah dan peluh
Kau tetap menjadi bagian sanubari anak bangsa
Jejak perjuanganmu tak akan sirna
Menapak sungguh jelas melewati zaman
Dari alam baka kini kau dapat menyaksikkan
Bangsamu kini bersatu, hidup aman, dan tentram
Puisi Pahlawan saat Pertempuran
Pagi buta kau terbangun
Tak tentram hatimu memikirkan tanah air
Penjajah yang belum terusir
Membuatmu gundah dan bergegas untuk pergi
Seramam lusuh diujung bilik kamar kau kenakan
Dengan sangat rapi serta penuh tekad
Meski namamu tak dikenal
Wajahmu tak familiar dimata Indonesia
Tidak menyurutkan api perjuanganmu
Sampai kini kobaran semangat juang masih terasa
Tak lupa senapan berpeluru tajam
Kau sampitkan diantara lengan
Gagah berani lakumu di barisan terdepan
Menjadi pemimpin strategi pertempuran
Medan perang yang kejam
Tidak membuatmu takut dengan kekalahan
Tak kau pedulikan bila dijadikan umpan kemenangan
Serang
Kau kumandangkan menggelegar
Semangatmu pun terasa hingga urat nadi
Pejuang lain yang mendengarkan
Tanpa kau sadari
Ditengah medan perang sebuah peluru menembus jantungmu
Membuatmu seketika terjatuh
Tergeletak hingga terbujur kaku tak bernafas
Meski namamu tak dikenal
Perjuanganmu akan selalu kami kenang
Semangat perjuanganmu akan selalu kami jaga
Dalam hati dan keturunan kami kelak
Puisi Pahlawan Mengharukan
Perang memilukan hati bangsa
Bagi para keluarga pejuang yang ditinggalkan
Membekas luka dan kesedihan
Para pejuang bertempur seolah tak takut ajal
Demi membela Indonesia
Demi membebaskan generasi selanjutnya dari tangan penjajah
Masih terngiang dering peluru menembus kulit
Membuat hentakan jiwa menjadi lemah
Saat menegangkan di medan perang
Sederetan serdadu maju di garis depan
Berlari tanpa takut peluru menembus raganya
Sambil memegang bambu runcing
Serta menenteng senapan
Lantas tak takut dengan gertakan lawan
Bertempur merebut asa
Genderang peperangan pun ditabuhkan
Pejuang rakyat bergerak maju melawan penjajah
Dentuman ledakan berkali-kali tidak dihiraukan
Hanya demi satu tujuan mulia
Mengusir penjajah dari bumi Ibu Pertiwi
Puisi Pahlawan Kemerdekaan
Kisah heroik penuh perjuangan seorang patriot diceritakan
Langsung dari bibir seorang veteran perang
Ketika itu pula rasa berkobar dalam nadi
Seakan tengah berjuang dihadapan penjajah
Kini menjadi legenda masa lampau
Kekejian penjajah terdengar bak hewan liar
Tanpa belas kasih menumpas para pejuang
Para pahlawan pun tak menyerah
Mereka biarkan tubuh berdarah demi membela tanah air
Perasaanku pun bercampur aduk mendengarnya
Antara sedih dan bersemangat
Akan perjuangan mereka yang tanpa lelah
Aku bagaikan tak rela para pejuang harus terinjak
Beberapa kehilangan nyawa dengan tubuh membujur kaku
Tak manusiawi ditangan penjajah
Usaha mereka tak sia-sia
Akhirnya Indonesia dapat merebut tambuk kemerdekaan
Tak lagi teraniaya oleh orang asing
Cerita dari para pejuang
Rela berkorban jiwa raga menghadapi penjajah
Sungguh membekas bagi pendengar
Terutama diriku yang masih muda
Masih harus jalan panjang dilalui
Rasa cinta pada bangsa pun harus terus dipupuk
Agar tidak terlena dengan kebahagiaan fana
Puisi Pahlawan Tentang Keadilan
Dentuman genderang perang berbunyi
Deringan peluru membesit sukma
Saling beradu antar dua kubu
Ledakan tak terelakkan lagi
Menunjukkan babak pertempuran dasyat sedang berlangsung
Saat itu terjadi begitu mencekamkan
Keadilan dan ketidakadilan kabur
Menimbulkan suatu pertanyaan
Tentang siapakah yang keluar sebagai pemenang
Kemenangan tak dapat dipastikan
Para pertempur tidak mau kalah
Membela kepentingan dan haknya
Akhir cerita sebuah bendera berkibar di cakrawala senja
Pertanda kemenangan mulia bangsa
Puisi Pahlawan Gagah
Bambu runcing senjata ksatria
Sungguh ikonik sejak zaman peperangan
Para pahlawan tak gentar
Meski menerjang dengan bambu runcing
Menantang sejata besi yang angkuh
Penuh kesombongan serta ketamakan
Yang mencoba merampas kemerdekaan
Bambu runcing telah menghunus
Pasukan musuh diseberang
Hingga mundur berlari dan menghilang
Tapi sungguh disayangkan
Bambu runcing bukanlah dewa
Penggunanya pun berlumur darah
Tak tahu darah siapa gerangan
Pejuang berperang menumpas kedzaliman
Angkara murka berkobar pada manik mata
Seakan belati tajam mampu mengoyak sukma
Bambu runcing tegak dengan gagahnya
Tak takut akan tank dan meriam
Yang mampu takluk
Hanya dengan senjata buatan rakyat
Hingga kini bambu runcing menjadi legenda
Serta bukti nyata dari semangat perjuangan
Yang melahirkan buah kebebasan
Puisi Pahlawan Bagus
Kemerdekaan ini bukti
Perjuangan anak bangsa
Yang telah gugur sebagai pahlawan
Usaha tanpa mengenal lelah
Tak menyerah walau peluh darah mengalir
Kemerdekaan ini hadiah dari lelah
Tak terhingga gugur sang pahlawan
Kemerdekaan ini tetesan darah
Bercampur peluh penderitaan serta semangat
Pantang menyerah pantang mundur
Merdeka harga mati
Teriakan semangat dikumandangkan
Hingga terdengar dipelosok negeri
Kemerdekaan ini mengorbankan nyawa
Nadi-nadi putus dan tulang mengoyak
Sukma hilang dari raga
Kemerdekaan ini kegeraman rakyat
Telah tertindas sekian abad lamanya
Maju tanpa takut kalah
Demi kebebasan anak cucu kelak
Semua dipersembahkan untuk Indonesia
Semua untuk membuat senyum putra putri bangsa
Agar terwujudnya masa depan
Indonesia gemilang dan sejahtera
Puisi Pahlawan Bikin Semangat
Merah putih gagah berani
Bergantung ditiang tertinggi
Berkibar sungguh gagahnya
Pesona kemerdekaan menyimpan sejuta perjuangan
Tak akan kubiarkan seseorang menginjaknya
Kan kujaga dengan jiwa raga
Meski harus beradu kata hingga raga
Tak terhingga pejuang gugur
Hanya demi mengibarkan sang saka
Berkibarlah wahai merah putih
Tunjukkan kekuatanmu
Kegagahanmu pada cakrawala
Berkibarlah sang saka merah putih
Menunjukkan jiwa ksatriamu
Melambangkan sejuta keberanian
Dan kesucian seputih awan
Berkibarlah dan jangan kau lelah
Meski veteran kian berpulan kepada-Nya
Kami kan selalu mengagungimu
Menjunjung tinggi ragamu hingga keangkasa
Wahai merah putih
Lambang kemerdekaan bangsa
Kami kan selalu menjagamu
Puisi Pahlawan Realita Hari Ini
Hari ini kita mampu berdiri di depan cermin
Memandang rona ceria wajah
Serta indah busana
Takjub dengan rupa ciptaan Ilahi
Dengan lihai berlenggok centil
Hari ini
Wajah kita seakan bahagia
Seakan sumringah tanpa malu
Seakan urat telah putus
Muka tak berbentuk
Bagai tembok beton
Angkuh dengan bangganya
Tahukah kau
Dirimu yang tak berpikir
Perjuangan para pahlawan
Melawan penjajah hingga gugur
Agar kau dapat menikmati kebebasan
Hari ini
Terlihat banyak pemuda pemudi
Berlalu lalang memadu kasih dalam ilalang
Tak berfikirkah engkau
Kesengsaraan pejuang
Rela tertembak peluru
Demi anak cucunya kelak
Hari ini
Kenanglah perjuangan mereka
Hargai tumpah darah mereka
Jangan hanya mampu berhias diri
Agar terlihat mempesona
Hiaskanlah pula pemakaman mereka
Dengan bunga dan lantunan ayat suci
Hari ini
Mulailah berubah untuk menjadi lebih baik
Serta menghargai jasa mereka
Telah gugur dimedan peperangan.
