Cara Menghitung Bunga – Pernahkah Anda mendengar istilah bunga bank? bagi Anda yang telah mengikuti perkembangan modernisasi dan dan digitalisasi keuangan mungkin Anda tak asing dengan yang dinamakan bunga satu ini. Bunga satu ini dianggap sebagai satu hal yang cukup menguntungkan, dimana nilai bunga ini bisa digunakan sebagai penambah saldo keuangan Anda pada tabungan Anda di bank.
Perhitungan bunga pinjaman ataupun bunga simpanan biasanya bergantung pada aturan instansi keuangan ataupun kesepakatan dari pihak –pihak yang melakukan transaksi simpan pinjam. Jenis bunga simpan pinjam pun beragam, mulai dari bunga yang flat atau hanya berlaku sekali, dan ada pula bunga yang bersifat berjangka. Berikut ini merupakan beberapa cara menghitung bunga yang baik dan benar.
DAFTAR ISI
Cara Menghitung Bunga Deposito
Suku bunga deposito cukup tinggi bila dibandingkan dengan jenis tabungan lain. deposito biasanya digunakan untuk salah satu portofolio investasi, dikarenakan risiko kerugiannya terhadap simpanan yang hampir tidak ada. Tabungan jenis ini juga memiliki jaminan yang terpercaya dari lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berikut adalah contoh perhitungan bunga yang diterapkan pada tabungan deposito.
Lena dan leni adalah saudara kembar yang ingin menyimpan uangnya dalam tabungan deposito. Dana Leni sebesar Rp. 6.000.000,00 dan dana yang dimiliki Lena adalah Rp. 12.000.000,00. Mereka mendepositokan uangnya dengan tenor 6 bulan dan bunga 10% per tahun. Berapakah perhitungan bunga deposito mereka tiap bulannya?
Deposito Lena (di bawah Rp. 7.500.000,00)
Bunga Deposito = Deposito pokok . Bunga Per tahun . tenor : 12
= Rp. 6.000.000,00 . 10% . 6 : 12
= Rp. 300.000,00
Deposito Leni (di atas Rp. 7.500.000,00)
Bunga Deposito = Deposito pokok . Bunga Per tahun . 80% . tenor : 12
= Rp. 12.000.000,00 . 10% . 80% . 6 : 12
= Rp. 480.000,00
Cara Menghitung Bunga Bank
Saat Anda melakukan pinjaman kepada sebuah bank, maka Anda akan dikenakan biaya bunga bank yang memiliki nilai yang bervariatif. Bunga ini biasanya bersifat flat dan di aplikasikan pada pinjaman KUR. Berikut adalah contoh pengaplikasian dan permasalahan nyata tentang pemakaian bunga bank dalam kehidupan sehari –hari.
Bapak Mansur adalah seorang pengusaha ternak ayam. Untuk meningkatkan potensi bisnisnya, pak Mansur melakukan pinjaman kepada pihak bank sebesar Rp. 25.000.000,00. Pihak bank memberikan pinjaman KUR dengan pelunasan jangka waktu 3 bulan sesuai dengan jangka waktu panen ayam tersebut. Bunga yang diterapkan oleh bank tersebut adalah sebesar 5%. Berapakah total pembayaran yang harus dilakukan oleh bapak Mansur saat pelaksanaan pelunasan?
Besar Bunga Bank = Rp. 25.000.000,00 . 5% = Rp. 6.250.000,00
Besar Pelunasan = Rp. 25.000.000,00 + Rp. 6.250.000,00 = Rp. 31.250.000,00
Cara Menghitung Bunga Sederhana
Bunga sederhana merupakan sistem bunga yang digunakan untuk perhitungan bunga pinjaman yang Anda lakukan pada perbankan ataupun instansi keuangan. Bunga sederhana juga dikenal sebagai simple interest. Perhitungan bunga sederhana berpatokan pada nilai pokok awal, tingkat bunga dan waktu. Berikut ini adalah contoh perhitungan bunga sederhana berdasarkan tabungan pada perbankan.
Mencari nilai besar bunga sederhana yang didapatkan konsumen (SI). Pak Sandi memiliki tabungan di Bank ABC sebesar Rp. 2.500.000,00 pada 6 bulan lalu dengan bunga 10 % per tahun. berapakah bunga yang telah diterima oleh pak Sandi sekarang?
Saldo awal (P) = Rp. 2.500.000,00
Persentase bunga (r) = 10 % = 0,10
Jangka Waktu (t) = 6 bulan : 12 bulan (1 tahun) = 0,5
SI = P . r . t
= Rp. 2.500.000,00 . 0,10 . 0,5
= Rp. 125.000,00
Jadi, bunga sederhana yang telah diterima oleh pak Sandi setelah 6 bulan adalah sebesar Rp. 125.000,00
Cara Menghitung Bunga Majemuk
Bunga majemuk atau yang juga disebut sebagai compound interest merupakan bunga yang diberikan tiap periode dan hasil penambahan antara pokok dengan bunga akan dijadikan pokok pada periode berikutnya. Bunga majemuk umumnya digunakan untuk aplikasi bunga pada tabungan Anda di bank atau instansi keuangan lainnya. Berikut contoh aplikasi bunga majemuk.
Marsua memiliki tabungan sejumlah Rp. 10.000.000,00 di sebuah bank dengan bunga 10% per tahun, majemuk. Maka perhitungan saldo akhir dari tabungan Marsua setelah 3 tahun tidak boleh dirangkap seperti perhitungan bunga sederhana, melainkan dihitung per periode.
Bunga tahun pertama = Rp. 10.000.000,00 . 10% = Rp. 1.000.000,00
Bunga tahun kedua = (Rp. 10.000.000,00 + Rp. 1.000.000,00) . 10% = Rp. 1.100.000,00
Bunga tahun ketiga = (Rp. 11.000.000,00 + Rp. 1.100.000,00) . 10% = Rp. 1.210.000,00
Cara Menghitung Bunga Pegadaian
Dalam pegadaian biasanya akan dilakukan pemberlakuakn bunga potongan. Dalam artian pegadaian akan mengambil aguna dengan nilai sekitar 80% dari harga aguna asli dan memberikan bunga pelunasan sekitar 10 – 20%. Cobalah untuk menyimak contoh soal berikut ini.
Rona menggadaikan gelangnya yang memiliki harga asli Rp. 5.000.000,00, dan dia mendapatkan uang pengadaian sebesar Rp. 4.000.000,00. Bunga yang diterapkan oleh pegadaian adalah sebesar 10%. Berapakah nilai pelunasan yang harus di siapkan oleh Rona?
Bunga Pegadaian = Rp. 4.000.000,00 . 10% = Rp. 400.000,00
Jadi besar dana yang harus disiapkan Rona untuk menebus gelangnya adalah sebesar Rp. 4.400.000,00.
Cara Menghitung Bunga Tabungan
Apabila Anda memiliki tabungan di sebuah bank, maka Anda akan mendapati tabungan Anda mengalami pertambahan saldo tiap bulannya dikarenakan adanya pertambahan bunga tabungan. Namun bunga tabungan ini biasanya di berikan dengan tenor satu tahun. berikut merupakan contoh perhitungan bunga tabungan yang biasanya ada pada tiap tabungan di suatu bank.
Ibu Rita merupakan nasabah yang memiliki rekening tabungan di Bank CBA dengan saldo rata –rata sebesar Rp. 25.000.000,00 bunga tabungan 10 % per tahun. berapakah bunga yang telah diterima oleh Ibu Rita pada tahun pertama?
Saldo awal (P) = Rp. 25.000.000,00
Persentase bunga (r) = 10 % = 0,10
Jangka Waktu (t) = 12 bulan (1 tahun)
Besar Bunga Tabungan = P . r . t
= Rp. 25.000.000,00 . 0,10 . 1
= Rp. 2.500.000,00
Jadi, bunga tabungan yang diterima oleh Ibu Rita pada tahun pertama adalah sebesar Rp. 2.500.000,00
Cara Menghitung Bunga Pinjaman
Anda pernah memiliki pinjaman. Pinjaman dalam jumlah kecil biasanya akan menerapkan sistem flat pada pinjamannya. Berikut ini merupakan contoh perhitungan bunga pinjaman secara flat.
Sinta meminjam uang dari sebuah koperasi sebesar Rp. 20.000.000,00 dengan jangka waktu angsuran selama 24 bulan dan bunga pinjaman yang dikenakan kepada Sinta adalah sebesar 10% per tahun flat. Jadi besar bunga dan angsuran yang harus ditanggung oleh Sinta adalah.
Angsuran pokok = Rp. 20.000.000,00 : 24 bulan = Rp. 833.333,33
Angsuran Bunga = (Rp. 20.000.000,00 . 10%) :12 bulan = Rp. 166.666,67
Total Biaya Angsuran Pinjaman = Rp. 999.999,99
Jadi, Sinta harus mencicil pinjamannya sebesar Rp. 999.999,99 tiap bulan atau dibulatkan menjadi Rp. 1.000.000,00.
Cara Menghitung Bunga Angsuran
Bunga Angsuran merupakan salah satu sistem bunga yang diterapkan untuk sistem cicilan atau angsuran suatu produk. Salah satunya adalah KPA atau Kredit Pemilikan Apartemen. Sistem kredit yang memiliki jangka tenor yang panjang biasanya menggunakan sistem kredit efektif atau anusitas. Berdasarkan banyaknya yang diterapkan, berikut adalah contoh kredit KPA Anusitas:
Surya membeli sebuah apartemen kelas menengah dengan sistem KPA. Harga pokok dari apartemen tersebut adalah Rp. 450.000.000,00 dengan lama angsuran 60 bulan. Besar bunga yang dikenakan oleh pihak Bank adalah 12% per tahun, anusitas. Maka perhitungan angsuran yang harus dibayar oleh Surya tiap bulannya adalah:
Angsuran Bulan 1
Angsuran Bunga = (Rp. 450.000.000,00 . 12%) : 12 bulan = Rp. 4.500.000,00
Angsuran Pokok = Rp. 450.000.000,00 : 60 bulan = Rp. 7.500.000,00
Total Angsuran Bulan ke 1 (Angsuran Utama) = Rp. 12.000.000,00
Angsuran Bulan 2
Angsuran Bunga = (Rp. 442.500.000,00 . 12%) : 12 bulan = Rp. 4.425.000,00
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000,00 – Rp. 4.425.000,00 = Rp. 7.575.000,00
Total Angsuran Bulan ke 2 (Angsuran Utama) = Rp. 12.000.000,00
Angsuran Bulan
Angsuran Bunga = (Rp. 434.925.000,00 . 12%) : 12 bulan = Rp. 4.349.250,00
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000,00 – Rp. 4.349.250,00 = Rp. 7.650.750,00
Total Angsuran Bulan ke 3 (Angsuran Utama) = Rp. 12.000.000,00
Begitu seterusnya, dengan jumlah pokok dan bunga tenor yang selalu berubah tiap bulannya, namun total angsuran bernilai tetap. Angsuran sistem anusitas ini merupakan penggabungan antara sistem angsuran flat dan juga sistem angsuran efektif.
Cara Menghitung Bunga KPR
KPR adalah sistem Kredit Pemilikan Rumah, sistem kredit ini digunakan untuk melakukan pencicilan atau kredit dalam jual beli rumah. Terdapat beberapa macam sistem bunga yang digunakan pada KPR, dan yang paling sering digunakan salah satunya adalah sistem bunga KPR Efektif, dimana nilai bunga dan angsuran pokok akan berbeda pada setiap bulannya. Berikut contoh Angsuran KPR bunga efektif:
Bunga KPR Efektif. Andin membeli rumah pada sebuah perumahan dengan mengajukan jumlah KPR sebesar 300 juta rupiah dengan jangka waktu pinjaman 60 bulan. Bunga yang dikenakan kepada andin adalah sebesar 15% per tahun efektif. Maka jumlah bunga dan besar cicilan yang ditanggung oleh Andin adalah sebesar.
Bunga angsuran bulan 1 = Rp. 300.000.000,00 . 15% . (30 : 360)
= Rp. 3.750.000,00
Jadi bunga KPR pada bulan 1 adalah sebesar Rp. 3.750.000,00 dan besar total angsuran adalah nilai angsuran pokok sebesar (Rp. 300.000.000 : 60 bulan = Rp. 5.000.000,00) ditambah dengan angsuran bunga adalah sebesar Rp. 5.000.000,00 + Rp 3.750.000,00 = Rp. 8.750.000,00.
Bunga angsuran bulan 2 = Rp. 295.000.000,00 . 15% . (30 : 360)
= Rp. 3.687.500,00
Bunga KPR pada bulan ke 2 adalah Rp. 3.687.500,00, sehingga besar pokok yang terbayar adalah sebesar Rp. 5.000.000,00 – Rp. 3.687.500,00 = Rp. 8.687.500,00. Dan begitu seterusnya, hingga pokok angsuran menjadi Rp. 0,00. Dan sistem bunga semakin lama akan semakin kecil.
Cara Menghitung Bunga Cicilan HP
Apakah Anda pernah meminta kredit guna mencicil HP? Sebagai benda bergerak dan bernilai di bawah 20 juta rupiah, cicilan HP ini biasanya menerapkan sistem bunga flat. Hal ini karena barang seperti HP merupakan barang yang termasuk dalam kredit tanpa agunan atau tanpa jaminan atau disingkat KTA. Berikut adalah contoh perhitungan kredit cicilan HP menggunakan sistem flat dan KTA:
Ari melakukan kredit HP seharga Rp. 15.000.000,00 dengan jangka waktu angsuran selama 24 bulan dan ari dikenakan bunga pinjaman 10% per tahun flat. Jadi besar bunga dan angsuran yang harus ditanggung oleh Ari adalah.
Angsuran pokok = Rp. 15.000.000,00 : 24 bulan = Rp. 625.000,00
Angsuran Bunga = (Rp. 15.000.000,00 . 10%) :12 bulan = Rp. 125.000,00
Total Biaya Angsuran = Rp. 750.000,00
Jadi, selama 24 bulan kedepan, Ari harus mencicil HP nya dengan nilai Rp. 750.000,00 tiap bulan.
Cara Menghitung Bunga di Excel
Apakah Anda merasa kesulitan dalam menghitung bunga pada microsoft Excel? Berikut ini merupakan sebuah contoh penyelesaian persoalan tentang bunga yang diterapkan pada Ms. Excel.
Sulastri melakukan pinjaman kepada perbankan sebesar Rp. 10.000.000,00 dengan bunga pinjaman sebesar 20% tiap tahunnya. Berapakah besar bunga yang harus ditanggung oleh Sulastri? Dan berapakan besar cicilan Sulastri apabila dia berniat untuk mencicil selama 20 bulan.
Rumusan Excel :
Besar suku bunga untuk Sulastri adalah dengan cara ketik “=10000000*20/100/12”, klik enter dan Anda akan mendapatkan nilai sebesar 166666.667. Sedangkan untuk cicilan pokoknya adalah “=10000000/20” lalu enter, Anda akan mendapatkan nilai 200000. Maka untuk total cicilan adalah “= klik cell bunga + klik cell cicilan pokok” lalu tekan enter dan Anda akan mendapat 366666,667 atau sebesar Rp. 366.666,67.
Cara Menghitung Bunga Dalam Persen
Terkadang Anda melakukan pinjaman, namun Anda belum mengetahui berapa persen sebenarnya bunga yang dibebankan oleh pihak pemberi pinjaman kepada peminjam, oleh karena itu Anda perlu mengetahui bagaimana perhitungan secara persen bunga yang diterapkan kepada Anda. Berikut merupakan contoh penerapan perhitungan bunga dalam persen yang diterapkan kepada satu instansi.
Andi mengajukan pinjaman sebesar Rp. 30.000.000,00 kepada bank ABC yang akan diangsur tiap bulan selama 12 bulan dengan bunga flat. Bila tiap bulan Andi harus mencicil sebesar Rp. 2.800.000,00, maka berapakah bunga yang diterapkan oleh bank ABC tersebut adalah?
Angsuran pokok = Rp. 30.000.000,00 : 12 bulan = Rp. 2.500.000,00
Angsuran bunga = Rp. 2.800.000,00 – Rp. 2.500.000,00 = Rp. 300.000,00
Persentase bunga = (Rp. 300.000,00 : Rp. 30.000.000,00) . 100% = 1%
Jadi bank ABC menerapkan bunga 1% tiap tahun secara flat.
Cara Menghitung Bunga Giro
Giro merupakan salah satu bentuk tabungan yang memiliki jenis transaksi yang cukup besar dan memiliki efisiensi keuangan yang cukup baik. Bunga yang diterapkan pada rekening giro pun cukup berbeda. Berikut adalah contoh perhitungan bunga giro.
Saldo akhir rekening giro milik Abdul adalah sebesar Rp. 16.000.000,00 rekening giro yang ia miliki memiliki suku bunga yang cukup tinggi, yakni sebesar 20% per tahun dan Abdul dikenakan pajak sebesar 15% untuk jasa rekening Giro. Berapakah bunga akhir rekening Giro Abdul?
Bunga Giro Harian = (Saldo Simpanan . Suku Bunga) : 12 bulan
= (Rp. 16.000.000,00 . 20%) : 12 bulan
= Rp. 266.666,67
Pajak = Rp. 266.666,67 . 15%
= Rp. 40.000,00
Bunga Akhir = Rp. 266.666,67 – Rp. 40.000,00
= Rp. 226.666,67
Jadi besar bunga tabungan giro milik Abdul adalah sebesar Rp. 226.666,67 tiap bulannya.
Cara Menghitung Bunga Tetap
Bunga tetap adalah suatu bunga yang diberikan kepada konsumen untuk cicilan atau pinjaman dengan angsuran berkala dan jumlahnya bernilai tetap pada setiap angsurannya. Suku bunga seperti ini cukup menguntungkan bagi konsumen, dikarenakan mereka mengetahui besarnya cicilan yang harus mereka keluarkan setiap bulannya karena memiliki nilai tetap dan tidak mengalami perubahan.
Cara menghitung bunga tetap hampir sama dengan perhitungan bunga flat untuk pinjaman KPR. Karena nilai angsuran yang tetap pada setiap bulannya anda tidak akan mendapatkan atau dikenakan denda penalti dan tidak dituntut untuk membayar biaya administrasi dikarenakan kepastian jumlah angsuran tanpa harus melalui perhitungan jumlah angsuran yang telah di bayar.
Bunga tetap sangat cocok bagi anda yang memiliki penghasilan dengan nilai tetap dan bagi anda yang tidak biasa untuk bermain pada risiko simpan pinjam. Namun ada pula beberapa hal yang perlu anda ketahui saat anda ingin mengambil sistem angsuran dengan bunga tetap atau flat. Hal ini dikarenakan bunga tetap memiliki nilai angsuran yang cenderung lebih tinggi.
Bunga lain yang menggunakan sistem bunga non tetap masih memiliki keuntungan berupa penekanan nilai angsuran. Selanjutnya apabila terdapat perubahan penurunan suku bunga umum maka anda sebagai pelaksana angsuran tidak akan bisa mendapatkan potongan bunga sesuai dengan penurunan jenis bunga pinjaman secara umum.
Cara Menghitung Bunga Mengambang
Untuk pinjaman dengan penerapan bunga mengambang sebenarnya cukup menguntungkan tapi memiliki risiko yang terhitung cukup berat. Kenapa? Bunga mengambang cenderung mengikuti perkembangan suku bunga pada setiap kenaikan dan penurunan sistem bunganya. Apabila suku bunga umum naik maka angsuran juga naik namun sebaliknya akan terjadi apabila bunga turun.
Simpanan atau pinjaman yang menerapkan bunga mengambang cukup diminati oleh para karyawan maupun pengusaha. Sebenarnya bunga mengambang ini cukup menguntungkan. Hal ini karena anda tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk cicilan terhadap pinjaman anda, terutama apabila suku bunga pasar sedang mengalami penurunan, dan anda bisa memanfaatkan secara lebih.
Namun apabila suku bunga yang kamu miliki sedang naik di pasaran, maka anda akan merasakan biaya angsuran yang cukup memberatkan. Pada kenyataannya, perkembangan suku bunga saat ini semakin lama cenderung semakin naik. Suku bunga seperti ini biasanya mengikuti BI rate sebagai titik suku bunga acuan yang diterapkan oleh Bank Indonesia.
Namun saat ini kebanyakan bank mengikuti untuk membuat acuan suku bunga dengan menggabungkan antara bunga tetap dengan bunga mengembang. Penerapan bunga seperti ini biasanya dikarenakan konsumen yang ingin mendapatkan kepastian jumlah dalam angsuran sehingga mereka tidak perlu melakukan perhitungan ulang terhadap jumlah cicilan.
Berikut ini adalah contoh perpaduan antara suku bunga tetap dan berkenbag adalah, Bank ABC menawarkan pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan suku bunga 10% per tahun untuk tahun pertama. Selanjutnya mereka menerapkan suku bunga lebih tinggi KPR yakni maksimal sekitar 13% untuk tahun kedua dan perubahan lanjutan lainnya.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber.