Keanekaragaman Hayati – Bumi adalah satu-satunya planet yang dapat dijadikan tempat tinggal dan tempat untuk menjalankan kehidupan makhluk hidup di galaksi bima sakti. Seisi bumi tak hanya diisi oleh makhluk hidup saja yang termasuk ke dalam komponen biotik, namun juga diisi komponen abiotik. Keragaman yang ada di bumi kerap disebut dengan keanekaragaman hayati.
Berikut ini penjelasan lengkap seputar keanekaragaman hayati. Mulai dari Pengertian keanekaragaman hayati, manfaat keanekaragaman hayati, tingkat keanekaragaman hayati, contoh keanekaragaman hayati, upaya pelestarian keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di Indonesia, dll.
DAFTAR ISI
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Menurut Rahayu melalui buku yang dirilis pada tahun 2006, keanekaragaman ekosistem merupakan salah satu hal terpenting di bumi. Ia digunakan sebagai fungsi iklim, indikator agar kita mengetahui bila ada suatu perubahan pada ekosistem dan sistem ekologi. Ia juga dapat dijadikan salah satu aspek yang memengaruhi suatu perkembangan dan stabilitas serta komunitas suatu organisme.
Sedangkan menurut buku yang ditulis oleh Pahlewi pada tahun 2017, keanekaragaman hayati atau biodiversitas di Indonesia cukup tinggi. Bahkan, negara kita yang memiliki iklim tropis ini dikenal sebagai megabiodiversitas di dunia karena jumlahnya yang cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor utamanya yaitu iklim yang mendukung flora fauna bertahan hidup dan berkembang.
Pada tahun 2009 Kuswanda menyebutkan bahwa keanekaragaman hayati adalah suatu kekayaan yang ada di bumi terkait makhluk hidupnya. Namun, tak hanya makhluk hidupnya aja, karena ia juga kekayaan ekosistem, genetika dan mikroorganisme yang ada di dalam bumi. Sesuai dengan namanya yaitu keanekaragaman, biodiversitas diartikan sebagai aneka pendukung bumi yang memiliki banyak jenis.
Biodiversitas adalah suatu tingkat yang ada di dalam bumi dan hal ini menjadi patokan atau ukuran dalam penentu kesehatan bumi. Keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan suatu ekosistem darat memiliki jumlah yang lebih tinggi daripada biodiversitas lingkungan di kutub. Hal ini disebabkan oleh iklim atau cuaca karena biodiversitas merupakan fungsi dari iklim.
Perubahan yang terjadi pada suatu lingkungan dapat berdampak buruk bagi spesies, hal itu ialah akan terjadinya kepunahan masal suatu spesies. Suatu catatan sejarah menunjukkan bahwa telah terjadi lima kepunahan masal selama kehidupan berlangsung di bumi. Sekitar 540 juta tahun yang telah lalu, eon fanerozoikum terjadi pertumbuhan biodiversitas yang sangat cepat.
Pertumbuhan spesies yang sangat cepat disebabkan oleh suatu ledakan pada saat filum multiseluler dengan mayoritas besar pertama kali muncul. Lalu sekitar 400 juta tahun yang lalu, kepunahan masal terjadi atau kerap dikatakan sebagai suatu kerugian yang besar bagi bidiversitas. Dikatakan pula hutan hujan menjadi salah satu penyebab kepunahan masal karena adanya suatu karbon yang berlebih.
Dilanjutkan dengan pemunahan masal paling serius pada 251 tahun yang lalu dan pemulihan yang dilakukan bahwa memakan waktu 30 tahun. Kemudian pemunahan masal yang terakhir kali ada hingga kini yaitu kepunahan Paleogen yang terjadi sekitar 65 juta tahun yang lalu. Kepunahan ini menjadi hal yang paling menarik perhatian karena di dalamnya yang punah yaitu hewan dinosaurus.
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati di dalam bumi memiliki manfaat yang vital bagi berlanjutnya hidup seluruh makhluk yang tinggal. Keragaman hewan dan tumbuhan serta organisme di dalam bumi memenuhi segala macam kebutuhan yang diperlukan oleh kita sebagai manusia. Kebutuhan yang dipenuhi oleh ketiganya tak hanya mencakup kebutuhan primer, namun juga kebutuhan sekunder.
Contoh kebutuhan primer manusia yang terpenuhi oleh adanya makhluk hidup lain di alam ialah kebutuhan papan, sandang dan pangan. Kebutuhan papan dipenuhi oleh aneka tumbuhan seperti pohon kayu yang diolah hingga menjadi bahan utama pembuatan rumah. Lalu kebutuhan sandang seperti pakaian dipenuhi oleh tumbuhan seperti pohon kapas dan hewan domba serta ulat sutera.
Sedangkan kebutuhan pangan dipenuhi oleh berbagai jenis tumbuhan dan hewan seperti daging, susu, dan sayur serta aneka buah. Kemudian untuk kebutuhan sekunder, biodiversitas yang tinggi membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan nomor kedua tersebut. Kebutuhan sekunder seperti alat transport dipenuhi oleh hewan seperti sapi, kuda dan hewan unta di kawasan padang pasir.
Untuk memperjelas, manfaat dari keanekaragaman hayati, yaitu:
Sumber pangan dan sandang
Pangan adalah salah satu hal yang wajib dilakukan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi agar hidupnya terus berjalan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa biodiversitas memiliki manfaat sebagai bahan pangan yang berguna untuk pemenuh energi dan nutrisi. Makhluk hidup khususnya manusia wajib memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas mereka.
Keanekaragaman hayati tumbuhan dan hewan memberi pilihan bagi manusia dalam memilih makanan jenis apa yang dibutuhkan. Sesuai suatu penelitian, negara kita setidaknya punya ratusan jenis tanaman penghasil bahan pangan seperti sayur dan buah. Tercatat 400 spesies penghasil buah dan 370 spesies penghasil sayuran serta 55 penghasil rempah dan yang lainnya.
Tercatat pula bahwa di negara kita tumbuh 70 jenis spesies penghasil umbi yang tentunya makin menambah keanekaragaman yang ada. Biodiversitas hewan pun tak kalah menakjubkan karena disini tinggal ratusan spesies hewan penghasil daging dan susu serta kulit. Manusia dapat memperoleh sumber karbohidrat dari jagung, gandum dan berbagai jenis umbi seperti talas.
Selanjutnya manusia dapat memenuhi kebutuhan proteinnya dari hasil hewan yaitu telur dan daging ikan serta aneka hewan laut yang lain. Pemenuh gizi dan mineral akan didapatkan dari berbagai jenis buah dan sayur seperti sayur bayam dan buah jeruk. Tak hanya itu saja, susu dan air kelapa juga akan menambah asupan protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Sedangkan sebagai sumber sandang, tanaman yang dijadikan bahan pembuat sandang yaitu pohon kapas dan untuk hewan yaitu biri-biri. Tak hanya itu saja, bulu dari hewan domba kerap dijadikan bahan utama pembuatan jaket yang biasa digunakan pada musim dingin. Selain itu, serat yang dihasilkan ulat sutera dijadikan bahan utama pembuatan kain.
Sumber obat
Tumbuhan yang dapat dijadikan obat tumbuh sebanyak 940 jenis spesies di Indonesia dan 250 diantaranya menjadi obat herbal. Aneka tumbuhan yang biasa dipakai untuk obat yaitu pohon kina dengan fungsi sebagai obat penyakit malaria karena kandungan alkaloidnya. Selain itu ada pula buah mengkudu yang memiliki peran penurun tekanan darah yang tinggi.
Tak hanya itu saja, daging dari hewan buas dengan bisa yaitu ular juga bermanfaat untuk obat kulit seperti kulit gatal. Bahkan lemak dari daging ular juga dipercaya memiliki khasiat dalam penyembuhan berbagai penyakit kulit yang kerap diderita sebagian besar orang. Contoh lain yaitu madu yang dipercaya akan meningkatkan daya tahan tubuh siapa pun yang meminumnya.
Sumber kosmetik
Manfaat dari keanekaragaman hayati tak hanya terhenti sampai bahan sandang dan pangan serta obat saja. Ia juga memiliki manfaat di bidang yang paling disukai para wanita yaitu bidang kosmetika dan perawatan tubuh serta perawatan kulit. Tumbuhan yang kerap digunakan untuk bahan kosmetik yaitu lidah buaya, pandan dan aneka bunga seperti mawar dan melati.
Sumber penghasilan
Nyatanya keberagaman yang melimpah di negara ini memberikan efek dan dampak yang luar biasa bagi perekonomian warganya. Hampir 80% penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani memang menjadi salah satu alasan yang kuat dalam hal ini. Tak hanya petani saja, para peternak dan pengolah perkebunan juga merasakan dampak yang tentunya sama.
Para petani memasarkan hasil panennya seperti tanaman padi yang kemudian akan diolah jadi nasi yang merupakan bahan pangan pokok. Para peternak dapat memasarkan telur dan daging serta susu dari hasil hewan yang mereka rawat dalam jangka waktu tertentu. Para pengolah perkebunan juga akan menghasilkan rupiah dari hasil panen teh, umbi dan palawija.
Sumber plasmah nuftah
Plasma nuftah adalah seluruh organisme yang meliputi tumbuhan dan hewan serta organisme lain yang berkemampuan mewariskan sifat dari gen. Plasma nuftah mempunyai manfaat yang beragam diantaranya sebagai penghasil organisme baru yang unggul seperti padi rojo lele. Padi jenis ini dikenal memiliki rasa yang pulen dan lezat apabila telah selesai dimasak.
Pengertian keanekaragaman hayati, manfaat keanekaragaman hayati, tingkat keanekaragaman hayati, contoh keanekaragaman hayati, upaya pelestarian keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di Indonesia, dll.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati terjadi dengan tingkatan mulai dari organisme yang rendah hingga tingkat organisme yang tinggi. Tingkatan tersebut ialah sebagai berikut:
Gen
Gen merupakan tingkatan biodiversitas yang paling rendah dan ia memengaruhi jenis pada suatu spesies tumbuhan maupun spesies hewan. Sebagai contoh pada tumbuhan padi memiliki jenis atau varietas yang beragam seperti rojo lele, IR, kapuas, IPB dan cianjur. Contoh lain pada tumbuhan mangga yang memiliki ragam gen madu, harum manis dan manalagi.
Bila biodiversitas tingkat gen lebih diperjelas lagi, hal ini sangat mudah ditemukan pada diri kita sebagai manusia. Kita masuk dalam spesies yang sama yaitu Homo sapiens, namun kita mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda satu sama lain. Sehingga, hal ini diartikan bahwa biodiversitas tingkat gen akan menunjukkan perbedaan dari setiap individunya.
Spesies
Keanekaragaman hayati tingkat ini lebih menampilkan perbedaan yang mencolok dari tingkat gen seperti perbedaan kucing dan macan. Dua hewan ini bila dilihat sekilas mempunyai kekerabatan yang dekat, namun morfologi yang mereka miliki cukup berbeda. Sebagai contoh lain yaitu perbedaan antara kerbau dan banteng yang juga termasuk biodiversitas tingkat spesies.
Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu ruang lingkup yang mencakup faktor biotik dan abiotik, kedua faktor ini kemudian menjalin suatu interaksi. Faktor biotik yang ada pada suatu ekosistem yaitu seluruh makhluk hidup sedangkan abiotik yaitu batu, udara, cahaya, air dan tanah. Karena kedua faktor tersebut memiliki keragaman yang berbeda, ekosistem dibagi ke dalam beberapa jenis.
Ekosistem sawah
Ekosistem laut
Ekosistem hutan
Ekosistem danau
Ekosistem padang rumput, dan lain-lain.
Contoh Keanekaragaman Hayati
Jenis kacang
Contoh dari biodiversitas yang pertama yaitu pada aneka jenis kacang seperti kacang hijau, kacang tanah dan kacang kapri serta buncis. Keanekaragaman ini masuk ke dalam jenis biodiversitas gen, mereka masuk ke dalam jenis Papilionaceae, namun memiliki perbedaan yang cukup berarti. Perbedaan itu diantaranya perbedaan bentuk, rasa, dan ciri fisik serta fisiologis.
Jenis kucing
Jenis kucing yang dimaksud ialah jenis Felidae diantaranya kucing, harimau, singa dan macan serta citah. Kelima jenis hewan ini memiliki ciri fisik seperti warna dan bentuk yang berbeda, namun sesungguhnya mereka memiliki beberapa kesamaan fisiologis. Mereka juga memiliki ukuran tubuh yang perbedaannya terlihat cukup mencolok antara satu dengan yang lain.
Jenis jahe
Jahe merupakan jenis tumbuhan yang masuk ke dalam famili Zingiberaceae dengan biodiversitas yang cukup banyak. Jenis tumbuhan yang masuk ke dalam famili ini mudah kita temukan dan mempunyai ciri yang berbeda satu sama lain. Beberapa contoh dari famili ini diantaranya gandasuli, bengle, jahe, kencur, kunyit, lempuyang, lengkuas dan pacing serta temu.
Jenis terong
Contoh dari biodiversitas yang keempat yaitu dari famili Solanaceae atau keluarga jenis terong seperti mentimun, tomat, melon dan lenca. Tak hanya itu saja, semangka dan cabai juga masuk ke dalam jenis ini dan mereka semua memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang cukup mencolok dari mereka semua yaitu dari segi bentuk, rasa dan ciri morfologis.
Jenis palem
Keanekaragaman hayati juga menjumpai keluarga palmae atau palem dengan contoh pohon aren, kurma, kelapa dan salak serta sawit. Walau masuk ke dalam satu famili yang sama yaitu Palmae, mereka semua memiliki banyak perbedaan yang cukup berarti. Perbedaan tersebut diantaranya bentuk buah, daun, bunga, usia atau umur dan bentuk batang serta daya tahan.
Pengertian keanekaragaman hayati, manfaat keanekaragaman hayati, tingkat keanekaragaman hayati, contoh keanekaragaman hayati, upaya pelestarian keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di Indonesia, dll.
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Seluruh makhluk hidup dan pendukung yang ada di bumi sudah seharusnya dijaga dengan segala upaya agar kelestariannya terjamin. Maka dari itu, pelestarian keanekaragaman hayati harus dilakukan agar plasma nuftah terhindar dari ancaman kepunahaan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya, yaitu:
Cagar alam
Contoh cagar alam yaitu yang ada di Pulau Sumatera ialah cagar alam bunga bangkai dan cagar alam pulau anak krakataw. Cagar alam didefinisikan sebagai suatu kawasan di alam yang punyai sebuah ciri khas mulai dari makhluk hidupnya hingga ekosistemnya. Cagar alam juga memiliki tujuan untuk melindungi ekosistem yang kelangsungannya berjalan secara alami.
Suaka margasatwa
Contoh dari upaya kedua ini yaitu muara angke, jaya wijaya dan pusat pelatihan gajah dengan tujuan untuk melakukan pembinaan. Suaka margasatwa ialah kawasan alami dari alam dengan ciri khas di dalamnya terdapat jenis satwa yang unik. Satwa yang unik tersebut kemudian dibina sesuai dengan habitat aslinya agar kelangsungan hidupnya terjamin sepenuhnya.
Taman nasional
Taman nasional yang ada di Indonesia diantaranya yaitu taman nasional lorentz, cenderawasih dan bunaken serta karimun jawa. Taman nasional memiliki ekosistem yang alami lalu dikelola dengan tujuan untuk penelitian, pariwisata atau aset budaya serta tempat rekreasi. Taman ini juga dikelola dengan sistem zonasi dan dapat digunakan untuk penunjang ilmu pendidikan.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Biodiversitas flora dan fauna yang ada di Indonesia dibagi ke dalam beberapa bagian, untuk flora yaitu:
- Daerah stepa, daerah padang rumput
- Daerah sabana, daerah semak dan pohon ketinggian rendah
- Daerah hutan musim, daerah yang daunnya gugur saat musim kemarau dan hijau saat musim hujan
- Daerah hutan hujan tropis, daerah hutan yang ada di garis khatulistiwa.
Sedangkan, untuk pembagian fauna ialah sebagai berikut:
- Zona oriental, tipe fauna pada zona ini yaitu tipe asia dengan contoh orangutan dan burung merak
- Zona peralihan, contoh fauna di zona ini yaitu anoa dan komodo serta beruang
- Zona australasia, contoh fauna di zona ini yaitu burung cenderawasih dan kakak tua.
Pengertian keanekaragaman hayati, manfaat keanekaragaman hayati, tingkat keanekaragaman hayati, contoh keanekaragaman hayati, upaya pelestarian keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di Indonesia, dll. semoga pengertian keanekaragaman hayati di atas bisa berman faat bagi anda.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa mencantumkan sumber. Terimakasih