Puisi Berterimakasih Untuk Pahlawan
Dari kedalaman hati yang mencintai tanah air
Jasamu tak ragu kau berikan
Hingga gugur ragamu
Hidupmu bagai jungkir balik
Dengan jam tidur tak menentu
Penuh luka sekujur tubuh
Peluh menetes menunjukkan lelahmu
Kau tak pernah mengeluh
Pengorbananmu demi Indonesia dahulu
Membuat penderitaan hidupmu
Miskin keadaanmu demi kami
Hancur ragamu demi membela kami
Berkat dirimu kini Indonesisa terbebas
Dari belenggu penjajahan
Seakan dapat membentang sayap indahnya
Menembus cakrawala dari sabang sampai merauke
Berkat dirimu Indonesia kini berjaya
Melewati berbagai masa
Hingga kami dapat mencecap zaman canggih kini
Tak terbayangkan jika tidak ada kalian
Para pahlawanku
Mungkin saat ini kami tidak mampu tersenyum lebar
Menatap kamera smartphone untuk berselfie
Mungkin tanpa perjuanganmu
Penjajah bisa saja masih menguasai negeri ini
Merampas kebahagiaan dan hak-hak kami
Mungkin jika kau tak maju bertempur di medan perang
Kami tak dapat menikmati indahnya sekolah
Puji syukur kami panjatkan beserta doa
Untukmu yang telah mati jiwanya
Namun tetap hidup di hati kami
Puisi pahlawan ini mungkin tak cukup
Mengenang jasamu yang tak terhingga
Perjuangan luar biasa kalian tanpa henti
Indonesia kini dapat menikmati udara kebebasan
Serta betapa indahnya sebuah kemedekaan
Puisi Pahlawan tentang Perjuangannya
Pagi ini kami melakukan upacara
Berdiri tegap memberi hormat terhadap bendera
Derap langkah rombongan paskibraka
Mengetuk sunggu bersemangat
Dengan formasi lengkapnya
Tak ragu maju ke depan
Sigam melangkah menaikkan bendera
Tak terbayang jika kita masish dijajah
Mungkin moncong senjata masih mengarah sebagai ancaman
Semua kini hanya kenangan yang tak mampu dilupakan
Akan para pejuang kemerdekaan
Dengan suara lantang hingga ujung penjuru
Dia sang pemimpin upacara
Menyuarakan tugasnya
Kami bangga sebagai putera puteri bangsa
Perjuanganmu tiada tara
Membuat Indonesia kini merdeka
Saat peperangan dulu kau berjuang
Hingga kubik tak terhingga darahmu tumpah
Penjajah durjana pun dapat kau taklukkan
Meski sebagian dari kalian merengang nyawa
Penjajah keji tak beretika mundur
Kalah oleh perlawananmu
Yang hanya berbekal sebilah bambu runcing
Kau mantan penjajah durjana
Sampai saat ini kami tak akan membiarkan
Memasuki Indonesia tercinta
Untuk merampas kembali kemerdekaan
Yang ingin kembali menjajah Indonesia
Sampai nyawa ini meregang
Kami tak akan membiarkanmu
Merampas kemerdekaan hadiah dari pahlawan kami
Sampai mati kami akan berusaha
Menjaga Indonesia agar tidak kembali terjajah
Kami akan mempertahankan hak kami
Sebagai putera puteri Ibu Pertiwi
Puisi Pahlawan dari Generasi Muda
Kami sang generasi muda
Para pahlawanku
Kami menjadi ujung tombak negeri ini
Menentukan kemana arah Indonesisa
Kami seperti seorang nahkoda
Melihat maju menghantam badai
Tak peduli karamnya kapal
Hanya berfikir berjuang menembus gelombang
Maafkan kami pahlawanku
Jika tangan ini mungkin dapat mencoreng
Membuat noda dari perjuanganmu
Kadang sebagian dari kami tak menyadari
Berpesta foya ria serta maksiat
Mengisi kekosongan waktu
Berbuat hal yang sia-sia
Dari lubuk hatimu mungkin menangis
Seakan teriris karena sikap kami
Maafkan kami
Yang terkadang tak mampu membendung amarah
Sebagian berubah menjadi pemimpin semena-mena
Memutuskan persoalan tak adil
Hanya mementingkan kesejahteraan diri sendiri
Kami seakan membuat noda
Hasil jerih payahmu memperjuangkan Indonesia
Sampai merah putih dapat berkibar
Gagah tegak di cakrawala
Kegetolan perjuangan kalian wahai pahlawanku
Gigih bertarung dan bersiasat
Berusaha menyingkirkan kenitaan penjajah
Kami seakan tak menghargai perjuanganmu
Maafkan kami
Mulai saat ini ingin berbenah diri
Mensyukuri semua yang kau wariskan
Yakni kebebasan dan kemerdekaan
Maafkan kami
Kami akan berjuang sepertimu
Membuat Indonesia kearah lebih baik lagi
Agar dapat disegani bangsa lain
Karena meneruskan pejuangan dan semangatmu
Puisi Mengenang Jasa Pahlawan
Nikmat kemerdekaan ini tak terhingga
Mampu menyaksikkan kedamaian
Seluruh penjuru dari sabang sampai merauke
Kini kami mampu mewujudkan segala impian kami
Mampu mengenyam pendidikan hingga tinggi
Tak lupa didukung sebuah teknologi canggih
Semua ini ada bukan hanya karena kami
Tetapi utamanya berkat perjuangan kalian
Melepaskan anak cucu dari belenggu penjajah biadab
Hening cipta tak lupa kami lakukan
Setiap peringatan akan jasa-jasamu
Penderitaan dan pengorbananmu
Membuat kami saat ini berdiri gagah
Menikmati indahnya kebebasan sebagai warga negara
Kami takkan melupan seluruh perjuanganmu
Meski belum ada yang mampu kami persembahkan
Kami akan selalu berupaya
Melanjutkan semua perjuanganmu
Untuk membalas jasamu dan kematianmu
Kami tak akan pernah menyerah lagi
Membuat Indonesia semakin maju
Terdepan disegani bangsa lain
Rakyat hidup damai sejahtera
Itulah impian kami
Kan selalu kami kenang perjuanganmu
Kan kami lanjutkan perjuanganmu
Hingga kau dapat berbangga kepada kami
Dan senyum kebahagiaanmu
Kan mengembang dari atas sana
Terimakasih yang sedalam samudera
Setinggi langit cakrawal
Kami haturkan bersama doa kepadamu
Para pahlawan perjuangan tanah air Indonesia
Puisi Pahlawan Ibu Kartini
Tak asing lagi
Sebuah kata pamungkas bagi para perempuan
Habis gelap terbitlah terang
Perjuanganmu dapat kami rasakan
Wahai Ibu Kartini
Kami kini dapat berdiri berani
Tanpa takut menatap lawan jenis
Tanpa takut terintimidasi
Berkat kesetaraan gender
Jerih payahmu dulu
Membuat kami mampu mengenyam pendidikan
Hingga setinggi langit
Mampu membuat kami belajar
Hingga ke negeri Cina
Kebodohan pergi tak berbekas
Bangku pendidikan tak ada lagi kasta
Anak-anak perempuan kini pintar
Prestasi tak terhitung telah diraih
Semua tak dapat terwujud
Tanpa perjuanganmu Ibu Kartini
Meski kau hanya diperingati setiap 21 April
Hingga kemeriahan acara peringatan atas dirimu
Tetapi kau akan selalu dihati ini
Semua tak akan cukup hanya dengan mensyukuri
Akan kami lanjutkan perjuanganmu
Demi memajukan kaum perempuan negeri ini
Beberapa puisi untuk pahlawan diatas tentu saja bisa menjadi beberapa referensi untuk tugas sekolah kamu. Tidak hanya itu, beberapa puisi itu juga bisa memberikanmu inspirasi dan semangat untuk tetap menghargai jasa para pahlawan Indonesia.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih