3+ Cara Menanam Timun (Lengkap beserta gambar dengan deskripsi)

Cara Menanam Timun – Dalam melakukan budidaya timun sudah pasti menginginkan buah yang lebat. Namun tidak banyak orang yang mengetahui cara menanam timun yang tepat, sehingga menghasilkan buah timun berlimpah. Timun merupakan salah satu jenis buah yang sangat segar dan menyehatkan. Tanaman ini juga bisa ditemui kapan saja karena termasuk jenis buah yang ada sepanjang tahun.

Selain itu, kandungan nutrisi yang ada di dalam timun juga sangat baik untuk kecantikan. Maka tidak heran jika banyak produk kecantikan yang terbuat dari bahan timun. Dalam budidaya timun dibutuhkan treatment khusus agar bisa menghasilkan buah yang lebat. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana cara budidaya timun yang tepat, simak ulasan berikut ini.

Cara Menanam Timun untuk Hasil yang Maksimal

Ada beberapa langkah-langkah yang harus di terapkan untuk budidaya timun agar memberikan hasil yang berlimpah. Mulai dari proses penyemaian biji sampai dengan perawatannya membutuhkan penanganan khusus. Sehingga tanaman timun bisa tumbuh secara optimal dan dapat memproduksi buah yang banyak. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:

1. Menyediakan lahan tanaman yang cukup

Menyediakan lahan tanaman yang cukup

Langkah awal untuk melakukan budidaya timun yaitu dengan menyiapkan lahan. Lahan tersebut harus di olah dengan cara di cangkul agar menghasilkan lahan yang gembur dan bisa digunakan sebagai media tanam timun. Setelah itu buatlah lubang tanam dengan ukuran kedalaman kurang lebih 20 cm dan jarak dengan lubang tanam lainnya 50 x 60 cm.

Agar lebih mudah perawatannya dan tidak perlu melakukan penyiangan gulma, sebaiknya menggunakan mulsa. Kemudian pada bagian lubang tanam, masukkan pupuk kompos atau pupuk kandang dan biarkan hingga kurang lebih 1 minggu sebelum Anda memasukkan bibit timun. Anda bisa menyemai bibit timun terlebih dahulu sambil menunggu lahan untuk menanam siap digunakan.

2. Cara melakukan penyemaian bibit timun

Cara melakukan penyemaian bibit timun

Agar lebih mudah beradaptasi pada saat bibit timun dipindahkan ke lahan yang sudah disiapkan, sebaiknya benih timun dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Untuk menghasilkan produktifitas timun yang tinggi, Anda harus memilih benih timun dengan kualitas unggulan.

Cara melakukan penyemaian benih timun yang tepat yaitu siapkan media plastik polybag, kemudian di isi dengan tanah yang telah diolah dengan pupuk kompos atau pupuk kandang. Setelah melalui proses penyemaian selama 14 hari, maka baru bisa Anda pindahkan ke kelapangan. Pada saat pemindahan, pilihlah jenis bibit timun yang benar-benar sehat dan memiliki pertumbuhan yang baik.

3. Proses pemindahan bibit timun

Proses pemindahan bibit timun

Setelah bibit timun sudah siap dipindahkan, maka segera lakukan pemindahan agar tanaman tomat bisa tumbuh dengan baik dan lebih optimal. Setelah waktu 14 hari, maka bibit timun harus segera dipindahkan ke lahan yang sudah disiapkan. Karena jika terlalu lama di tempat penyemaian akan dikhawatirkan terserang hama penyakit yang menyebabkan kematian.

Untuk proses pemindahan, dapat dilakukan dengan cara yang mudah. Anda cukup menyobek plastik polybag dan masukkan bibit bersama tanahnya ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan, kemudian menutup kembali dengan tanah agar tanaman bisa beridiri dengan tegak.

Metode Agar Tanaman Timun Berbuah Lebat

Dalam melakukan budidaya timun, maka membutuhkan strategi khusus agar bisa memberikan hasil yang maksimal. Cara menanam timun untuk menghasilkan buah yang berkualitas dan berjumlah banyak, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda terapkan.

1. Melakukan pemangkasan tunas

Melakukan pemangkasan tunas

Untuk memaksimalkan tanaman tomat pada masa pertumbuhan, maka harus selalu melakukan pemotongan pertumbuhan vegetatif. Anda cukup menyisakan 3-4 tunas baru yang nantinya bisa menghasilkan buah timun. Jadi tunas-tunas baru lainnya sebaiknya dipangkas, agar kualitas buahnya bagus.

Karena semakin banyak tunas yang tumbuh, maka tanaman timun juga lebih lama dalam memproduksi buah. Apabila menghasilkan buah pun, maka ukuran dan jumlah buahnya juga tidak bisa tumbuh secara optimal. Pemangkasan tunas baru bisa dilakukan ketika tanaman berusia 1 sampai 1,5 bulan setelah masa penanaman dan sebelum tanaman tersebut berbunga.

2. Proses pemupukan tanaman

Cara menanam timun dalam proses pemupukan akan membantu tanaman agar bisa tumbuh secara optimal dan menghasilkan buah lebih banyak. Pemberian pupuk bisa dilakukan ketika tanaman mulai dipindahkan di lapanagn sampai tanaman timun mendekati masa panen. Ada beberapa jenis pupuk yang harus digunakan, diantaranya:

  • Pupuk NPK

Pupuk NPK

Pupuk NPK bisa diberikan pada tanaman sejak usia 7 hari setelah proses penanaman. Frekuensi pemberian pupuk 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Caranya cukup di kocorkan langsung di area tanaman dengan dosis kurang lebih 5 gram untuk per liternya.

Kemudian bisa ditingkatkan jumlahnya hingga 20 gram untuk setiap liternya. Pupuk NPK bisa diberikan sampai tanaman timun menjelang berbunga.

  • Pupuk kompos atau pupuk kandang

Pupuk kompos atau pupuk kandang

Pupuk kompos atau pupuk kandang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman, karena kondisi tanah lama kelamaan akan mengalami pengikisan oleh air. Sehingga pada bagian tanaman yang berlubang dibutuhkan untuk ditimbun kembali. Selain untuk menjaga kekokohan tanaman, juga untuk merangsang produksi buah menjadi lebih cepat.

  • Pupuk KCL

Pupuk KCL

Cara pemberian pupuk KCL yaitu dengan cara di tebar di sekitar perakaran tanaman. Dosisnya kurang lebih 5 gram untuk perlubang tanaman. Pemberian pupuk KCL yang tepat ketika tanaman mulai berbunga. Fungsinya untuk mencegah kerontokan bunga yang nantinya akan tumbuh menjadi bakal buah.

  • Pupuk buah

Pupuk buah

Pupuk buah bisa diberikan dengan cara disemprotkan pada tanaman secara langsung, ketika tanaman sudah mulai muncul bakal buah. Fungsi dari pupuk ini yaitu untuk mempertahankan bakal buah agar tidak busuk atau rontok.

3. Proses pengendalian bakal buah

Proses pengendalian bakal buah

Anda tidak perlu memelihara semua bakal buah yang muncul, karena justru nantinya buah tidak bisa tumbuh dengan maksimal. Karena jika seperti itu justru menyebabkan pohon timun tidak mampu menopang beban yang berat dan bisa jadi tanaman akan roboh.

Oleh sebab itu proses penjarangan sangat perlu dilakukan, Anda bisa membuang bakal buah yang dilihat kurang masuk kriteria atau tumbuh tidak normal, mengalami cacat, berukuran kecil atau terpapar virus penyakit dan hama. Sehingga Anda bisa memilih bakal-bakal buah yang berkualitas unggul, dan tentunya buah yang dihasilkan akan lebih optimal.

Jadi untuk melakukan budidaya timun sebenarnya tidak susah, jika Anda sudah mengetahui cara menanam timun yang benar. Baik mulai dari proses penyemaian, pemindahan bibit tanaman, pemupukan hingga perawatan sampai dengan masa panen.

3+ Cara Menanam Timun (Lengkap beserta gambar dengan deskripsi)