Macam Macam Majas – Di dalam bahasa Indonesia banyak sekali karya sastra yang menggunakan bahasa abstrak atau kiasan seperti puisi, pantun, syair dan majas. Tak jauh dari itu majas juga merupakan karya fiksi yang bernuansa imajinatif seperti puisi dan pantun.
Majas adalah gaya bahasa yang merupakan perumpamaan untuk menguatkan kesan dalam kalimat yang bernuansa imajinatif. Dalam bahasa Indonesia banyak sekali macam majas seperti macam macam majas metafora, macam macam majas personifikasi, macam macam majas repetisi, macam macam majas sinekdode, macam macam majas sarkasme, macam macam majas eufemisme, macam macam majas epifora, macam macam majas pleonasme, macam macam majas hiperbola, macam macam majas paradoks, macam macam majas tautologi, macam macam majas metonimia, macam macam majas ironi, macam macam majas asosiasi, macam macam majas antitesis, macam macam majas antonomasia, macam macam majas simile, macam macam majas litotes, macam macam majas alusio.
DAFTAR ISI
Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati seakan-akan bersifat seperti makhluk hidup. Majas ini membuat benda mati seakan-akan dapat melakukan apa yang dilakukan oleh makhluk hidup atau manusia.
Contoh Majas Personifikasi :
1) Angin puting beliung datang mengancam sang Negeri
2) Lukisan itu menatap lembut kepadaku
3) Ombak laut itu melambai-lambai kepada sang pengunjung pantai
4) Bulan sedang bersedih di malam hari
5) Bunga mawar itu sedang merayuku untuk membelinnya
6) Awan itu menari-nari di siang yang cerah ini
7) Mendung seakan berbicara kalau hari ini akan terjadi hujan yang sangat deras
8) Pelangi mengatakan padaku bahwa hidup ini sungguh berwarna
9) Kasur itu selalu melambai-lambai ketika aku masih ngantuk
10) Ombak itu menyeretku sampai kembali ke pantai.
Majas Metafora
Majas metafora adalah majas yang mengungkapkan perbandingan dua hal atau obyek yang tidak sama menjadi paduan persamaan.
Contoh Majas Metafora
1) Hati seorang wanita memang selembut sutera
2) Rusa itu hilang dimangsa si raja hutan
3) Arman adalah buah hati pak Dias dan bu Sri
4) Membaca merupakan hobi yang menyenangkan bagi si kutu buku
5) Sampah masyarakat itu akhirnya masuk bui juga
6) Hati kecilku mengatakan kau adalah jodohku sampai kapanpun
7) Mata hatiku selalu bersua kalau kau memang baik hati
Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas menggunakan pengulangan bahasa, frasa, klausa dan kata yang dibuat sama dalam suatu kalimat yang berguna untuk memberi penegasan.
Contoh Majas Repetisi
1) Aku menyukaimu, aku merindukanmu, aku memujamu
2) Perjuangan itu sulit, perjuangan itu proses, perjuangan itu indah
3) Cinta itu indah, cinta itu gila, cinta itu buta
Majas Sinekdode
Majas sinekdode adalah majas dengan penulisan bahasa yang yang mengungkapkan bagian dari keseluruhan atau mengungkapkan keseluruhan untuk suatu bagian. Majas ini terbagi menjadi 2 yaitu sinekdode pars pro toto dan sinekdode totem pro parte.
1) Majas sinekdode pars pro toto adalah majas yang menjelaskan suatu bagian yang mewakili dari keseluruhan.
Contoh
a) Tiket nonton konser itu setiap orang dikenai Rp. 50.000
b) Sejak kemaren aku belum melihat batang hidung temanmu yang berkaca mata itu.
2) Majas sinokdade totem pro parte adalah majas yang menjelaskan keseluruhan yang mewakili suatu bagian.
Contoh
a) Inggris selalu mendominasi pada pertandingan piada dunia
b) Bandung kemaren menjadi juara cabang olahraga voli di PON sepanjang tahun 2017 ini.
Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas sindiran dengan kalimat yang kasar. Biasannya majas ini disampaikan dalam keadaan sangat marah.
Contoh Majas Sarkasme
1) Melihat mukamu saja aku sudah jijik
2) Dasar babu gak berguna sama sekali
3) Pergi sana jadi gembel jalanan
4) Jangan bertingkah seperti orang kere
5) Mengerakan soal seperti ini saja tidak bisa, dasar bahlul
6) Biasakan hemat dasar tikus
7) Sepertinnya kau perlu berkaca
8) Kau memang karyawan yang tidak berguna, tidak becus mengerjaan proyek sekecil ini
9) Melihatmu seperti kotoran anjing
10) Kau memang pantas jadi sampah jalanan
Majas Eufemisme
Majas eufemisme adalah majas yang digunakan untuk menggantikan suatu ungkapan kasar menjadi ungkapan yang lebig halus. Dengan ungkapan halus ini diharapkan yang menengarkannya menjadi tidak tersinggung.
Contoh Majas Eufemisme
1) Seorang tuna netra menyebrang jalan ditemani oleh anaknya ( tuna netra = buta)
2) Saya baru tahu kalau Andi adalah tuna rungu ( tuna tungu : tuli )
3) Saya tidak mengerti dengan bahasa isyarat tuna wicara itu. ( tuna wicara : bisu)
4) Di kota itu banyak sekali tuna wisma berkeliaran ( tuna wisma = gelandangan)
5) Banyak orang antri ke beakang gara-gara kebanyakan makan pedas ( belakang = WC)
Majas Epifora
Majas epifora yaitu majas pengulangan kata pada baris terakhir atau kalimat secara urut.
Contoh Majas Epifora
1) Orang hamil akhirnya melahirkan juga, bayi akhirnya tumbuh besar juga, orang dewasa akhirnya tua juga.
2) Aku mencintai kamu, aku merindukan kamu, aku memuja kamu.
Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas tapi diberikan tambahan kata dengan tujuan untuk mempertegas maksud kalimat tersebut.
Contoh Majas Pleonasme :
1) Naiklah ke atas untuk mendapat jatah uang saku untuk wisata besok
2) Turunlah ke bawah untuk mendapat jatah makan pagi agar hari-harimu selalu kuat
3) Mundurlah ke belakang sebelum dia menendangmu keluar dari rumah ini.
4) Ketika guru itu datang, mendadak kelas kami menjadi sunyi senyap
5) Aku melihat insiden kecelakaan maut itu dengan mata kepalaku sendiri
6) Aku senang sekali pergi ke pasar bunga melihat keanekaragaman jenis tanaman.
7) Hatiku begitu riang gembira mendapat hadiah darimu
8) Suaramu sungguh cetar membahana terdengar dari kamarku
9) Aku sudah ikhlas lahir batin dengan segala ujian ini
10) Senyummu begitu manis mempesona sehinngga membuat jantunggu berdegup kencang.
Majas Paralelisme
Majas paralelisme yaitu majas dengan perulangan yang digunakan untuk menegaskan sebuah makna frasa dalam bahasa puisi.
Contoh Majas Paralelisme :
1) Sungguh aku membutuhkanmu
2) Sungguh aku memujamu
3) Sungguh aku membencimu
4) Jujur aku menyukaimu
5) Sungguh aku memikirkanmu selalu
Majas Alegori
Majas Alegori adalah sebuah Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.
- Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu.
- Segala kenikmatan di dunia ini merupakan fatamorgana yang semu.
- Ibadah kepada Sang Pencipta ibarat sungai bersih yang mengalir. Orang yang mandi didalamnya akan bersih dari kotoran yang menempel.
Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang menjelaskan sesuatu secara berlebihan dibanding aslinnya. Pembuatan kata yang dilebih-lebihkan ini digunakan untuk menarik perhatian pembaca.
Contoh Majas Pertentangan
1) Suaramu yang merdu itu dapat menggemparkan dunia
2) Perjalanmu dari Surabaya sampai disini secepat kilat
3) Dalamnya cintaku akan menenggelamkanmu ke samudra terdalam
4) Otak Marsha secemerlang berlian
5) Kecantikan miss world itu dapat mengalihkan hidupmu
Majas Paradoks
Majas paradioks adalah majas pertentangan yang menjelaskan pertentangan antara pernyataan dengan realita sesungguhnya. Majas ni sering dinyatakan pada tulisan novel.
Contoh Majas Paradoks
1) Di tengah keramaian kota metropolitan, kau tetap merasa kesepian.
2) Aku merasakan hangatnya suasana minum kopi ditengah malam yang dingin menggigit
3) Walaupun banyak yang bilang masakanku sudah pas tetap saja ini kurang asin menurutku.
4) Ditengah-tengan gaduhnya suasana konser pria itu tetap terlihat tenang.
5) Walaupun sudah tua, nenek itu tetap terlihat semangat bak kaum muda.
Majas Taotologi
Majas tautologi yaitu majas dengan bahasa yang berulang-ulang pada suatu kalimat dengan tujuan untuk menegaskan makna dari kalimat tersebut.
Contoh Majas Tautologi
1) Kau memutuskan segala sesuatu dengan luluh lantah tanpa merundingkanya terlebih dahulu
2) Di malam yang dingin menggigit ini teasa sepi sunyi tanpamu disisiku
3) Aku akan tetap bersamamu dalam suka duka sepanjang hidupku mampai maut menjemput
4) Melihat dirimu bersamannya membuat hatiku hancur lebur
5) Sedih tawamu adalah bagian dari kehidupanku
Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan suatu kalimat atau kata yang masih mempunyai hubungan dekat. Biasannya kata yang dipakai adalah merk barang untuk menggantikan kata yang sudah umum.
Contoh Majas Metonimia
1) Jalan –jalan ke luar negri dengan pesawat Garuda terasa seperti melayang ke awan
2) Kalau kamu belum sepenuhnya sadar, sini aku kasih air aqua
3) Sekarang para remaja bahkan sampai orang tua setelah asyik berfoto selfie atau wifie tak lupa untuk diupdate ke instagram
4) Dengan memakai kispray setrikaanku jadi lebih wangi dan rapi
5) Menggosok gigi dengan pepsodent membuat gigi lebih putih dan nafas lebih segar
6) Cucilah bajumu dengan bayclean agar lebih putih dan bersih
7) Minumlah baygon kalau kau ingin tamat segera
8) Makan Taro membuatku terasa lebih ringan dari sebelumnya
9) Dengan Natur E kulit wajah dan tubuhku menjadi lebih halus, lembut dan terasa kencang seperti dulu
10) Sekarang adalah jamannya apapun bisa dicari dari smartphone kecil ini
Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bertolak belakang dengan aslinnya.
Contoh Majas Ironi
1) Senyummu manis sekali sampai ada cabe merah yang tertinggal
2) Pintar sekali kau ini mengerjakan soal kaya gini saja tidak bisa
3) Rapi sekali kamarmu sampai terlihat seperti kapal pecah
4) Beruntung sekali kau dikejar anjing melulu dari kemaren
5) Bajumu mewah sekali belinnya dipasar loak ya.
6) Rambutmu indah sekali sampai terlihat seperti ekor kuda belum disisir
7) Bedakmu lembut sekali seperti tepung beras yang biasa untuk membuat peyek.
8) Rajin sekali dirimu, tugas saja sampai setumpuk gunung begini
9) Aku terkesan dengan bajumu yang terlihat seperti baju nenekku dulu
10) Kulitmu mulus sekali sampai terasa seperti jalan belum diaspal
Majas Asosiasi
Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan dua obyek yang berbeda tetapi mempunyai kemiripan sifat. Ciri majas ini biasannya menggunakan kata penghubung seperti laksana, bak, bagai, ibarat, juga.
Contoh Majas Asosiasi :
1) Hati orang itu memang keras ibarat batu
2) Senyumnya sangan menawan laksana bunga yang masih ranum
3) Binar matamu bagai bintang yang menerangi malam
4) Pikirannya encer bak santan kelapa
5) Semangatnya membara bagai api yang menyala-nyala
6) Kulitmu halus dan lembut sekali seperti kapas putih
7) Bibirmu merah merona bagai kelopak mawar yang baru mekar di pagi hari yag cerah ini
8) Tubuhmu seksi sekali seperti gitar spanyol sehingga membuat para pria terpikat.
9) Kau pandai sekali seperti Albert Enstein
10) Tubuhmu tinggi sekali seperti pohon pinus yang tak pernah ditebang.
Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menyatakan dua kata yang memiliki arti berlawanan. Kedua kata ditampilkan secara urut.
Contoh Majas Antitesis
1) Kaya miskin semuannya dapat masuk ke acara ulang tahunku
2) Banyak sedikit rezeki yang penting tidak melupakan untuk tetap bersedekah
3) Cantik atau jelek kita tetap harus bersyukur dengan segala pemberianNya
4) Kaya miskin bukanlah alasan untuk bermalas-malasan
5) Tinggi pendek mu sangat menentukan jika ingin masuk akademi militer.
6) Besar kecil pemberianku harus kamu terima dengan senang hari
7) Luas sempitnya tanah akan sangat menentukan harga jualnya di pasaran properti
8) Manis pahit cerita hidupku akan membuatku lebih memahami arti kehidupan
9) Asam manis kehidupan ini tergantung pada jalan pikiranmu sendiri
10) Kental atau encer santan itu tergantung banyak sedikitnya kelapa.
Majas Antonomasia
Majas antonomasia adalah majas yang digunakan untuk menyebut suatu benda atau objek bukan dengan nama aslinnya tetapi menggunakan sifat dari obyek tersebut. Majas ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari guna memvariasikan kalimat agar tidak terkesan monoton.
Contoh Antonomasia
1) Annisa membeli ‘’ si ratu bunga ‘’ untuk memperindah kebunnya. ( ratu bunga = mawar)
2) Adikku senang sekali ketika melihat ‘’ merpati terbang ‘’ di angkasa. ( merpati terbang = pesawat)
3) Siapa sangka karena ‘’ si manis diemut’’ itu gigi adikku bisa ompong. ( si manis diemut = permen)
4) Gak disangka ‘’ si bau menyengat’’ itu enak dibuat lalapan makan bebek goreng. ( si bau menyengat = pete )
5) Si suara emas itu memang cantik dan baik hati, pantas banyak yang suka. ( si suara emas = penyanyi )
Majas Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan dua kata atau objek yang jelas secara eksplisit mempunyai kesamaan sifat. Ciri majas ini memakai kata penghubung layaknya, ibarat, bagai, bak, umpamannya. Majas ini sedikit mirip dengan asosiasi tetapi tetap terdapat perbedaan antara keduannya.
Contoh Majas Simile
1) Lelaki itu sangat baik dan dermawan ibarat malaikat yang turun dari langit
2) Kata-katamu sangat kasar ibarat pisau yang menusuk jantungku
3) Rio dan Vina ibarat air dan minyak yang tidak dapat dipersatukan
4) Penciuman Rudi sangat tajam ibarat anjing pelacak mayat
5) Es buah ini sangat segar menyembuhkan dahaga ibarat hujan yang membasahi ladang pasir
Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang menjelaskan suatu ungkapan yang direndahkan jika dibandingkan dengan realita aslinnya. Majas ini mengungkapkan kepada pembacannya tentang kerendah hatian penulis.
Contoh Majas Litotes
1) Saya hanyalah orang biasa tidak sepantasnya dilebih-lebihkan seperti itu.
2) Janganlah bertanya kepada orang bodoh seperti saya ini.
3) Makan nasi sambel teri saja sudah terasa lezat sekali bagi saya
4) Kakak akan membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan kelulusanmu
5) Saya hanyalah orang yang sudah lanjut usia, tidak pantas rasannya memberikan sambutan di acara itu.
6) Saya hanyalah seorang pedagang kue pinggir jalan
7) Kami bisa bertahan dengan usaha cendol yang sudah turun temurun dari nenek moyang.
8) Ayahku hanyalah seorang nelayan penangkap ikan di laut
9) Ibuku hanyalah seorang tukang jahit seragam sekolah
10) Kami merasa cukup dengan uang saku seadannya.
Majas Alusio
Majas alusio yaitu majas yang mempunyai gaya bahasa yang memakai kata-kata dimasa lalu untuk menjelaskan suatu kejadian. Kata-kata masa lalu yang biasa dipakai pada majas ini seperti berupa tokoh, legenda, kejadian, cerita.
Contoh Majas Alusio
1) Ceritamu dengan Santi mengingatkanku pada cerita bawang merah dan bawang putih
2) Walaupun miskin jangan sampai kau seperti malin kundang pada ibunnya
3) Jika kau jatuh cinta ada orang salah nasibmu akan seperti cerita gunung tangkuban perahu
4) Walaupun nilai rupiah semakin menurun, jangan sampai seperti kejadian tahun 90 an.
5) Semoga saja ini hanya getaran biasa tidak seperti tsunami di Aceh dulu
Nah itulah macam macam majas dan contohnya, macam macam majas dan pengertiannya, macam macam majas perbandingan, macam macam majas pertentangan, macam macam majas sindirian, macam macam majas penegasan, dll.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih.