Kelompok Sosial – Sekolah mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan yang akan membekali kehidupan kita di masa depan. Salah satu nya adalah ilmu pengetahuan sosial atau sosiologi. Dalam mata pelajaran ini kita diajarkan untuk memahami segala hal yang berkaitan dengan kelompok sosial. Materi ini merupakan salah satu materi penting karena berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai manusia, mustahil bagi kita untuk tinggal seorang diri. Kita membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain. Dan agar kita dapat memenuhi tujuan hidup dan kepentingan kita, kita akan membentuk sebuah kelompok sosial. Mengapa kelompok sosial ini menjadi hal yang benar-benar penting dalam kehidupan kita? Mari kita lihat pembahasannya di bawah ini.
DAFTAR ISI
Pengertian Kelompok Sosial
Kita masing-masing memang adalah makhluk individu. Tetapi kita juga merupakan makhluk sosial. Sebelum melanjutkan pembahasan mengenai kelompok sosial, kita perlu terlebih dahulu memahami pengertian dari makhluk sosial itu sendiri. Sebagai makhluk sosial, kita akan selalu membutuhkan komunikasi dan hubungan dengan individu-individu lainnya di sekitar kita.
Kebutuhan akan individu lain tersebut akan menghasilkan interaksi dengan orang-orang lain. Interaksi-interaksi tersebut kemudian membentuk kelompok sosial. Setiap kelompok sosial biasanya terbentuk karena individu-individu yang tergabung di dalamnya memiliki kepentingan yang sama. Tujuan dan kepentingan yang sama tersebutlah yang mempererat hubungan semua individu dalam satu kelompok.
Kelompok sosial sendiri berarti sekumpulan individu yang mempunyai pola perilaku yang sama dan saling berinteraksi atau berhubungan satu sama lain. Dengan demikian diantara individu-individu tersebut akan timbul hubungan yang lebih erat dan perasaan yang sama. Hubungan yang dihasilkan dalam setiap kelompok sosial biasanya bersifat timbal balik.
Dalam sebuah kelompok sosial, karena semua anggota memiliki kesamaan tujuan dan/atau kepentingan, kesadaran akan anggota lain biasanya sangat tinggi. Mereka yang bergabung dalam sebuah kelompok sosial juga akan melakukan aktivitas yang sama, perasaan dan interaksi yang mirip. Hal ini terjadi karena mereka ingin membentuk sebuah keseluruhan yang teratur.
Maka, apa kesimpulannya? Pertama, kelompok sosial ini merupakan sebuah kumpulan yang terdiri dari beberapa individu. Kedua, semua individu dalam satu kelompok akan saling menolong, berinteraksi dan beraktivitas bersama-sama. Ketiga, mereka akan membangun hubungan timbal balik yang mempererat persatuan dan ketergantungan mereka dengan individu lain dalam kelompok tersebut.
Setelah memahami pengertian sesungguhnya dari kelompok sosial, kita akan melihat ciri-ciri dari kelompok tersebut. Tidak semua kelompok di dunia ini dikategorikan sebagai kelompok sosial karena ada persyaratan yang harus dipenuhi agar sebuah kelompok bisa menjadi kelompok sosial. Berikut ini kita akan membahas apa yang membuat sebuah kelompok menjadi kelompok sosial.
Ciri dan Persyaratan untuk Menjadi Kelompok Sosial
Hubungan yang bersifat timbal balik
Persyaratan pertama bagi beberapa individu untuk menjadi kelompok sosial adalah adanya hubungan yang bersifat timbal balik. Setiap anggota harus berperan aktif dalam berinteraksi dengan anggota lain dalam kelompok.
1. Partisipasi aktif
Ciri kedua kelompok sosial adalah kesadaran dari setiap individu bahwa dirinya adalah bagian dari sebuah kelompok sehingga ia akan aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.
2. Kesamaan yang dimiliki oleh anggota
Sebuah kelompok disebut sebagai kelompok sosial apabila memiliki sebuah faktor khusus di dalamnya. Misalnya, setiap individu memiliki nasib serupa atau kesamaan tujuan hidup dan cita-cita. Kesamaan karakter fisik atau ideologi politik serta persamaan apapun akan mempererat ikatan antar individu dalam kelompok sosial.
3. Memiliki struktur organisasi
Dalam sebuah kelompok sosial, terdapat sebuah struktur tersendiri. Hal ini memungkinkan setiap anggota untuk mendapatkan peranan, fungsi, dan bahkan kedudukan hierarki yang jelas.
4. Memiliki kegiatan yang dilakukan bersama-sama
Ciri selanjutnya dari kelompok sosial adalah adanya aktivitas bersama yang dilakukan oleh semua anggotanya. Juga terdapat interaksi dan pola perilaku aktif dari semua individu yang tergabung.
5. Telah terbentuk selama suatu jangka waktu tertentu
Sebuah kelompok tidak bisa disebut sebagai kelompok sosial jika baru saja terbentuk dalam beberapa hari. Hubungan antar individu dalam kelompok haruslah telah terjalin dan berlangsung selama beberapa tahun, bulan, atau minggu.
6. Ikatan yang erat antar anggota kelompok sosial
Dalam kelompok sosial, apabila seorang individu mengalami sebuah kejadian yang berdampak, perilaku individu lain dalam kelompok juga akan terpengaruh.
7. Memiliki peraturan dan norma
Karena setiap kelompok sosial memiliki sebuah tujuan yang sama, akan tercipta norma-norma atau peraturan. Terbentuknya norma-norma atau peraturan yang tegas dalam setiap kelompok sosial bukanlah tanpa tujuan. Seluruh norma atau peraturan tersebut haruslah ditaati oleh setiap individu demi tercapainya tujuan bersama dari kelompok tersebut serta tujuan pribadi.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat dipastikan Anda mulai memahami bagaimana wujud sebuah kelompok sosial. Anda pasti sedang mencocokkan kelompok Anda sendiri dengan ciri-ciri kelompok sosial tersebut, karena itulah yang sedang saya lakukan saat ini. Tahukah Anda bahwa kelompok sosial memiliki berbagai macam fungsi? Di bawah ini terdapat berbagai fungsi dari kelompok sosial.
Fungsi dari Setiap Kelompok Sosial
Sedikitnya ada dua fungsi utama dari setiap kelompok sosial. Akan tetapi ada pula beberapa fungsi lain dari kelompok sosial yang akan Anda temukan di bawah ini.
1. Sarana bagi para individu untuk melakukan berbagai hal
Misalnya, sarana untuk mengerjakan berbagai tugas yang sulit dikerjakan oleh satu orang. Atau sarana untuk mendiskusikan pemikiran-pemikiran serta pemecahan masalah dan sarana sosialisasi dan pelaksanaan keputusan.
2. Memenuhi kebutuhan dari setiap individu yang tergabung dalam kelompok tersebut
Kebutuhan yang akan dipenuhi oleh kelompok sosial bisa berupa kebutuhan kasih sayang, dukungan, serta persahabatan yang tentunya tidak dapat dicapai tanpa terlibatnya individu lain.
3. Membantu mengembangkan diri dan perspektif individu
Dengan adanya kelompok sosial, setiap individu dapat mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan identitas serta harga dirinya. Dengan berdiskusi dengan individu lain, setiap anggota akan berkesempatan untuk menguji reaksi mereka ketika berhadapan dengan kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya.
4. Meningkatkan produktivitas dan semangat dari masing-masing individu
Kelompok sosial membuat setiap individu merasa bahwa dirinya memiliki tempat untuk bernaung. Hal itu dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dari setiap individu.
5. Menyediakan tempat bagi semua individu yang tergabung di dalamnya
Para anggota kelompok sosial bebas untuk bercerita, mencurahkan isi hati atau perasaan, serta berkeluh kesah. Berkat kelompok sosial, setiap individu dapat bertukar pikiran mengenai berbagai topik yang sama-sama diminati oleh para individu. Kelompok sosial juga menjadi wadah untuk bekerja sama demi meraih tujuan yang sama.
6. Menyatukan anggota dengan pemikiran atau tujuan yang sama
Setiap individu yang bergabung dengan kelompok sosial bisa jadi memiliki latar belakang yang berbeda. Kelompok sosial menyatukan anggota sehingga mereka dapat berbaur dan tidak terpecah belah. Selain itu, kelompok sosial membantu masing-masing anggota untuk berani dalam berinteraksi dengan orang asing atau banyak orang.
Keinginan-Keinginan yang Mendasari Terciptanya Kelompok Sosial
Seperti halnya segala hal lain di dunia ini, kelompok sosial tidak terbentuk dengan sendirinya. Bisa jadi kita memang secara tidak sadar bergabung dengan sebuah kelompok. Namun selalu ada faktor di balik bergabungnya individu atau terbentuknya sebuah kelompok. Ada beberapa hal yang dapat membuat kita menciptakan atau bergabung dengan kelompok sosial, misalnya:
1. Keinginan kita untuk bertahan hidup.
Kita tidak diciptakan dan tidak mampu untuk hidup sendirian. Kebutuhan hidup kita tidak akan bisa terpenuhi jika kita hidup sendirian. Itulah sebabnya kita membutuhkan sebuah kelompok sosial. Kelompok sosial memungkinkan kita untuk memiliki hubungan yang luas dengan berbagai macam orang. Kita juga akan merasa lebih aman ketika bepergian kemanapun.
2. Keinginan untuk memiliki keturunan
Keinginan ini masih berkaitan dengan keinginan yang pertama. Keluarga merupakan sebuah kelompok sosial yang akan memenuhi keinginan kita dalam hal memiliki keturunan. Memiliki anak-anak dan cucu-cucu akan terwujud dengan terbentuknya sebuah kelompok baru, yaitu keluarga.
3. Keinginan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja
Dewasa kini kita diharuskan untuk bekerja secara efisien dan efektif demi mencapai hasil yang maksimal. Dalam kelompok sosial, terdapat pembagian tugas yang membantu setiap individu untuk memberikan hasil maksimal dalam bekerja.
Bagaimanakah sebuah kelompok sosial dapat terbentuk? Terdapat berbagai proses yang harus dilalui oleh individu-individu untuk dapat menciptakan dan bergabung dengan sebuah kelompok sosial. Proses-proses tersebut akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.
Proses Pembentukan Sebuah Kelompok Sosial
1. Adanya motivasi untuk mencapai tujuan bersama
Untuk menciptakan sebuah kelompok sosial, motivasi memiliki peranan yang sangatlah penting. Setiap individu perlu di motivasi sehingga memiliki keinginan untuk bersaing secara sehat dan membantu pencapaian tujuan bersama. Untuk memotivasi masing-masing individu, kelompok sosial membagikan peran yang imbang dan adil.
Dengan termotivasinya seorang anggota kelompok, anggota yang lain akan tergerak untuk membagikan ilmu pengetahuan dan informasi sehingga dapat saling memotivasi dan membantu mengembangkan kemampuan individu-individu yang tergabung dalam kelompok tersebut.
2. Interaksi sosial membantu perkembangan sebuah kelompok sosial
Sebuah kelompok tidak akan bertahan tanpa adanya interaksi sosial. Interaksi memungkinkan terjadinya proses penyampaian informasi dan ilmu. Interaksi mempererat hubungan semua individu. Semakin sering interaksi dilakukan, semakin erat hubungan semua anggota. Interaksi yang baik mencakup membagikan keseharian baik dalam situasi susah maupun senang.
3. Tujuan dari masing-masing individu dalam kelompok sosial
Kelompok sosial dapat terbentuk karena setiap individu yang tergabung di dalamnya mempunyai keinginan dalam mencapai sebuah tujuan. Karena tujuan individu-individu bisa jadi berbeda, sebuah kelompok sosial memerlukan pengorganisasian yang dapat mempermudah berlangsungnya kegiatan di dalam kelompok sosial.
4. Pengorganisasian untuk mempermudah koordinasi di dalam kelompok sosial
Dengan cara inilah masalah yang timbul di dalam kelompok akan segera terselesaikan dengan lebih baik.
5. Persepsi turut mendasari terbentuknya sebuah kelompok sosial
Setiap anggota mungkin memiliki latar belakang atau tujuan yang berbeda, maka sangat penting bagi mereka untuk menyamakan persepsi. Persepsi terhadap beberapa hal yang sangat penting di dalam kelompok sosial harus disamakan demi mengurangi konflik yang bisa terjadi antar individu yang disebabkan oleh perbedaan apapun.
Masing-masing individu perlu diingatkan bahwa mereka memiliki persamaan, sehingga mereka akan kembali bersatu dalam mencapai tujuan bersama. Akan tetapi, kebebasan juga tidak boleh dilupakan.
6. Kebebasan individu dalam menyampaikan pendapat dan ide
Kebebasan setiap individu dalam kelompok sosial harus sangat dihargai dalam kelompok sosial. Meskipun demikian, kebebasan ini harus tetap mengikuti peraturan dan norma yang telah ditetapkan oleh kelompok sosial.
Jika keseluruhan proses diatas diikuti oleh berbagai individu yang bergabung bersama, kumpulan itu sedang menciptakan sebuah kelompok sosial.
Berbagai Bentuk Kelompok Sosial
Kelompok sosial terbagi menjadi berbagai macam bentuk. Yang pertama adalah kelompok sosial primer dan sekunder.
1. Kelompok sosial primer
Kelompok sosial primer adalah yang sangat sederhana dengan anggota yang saling kenal satu sama lain dan memiliki kerjasama yang sangat erat. Contoh kelompok sosial primer yaitu kelompok sepermainan dan keluarga. Hubungan dalam kelompok ini bersifat akrab dan informal.
2. Kelompok sosial sekunder
Terdiri dari beberapa orang yang hubungan dan sifatnya biasanya tidak berdasarkan pengenalan pribadi. Kelompok ini biasanya tidak bersifat langgeng. Kelompok sosial ini lebih besar dari pada kelompok sosial primer karena terdiri dari beberapa individu yang tidak terlalu akrab serta tidak kenal secara pribadi. Kelompok ini rentan terkena konflik antar anggota. Bentuk kedua dari kelompok sosial disebut kelompok formal dan kelompok informal.
3. Kelompok sosial formal
Kelompok sosial formal memiliki aturan yang tegas yang memang diciptakan oleh para anggotanya demi mewujudkan hubungan yang harmonis antar setiap anggota kelompok. Contoh dari kelompok sosial formal adalah organisasi masyarakat dan sebuah negara.
4. Kelompok sosial informal
Kelompok sosial informal merupakan kelompok yang tidak mempunyai organisasi dan struktur yang pasti. Banyak kelompok sosial informal yang terwujud karena berbagai pertemuan yang didasari oleh kesamaan pengalaman dan kepentingan. Yang termasuk dalam kelompok sosial informal adalah kelompok yang terdiri dari beberapa teman dekat.
Berdasarkan pengelompokan diatas, termasuk ke dalam bentuk yang manakah kelompok sosial yang Anda miliki saat ini? Setiap individu bisa tergabung dalam lebih dari satu kelompok sosial tertentu. Banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dengan bergabung dengan kelompok sosial. Sayangnya, setiap kelompok sosial tidak terhindar dari beberapa konflik yang bisa muncul diantara anggotanya.
Konflik yang Mungkin Terjadi dalam Kelompok Sosial
Bagaimana mungkin konflik bisa timbul dalam sebuah kelompok sosial yang terorganisir? Ada beberapa hal yang menyebabkan konflik dalam sebuah kelompok sosial. Di bawah ini merupakan tiga penyebab utama konflik yang bisa terjadi dalam kelompok sosial.
1. Perbedaan antar masing-masing individu.
Perbedaan ini bisa merupakan perbedaan pendirian dan perasaan serta pemikiran yang tidak sama.
2. Penyebab konflik yang kedua yaitu perbedaan kepentingan.
Meskipun kita memiliki kesamaan dalam satu hal dengan individu lain dalam kelompok sosial, kita bisa jadi memiliki kepentingan yang berbeda. Sebagai contoh, kita mungkin memiliki kepentingan ekonomi namun anggota lain memiliki kepentingan budaya, politik, atau sosial. Perbedaan ini akan menyebabkan konflik yang berbahaya apabila tidak ditangani dengan baik.
3. Perbedan kebudayaan dan latar belakang
Perbedaan ini merupakan penyebab lain terjadinya konflik dalam kelompok sosial. Setiap kebudayaan memiliki norma dan nilai yang berbeda dari kebudayaan lain. Peraturan yang baik menurut sebuah budaya bisa jadi buruk bagi budaya lain. Latar belakang setiap individu yang berbeda dengan individu lain bisa jadi mengakibatkan sebuah konflik di masa depan.
Hal lain yang juga berbahaya bagi persatuan kelompok sosial adalah perbedaan tujuan dari masing-masing individu, perbedaan persepsi dan nilai, hambatan komunikasi, perubahan sosial yang tidak bisa diterima oleh semua pihak, serta timbulnya semangat persaingan dari masing-masing individu. Setiap individu perlu memiliki kesadaran untuk mengendalikan munculnya konflik demi persatuan kelompok.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih