Passing-Grade

Passing Grade : Pengertian dan Cara Menghitungnya

Passing Grade – Hampir semua orang yang sedang menempuh pendidikan SMA, setelah lulus pasti ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Ketika mau kuliah, ada banyak hambatan, salah satunya adalah memilih program studi. Untuk mempermudah memilih prodi, Anda bisa melihat passing grade. Apa itu?

Sebelum kita membahas tentang hal tersebut, perlu diketahui kalau memilih prodi itu memang sesuatu yang gampang-gampang susah. Ada banyak orang yang memilih karena passion mereka. Tak sedikit juga yang memilih karena masa depan kerjanya.

Apa itu Passing Grade?Apa itu Passing Grade?

Lalu apa yang dimaksud dengan passing grade ini? Selanjutnya akan kita sebut PG ya biar lebih mudah. Jadi, PG ini merupakan sebuah prosentase nilai yang dipakai untuk acuan meluluskan mahasiswa di sebuah program studi.

PG kurang lebih juga punya arti nilai minimal yang harus didapatkan ketika Anda ingin memilih sebuah prodi di sebuah perguruan tinggi. Biasanya, PG ini dipakai di SNMPTN. Perlu Anda ketahui juga kalau tiap tahunnya, PG selalu naik.

Hal itu biasanya terjadi karena minat dari program studi tersebut. Semakin tinggi minat orang terhadap program studi itu, semakin tinggi juga PGnya. Tapi ada juga beberapa yang tetap memiliki PG tinggi namun peminatnya kecil.

Hal itu biasanya terjadi pada beberapa prodi yang menuntut tingkat kecerdasan tertentu atau kepintaran tertentu. Jadi, memang bener-bener dibutuhkan calon mahasiswa yang pintar di jurusan tersebut. FYI juga, tidak semua kampus memberitahukan informasi PG mereka.

Ada beberapa kampus dan jurusan yang tidak pernah mempublikasikannya. Jadi PG yang mereka miliki jadi sebatas prediksi. Karena itulah, kemudian banyak orang mencari cara untuk menghitung PG dari sebuah prodi yang ingin diambil.

Cara Untuk Menghitung Passing GradeCara Untuk Menghitung Passing Grade

Banyak orang mencari cara untuk menghitung passing grade dari sebuah prodi. Hal itu dilakukan semata-mata karena ingin tahu tingkat perjuangan agar bisa masuk prodi tersebut. Terlebih lagi dengan kondisi beberapa jurusan dan kampus yang tidak menyampaikan PG mereka.

Salah satu cara mudah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan jawaban atas berhasil atau tidaknya PG Anda adalah seperti ini:

  1. Rumus; (Bx4-Sx1)x100%:JSx4
  2. Keterangan:
    • B: Jumlah jawaban yang benar
    • S: Jumlah jawaban yang salah
    • JS: Total jumlah soal
  1. Contoh soal yang bisa membantu Anda lebih mengerti tentang PG:
  • Ada 120 soal SNMPTN. Anda menjawab benar 25, salah 15, dan tidak diisi 20 di kemampuan dasar
  • Lalu di kemampuan IPA Anda benar 40, salah 10, tidak diisi 10
  • Maka silahkan tambahkan 25 dengan 40 terlebih dahulu, hasilnya 65
  • Lalu tambahkan 15 dengan 10 hasilnya 25
  • Untuk jawaban yang tidak diisi dianggap tidak memiliki bobot nilai
  • Jadi, rumus PGnya adalah (65×4-25×1) x100%:120×4
  • Hasilnya 48.95%

Cara itu bisa dipakai hampir pada semua prodi. Kalau seandainya Anda mendapatkan kampus yang PGnya di bawah 48%, maka Anda memiliki kemungkinan besar untuk diterima di kampus tersebut. Tapi kalau PGnya di atas 48%, kemungkinan diterima kecil.

Tenang! PG Tidak Selalu Valid!Tenang! PG Tidak Selalu Valid!

Anda mulai khawatir dengan nilai ujian SNMPTN atau kesempatan masuk perguruan tinggi tersebut? Tak usah khawatir. PG tidak selalu valid. Kenapa? Karena ada beberapa kampus yang tidak mengeluarkan PG mereka secara resmi.

Artinya PG tersebut biasanya Anda dapatkan dari tempat bimbel atau media online. Tapi angka itu hanya sebatas prediksi saja. Misalnya, kampus UI jurusan Ekonomi menyediakan kuota 200 mahasiswa baru. Kemudian ada bimbel yang bilang kalau calon mahasiswa harus ada di angka 50% ketika SNMPTN.

Tapi rupanya, ketika selesai SNMPTN, tidak ada yang menyentuh 50%. Paling tinggal 49%, Apakah UI akan tidak menerima mahasiswa di tahun tersebut? Tentu tidak! Ada pertimbangan lain yang dilakukan oleh sebuah kampus untuk menerima mahasiswanya.

Lalu bagaimana kalau ada yang di atas 50%, apakah semuanya akan diterima? Tentu juga tidak! Karena lagi-lagi, PG itu hanya rumor dan desas-desus. UI atau kampus-kampus lain memiliki pertimbangan lainnya untuk menerima seseorang menjadi mahasiswa mereka.

Passing Grade Bukan Alasan Memilih Prodi

Lalu bagaimana kita mau kuliah, kalau PG tidak valid? Haruskah kita memilih PG? Jawabannya, seharusnya tidak! PG bukan alasan mau memilih prodi. Kenapa?

  • PG hanya sebatas prediksi. Jarang sebuah kampus mengeluarkan PG resmi mereka.
  • PG juga tidak valid dan bukan angka mati diterimanya Anda di sebuah prodi.

Kalau Anda kuliah, seharusnya bukan PG yang jadi alasan memilih sebuah prodi atau jadi target memilih sebuah prodi. Ada hal lain yang harus Anda pegang sebagai alasan memilih sebuah prodi, seperti berikut ini:

1. MinatMinat

Pertama, pilih prodi yang sesuai minat kalian! Jangan pilih prodi yang tidak sesuai minat. Karena Anda pasti akan sangat berat menjalani prodi tersebut. Kalau sudah terlalu berat, sayang. Nanti kalau nggak lulus gimana?

2. BakatBakat

Pahami betul bakat yang Anda punya. Semakin tahu apa bakat Anda, maka semakin mudah untuk memilih prodi. Ketika Anda berbakat, dan sekaligus memiliki minat di prodi tersebut, maka akan lebih mudah menjalaninya.

Kalau seandainya minat habis, Anda masih bisa menggunakan bakat untuk bertahan di prodi tersebut. Kalau bakat habis, Anda bisa memakai minat untuk tetap mengerjakan tugas-tugas kuliah.

3. Jangan karena Mau Membanggakan Orang Tua3. Jangan karena Mau Membanggakan Orang Tua

Ini kebanyakan yang terjadi di masyarakat kita sekarang. Sepertinya hampir di seluruh dunia seperti ini. Orang tua memaksakan anaknya untuk kuliah di jurusan yang mereka mau atau lebih buruk lagi, mereka dulu ingin masuk ke jurusan itu tapi gagal, lalu memaksa anaknya.

Kalau Anda ada di posisi anak, tolak dengan baik, terutama ketika Anda tidak suka dengan jurusan itu. Kalau menjalani kuliah semata karena orang tua, bisa jadi setelah selesai kuliah, tidak ada asa lagi untuk menjalani tujuan yang lain.

Ingat, bagaimanapun Anda yang memiliki hidup, dan seharusnya Anda yang menjalani dan memilih apapun yang dijalani. Kalau ada di posisi orang tua, bimbing anak, bukan dikte. Tujuan utama dari menjalani jenjang kuliah adalah mendapatkan ilmu dan membuka khazanah pikiran.

4. Jangan Karena Teman4. Jangan Karena Teman

Hal ini sangat berbahaya ketika memilih jurusan semata karena ada teman Anda di sana. Apa yang Anda kejar, teman atau ilmu? Nah, jika di tengah jalan teman Anda DO, apakah Anda juga akan mengikuti jejaknya?

Jika Anda berminat memilih prodi karena teman, maka hentikan itu sekarang juga. Jangan bergantung pada pilihan orang lain, karena pilihan sendiri adalah hal yang harus diutamakan.

Pada akhirnya memilih passing grade bisa menjadi salah satu kunci untuk memilih prodi yang tepat. Meskipun kalau dilihat kembali, pekerjaan atau nasib seseorang bukan ditentukan dari prodi apa yang dia ambil, tapi dari ketekunan dan keseriusannya.

Jadi, apakah Anda cukup serius menjalani hidup? Punya mimpi dan visi yang kuat? Atau sekedar ikut arus aja.

Passing Grade : Pengertian dan Cara Menghitungnya