PETA PULAU JAWA : Kekayaan Alam, Kebudayaan, Sejarah (Lengkap)

Peta Pulau Jawa adalah salah satu pulau terpadat yang ada di Indonesia. Pulau ini memiliki kehidupan yang jauh lebih berlipat-lipat padatnya jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya yang ada di Indonesia. Peta pulau Jawadi bawah ini akan menjelaskan lebih jauh bagaimana administrasi pulau terpadat di Indonesia ini dan bagaimana kekayaan alam serta kebudayaan masyarakatnya.

Peta Pulau Jawa

Peta Pulau Jawa

Jawa yang juga dieja Djawa atau Jawa adalah salah satu pulau di Indonesia yang terletak di tenggara Malaysia dan pulau Sumatra. Pulau ini juga terletak di selatan Kalimantan dan di sebelah baratnya terdapatpulai Bali.

Pulau Jawa ini merupakan pulau terbesar keempat di Indonesia. Meski hanya terbesar keempat, namun pulau ini memiliki lebih dari setengah populasi negara Indonesia. Pulau Jawa bahkan mendominasi secara politik dan ekonomijika dibandingkan dengan pulau lainnya.

Hal ini bisa dibuktikan dengan keberadaan Ibukota Indonesia yang ada Jawa adalah Jakarta yang sebelumnya adalah Batavia. Kota Jakarta juga merupakan kota terbesar di Indonesia dan juga kota terpadat di Pulau Jawa.

Pulau Jawa memiliki panjang sekitar 661 mil atau 1.064 km dari timur ke barat dan lebar pulau ini sekitar 60 mil 100 km dari barat ke pusat. Ada banyak gunung memanjangdi pulau ini dan kebanyakanadalah gunung berapi.

Gunung-gunung tersebutmembentang dari timur ke barat di sepanjang punggung pulau dan diapit oleh punggung batu kapur dan dataran rendah. Gunung pulau Jawa bisa dikatakan sangat vulkanik, namun hampir semua gunung yang mengalami letusan serius hanya sedikityaknisekitar35 dari 112 gunung berapi yang aktif.

Gunung berapi tertinggi yang ada di Pulau Jawa adalah Gunung Semerudengan ketinggian mencapai 12.060 kaki atau 3.676 meter. Kemudian ada serangkaian dataran tinggi tidak bersambung terletak di selatan gunung-gunung vulkanik dan mencapai ketinggian sekitar 1.000 kaki (300 meter).

Sebagian besar sungai di Jawa mengalir ke utara, karena pegunungan tengah yang membentuk daerah aliran sungai mereka terletak agak lebih dekat ke selatan daripada ke pantai utara. Namun, beberapa sungai ada yang mengalir ke selatan.

Adapun sungai terbesar di pulau Jawaadalah Solo dan Brantasyang terletakdi bagian timur Jawa. Pulau Jawa memiliki banyak sungai kecil dan sungai menjadisumber air untuk irigasi tetapi hanya bisa digunakan saatmusim hujan, sementara saat musim kemarau debit airnya bisa dikatakan sedikit untuk digunakan sebagai irigasi.

Iklim di Pulau Jawa

Iklim yang ada di pulau Jawa umumnya panas dan lembab sepanjang tahun. Temperatur maksimum yang ditemukan di dataran sepanjang pantai utara Jawa selalu menunjukkan suhu panas tetapi di pegunungan jauh lebih dingin.

Dikarenakan kelembaban di Pulau Jawa tinggi maka pulau ini sering memiliki iklim yang berubah-ubah. Saat angin bertiup dari barat ke laut, sekitarNovember hingga Maret,pulau ini  akan hujan dan berawan.

Sedangkan saat angin dari arah tenggara, yakni dari April hingga Oktober, maka angin akan membawa hujan tetapi umumnya pulau ini akan cerah.

Adapun curah hujan setiap tahunnya di Jakarta rata-rata turun sekitar 1.760 mm. Suhu rata-rata harian maksimum yang ada di Jakarta adalah sekitar 30 ° C dan minimum adalah atau 23 ° C.

Meski iklim di pulau Jawa hanya ada hujan dan kemarau, namun iklim tersebut tidak semua merata di selutuh tanah Jawa.

Flora dan Fauna di Pulau Jawa

Peta Pulau Jawa

Tanah Jawa sendiri sangat subur karena kaya oleh abu vulkanik. Vegetasi yang dimiliki oleh Pulau Jawa sendiri lebih dari 5.000 spesies tanaman. Hutan hujan lebat berlimpah di lereng pegunungan yang lembab, sementara hutan bambu tebal berada di kawasan Jawa bagian barat.

Pohon yang tumbuh subur di pulau Jawa adalah pisang, mangga, dan berbagai jenis pohon lainnya seperti jati, rasamala, casuarina dan bambu.

Pohon-pohon itu banyak bermunculan di tanah-tanah Jawa. Selain itu hutan-hutan yang ada di Pulau Jawa ini kebanyakan diisi dengan pohon sagu dan pohon beringin. Kayu jati adalah salah satu ekspor utama pulau Jawa.

Selain vegetasi atau floranya yang berlimpah, pulau Jawa juga memiliki fauna yang melimpah. Salah satu fauna pulau Jawa yang terkenal adalah badak bercula satu dan banteng. 2 spesies fauna itu sekarang sangat terbatas dan hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Taman Nasional Ujung Kulon itu ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991. Selain terdapat badak bercula satu dan banteng, taman ini juga dihuni oleh monyet, gajah, jerapah dan harimau Jawa yang sayangnya sekarang sudah punah.

Pulau Jawa juga merupakan rumah bagi beberapa spesies lain seperti monyet, babi hutan, dan buaya. Setidaknya terdapat sekitar 400 spesies burung; 100 spesies ular; 500 spesies kupu-kupu; dan banyak jenis serangga lainnya yang hidup di pulau Jawa.

Vegetasi yang Tumbuh di Pulau Jawa

Peta Pulau Jawa

Lebih dari dua pertiga wilayah daratan pulau Jawa ditanami dengan tanaman pangan yakni padi. Sebuah jaringan irigasi yang rumit berupa kanal, bendungan, saluran air, dan waduk telah berkontribusi besar terhadap kapasitas penanaman padi di pulau Jawa selama berabad-abad.

Tanaman lain yang juga ditanam di daerah dataran rendah pulau Jawa adalah jagung, singkong, kacang tanah kedelai, dan ubi jalar.

Lereng bukit bertingkat dan sawah beririgasi adalah lanskap kekayaan Jawa yang sangat dikenal.  Kemudian tanaman lain yang ditanam di kawasan tanah Jawa dan sering menjadi tumpuan perekonomian pulau ini adalah kapuk, wijen, sayuran, pisang, mangga, buah durian, buah jeruk, dan minyak sayur.

Tanaman-tanaman tersebut diproduksi untuk konsumsi lokal. Kemudian adapula teh, kopi, tembakau, karet, dan cinchona (sumber kina, dan tumbuh di dataran tinggi Jawa bagian barat); tebu dan kapuk (di bagian timur pulau); dan kelapa.

Untuk tanaman-tanaman tersebut kebanyakan diekspor dan beberapa tanaman komersial tersebut pada suatu waktu biasanya ditanam di perkebunan keluarga besar.

Perekonomian di Pulau Jawa

Peta Pulau Jawa

Sementara untuk perekonomian masyarakat Jawa kebanyakan adalah petani dan beternak. Hewan  ternakyang dipelihara olehmasyarakat Jawa kebanyakan beternak sapi, kambing dankerbau. Adapula budidaya ikan asin dan kering yang diimpor. Budidaya  ikan ini dilakukan di kolam dan sawah di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jawa menghasilkan sebagian besar pasokan ikan di dunia.

Selain itu ekonomi pulau Jawa selanjutnya yang memajukan pulau ini adalah minyak. Di pantai barat laut, ada sebuah pipa gas alam yang menghubungkan ladang-ladang ini dengan daerah Cilegon. Ada kilang minyak di Cilacap, Jepu, dan Surabaya; ada juga penambangan mangan, belerang, fosfat, emas, dan perak di pulau Jawa.

Kemudian ada beberapa manufaktur skala kecil meliputi pencetakan batik, besi, perak, alat pertanian, produksi ubin dan keramik lainnya. Industri yang lebih besar terdiri dari pemrosesan tekstil, manufaktur karet, perakitan otomatis, pembuatan bir, dan pabrik yang memproduksi sepatu, kertas, sabun, semen, dan rokok.

Beberapa hal di atas adalah yang sangat membantu perekonomian di Pulau Jawa. Tidak heran jika industri perdagangan di pulau ini sangat berkembang pesat dan banyak sekali penduduk yang tinggal di Pulau Jawa.

Peta Administrasi Pulau Jawa

Peta Pulau Jawa

Peta pulau Jawasecara hampir seluruhnya terlihat banyak terdapat gunung berapi. Setidaknya pulau ini berisi tiga puluh delapan gunung.  Gunung berapi tertinggi di Jawa adalah Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter.

Sementara Gunung berapi paling aktif di Jawa dan juga di Indonesia adalah Gunung Merapi yang ada di Yogyakarta dengan ketinggian 2.930 meter. Lebih banyak gunung dan dataran tinggi ini membantu Pulau Jawa untuk membagi interior menjadi serangkaian daerah yang relatif terisolasi dan cocok untuk penanaman padi sawah.

Area sawah di Jawa termasuk yang terkaya di dunia. Nah, berikut ini adalah pembagian adminstratif Pulau Jawa sebagai salah satu dari empat Kepulauan Sunda Besar.Jawa dibagi menjadi beberapa daerah seperti :

  • Provinsi Daerah Keistimewaan Ibukota Indonesia, Jakarta
  • Banten dengan ibukota Serang
  • Jawa Barat dengan ibukota Bandung
  • Jawa Tengah dengan ibukota Semarang
  • Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ibukota Yogyakarta
  • Jawa Timur dengan ibukota Surabaya

Suku Jawa, Masyarakat yang Tinggal di Pulau Jawa

Peta Pulau Jawa

Suku Jawa adalah suku terbesar di Indonesia. Suku Jawa ini merupakan suku yang paling berpengaruh di hampir semua aspek kehidupan. Suku ini memiliki peran penting dalam banyak bidang yang ada baik itu di pemerintahan, perdagangan, pendidikan, kewirausahaan, pertanian dan masih banyak bidang lagi.

Hal ini tidak mengherankan karena rang Jawa adalah salah satu suku tertua di Indonesia. Populasi suku Jawabahkan berjumlah sekitar 90 juta dan sebagian besarnya tinggal di pulau Jawa.Orang Jawa juga memiliki beragam budaya yang unik.

Budaya-budaya tersebut sebagian besar merupakan peninggalan Kerajaan Mataram kuno. Kerajaan Mataram ini adalah sebuah kerajaan Jawa yang pernah berpusat di kota Yogyakarta dan Surakarta  Selain itu, kebudayaan masyarakat Jawa juga dipengaruhi oleh Kerajaan Majapahit.

Sehingga tidak heran jika masyarakat Jawa ini memiliki kebudayaan yang masih sangat kental dengan keraton mengingat bahwa Mataram pernah menguasai pulau ini.

Karakteristik Suku Jawa

Peta Pulau Jawa

Karakteristik yang dimiliki oleh orang Jawa adalah lembut, pekerja keras dan sangat ulet. Sebagai salah satu suku tertua yang ada di Indonesia, orang Jawa bisa dikatakan memiliki peradaban yang paling maju jika dibandingkan dengan suku lainnya di Indonesia.

Dikarenakan peradaban suku Jawa itulah, tidak heran jika perannya ini memberi pengaruh besar pada pembuatan kebijakan di pemerintahan Indonesia.

Bahkan bisa dikatakan hampir semua presiden yang telah memimpin negara Indonesia sebagian besar didominasi oleh suku Jawa, seperti Soekarno, Soeharto, Abdurakhman Wakhid, Megawati Soekarno Putri,Susilo Bambang Yudhoyono dan yang terakhir adalah Joko Widodo dari Soli.

Seperti halnya mata pencaharian sebagian besar orang Indonesia, mayoritas mata pencaharian yang digeluti oleh orang Jawa adalah petani. Tetapi sekarang, banyak orang Jawa yang mulai menggerakkan mata pencaharian mereka sebagai petani, dengan mulai mencoba menjadi pedagang kecil.

Rata-rata orang Jawa mencari pekerjaannya di Jakarta karena kota tersebut adalah ibukota Indonesia. Banyak orang yang bergelut di bidang kewirausahaan dan bekerja di perusahaan di ibukota karena dipicu oleh krisis ekonomi.

Sejarah Pulau Jawa

Peta Pulau Jawa

Bagaimana tentang sejarah ditemukannya Pulau Jawa? Pulau Jawa ditemukan pada tahun 1891 dari sisa-sisa fosil Homo erectus. Pulau tersebut adalah menjadi tempat aktivitas manusia sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Kolonisasi Jawa tampaknya terjadi dari daratan Asia Tenggara, dan pertanian yang diketahui telah dipraktikkan di sana pada awal 2500 SM.

Pedagang India mulai berdatangan di Jawa sekitar abad ke-1 M, dan pengaruh Hindu India yang dihasilkan berkembang hingga terbentuklah kerajaan Mataram pada abad ke-8 M. Kerajaan Mataram berpusat di daerah selatan-tengah Jawa dan diperintah oleh dinasti Shailendra.

Meskipun awalnya kerajaan Mataram ini adalah pengikut Hindu Shaivite, raja-raja dinasti Mataram kemudian menerima ajaran Buddhisme Mahayana. Sejak zaman itu, pada akhir abad ke-9 dan awal abad ke-10, dibangunlah candi-candi atau situs-situs bersejarah seperti Borobudur, Mendut, dan banyak situs lainnya di Jawa.

Pusat politik Jawa kemudian pindah ke kerajaan Singhasariyang ada di dataran tinggi Malang Jawa Timur. Raja terbesar dinasti ini bernamaKertanagara yang memerintah tahun 1268–1992. Raja ini menyatukan Jawa dan memperluas kekuasaannya hingga ke Kalimantan bagian selatan, Bali, dan pulau-pulau timur lainnya.

Setelah kematian Kertanagara, kerajaannya runtuh dan digantikan oleh kerajaan Majapahit di Jawa Timur, yang didirikan pada 1293. Dinasti Majapahit menguasai sebagian besar kepulauan Indonesia, termasuk bekas wilayah kerajaan Sriwijaya di Sumatra.

Setelah itu pedagang Muslim mengunjungi kepulauan Indonesia selama berabad-abad dan perdagangan Muslim di wilayah Jawa tumbuh subur. Banyak orang Jawa pesisir yang menghadapi pilihan untuk bertempur atau bergabung dengan Muslim.

Kemudian beberapa kerajaan Muslim mulai didirikan di Jawa tengah dan barat seperti kerajaan Padjang, Preanger, Cheribon, dan Bantam. Kerajaan yang semula beragama Hindu kemudian berubah menjadi kerajaanmuslim. Hingga kemudianpada abad ke-16, kerajaan Mataramyang menjadi kerajaan muslim mendominasi kekuasaan di Pulau Jawa.

Setelah itu kapal-kapal Belanda mengunjungi Jawa pada 1596, dan Perusahaan Hindia Timur Belanda segera mendirikan pos perdagangan di pantai dengan markas besar di kota Batavia (Jakarta), yang berada di bawah kendali Belanda pada 1619.

Lalu mulai tahun 1903, orang Jawa diterima sebagai bagian dari pemerintahan lokal, dan pada tahun 1925 orang Indonesia diberikan mayoritas dalam volksraad (“dewan rakyat”). Hingga kemudianJawa menjadi bagian dari Republik Indonesia yang baru merdeka padatahun1950.

Orang-orang yang Hidup di Pulau Jawa

Peta Pulau Jawa

Penduduk Jawa meliputi tiga kelompok etnis besar yakni suku Jawa, Sunda, dan Madura. Kemudian etnis suku lain diikuti oleh sukuTengger dan Badui. Sekitar70% dari populasi Jawa hidup dipulau ini terutama di bagian tengah dan timur pulau itu.

Adapun orang Sunda hidup di barat, sedangkan orang Madura tinggal di timur dan di Pulau Madurasendiri. Jawa adalah salah satu daerah terpadat di dunia. Pulau ini rata-rata memiliki lebih dari 2.600 orang per mil persegi atau 1.000 per km persegi.

Tingkat pertumbuhan penduduk asli Jawa sendiri bisa dikatakan tetap cukup tinggi. Dari sekitar 5 juta orang pada tahun 1815, populasi telah tumbuh menjadi sekitar 140 juta pada awal abad ke-21.

Sebagian besar penduduk Jawa hidup di daerah pedesaan, tetapi kota-kotanya tumbuh dengan sangat cepat. Kota-kota utama yang padat penduduk adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Surakarta, dan Yogyakarta.Kepadatan populasi pedesaan tertinggi di dataran tengah-selatan dan dataran utara.

Meski peta pulau Jawabisa terbilang kecil, namun pulau ini sangat padat dan kaya akan hasil alam sehingga pertumbuhan ekonominya berkembang sangat pesat. Pulau Jawa juga dikenal padat penduduk jika dibandingkan dengan pulau besar lainnya di Indonesia. Inilah yang menyebabkan pulau Jawa berkembang pesat. Namun, Pulau-pulau lainnya juga tidak kalah dari segi ekonomi dan pendidikan.

Peta Pulau Jawa