Niat Mandi Wajib

DOA MANDI WAJIB : Tata Cara, Niat, Bahasa Arab, Latin (Lengkap)

Doa Mandi Wajib – Berdasakan artinya, junub adalah jauh. Tetapi berdasarkan keterangan dari para ulama fiqh, junub ini berarti orang yang diwajibkan untuk mandi karena keluar mani, baik karena hubungan badan ataupun hal-hal lain yang bisa membuat air mani keluar. Kenapa disebut junub? Karena orang dalam kondisi demikian harus menjauhkan diri dari yang namanya ibadah sebelum dirinya bersuci dengan cara mandi.

Orang yang sedang ada dalam keadaan junub, haram hukumnya untuk melaksanakan sholat, berdiam diri di masjid, thawaf, membaca atau melafalkan ayat Al Qur’an serta menyentuh mushaf. Junub ini termasuk hadats besar, dan cara menyucikannya adalah dengan mandi.

Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai tata cara mandi wajib laki laki, tata cara mandi wajib perempuan, doa mandi wajib bahasa arab, doa mandi wajib latin, doa mandi wajib setelah haid, doa mandi wajib setelah berhubungan intim, niat mandi wajib, niat mandi junub, dll.

Doa Niat Mandi Wajib Bahasa Arab

Mengenai doa mandi junub, ini belum ada referensi yang menjelaskannya. Yang ada hanya niat untuk mandi junub. Adapun lafadz niat mandi junub ini adalah sebagai berikut:

Doa Mandi Wajib

Doa Niat Mandi Wajib Latin

NAWAITUL GHUSLA LIROF’IL HADATSIL AKBARI  FARDLOL LILLAAHI TA’AALAA

Arti Doa Niat Mandi Wajib

Artinya: Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats yang besar  fardlu karena Allah Ta’ala

Tata Cara Mandi Wajib untuk Laki-Laki

Niat Mandi Wajib

Tata Cara Mandi Wajib | Sumber : 500px.com

Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu bahwasanya dalam mandi junub ataupun mandi besar lainnya ada 2 rukun tertentu yang harus dipenuhi. Apabila rukun ini tidak dipenuhi secara sempurna, maka mandi junub dan mandi besar yang dilakukan itu tidak sah dan orang yang bersangkutan juga dianggap masih dalam kondisi berhadats besar, sehingga tetap dilarang untuk melakukan ibadah tertentu.

Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami menjelaskan bahwasanya rukun mandi besar ini ada dua, yang pertama adalah niat dan yang kedua adalah meratakan air ke seluruh tubuh. Kedua rukun ini kemudian dijabarkan lebih lanjut oleh Syekh Muhammad Nawawi Al Jawi di dalam kitab beliau, Kaasyifatus Saja sebagai berikut:

1. Niat

Berdasarkan keterangan, niat ini harus dilakukan bersamaan dengan saat orang yang bersangkutan menyiramkan air ke anggota tubuhnya pertama kali. Mengenai anggota badan yang mana yang sebaiknya disiram pertama kali ini tidak ada keterangan spesifik, jadi boleh di mana saja, baik itu anggota badan yang atas, anggota badan yang tengah ataupun anggota badan yang bawah.

Nah, apabila saat pertama kali menyiramkan air ini tidak dibarengi dengan niat seperti yang sudah dicantumkan di atas, maka anggota badan itu haruslah disiram kembali, karena siraman pertama yang dilakukan tadi belum dianggap sebagai aktifitas mandi.

Misalnya, Anda menyiram bagian muka terlebih dahulu, tetapi saat menyiram muka ini Anda belum membaca niat. Setelah itu Anda ganti menyiram dada bersamaan dengan niat. Maka aktifitas menyiram muka yang pertama tadi dianggap belum masuk ke aktifitas mandi sehingga Anda harus mengulanginya lagi.

2. Meratakan Air ke Seluruh Tubuh

Rukun mandi yang kedua adalah meratakan air ke semua bagian tubuh. Berkaitan dengan hal ini, jangan sampai ada bagian tubuh yang tidak atau belum terkena air, karena jika ini sampai terjadi, maka mandi yang kita lakukan akan dianggap tidak sah. Makanya, ketika kita mandi junub kita harus ekstra hati-hati.

Kalau Anda memiliki lipatan-lipatan di badan, maka Anda harus mengurus lipatan-lipatan ini dengan baik. Perhatikan bagian bawah kuku yang panjang, bagian-bagian telinga, terutama bagian dalamnya yang berlekuk-lekuk, area selangkangan, sela-sela pantat yang biasanya saling menempel, kulit kepala yang rambutnya tebal dan kulit dada yang ada di bawah payudara yang menggantung.

Sunnah Pada Saat Mandi Wajib

Selain kedua rukun di atas, Imam al Ghazali di dalam kitab Bidayatul Jannah menerangkan adanya sejumlah kesunnahan di dalam mandi junub. Sehingga apabila tata cara mandi junub ini hendak dirinci menjadi sebagai berikut:

1. Ketika masuk ke kamar mandi, orang yang hendak mandi junub perlu mengambil air kemudian basuh tangan sebanyak 3 kali

2. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh

3. Berwudlu sebagaimana biasanya, berikut dengan doanya

4. Mulai mandi junub dengan mengguyur bagian kepala hingga 3 kali, dan bersamaan dengan ini, ucapkan niat seperti yang sudah disebutkan di atas

5. Selanjutnya, siram pula anggota badan yang sebelah kanan sampai dengan 3 kali, lalu siram anggota badan yang bagian kiri sebanyak 3 kali juga. Gosok-gosok tubuh sebanyak 3 kali pula baik itu di bagian depan maupun di bagian belakang, menyela-nyela rambut serta jenggot (jika punya)

6. Sebaiknya hindarkan tangan supaya tidak menyentuh bagian kemaluan, dan jika sudah tersentuh, silahkan untuk berwudlu lagi.

Dari beberapa tata cara di atas, yang benar-benar harus diperhatikan adalah tunaikan rukun mandi yang dua. Sementara untuk yang lainnya adalah sunnah muakkadah.

Tapi, meski hanya sekedar sunnah muakkadah, Imam al Ghazali menerangkan bahwa siapa yang mengabaikan pasal kesunnahan ini, maka dia termasuk orang yang merugi, karena amalan sunnah bisa menambal kekurangan yang ada pada amalan fardlu.

Kemudian jika kita meninjau hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi contoh perihal mandi junub. Disebutkan dari Aisyah radliyallahu ‘anhu bahwasanya:

“Beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudlu sebagaimana wudlu untuk sholat. Setelah itu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, kemudian menggosokkannya pada kulit kepalanya. Kemudian beliau menyiramkan air atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak 3 kali, lalu beliau mengalirkan air ke semua kulitnya.”

Dalam hadits lainnya yang juga diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, bahwasanya Maimunah radliyallahu ‘anha telah berkata:

“Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci kepalanya dua kali – dua kali atau tiga kali. Setelah itu, dengan tangannya beliau kemudian menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya.

Setelah itu beliau menggosok-gosokkan tangannya ke tanah, kemudian berkumur-kumur serta memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka serta kedua tangannya. Setelah itu beliau membasuh kepalanya sebanyak 3 kali dan menyiram seluruh badannya. Kemudian beliau bergeser dari posisi yang semula lalu mencuci kedua telapak kakinya di tempat yang berbeda.”

Kedua hadits tersebut menjelaskan tata cara mandi junub yang sedikit berbeda dengan yang telah dijelaskan oleh Imam al Ghazali. Jika berdasarkan pada kedua hadits, tata cara mandi junub adalah sebagai berikut:

1. Niat
2. Membersihkan kemaluan
3. Mencuci tangan
4. Berwudlu
5. Mengguyur air ke kepala sebanyak 3 kali
6. Mencuci tubuh yang bagian kanan dan juga kiri
7. Menyela-nyela rambut

Tata cara mandi wajib laki laki, tata cara mandi wajib perempuan, doa mandi wajib bahasa arab, doa mandi wajib latin, doa mandi wajib setelah haid, doa mandi wajib setelah berhubungan intim, niat mandi wajib, niat mandi junub, dll.

Tata Cara Mandi Wajib untuk Wanita

Niat Mandi Wajib

Tata Cara Mandi Wajib | Sumber : 500px.com

Kedua rukun mandi junub untuk laki-laki di atas juga berlaku bagi wanita. Namun, di sini ada sedikit perbedaan, dimana salah seorang istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni Aisyah radliyallahu ‘anha memberikan keterangan seperti berikut ini:

“Kami (para istri Nabi), apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua tangannya 3 kali kemudian menyiramkannya di atas kepalanya. Kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh yang kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Abu Dawud. Kemudian, ada keterangan lain bahwa wanita ketika mandi junub tidak wajib membuka ikat rambutnya. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ummu Salamah radliyallahu ‘anha yang berkata, bahwasanya beliau pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Ya Rasulullah, sesungguhnya aku adalah wanita yang mengikat rambut kepala dengan kuat, lalu apa saya harus membukanya untuk mandi jinabat? Beliau menjawab: Tidak harus, cukup bagimu menuangkan air di atas kepalamu sebanyak 3 kali tuangan, kemudian siramkan air ke badanmu, dengan demikian kamu menjadi suci.”

Hadits ini banyak diriwayatkan, terutama oleh Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Imam Muslim dan ‘Aunul Ma’bud. Keterangan ini sedikit berbeda dengan saat wanita hendak mandi besar karena haidl, dimana wanita yang bersuci karena haidl haruus menggosok kepalanya dengan sungguh-sungguh. Dalam artian adalah rambut harus diurai supaya bisa yakin bahwa air bisa sampai ke pangkal rambut dan kulit kepala.

Tetapi masalah menguraikan rambut ini tidak disebutkan bagi wanita yang bersuci karena junub. Kenapa? Karena mandi junub ini intensitasnya lebih sering sehingga jika setiap kali hendak mandi harus menguraikan rambut, mungkin wanita akan merasa kesulitan. Sementara untuk mandi karena haidl, menguraikan rambut perlu dilakukan karena haidl kan terjadi setidaknya hanyasekkali saja dalam satu bulan.

Dengan demikian, keterangan tata cara mandi junub untuk wanita adalah sebagai berikut:

1. Niat sebagaimana yang telah dicantumkan di atas (dan menurut para ulama, niat itu tempatnya ada di dalam hati)
2. Mencuci tangan sebanyak 3 kali
3. Membersihkan kemaluan serta kotoran yang ada dengan menggunakan tangan kiri
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan tersebut dengan cara menggosokkannya ke lantai atau tanah, atau bisa juga dengan menggunakan sabun
5. Berwudlu
6. Menyiramkan air ke kepalanya sebanyak 3 kali (dimana di sini disebutkan tidak wajib menguraikan rambut)
7. Menyiramkan air ke semua badan, yang dimulai dari anggota tubuh yang kanan, baru kemudian yang kiri

Tata cara mandi junub seperti ini sama seperti yang tata cara mandi junub untuk laki-laki. Artinya adalah tidak wajib. Asalkan kedua rukun mandi junub sudah terpenuhi, maka hal ini dianggap sudah mencukupi.Pun demikian, tata cara yang seperti ini lebih disukai karena didasarkan pada hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

tata cara mandi wajib laki laki, tata cara mandi wajib perempuan, doa mandi wajib bahasa arab, doa mandi wajib latin, doa mandi wajib setelah haid, doa mandi wajib setelah berhubungan intim, niat mandi wajib, niat mandi junub, dll.

Manfaat Mandi Junub

Niat Mandi Wajib

Tata Cara Mandi Wajib | Sumber : 500px.com

Mandi junub ini secara gamblang sudah disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam potongan firman-Nya Al Qur’an surat Al Maidah ayat 6 yakni: “ketika kamu junub, maka mandilah”. Dibalik perintah mandi wajib atau mandi junub, ternyata kegiatan ini memang menyimpan manfaat yang luar biasa, dan berikut adalah manfaat mandi junub tersebut, antara lain:

1. Bisa Mengembalikan Vitalitas

Ketika kita keluar mani, biasanya kita akan merasa lemas ya. Nah, mandi junub ternyata bisa mengembalikan vitalitas, kebugaran serta keceriaan akibat keluar mani tersebut. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat dari Abu Dzar Al Ghifary, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda demikian:

“Saat aku mandi junub, makaa seakan-akan hilanglah dari diri ini 2 beban yang berat, yaitu rasa malas sebagai beban yang terberatnya, dan naiknya ruh ke alam luhur, lalu meningkatnya kemampuan untuk menyaksikan keajaiban ciptaan Allah tatkala bangkit dari tidur.”

Selain berdasarkan hadits, ternyata manfaat mandi junub yang pertama ini bisa dijelaskan juga secara medis. Ketika seseorang mengeluarkan air maninya sekali saja, maka orang tersebut akan mengeluarkan sekitar 2 milyar spermatozoid. Dengan kata lain, orang tersebut juga akan kehilangan energi sebanyak itu hanya dalam sekali air maninya keluar.

Ini akan mengakibatkan orang tersebut merasa lelah dan untuk memulihkan kondisinya, tentu saja tidak akan cukup hanya dengan membilas atau mencuci alat kelamin saja, tetapi dengan menyiram semua anggota tubuh dengan merata.

2. Menghilangkan Bau yang tidak Enak dari Badan

Mandi bisa menghilangkan berbagai kotoran dan penyebab bau badan yang tidak sedap. Bau seperti ini jelas sangat mengganggu baik bagi suami maupun bagi istri, dan mandi bisa menghilangkan itu.

3. Membersihkan Kuman

Selayaknya mandi biasanya, mandi junub juga bisa membersihkan kuman yang ada pada kulit kita. Karenanya, ketika mandi junub kita hendaknya tidak hanya menyiramkan air ke kulit saja, tetapi mengusap-usapnya dengan telapak tangan juga. Hal ini bertujuan supaya kuman yang menempel pada kulit bisa rontok dan terbawa oleh air.

Alhasil dengan begini kita juga bisa terhindar dari berbagai penyakit yang mungkin ditimbulkan oleh kuman tersebut.

tata cara mandi wajib laki laki, tata cara mandi wajib perempuan, doa mandi wajib bahasa arab, doa mandi wajib latin, doa mandi wajib setelah haid, doa mandi wajib setelah berhubungan intim, niat mandi wajib, niat mandi junub, dll.

Alasan Disyariatkannya Mandi Junub Setelah Keluar Air Mani

Tata Cara Mandi Wajib

Tata Cara Mandi Wajib | Sumber : 500px.com

Sebenarnya Ilmu Fiqh sendiri sudah menjelaskan bahwa air mani itu hukumnya suci dan tidak najis. Hal ini berbeda dengan air kencing yang nyata-nyata disebut sebagai najis. Pertanyaannya adalah, kenapa saat mengeluarkan air mani yang suci saja kita diwajibkan untuk mandi sementara ketika kita kencing hanya diwajibkan istinja’ atau cebok saja?

Menanggapi pertanyaan tersebut, mari kita tinjau hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dimana hadits ini diriwayatkan oleh Abu Said yang artinya adalah: “Bermula air (kewajiban mandi) itu disebabkan air (keluar air mani)”.

Kemudian, mari tinjau juga riwayat dari Ummu Salamah radliyallahu ‘anhu, bahwasanya Ummul Sulaim pernah berkata: “Ya Rasulullah, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak malu menyatakan yang haq, apakah wajib bagi seorang perempuan mandi apabila dia bermimpi jimak? Rasulullah pun menjawab: “Ya, apabila ia melihat air (mani)”.

Para Imam Fiqh sudah bersepakat bahwasanya kedua hadits di atas adalah dasar kewajiban mandi bagi seseorang yang mengeluarkan air mani. Sementara untuk dalil kesucian air mani, juga dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang kala itu ditanya oleh seseorang mengenai air mani yang terkena pakaian. Jawaban yang beliau berikan adalah sebagai berikut:

“Bahwasanya mani itu setingkat dengan ingus serta ludah. Cukuplah bagimu menyapunya dengan percikan air atau idzkhirah (sebangsa rumput wangi).” Wallaahu a’lam bish showab.

Nah itulah penjelasan singkat tentang tata cara mandi wajib laki laki, tata cara mandi wajib perempuan, doa mandi wajib bahasa arab, doa mandi wajib latin, doa mandi wajib setelah haid, doa mandi wajib setelah berhubungan intim, niat mandi wajib, niat mandi junub, dll. Langkah langkah mandi wajib? Langkah langkah mandi wajib dan doanya? Bagaimana cara mandi wajib yang benar menurut Islam? semua sudah di jelaskan di atas.

 

Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih

Doa Mandi Wajib