Puisi Ibu – Puisi merupakan karya sastra yang terbilang halus dan indah saat diucapkan. Terlebih puisi mempunyai beberapa unsur yang membuatnya bukan sekedar tulisan biasa, dimana biasanya terkandung makna tersendiri dalam setiap bait atau katanya. Jenis puisi pun sangat banyak, seperti halnya puisi yang bertema tentang ibu.
DAFTAR ISI
Puisi Ibu Singkat
Tak bisa aku berkata
Atas rasa syukur ini
Setiap saat kau habiskan waktu bersamaku
Pelukan hangatmu ddan cintamu menuntunku
Bijaksanamu membangunkanku
Ibu…
Cintamu tak pernah surut
Kala aku lemah,
Kau genggam tanganku
Agar aku kuat menjalani hidupku
Ibu…
Kuucapkan terimakasih padamu
Kau selalu menataku
Mengarungi waktu demi waktu
Kau selalu terjaga
Hingga saat ini
Ibu…
Kau selalu mengembalikanku menuju jalan kebenaran
Melalui nasehatmu
Maafku selalu kau terima
Terimakasih ibu
Puisi Ibu Sedih
Kala aku masih kecil
Aku masih di pangkuanmu
Kala itu pula aku tak pernah paham
Tentang apa yang kau tuturkan
Tentang apa yang kau lakukan untukku
Kala itu pula aku tak paham
Bagaimana pengorbananmu
Kau selalu mengajariku akan kebenaran
Hingga aku dewasa
Dan kini aku baru sadar
Sayangnya, kau sudah tak ada di sisiku
Aku merindukanmu, ibu…
Tuhan…
Berilah balasan akan segala pengorbanan ibuku..
Puisi Ibu Karya Chairil Anwar
Ibu…
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanta aku lemah
Ibu…
Tiap kali aku tersilap
Dia hokum aku dengan nasehat
Tiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam nan sepi lalu bermunajat
Tiap kali aku dalam kesakitan
Dia obati aku dengan penawar dan semangat
Dan kala aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…
Tak pernah aku melihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Sungguh begitu kuatnya dirimu
Ibu…
Aku sayang padamu
Tuhanku…
Aku berdoa pada-Mu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…
Puisi Ibu Karya Gus Mus
Ibu…
Kaulah gua teduh
Tempatku bertapa bersamamu
Sekian lama
Kaulah kawah,
Dimana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi
Yang bergelar lembut bagiku
Melepas lelah dan nestapa
Gunung yang menjaga mimpiku
Siang dan malam
Air mata yang tak hentinya mengalir
Membasahi dahagaku
Telaga tempatku bermain, berenang, dan menyelam
Kaulah ibu, laut, dan langit
Yang menjaga lurus horisonku
Kaulah ibu, mentari, dan rembulan
Yang mengawal perjalananku mencari jejak surga di telapak kakimu
(Tuhan…
Aku bersaksi
Ibuku telah melaksanakan amanah-Mu
Menyampaikan kasih sayang-Mu
Maka kasihilah ibuku
Seperti Engkau mengasihi kekasih-kekasih-Mu
Amin)
Puisi Ibu Karya Zawawi Imron
Kalau aku merantau
Lalu datang musim kemarau
Sumur-sumur kering
Daunan pun gugur bersama reranting
Hanya air matamu ibu
Yang tetap lancar mengalir
Bila aku merantau
Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
Di hati ada mayang siwalan memutihkan sari-sari kerinduan
Lantaran hutangku padamu tak kuasa ku bayar
Ibu adalah gua pertapaanku
Ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Akupun mengangguk meski kurang mengerti
Bila kasihmu ibarat samudera
Sempit lautan teduh
Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat dan melembar sauh
Lokan-lokan, mutiara dan kembang lau semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
Namumu, Ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Lantaran aku tahu
Engaku ibu dan aku anakmu
Bila aku berlayar lalu datang angina sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali datang padaku
Menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku.
Puisi Ibu Anak Sd
Berdiri ku berdiam diri
Perempuan yang mulai renta sekilas ku pandangi
Perempuan yang sepanjang hari mengasihi diri ini
Merawatku dengan sepenuh hati
Perempuan yang selalu mengenalku
Kala ku kecil, selalu di sampingku
Menuntun lalu mengajariku banyak cara
Berjalan dan berkata
Perempuan yang tak kenal kata lelah dan keluh
Yang tak peduli pelipisnya berjuta peluh
Yang selalu bekerja keras sepanjang waktu
Demi masa depan dan kesuksesanmu
Ibu…
Kau yang melahirkanku
Kau yang menyusuiku
Kau yang mengasuhku
Dengan penuh kasih sayang
Ibu…
Kau yang mengajariku berkata
Kau yang mengajariku berjalan
Kau pun yang mengajariku berproses
Dengan penuh kesabaran
Ibu…
Kau selalu menasehatiku
Kau selalu menjagaku
Dengan penuh cinta kasihmu
Karena itu, terimakasih ibu..
Puisi Ibu Ceria
Terlihat wajah berseri nan senyum tulusmu
Terasa untukku tak pernah berhenti doamu
Tercipta kasih sayang tulusmu
Takkan terganti oleh siapapun itu
Kau perempuan terhebat bagiku
Kau adalah segalanya bagiku
Di kala bahagia dan sedihku
Selalu kurasa harap dan doamu
Tiada engkau mengeluh
Tiada engkau kecewa
Tiada engkau lelah
Tiada engkau berkeluh kesah
Cerita tentangku bersamamu kan ku kenang selalu
Senantiasa engkau ku doakan selama hidupku
Wahai engkau perempuan mulia nan terhebatku
Ibu….
Adalah manusia yang tangguh
Wanita yang membawa ku pada pada dunia
Membawa pada ceriaku
Lalu pada tawaku
Belaikasihnya begitu lembut
Nasehatnya yang tak berakar dalam kalbu
Tatapan wajahnya yang menduhkan
Menjadi alasanku tuk rindu selalu
Senyum bahagiaku menjadi bahagianya
Bahagianya cukup sederhana
Aku tumbuh sehat dan ceria
Aku menjadi orang baik dan berguna
Puisi Ibu Tercinta
Bunda (Karya: Ari Burhani)
Sarat rasa cinta dengan tulus diberinya
Tiada dengan tidak makna pada tiap ucapan kata
Usapan kasih selalu, gumam kecilpun terus berlagu
Sesaat terlupa
Lepas dari sadar kita
Balaspun tak diminta olehnya
Ajar sikap terarah, lenyap topang siap direngkuh
Lenyap perasaan gundah pun hadirkan suasana teduh
Sesaat terlupa
Lepas dari sadar kita
Balaspun tak diminta olehnya
Cukup bentuk jiwa bijaksana
Banyak lencana pantas tertuju baginya
Tiap manusia yang dilahirkan ingat lekatlah budi luhurnya
Puisi Ibu Bahasa Inggris
Mom…
You have given me birth by risking your life
You have raised me with all your own sweat
You have given all your love for me
You took care of me with all your heart
You also education me with great affection
Mom…
You taught me how to walk
You taught me how to speak
Every day and night you spend your time for me
When hot and cold you always fight for me
Mom…
Thanks for your sacrifice
Thank you for your love
Thanks for your time
Thank you for everything
Although I know my thanks is not mean for you
It will not be able to replay your services
Thanks, Mom…
For the strength, love, and care
For in the world that is quite rare
For being my guardian and my guide
Yard by yard
You have bever let others change who you are
You have always shown me that
You are my favorite star
You move through the unknown with strength
No matter how far the length would
Have never been here today
Without your unbounded love
Without your ultimate sacrifice
Without the support I needed
Without your motherly advice
I never would have succeeded
I could never stay above
I just wanted you know
I will always stand by your side
I will give back and be your guide
I will fight for you in the hard time
And I will never lose my faith in you
Thanks, Mom
I love you so much
Never forget the your support
Puisi Ibu 4 Bait
Terdiam kusejenak dalam renungan kala
Bayang wajahmu datang menyapa
Lalu waktu kembali ke belakang
Membuka memori masa kecil nan terkenang
Tetesan air mata hingga keringat berjuang menghadapi maut
Demi kedatangan sang buah hatinya
Bahagia tak terkira
Di kala dia mendengar tangisan pertamaku
Kala ku mulai belajar berbicara
Dia mengenalkanku dengan kata-kata
Kala ku belajar berjalan
Dia selalu menuntunku hingga sampai tujuan
Kasih sayang itu tetap sama sepanjang masa
Tak lekang oleh usianya
Kupersembahkan doa padanya
Semoga Tuhan memberinya hidup bahagia selamanya
Puisi Ibu 3 Bait
Kau tak perlu menempuh ribuan mil, ibu
Biarkan aku saja yang melakukan itu
Kau tak perlu menempuh ribuan mil, ibu
Karena engkau adalah tempat kepulanganku
Tunggulah di sana untukku, Ibu
Di rumahmu
Tempat engkau dan aku bermain dan bercanda
Tempat aku bermanja ria
Tunggulah di sana untukku, Ibu
Rajutlah harap dan doa untukku
Sampai aku pulang membawa sekantong cinta dan rindu
Sampai aku melihat raut muka berseri darimu
“Membaca Wajah Ibu” Karya: Mustafa Ismail
Di situlah bintang itu
Terselip dalam kelopak matanya
Tetap indah, tetap cerah
Akupun larut dalam sinarnya
Di situlah laut
Mengalir hawa nan dingin
Untuk setiap perjalanan
Tetap teduh, tetap biru
Yang membuatku selalu terpana dan rindu
Di situlah sumur
Yang tak pernah lelah memberi
Dan aku adalah gayung
Yang masih tetap menimbanya
Puisi Ibu 2 Bait
Saat di rumah ibu adalah guru bagiku
Saat di lapangan ibu adalah pelatih bagiku
Saat di taman bermain ibu adalah penjagaku juga pelindungku
Saat ku sakit, ibu adalah dokter untukku
Di ranjang tidurku, ibu adalah seorang pengasih
Di rumah pula, ibu adalah koki terhebat di sepanjang masa
Kala ku melangkah pergi, ibu adalah pemesan terbaik bagiku
Terimakasih atas multiperanmu, Ibu
Dia adalah malaikat
Dia juga bidadari tak bersayap
Pejuang nan begitu kuat
Tuk hidup dan kehiduapan
Dialah ibu…
Yang penuh kasih dan sayang
Yang penuh kelembutan belaikasihnya
Yang tak hentinya berharap, berdoa demi anaknya
Pepatah berkata “Surga di Telapak Kakimu”
Begitupun ridlomu adalah ridlo Tuhan
Nasehatmu menyejukkan pikirku
Dan doamu mudah terijabah oleh-Nya
Terimakasih ibu…
Lindungi dia, wahai Tuhanku
Pula bahagiakan dia, wahai Tuhanku
Sediakan surga yang teramat indah untuknya suatu nanti
Puisi Ibuku
Ibuku..
Ku tau
Kini usiamu tak lagi muda
Namun, untukmu ku belum bisa apa-apa
Ibuku…
Ku tau
Kakimu tak sekokoh dulu
Kala kau mengandungku, memangkuku, dan mendampingiku
Ibuku..
Tak ada yang berubah tentang kasih dan sayangmu
Kadang ku tak menyadari akan hal itu
Karna ku tenggelam dalam egoku
Ibuku..
Ku tau…
Lidahmu adalah penawar racun sakitku
Tamparmu adalah penyadar hidayahku
Ibuku…
Bagiku…
Tak ada yang sepadan dengan sebuah kata kias
Karena hanya kata Ibu itu saja yang pas
Puisi Ibu Menyentuh Hati
Ku tau ibu
Kau sembunyikan letihmu dalam senyummu
Derita maam dan siang selalu menghampirimu
Tak sedikitpun terhenti langkahmu
Tuk bisa memberi harapan baru bagiku
Kadang cacian pun menghampirimu
Kadang pula hinaan melintasi jalanmu
Namun, kau tak pedulikan itu
Bahkan kau terus melangkahkan kakimu
Demi tuk masa depan anakmu
Ku tau ibu
Bukanlah setumpuk emas yang kau harap dariku
Bukan tumpukan uang yang kau minta dalam hasilku
Bukan pula sebatang perunggu dalam kemenangan ku
Namun, keinginan hatimu kebahagianku
Kau selalu berkata padaku
Tentang nasehat, pesan, dan rasa sayangmu
Akupun begitu ibu
Aku bisa apa untukmu
Doalah yang selalu kupanjatkan untukmu
Puisi Ibu Pendek
Kau ibu
Manusia pertama yang ku kenal
Sebaliknya, kau mengenalku lebih dari segala
Karena aku anakmu
Ibu
Orang yang kusayang
Begitupun engkau
Orang yang menyayangku selalu
Dalam setiap waktu
Kasihmu tak bermuara
Sayangmu tiada tara
Pengorbananmu tak terkira
Ketulusanmu tiada duanya
Menetes air mata
Jangan di tahan
Luapkan rasa hatimu
Tapi kau tersenyum selalu
Tersenyum
Dan melembutkan gaarisnya
Mengikhlas
Dan tegar dan menghadapi kehidupan
Selalu tenang
Engaku bersembunyi
Dari rasa sesak
Selalu kau tampil dengan kelembutan
Ibu..
Doa terperanjat
Dengan kedua telapak tanganmu
Engkau menengadah pinta hajat
Ibu…
Terlintas senyummu
Pada getar rasamu
Sampai terasa tenang hatiku
Puisi Ibu Tersayang
Cintanya sungguh tak terkira
Sarat akan hikmah kata-kata mutiara
Penuh makna di setiap nasehatnya
Halus lembut belaikasihnya
Tentang jarak yang terpisah dengan buah hatinya
Tak lantas menunjukkan air matanya
Sesungguhnya tak karuan tanggung pedihnya
Kala harus berpisah dengan buah hatinya
Tak pernah lelah dia memanjatkan doa
Walau kadang kitapun lupa akannya
Tak pernah pula bersumpah bala
Walau tutur dan sikap menyakitinya
Doanya laksana anak panah
Oleh-Nya mudah diijabah
Dia laksana bidadari sederhana
Yang tak perlu kita puji tuk memberikan yang sempurna
Puisi Ibu Lengkap
Dari segumpal darah aku dalam rahimmu
Hingga aku menjadi makhluk sempurna ciptaan-Nya
Makhluk yang nantinya menjadi titipan untukmu
Hingga aku lahir ke dunia ini
Kau jaga, rawat, dan lindungi aku
Kau ajari aku bertutur kata
Kau ajari aku bertindak tanduk
Kau ajari aku baik buruk
Menjalani semua itu
Kau tak kenal kata dan rasa lelah pun pilu
Kau menjalaninya dengan bahagia bersama pun tak terkira
Walau kadang kesal akan tingkah dan rajukku
Kau tetap menjalaninya dengan sepenuh hati
Mencurahkan segala kasih sayang
Melakukan berbagai cara untuk bahagia anakmu
Tak peduli apa kata orang banyak
Kau pahlawan pribadiku
Yang menghiasi kehidupan kecil dan dewasaku
Senyum manis selalu terpancar darimu
Yang selalu menguatkan batinku
Sinar cintamu kan ku kenang selalu
Cintamu itu kan terus bercahaya di hatiku
Dengan cara apapun itu
Ku kan berusaha membalas cinta, kasih, dan sayangmu
Aku sadar dan tau
Tiada muara kasih sedalam ibu
Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu
Menjadi untaian ibu untuk anakmu
Kini baktiku seakan tiada sempurna
Pengabdianku padamu kurang rasanya
Kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu
Hanya doa ku panjatkan
Hanya terimakasih ku padamu sampaikan
Puisi Ibu Hebat
Terlihat samar di matamu nan bening
Bagai permata safir
Cintamu yang tiada akhir
Tersirat di wajahmu nan teduh
Bagai pendekar hatiku
Tersirat senyummu penuh arti
Lemahmu, bagai telaga kautsar
Menawan hati juga menyejukkan
Bunda…
Kutitip setitik air mata
Pada hujan tentang rindu yang tiada tara
Agar ia sampai menjumpaimu di suatu kala
Bunda…
Kutitipkan semua rasa cinta
Pada mentari yang tak kenal asa
Agar ia menjumpaimu kala muncul hingga senja
Bunda…
Ku titipkan semua rasa sayangku
Pada bintang yang berkelip indah
Agar ia selalu menghias setiap malam syahdu
Bunda…
Aku tetap sama dengan yang dahulu
Selalu menyayang, mencinta, dan merindumu
Karena akupun tetap buah hatimu
Puisi Ibu Menyentuh Hati
Di setiap irama tubuhmu
Kau selalu menyapa
Dalam kepenatan yang tak terbisikkan
Kau selalu mendekap
Kini usiaku telah berubah
Kini aku bukan lagi anak-anak
Karena kaulah yang membentuk jiwa mentah diri ini
Kau yang membantu mengolah emosi labilku
Kau yang selalu memberiku kata bijak
Nasehat yang senantiasa ku laksanakan
Kau yang selalu menyayangku di setiap waktu
Pagi, siang, pula malam
Kau pengantar luasnya pengetahuanku
Kala kamus kota kataku hanya setitik air menetes
Kaupun memenuhinya sampai menjadi sebuah lautan
Yang mengantarkanku beragam pengetahuan
Kau adalah kilau bintangku
Yang tak pernah terlupa
Bahkan oleh rangkaian huruf sejarah peradaban manusia
Puisi Ibu Ciptaan W.S Rendra
“Jangan Takut Ibu”
Matahari musti terbit
Matahari musti terbenam
Melewati hari-hari fana
Ada kanker payudara, ada encok, pun ada uban
Ada gubernur sarapan bangkai buruh pabrik
Bupati mengunyah aspal
Anak-anak sekolah dijadikan bonsai
Jangan takut, Ibu!
Kita harus bertahan
Karena ketakutan, meningkatkan penindasan
Manusia musti lahir
Manusia musti mati
Diantara kelahiran dan kematian
Bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki
Serdadu-serdadu Jepang memenggal patriot kepala Asia
Ku Klux Klan membakar gereja orang Negro
Begitupun teroris Amerika meledakkan bom di Oklahoma
Memanggang ibu-ibu, bayi-bayi, pun orang tua
Di Miami dirampok dan dibunuh pula turis Eropa
Serdadu Inggris membantai para pemuda di Irlandia
Orang Irlandia meledakkan bom London yang tentu taka man
Jangan takut, Ibu!
Jangan mau diancam
Jangan mau digertak
Sebab ketakutan juga meningkatkan penjajahan
Sungai waktu
Telah menghanyutkan keluh-kesah mimpi yang merangas
Keringat bumi yang menyangga peradaban insan
Menjadi mercury juga uranium
Tapi, jangan takur, Ibu!
Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati
Rasi galaksi Bima Sakti berzikir di dahi
Aku cium tanganmu, Ibu
Rahim dan susumu adalah persemaian harapan
Kekuatan ajaib insan
Dari zaman ke zaman
Puisi Ibu Indah
“Ibuku Dahulu”
Karya: Amir Hamzah
Ibuku dahulu pernah marah padaku
Diam ia tiada berkata
Pun aku lalu merajuk pilu
Tiada peduli apa yang terjadi
Matanya selalu mengawasi daku
Walau bibirnya sama sekali tiada bergerak
Rautnya masam menahan sedan
Hatinya pun pedih sebab lakuku
Aku berkesal hati
Menurutkan setan, mengkacau-balau
Jurang celaka sudah terpandang di muka
Kusongsing pula, agar cedera
Bangkit ibu dipeganglah aku
Dirangkumnya lalu segera dikucupnya aku
Serta dahiku berapi pancaran mereka
Sungguh sejuk sentosa turun kalbu
Begitupun engkau
Ibu, bapak, pula kekasih
Berpadu dalam dirimu
Mengawas dalam dunia daku
Puisi Ibu Karya Khalil Gibran
Ibu adalah segalanya
Dialah penghibur dalam kesedihan
Pemberi harapan di dalam penderitaan
Pemberi kekuatan di dalam kelemahan
Dialah sumber cinta, belas kasih, simpati, dan pengampunan
Manusia yang kehilangan ibunya
Berarti kehilangan jiwa sejati yang selalu memberinya berkat
Pun menjaganya tiada henti
Segala sesuatu pun di alam ini
Melukiskan tentang susuk, ibu
Matahari adalah ibu dari planet bumi
Yang memberikan makanannya dengan sinar panasnya
Matahari tiada pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari
Hingga matahari meminta bumi tuk tidur sejenak
Dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung
Pula anak-anak sungai
Dan bumi adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik
Bagi buah-buahan dan biji-bijian
Ibu sebagai pembentuk dasar di seluruh kewujudan
Dan adalah roh kekal, penuh cinta juga keindahan
Puisi Ibu Karya Cak Nun
Bila kau menangis
Bundamu yang meneteskan air mata
Dan Tuhan yang akan mengusapnya
Bila kau bersedih
Bundamu yang kesakitan
Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan
Menangislah banyak-banyak tuk bundamu
Dan jangan sekalipun kau
Membuat Tuhan naik pitam padamu
Kala bundamu menangis
Para malaikatlah yang menjelma
Menjadi butiran-butiran air matanya
Dan cahaya yang memancar dari airmata bunda
Membuat para malaikat itu silau dan marah padamu
Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci
Hingga Allah tak melarang mereka tatkala menutup pintu surga
Puisi Karya Wiji Tukul
Ibu pernah mengusirku
Pergi dari rumah
Namun, menangis kala aku susah
Ibu tak bisa memjamkan matanya
Jikalau adikku tak bisa tidur sebab lapar
Ibupun kan begitu marah
Kala kami berebut jatah makan
Yang bukan hak kami
Ibu memberi pelajaran keadilan kepada kita
Dengan kasih sayang
Ketabahan ibuku
Mengubah rasa sayur murah menjadi sedap
Ibupun menangis kala aku mendapat susah
Dan ibu menangis kala aku bahagia
Ibupun menangis kala adikku mencuri sepeda
Dan ibu menangis kala adikku kelar dari penjara
Ibu,
Adalah hati yang rela menerima
Walau selalu disakiti anak-anaknya
Penuh ampun dan maaf
Kasih sayang ibu adalah sinar keghaiban
Tuhan membangkitkan haru insan dengan kebijakan
Ibupun yang mengenalkanku kepada Tuhan
Puisi Ibu dan Ayah
Ibu, ayah…
Terima kasih tuk semuanya
Terima kasih tuk kesempatan hidup
Sebab engkau, aku bisa merasa udara dunia
Ibu, ayah…
Terimakasihku tuk semuanya
Terimakasihku tuk kasih sayang engkau
Kasih sayang engkau, tiada duanya bagiku
Ibu, ayah…
Terimakasihku tuk semuanya
Terimakasihku atas cinta
Cinta engkau padaku tiada tara
Ibu, ayah…
Terimakasihku tuk semuanya
Terimakasihku tuk senyum
Senyum engkau membuatku nyaman bersama
Ibu, ayah…
Ku ingin engkau sehat selalu
Supaya engkau merasakan kesuksesanku
Sungguh ku inginkan itu
Ibu, ayah…
Ku ingin engkau bahagia selalu
Bagiku bahagiamu adalah bahagiaku
Sebagaimana engkaupun bahagia kala ku bahagia
Ibu, ayah…
Ku ingin engkau sehat selalu
Sehatmu begitu berharga bagiku
Agar ku bisa memandang sinar wajahmu di setiap waktu
Ibu, ayah…
Ku cinta kalian berdua
Sebagaimana kalian mencinta diriku
Sebagaimana mentari yang mencintai bumi selalu
Ibu, ayah…
Ku kan mengingat nasehat kalian selalu
Ku kan menjalankan nasehat kalian selalu
Pun kan kusimpan dalam ruang hatiku
Ibu, ayah…
Terimakasihku tuk semuanya
Semua yang telah engkau berikan untukku
Pengorbanan kalian terlalu banyak untukku
Maafkan diriku
Wahai ayah ibu
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih